Pages

Wednesday, March 12, 2008

Anti Porn Deactivated

Beberapa waktu lalu gue sudah cerita di tulisan gue berjudul Anti Porn. Sebuah peringatan kerap muncul di browser ketika browsing beberapa website di internet perpustakan kampus gue.

Just like what I've write in that writing, gue gak suka Anti Porn itu bukan karena alamat Friendster atau Multiply tidak bisa dibuka. Ini lebih karena beberapa alamat dari hasil search di Google, bahkan situs Suara Pembaruan, dianggap memiliki inappropriate content. Ini kan sama saja penggunaan internet di perpustakaan hanya sebatas membuka beberapa alamat yang dianggap appropriate, such as Yahoo! Mail (bahkan halaman depan Yahoo! pernah dianggap inappropriate), Gmail, dan beberapa alamat lain.

Pertama kali "Anti Porn" itu muncul, gue berpikir kalau itu adalah settingan di Internet Options milik Internet Explorer yang ada di browser komputer perpustakaan. Eh, ternyata dengan menggunakan browser yang ada di flashdisk gue (Mozila Firefox Portable dari PortableApps.com) pesan yang sama juga muncul. Gue pun berusaha mengutak-atik komputer perpustakaan untuk mencari tahu program apa yang dimasukkan oleh administrator komputer itu sehingga setiap membuka Friendster halaman yang muncul malah halaman berjudul "Anti Porn" dan isinya hanya peringatan bahwa halaman tersebut contains inappropriate content.

Setelah berpikir dan berpikir, berusaha dan berusaha, gue (dan seorang adik kelas) berhasil mengutak-atik komputer perpustakaan, kemarin.

Pertama, gue menginstall sebuah program utilities yang salah satu programnya adalah Process Manager, sebuah program yang bisa menggantikan Task Manager yang didisable oleh admin.

Setelah diinstall, gue menjalankan programnya dan menemukan sebuah program yang tak kukenal bernama Eagle (Eagle-naon gue lupa). Process Manager pun bisa memperlihatkan file-file yang dibuka oleh processes yang berlangsung. Gue cari yang ada kata Eagle-nya.

Gotcha! EagleSrv.exe. Gue pun menjalankan perintah Open Parent Folder di file tersebut. Ternyata, admin terlalu pandai menyembunyikan folder program tersebut di dalam folder Program Files. Gue coba jalankan programnya, eh ternyata pakai password.

Setelah yakin EagleSrv.exe merupakan biang "Anti Porn", gue pun berusaha untuk menghentikan programnya dari Process Manager. Gagal..

Gue belum menyerah. Coba pake Command Prompt dan masukkan perintah tasklist, taskkill, and so on. Gagal juga..

Salah satu program utilities yang terinstall adalah Startup Manager. Gue pun menghilangkan EagleSrv.exe dari start-up. Untuk membuktikan bahwa dengan menghentikan EagleSrv.exe Anti Porn tidak akan muncul lagi, maka komputer perlu direstart. Ini permasalahan yang lain lagi.

FYI, setiap orang yang ingin memakai internet di komputer perpustakaan harus meminta salah satu pegawai untuk memasukkan password di sebuah program (sejenis bill program di warnet) yang menutupi desktop, baru bisa menggunakan komputer tersebut. Itupun hanya 30 menit (ada countdown timer-nya). Program yang di process manager bernama BillPro.exe itu pun akhirnya gue hilangkan dari start-up.

Reboot..

Berhasil.. berhasil.. berhasil.. hore.. Setelah di-restart, BillPro.exe yang seharusnya menutupi desktop tidak muncul. Gue pun membuka browser Firefox gue. Lalu gue coba buka www.livescore.com yang sebelumnya kena "Anti Porn" juga. Berhasil.. Anti-Porn tidak muncul lagi. Setelah yakin semua berjalan dengan baik, gue mengembalikan BillPro.exe ke start-up. Reboot.. dan semua kami setting supaya terlihat normal sewaktu adik kelas gue yang menemaniku mengutak-atik komputer itu meminta Mas Toni, karyawan perpustakaan, untuk membuka password untuk main 30 menit.

Gue juga melakukan proses kurang lebih sama di komputer yang satu lagi yang juga digunakan untuk internet di perpustakaan, sehingga..

...now, we can live happily opening Friendster di internet perpustakaan karena "Anti Porn" succesfully deactivated.


PS: admin komputer tersebut seharusnya mencari program yang hanya membatasi alamat tertentu, bukan program yang memunculkan "Anti-Porn" bila menemukan kata yang dimasukkan sebagai inappropriate di program tersebut. Gue melakukan "kecurangan" di atas semata-mata karena teman gue pernah tidak bisa buka hasil pencarian yang penting buat tugasnya. Internet di perpustakaan disediakan memang untuk membantu mahasiswa mencari bahan, dsb., tetapi kalau hasil pencarian tak bisa dibuka, buat apa?

Sunday, March 9, 2008

XL bebas vs Indosat IM3

Lihat iklan IM3 di Kompas halaman 19 hari ini?

Parah... ini mah perang tarif secara terang-terangan. Masa di iklan IM3 tabel tarif XL (persis sama seperti yang diiklankan dalam beberapa hari terakhir di harian yang sama) dimunculkan dengan tanda silang? Pertanyaan gue, etis gak sih sebenarnya seperti itu?

Tuesday, March 4, 2008

Anti Porn

Entah mengapa, tiba-tiba internet di pepustakaan kampus gue sudah bisa diakses dari pagi. Biasanya akses internet diberikan setelah jam 4 sore hingga tutup jam 9 malam.

Akses internet memang sudah bisa dari pagi, tetapi masa buka alamat dalam situs Suara Pembaruan aja dianggap "inapropriate content"? Buka Inbox Multiply, buka Friendster, dan masih banyak alamat lain tidak bisa dilakukan. Yang muncul malah sebuah halaman dengan title di tab-nya "Anti-Porn." Isi halamannya diganti dengan gambar dan tulisan "Anti Porn. Inappropriate content. This page will be closed."

Kalau Friendster
dan Multiply sih menurut gue gak masalah. Akan tetapi kalau sampai alamat hasil pencarian di Google, hasil pencarian di situs berita, dan lainnya yang diperlukan untuk mencari informasi juga sampai tidak bisa dibuka, buat apa kami diberikan akses menggunakan internet? Apa cuma untuk check email? Cape deh...