Beberapa waktu lalu gue sudah cerita di tulisan gue berjudul
Anti Porn. Sebuah peringatan kerap muncul di browser ketika
browsing beberapa website di internet perpustakan kampus gue.
Just like what I've write in that writing, gue gak suka Anti Porn itu bukan karena alamat Friendster atau Multiply tidak bisa dibuka. Ini lebih karena beberapa alamat dari hasil search di Google, bahkan situs Suara Pembaruan, dianggap memiliki inappropriate content. Ini kan sama saja penggunaan internet di perpustakaan hanya sebatas membuka beberapa alamat yang dianggap
appropriate,
such as Yahoo! Mail (bahkan halaman depan Yahoo! pernah dianggap inappropriate), Gmail, dan beberapa alamat lain.
Pertama kali "Anti Porn" itu muncul, gue berpikir kalau itu adalah
settingan di Internet Options milik Internet Explorer yang ada di browser komputer perpustakaan. Eh, ternyata dengan menggunakan browser yang ada di flashdisk gue (Mozila Firefox Portable dari
PortableApps.com) pesan yang sama juga muncul. Gue pun berusaha mengutak-atik komputer perpustakaan untuk mencari tahu program apa yang dimasukkan oleh administrator komputer itu sehingga setiap membuka Friendster halaman yang muncul malah halaman berjudul "Anti Porn" dan isinya hanya peringatan bahwa halaman tersebut
contains inappropriate content.
Setelah berpikir dan berpikir, berusaha dan berusaha, gue (dan seorang adik kelas) berhasil mengutak-atik komputer perpustakaan, kemarin.
Pertama, gue meng
install sebuah program
utilities yang salah satu programnya adalah
Process Manager, sebuah program yang bisa menggantikan Task Manager yang di
disable oleh admin.
Setelah di
install, gue menjalankan programnya dan menemukan sebuah program yang tak kukenal bernama Eagle (Eagle-naon gue lupa). Process Manager pun bisa memperlihatkan file-file yang dibuka oleh
processes yang berlangsung. Gue cari yang ada kata Eagle-nya.
Gotcha! EagleSrv.exe.
Gue
pun menjalankan perintah
Open Parent Folder di file tersebut. Ternyata, admin terlalu pandai menyembunyikan folder program tersebut di dalam folder Program Files. Gue coba jalankan programnya, eh ternyata pakai password.
Setelah yakin EagleSrv.exe merupakan biang "Anti Porn", gue pun berusaha untuk menghentikan programnya dari
Process Manager. Gagal..
Gue belum menyerah. Coba pake Command Prompt dan masukkan perintah tasklist, taskkill, and so on. Gagal juga..
Salah satu program
utilities yang ter
install adalah Startup Manager. Gue pun menghilangkan EagleSrv.exe dari
start-up. Untuk membuktikan bahwa dengan menghentikan EagleSrv.exe Anti Porn tidak akan muncul lagi, maka komputer perlu di
restart. Ini permasalahan yang lain lagi.
FYI, setiap orang yang ingin memakai internet di komputer perpustakaan harus meminta salah satu pegawai untuk memasukkan password di sebuah program (sejenis
bill program di warnet) yang menutupi desktop, baru bisa menggunakan komputer tersebut. Itupun hanya 30 menit (ada countdown timer-nya). Program yang di
process manager bernama BillPro.exe itu pun akhirnya gue hilangkan dari
start-up.
Reboot..Berhasil.. berhasil.. berhasil.. hore.. Setelah di-
restart, BillPro.exe yang seharusnya menutupi desktop tidak muncul. Gue pun membuka browser Firefox gue. Lalu gue coba buka
www.livescore.com yang sebelumnya kena "Anti Porn" juga. Berhasil.. Anti-Porn tidak muncul lagi. Setelah yakin semua berjalan dengan baik, gue mengembalikan BillPro.exe ke start-up.
Reboot.. dan semua kami
setting supaya terlihat normal sewaktu adik kelas gue yang menemaniku mengutak-atik komputer itu meminta Mas Toni, karyawan perpustakaan, untuk membuka password untuk main 30 menit.
Gue juga melakukan proses kurang lebih sama di komputer yang satu lagi yang juga digunakan untuk internet di perpustakaan, sehingga..
...now, we can live happily opening Friendster di internet perpustakaan karena "Anti Porn"
succesfully deactivated.
PS: admin komputer tersebut seharusnya mencari program yang hanya membatasi alamat tertentu, bukan program yang memunculkan "Anti-Porn" bila menemukan kata yang dimasukkan sebagai inappropriate di program tersebut. Gue melakukan "kecurangan" di atas semata-mata karena teman gue pernah tidak bisa buka hasil pencarian yang penting buat tugasnya. Internet di perpustakaan disediakan memang untuk membantu mahasiswa mencari bahan, dsb., tetapi kalau hasil pencarian tak bisa dibuka, buat apa?