Pages

Tuesday, December 5, 2006

Jeremia Goblog II

        

         paper....ups, papers brengsek ini menghalangi kenikmatan hidup aja cooooy!!

         ya ngga njingz.....ya kan?ya donk....

 

ntah apa yang dipikirkan teman gue sewaktu minggu tenang UAS semester 3 yang lalu.. tiba-tiba aja besok paginya gue temuin tulisan itu di Notepad komputer gue lagi.. dasar Jeremia gobloooog...

Donor Darah Pertama Gue

Tanggal 1 Desember 2006 yang lalu, di kampus saya terdapat kegiatan donor darah. Kegiatan ini merupakan bagian dari bakti sosial yang diadakan menyambut perayaan Advent yang dilaksanakan kampus kami tanggal 9 Desember mendatang.


Saya merupakan salah satu orang yang sebelumnya belum pernah melaksanakan donor darah. Dulu memang pernah ada kesempatan untuk ikut donor darah di kampus saya yang lama di Dayeuhkolot, Bandung. Tetapi karena saya tidak tahu menahu apa saja syarat yang diperlukan untuk mendonorkan darah saya, saya sama sekali tidak pernah ikut. Dan tanggal 1 Desember kemarin saya menggunakan kesempatan yang ada untuk mencoba mendonorkan darah saya. Saya memilih untuk ikut sebenarnya sekalian supaya mudah mengingat kapan pertama kali saya ikut donor darah. Hari AIDS Sedunia tahun 2006.


Sebelum melaksanakan donor darah, setiap calon donor diminta untuk mengisi formulir berwarna merah. Beberapa hal penting yang diisi di dalam formulir adalah data pribadi, riwayat penyakit yang pernah dimiliki, sedang sehat atau tidak, dan apakah dalam seminggu ada mengkonsumsi obat.


Saya sendiri tidak begitu mengerti, bahkan sampai sekarang, sebenarnya syarat penting yang harus dimiliki calon donor itu apa. Saya hanya mendengar pembicaraan dari mulut ke mulut kalau orang yang memiliki berat badan di bawah 50, orang yang masih berusia 20 tahun ke bawah, orang memiliki penyakit darah rendah ataupun darah tinggi, orang yang baru saja mendonorkan darahnya, wanita yang sedang haid, orang yang baru saja sakit tidak boleh mendonorkan darahnya. Entah apa yang menjadi dasar ilmiah dari setiap orang-orang tersebut tidak boleh mendonorkan darahnya, saya masih tidak tahu.


Yang pasti, tanggal 1 Desember kemarin saya telah mendonorkan darah saya yang bergolongan A sebanyak 250 cc. Sebanyak 5-10 cc darah saya juga telah diambil untuk dites oleh PMI untuk mengetahui darah saya layak ditransfusikan kepada orang yang membutuhkan. Jika ternyata darah saya tidak layak, atau saya tidak boleh lagi mendonorkan darah saya, entah karena ternyata saya memiliki penyakit tertentu dari hasil tes tersebut, maka PMI akan mengirimkan surat pemberitahuan ke alamat saya. Kalau pernyataan "orang yang mendonorkan darahnya akan semakin sehat" benar, maka selain saya makin sehat, bagi saya hikmah mengikuti donor darah di hari AIDS Sedunia 2006 adalah bisa memberikan darah saya untuk dites (katanya sih termasuk tes HIV). Dan kalau darah saya baik-baik saja, maka saya telah turut membantu orang yang membutuhkan darah bergolongan sama dengan saya.


Saya pikir di kemudian hari saya akan tetap mendonorkan darah saya.


'Darah anda berarti bagi sesama'


My Room, 6 Desember 2006
12:24AM