Pages

Friday, December 12, 2008

Peluang?

Aku pernah bertanya tentang peluang. Orang yang ditanya tidak menjawab secara eksplisit. Akan tetapi jawaban itu harus (atau bisa) ditafsirkan sebagai "tidak ada peluang."

Seorang teman bertanya tentang peluang seorang teman yang lain kepadaku. Aku hanya bisa diam, tak bisa menjawab.

Peluang. Ternyata mudah dan sulit untuk dijawab, ya?

Thursday, December 11, 2008

Pembaca Blog-ku

Aku pernah bertanya di statusku di profile Facebook. Apakah ada yang pernah membaca semua blog entryku? Jawabannya: mungkin saja ada.

Aku tak tahu siapa saja, selain pengguna Multiply, yang pernah membaca blog-ku yang di Multiply ini. Itu karena tidak ada statistik pengunjung selain pengunjung yang merupakan pengguna Multiply. Akan tetapi ada beberapa orang yang mengakui pernah membaca blog-ku.

Kak Septemmy. Aku pernah tak sadar kalau orang yang memberikan komentar di salah satu blog entry-ku berjudul "Help Me Define Pornografi!" adalah Kak Septemmy, salah satu dosen di kampusku yang sedang kuliah di USA. Aku baru sadar sewaktu tulisanku Stres Pasca OSMABA menjadi sebuah 'masalah' dan ternyata Kak Septemmy pun memberi komentar di tulisan itu. Sewaktu Kak Septemmy menjadi narasumber di OSPEK 2007, Kak Septemmy -menurut Hans- mengutip salah satu istilah yang kupakai di tulisanku. "..kalau menurut istilah vontho, jatuh suka.."

Bu Jujun. Bu Jujun adalah pendeta GKP Dayeuhkolot, gereja terdekat dari kampusku yang lama dan juga gereja yang ditutup beberapa tahun yang lalu. Bu Jujun juga salah satu alumni di kampusku sekarang. Beberapa waktu lalu, Bu Jujun dan aku berbincang-bincang tentang banyak hal. Dari perbincangan itulah aku tahu kalau Bu Jujun pernah membaca blog-ku (dan mungkin -kalau aku tak salah dengar- membaca semua blog entry-ku dari tulisan paling awal). Komentarnya, "..membaca tulisanmu seperti melihat vontho yang berbeda.."

Beberapa teman. Mereka adalah Yesie, Ryan, Fillia, dan yang paling anyar adalah Olin. Untuk nama yang paling akhir, aku baru tahu tadi dan mendapat pujian pula darinya kalau tulisanku bagus karena singkat dan padat. Iya gitu?

Ada lagi gak ya yang menjadi pembaca blog-ku?

KGJ
11 Desember 2008
23:20

p.s.:instead of doing something relates with my final exam/tasks, I write this blog entry in my cellphone..

Monday, December 8, 2008

Memikirkannya

Aku pikir aku bisa tak berpikir tentangnya.
Aku salah.
Apa karena aku berusaha untuk tidak memikirkannya?
Lagipula kalau aku memikirkannya, apa yang ingin kupikirkan darinya?
Dirinya akan baik-baik saja walau tak kupikirkan.

Aku memikirkannya karena mungkin sekarang merupakan masa bagiku untuk memikirkannya.
Akan ada masanya aku tidak akan memikirkannya lagi.
Sekarang, aku akan mempersilahkan saja pikiranku memikirkannya.

Selamat memikirkannya!

Kontrakan Gak Jelas
09 Desember 2008
01:55

Sunday, December 7, 2008

Janji Kuingkari

Aku sudah pernah berpikiran untuk tidak akan membuat janji apapun lagi. Akan tetapi, namanya manusia tidak mungkin tidak membuat janji. Oh iya, janji di sini adalah janji dalam bentuk appointment dan juga dalam bentuk promise.

Janji dalam bentuk appointment: janji untuk menyelesaikan DVD berisi video anak kelasku untuk dikirim ke Kak Septemmy di Boston, janji untuk memberikan file foto yang sudah aku scan ke orangnya, janji memberikan foto ke orang-orang yang memintanya (Oinike, Kak Sri, Kak Francis, Kak Yuli, Pak Ongirwalu, Kak Sylvana, dst), janji membantu memeriksa komputer yang sedang bermasalah (Kak Iren sampai pindah pun janjiku tak bisa kutepati), dan banyak janji lainnya.

Janji dalam bentuk promise: janji untuk tidak melakukan sesuatu lagi, janji untuk belajar lebih baik, dan janji untuk segala macam  janji yang kebanyakan dikatakan untuk diri sendiri.

Dari semua janji yang telah aku buat, hampir semuanya kuingkari.

(waduh, dulu gue mau tulis apa lagi makanya hanya dijadikan draft doang nih tulisan?)

Oh iya, mungkin tujuan tulisan ini (pada awalnya) adalah meminta orang-orang untuk tak percaya janji yang kusampaikan. Ataupun untuk tak memaksa diriku untuk berjanji...

-pada mulanya ditulis tanggal 7 Desember 2008. paragraf terakhir diselesaikan tanggal 9 Desember 2008.

Friday, December 5, 2008

Natal (Seharusnya Belum) Tiba

Natal. 25 Desember.

Dulu gue terima begitu saja kalau perayaan Natal, dari berbagai jenis komisi/konstitusi, dirayakan sebelum tanggal 25 Desember. Sekarang? Tidak lagi.

Begini saja. Anda berulangtahun tanggal 29 Februari. Tanggal 1 Februari teman-teman Anda mengucapkan selamat ulang tahun. Bermakna apa ucapan itu?

17 Agustus-an. Yang paling semarak itu kapan? Tepat tanggal 17 Agustus, atau hari-hari sebelumnya?

1 Desember (atau tanggal hari Minggu yang dekat dengan tanggal tersebut) merupakan tanggal awal tahun Liturgi Gereja. Biasanya juga merupakan Minggu Adven I. Tujuan dibuatnya tahun liturgi adalah untuk menghayati cerita kehidupan Yesus. Dari masa penantian (Adven), Natal, masa mengingat karya Yesus sebelum Jumat Agung, Jumat Agung, Paskah, Kebangkitan, Kenaikan, Pentakosta, dan seterusnya. Semuanya ada waktunya.

Nah, sekarang itu kan seharusnya masih masa Adven. Kalau perayaan Natal sudah dilakukan pada masa ini, untuk apa lagi Minggu Adven dirayakan di hari-hari Minggu sebelum tanggal 25? Lagipula, dengan banyaknya perayaan Natal sebelum tanggal 25 Desember, pada hari H perayaan Natal yang seharusnya paling semarak malah akan menjadi titik antiklimaks perayaan Natal. Cerita dan pesan Natal yang disampaikan pun menjadi cerita basi.


Natal itu 25 Desember. Sekarang, Natal seharusnya belum tiba. Selamat merayakan adven.

Kamar Tetangga, KGJ
5 Desember 2008
22:49

Wednesday, December 3, 2008

Tak Mandi dan Baru Mandi

17:50
Gue baru aja selesai mandi. Dari pagi belum mandi.

Yah, begitulah. Gue memang baru aja mandi. Tadi pagi gue gak sempat mandi sebelum pergi ke kampus. Gak sempat?

Tadi pagi sekitar jam 8 gue memang masih dalam proses menyelesaikan makalah kelompok mata kuliah Praktik Jemaat. Karena gue pikir gue masih punya banyak waktu, gue agak bersantai-santai sedikit. Ternyata jam di jam tanganku sudah menunjukkan pukul 9. Presentasi kelompok pukul 9.30. Makalah belum diprint dan juga belum diperbanyak untuk dibagikan ke anak-anak. Setelah menambah bagian penutup seadanya, makalah itu gue print. Karena mem-fotokopi makalah itu butuh waktu tak kurang dari 10 menit, gue memutuskan hanya mencuci muka gue aja. 9.05 gue sudah berpakaian kemeja yang gue pakai Minggu kemarin, kaus dalam yang gue pakai tidur, bawahan yang masih sama dengan kemarin. Gue langsung berlari menuju tempat fotokopi di dekat RSCM, sekitar 300 meter dari kontrakan kami. 9.15 gue tiba di tempat fotokopi bermandikan keringat. 10 menit menunggu tukang fotokopi langganan kami memperbanyak 40 kali makalah kelompok gue, gue beristirahat sambil berusaha mengambil nafas. 9.25 gue berlari ke kampus supaya makalah tidak terlambat tiba di tangan teman sekelompokku. 9.35 gue duduk di depan kelas dan bermandikan keringat lagi.

11.10-17.35 makan di kantin, masuk perpustakaan, bertemu Mr.Park, makan di Kito, ikut kuliah Kristologi dan presentasi juga, duduk di depan perpustakaan menggunakan internet memakai laptop Putri, masuk perpustakaan untuk masih menggunakan internet, lalu pulang dengan menaiki sepeda Hans ke kontrakan untuk mandi.

17.45 gue mandi.

Dan sekarang, gue ada di perpustakaan lagi.

Perpustakaan STT Jakarta
3 Desember 2008
18.35

Sunday, November 30, 2008

Tetap Tersenyum

Aku memandang desktop komputerku. Ada seorang perempuan di dalam foto yang kujadikan wallpaper desktopku. Tersenyum manis sambil...

Aku menyukai perempuan itu. Entah kenapa setelah foto itu aku ambil Agustus lalu rasa suka pada perempuan itu muncul.

Aku menyukai perempuan di dalam foto itu. Entah sampai kapan aku belum tahu. Yang pasti perempuan di dalam foto itu akan tetap tersenyum di wallpaper desktop komputerku.



Kamarku yang Berantakan
30 November 2008
17:13
D-8979

Friday, November 21, 2008

Aku Benci

aku tidak tahu mau apa.
aku benci punya perasaan.
salahkah?



aku memang terlalu penakut.
aku juga tidak bisa mengalami penderitaan.
cupu sekali diriku.
menghadapi persoalan kecil saja aku sudah menyerah begitu saja.
tidak tahan menghadapai sulitnya atau perihnya perjuangan untuk mencapai sesuatu yang dikejar...
bagaimana caranya nanti aku bisa menghadapi hidup di dunia yang sebenarnya penuh penderitaan?

Kuliah Praktik Jemaat I
A40X
19 November 2008
10:22


"great is the Lord"
when did the last time I say this?

Wednesday, November 12, 2008

11 Oktober 2008 di Proklamasi

saat ini gue sedang duduk di dekat taman proklamasi. aku bersama dengan beberapa anak angkatan artemis. mereka adalah tunggul, ribka, icha, lydia, shella, herman, dan sosam. kami hanya duduk di sini seperti orang bego. tidak melakukan apa-apa selain chit-chat one-another dan ngobrol gak penting. yah, sebenarnya hanya mereka yang bicara-bicara, gue sih cuma dengerin aja. di sekitar gerbang taman proklamasi di mana kami duduk ada beberapa taksi yang menunggu penumpang, ada juga penjual nasi goreng yang menunggu pembeli. ada seorang tukang penjual sekoteng yang duduk tepat di bawah sinar lampu sambil merokok, juga menunggu pembeil. oiya, anak-anak artemis sebenarnya menunggu sosam membeli minuman. entahlah sampai kapan kami duduk bersama di sini. aku pikir tidak akan sampai pagi-pagi banget.

di sini aku berpikir kembali tentang acara malam keakraban yang dilaksanakan hari ini. penampilan kami memang cukup jayus untuk bagian awal, tetapi cukup menghibur di bagian penutup. jadi, aku cukup terhibur, karena pada bagian awal, gue lah yang tampil sebagai superman, penampil yang tidak jelas arah aktingnya.. ah, gak gitu pentinglah..

nah, yang mengecewakan adalah memang menurut gue pengoperasian lagunya, dan juga pengaturan scene yang sempat salah sehingga membuat cerita di awal tidaklah jelas. ah, kalau saja gue yang menjadi pengoperasi musiknya, kejadiannya pasti sama dengan tahun lalu. tidak ada yang mengambil dokumentasi video dengan baik untuk penampilan angkatan kami. foto-foto di acara makrab dies tahun lalu sih masih ada. nah, tahun ini.... sama sekali tidak ada karena gue juga menjadi pengisi acara. salah siapa? salah teman-teman gue????

ah, sudahlah.. yang berlalu sudah berlalu. permasalahannya gue masih harus mengumpulkan seluruh foto yang gue ambil selama rangkaian acara dies natalis tahun ini. bahkan dokumentasi untuk OSPEK 2008 aja masih belum selesai. semoga saja gue dapat menyelesaikan tugas gue sebagai tukang dokumentasi ini dengan baik..

cukup sudah berbicara tentang dokumentasi. gue harus mengingat keinginanku untuk belajar dengan baik di tengah semester kedua. gue harus rajin ke perpustakaan untuk belajar. gue harus banyak menggunakan waktu gue untuk membaca. gue juga harus dengan cepat mengerjakan banyak tugas yang sebenarnya dapat dicicil dari jauh hari, sehingga tidak terjadi sistem kebut semalam untuk mengerjakan tugas paper yang sifatnya tugas pribadi maupun tugas kelompok. (ah, ini mah kayaknya bakal hanya sekadar mimpi..)

gila, ini sudah pukul 00.30. mereka masih belum berpikiran untuk beranjak?
sepertinya gue harus beralih kepada mengetik balasan email dari Pak van den End.

sekian saja dulu untuk tulisan pagi ini...

Gerbang Taman Proklamasi
11 Oktober 2008
00.35

(diketik menggunakan laptop Hans, dan baru di
post sekarang karena baru ingat pernah menulis ini)

Friday, October 24, 2008

Have I Told You Lately

Have I told you lately that I love you?

You have not. Will you?

Have I told you lately that I like you?

You have told me that, but it was not lately anymore.

Have I told you lately?

What?

Nothing.

Yes, you have.

Monday, October 13, 2008

Terlalu Sensitif

Hari ini, seusai kuliah Yunani, ada sebuah kejadian yang membuatku merasa diriku masih sering terlalu sensitif.

Aku tadi sedang berbicara dengan X. Aku berbicara tentang dokumentasi sebuah kepanitiaan beberapa waktu lalu. Ketika kami mau keluar kelas, aku melihat air muka Y, pacar X, berubah menjadi cukup muram.

Bukankah aku terlalu sensitif bila aku merasa bersalah telah membuat Y menjadi muram terhadap X?

Pencemooh yang Mencemooh

Aku tak suka pencemooh. Walau orang yang dicemooh pantas dicemooh, tak ada gunanya mencemooh.

Ada lagu baru di komputerku. Lagu itu isinya mencemooh banyak penyanyi atau grup lain. Aku bingung, kenapa ada yang bilang lagu itu bagus?

Aku saat ini tak suka pencemooh. Akan tetapi bukan berarti aku tak pernah dan takkan pernah lagi menjadi pencemooh. Aku hanya berharap aku tetap ingat agar diriku tak jadi pencemooh.

Wednesday, October 8, 2008

If Jack's in Love

"If Jack's in love, he's no judge of Jill's beauty."

It's one of some quotations from a wisdom book in reference room of my previous school's library written in my binder. Put that here because it sounds ....

Tuesday, September 30, 2008

Kenapa Jatuh Suka II

Lanjutan dari "Kenapa Jatuh Suka"

Aku bertanya pada diriku kenapa dulu aku sampai jatuh suka padanya. Padahal dia bukanlah perempuan yang sesuai dengan kriteria perempuan-yang-aku-jatuhi-suka selama ini.

Kriteria? Aku pikir setiap orang punya kriteria tertentu ketika memilih untuk jatuh suka pada seseorang. Secantik-cantiknya seorang perempuan, bila dia tidak sesuai dengan kriteria seorang laki-laki, laki-laki itu kemungkinan besar tidak punya ketertarikan untuk jatuh suka pada perempuan itu. Tetapi cantik itu kan relatif. (Iklan di media massa saja yang membuat yang cantik itu absolut, yaitu yang putih.) Cantik bagi seseorang, belum tentu cantik bagi orang lain.

Selama ini perempuan yang aku jatuhi suka adalah perempuan yang cantik menurutku. Yang cantik menurutku itu adalah yang wajahnya terlihat manis tanpa riasan, kulitnya putih, rambutnya terlihat bagus. Ah, susah mendeskripsikannya. Yang jelas, penampilan luar itu belum cukup untuk membuatku jatuh suka pada seorang perempuan. Bila perempuan itu orangnya ternyata sikapnya menarik (such as ramah pada semua orang), good at something, have a relationship with me (bahkan dalam taraf paling minimal, seperti cuma pernah sms-an), aku kemungkinan besar akan menjadikan perempuan itu sebagai objek penyerta jatuh sukaku.

Lalu, kenapa aku jatuh suka pada perempuan itu semester lalu? Dia tidak memenuhi kriteria cantik menurutku. Sikapnya juga bahkan lebih sering membuatku jengkel. Usut punya usut, ternyata aku suka sama dia karena beberapa waktu di semester lalu aku jadi dekat sama dia. Sering sms dan sering juga bareng (walau jarang hanya berdua). Ceritanya sebenarnya cukup panjang, tetapi sekarang aku sepertinya sudah malas menuliskannya.* Singkatnya, untuk pertama kali aku menyukai seorang perempuan yang bukan dilihat dari kriteria cantik menurutku.

Ah, penting gak sih Von?

ditulis tanggal 1 Oktober 2008, diselesaikan dan dipublish tanggal 4 Oktober 2008.

*: kalau suatu saat niat, berarti akan ada bagian III. (Sekali lagi,) penting gak sih Von?

Sunday, September 21, 2008

Kenapa Jatuh Suka

Hari ini aku melihatnya. Aku jadi berpikir dan bertanya. Kenapa dulu aku bisa sampai jatuh suka padanya? Kan dia tidak cantik seperti perempuan-perempuan yang pernah aku jatuhi suka?

Vontho, gak ada hal lain apa yang bisa diposting selain subjek ini?

Kuliah Etika, A40X
STT Jakarta
22 September 2008
09:56

Wednesday, September 17, 2008

Sakit Hati

Sakit hati...tidak...sakit hati...tidak...sakit hati... Tidak?

Aku seharusnya sakit hati. Melihat dia bersamanya.

Kenapa? Kenapa aku harus sakit hati? Aku seharusnya punya alasan untuk itu. Tetapi apa? Masak hanya karena mereka bersama? Kan aku dulu pernah bilang kalau mereka lebih baik bersama. Kalau aku harus sakit hati, alasannya tidak boleh sesederhana itu.

Aku sakit hati? Kalau ya, kok aku merasa seperti sedang tidak sakit hati ya? Kalau tidak, lalu mengapa aku tak mengacuhkan mereka?

Aku sakit hati? Masa sih?

Perpustakaan STT Jakarta
14:29
17 September 2008

Tuesday, September 16, 2008

Lalu, Ini, Lain Kali

Jatuh suka
Semester lalu
Aku membuat orangnya tahu

Jatuh suka
Semester ini
Jadi ingat semester lalu

Jatuh suka
Semester ini
Jangan sampai dia tahu

Jatuh suka
Cepatlah kau pergi
Datang lagi lain kali

Jatuh suka
Apabila kau datang lagi
Lebih selektif lagi

Nah lho?

Monday, September 8, 2008

Th van den End, Apulman Saragih, dan Givendra Saragih

Ada yang tahu siapa Th van den End? Dia adalah penulis beberapa buku sejarah gereja atau kekristenan di Indonesia. Antara lain bukunya adalah Harta dalam Bejana, Ragi Carita 1 dan Ragi Carita 2. Beliau pernah mengajar mata kuliah historika di STT Jakarta pada tahun 1970an.

Ada yang tahu siapa Apulman Saragih? Dia adalah mahasiswa STT Jakarta pada tahun 1974-1979. Dia menulis skripsi tentang Sinalsal, sebuah majalah yang diterbitkan di Simalungun pada tahun 1930an oleh JW Saragih (?). Dia menulis skripsi dengan dosen pembimbing Pak Th van den End. Lingkup penulisan skripsi Apulman Saragih memang berhubungan dengan sejarah gereja khususnya sejarah GKPS.

Ada yang tahu Givendra Saragih? Itu saya. Tak perlu penjelasan panjang.

Nah, tadi saya berkesempatan berbicara dengan Th van den End. Saya sedang menggunakan internet di komputer perpustakaan ketika beliau mengucapkan salam "selamat malam" kepada saya. Beliau juga ingin menggunakan komputer di perpustakaan untuk mengakses internet.

"Lambat sekali internetnya. Apa punya Anda juga seperti itu?" tanyanya kepada saya karena melihat website MSN yang terbuka di Internet Explorernya cukup lama ter-loaded.
"Hampir sama saja, Pak" saya menjawab seadanya.

Beliau kemudian membuka website berbahasa Belanda. Saya pun memberanikan bertanya pada beliau. "Pak, Bapak masih mengingat mahasiswa-mahasiswa Bapak selama di sini?"
"Ya?" tanyanya. Saya mengulang kembali pertanyaan saya karena sepertinya beliau kurang mendengar pertanyaan saya.
"Sebagian besar, ya. Tapi tidak semua. Kenapa?"
"Bapak masih ingat mahasiswa Bapak yang menulis skripsi tentang Sinalsal?"
"Apulman Saragih?"
"Iya, Pak."
"Anda anaknya?"
"Iya, Pak."
"Senang sekali bisa bertemu dengan anaknya Saragih. Saya dengar dia sudah meninggal ya? Karena kecelakaan?"
"Iya, Pak."

Beliau kemudian bercerita mengenai keinginannya yang sudah lama untuk menjadikan skripsi Saragih sebuah buku. Mengenai ini dulu saya juga sudah pernah dengar di rumah. Akan tetapi, tidak pernah terealisasi karena alasan yang saya juga tidak tahu.

Beliau menyarankan agar ada yang mengetik ulang skripsi Saragih dan mengeditnya.
"Anda tentu punya skripsinya bukan?" Saya menjelaskan bahwa skripsi Saragih hilang di Batam. Beliau kemudian mengatakan kalau dia masih memiliki skripsi-skripsi yang penulisnya beliau bimbing dan juga yang berhubungan dengan sejarah gereja.

Yang mengejutkan adalah beliau bertanya kepada saya bagaimana kalau saya melanjutkan pekerjaan Saragih. Waduh, Pak. Saya kurang berminat belajar Sejarah Gereja. Beliau kemudian bercerita tentang skripsi Saragih yang secara deskriptif bagus, "tetapi seperti kebanyakan mahasiswa di sini analisis teologisnya masih kurang." Nilai lebih dari skripsi Saragih menurut beliau adalah kemampuan Saragih mengerti bahasa daerah, yaitu Simalungun, yang merupakan bahasa yang dipakai dalam Sinalsal. "Sepandai-pandainya kami (orang asing) berbahasa Indonesia, tentu orang Indonesia yang lebih mengerti bahasanya. Begitu juga dengan Sinalsal."

Saya bercerita kepada beliau kalau saya pernah membaca buku harian Saragih yang berisi tentang Saragih bertemu dengan van den End untuk membahas terjemahan dari Sinalsal. "Oh, dia punya catatan harian?" Selain membahas skripsi dengan End, dalam catatan harian itu Saragih juga menuliskan mengikuti kuliah khotbah yang diajar oleh End.

Saya juga diberikan alamat emailnya agar saya dapat mengingatkannya untuk mengcopy dan membawa skripsi Saragih dari Belanda pada kunjungannya yang berikut.

"Saya beruntung bisa bertemu Anda. Kalau tahun depan mungkin saya sudah tidak ada lagi" ucapnya di akhir-akhir perbincangan kami.

Yah, kurang lebih begitulah cerita perjumpaan saya, Givendra Saragih, dengan Th van den End, dosen pembimbing skripsi Apulman Saragih, almarhum Bapak saya.

Pertanyaannya: akankah saya menjadi penerus Apulman Saragih?

Kamar Gak Jelas, Kontrakan Gak Jelas, Kalasan Dalam 44B, Jakarta
8 September 2008
23:59

Thursday, September 4, 2008

Hanya Mimpi

Pagi ini di mendekati akhir cerita mimpiku edisi pagi 5 September 2008, aku dikejutkan oleh sebuah pernyataan dalam mimpiku.

"...dari seorang perempuan ****** yang dengan cinta diberi nama oleh Givendra: $#%&@..."

Dalam mimpiku, itu adalah tulisan yang gue lihat di comment profile Friendster gue melalui hape.

Buru-buru gue bangun dan langsung berusaha mencari hape. Belum sempat gue membuka Opera Mini di hape gue, gue udah tersadar bahwa itu hanya mimpi.

Pertanyaannya, kenapa gue sampai mimpi seperti itu ya? 

Saturday, August 30, 2008

Bertemu di Jakarta

Bapakku dulu bertemu dengan Ibuku di Jakarta pada tahun 1975. Sebelumnya mereka teman satu sekolah dan sempat satu kelas di SMP 1 Pematang Raya (?). Mereka menikah kurang lebih 5 tahun kemudian.

Kakakku bertemu dengan kakak iparku di Jakarta pada tahun 2000. Sebelumnya mereka adalah teman satu sekolah di SMA Negeri 1 Medan. Mereka menikah kurang lebih 8 tahun kemudian.

Aku bagaimana?

Wednesday, August 20, 2008

Taman Suropati

Mungkin sudah berulang kali gue menulis tentang Taman Suropati. Taman Suropati memang salah satu tempat favorit gue untuk nongkrong. Banyak alasan mengapa Taman Suropati menjadi salah satu tempat yang paling sering gue kunjungi selama 3 tahun terakhir tinggal di Jakarta.

Teduh dan sejuk.

Hijau.

Letaknya cukup dekat untuk ditempuh dengan bersepeda.

Masih banyak burung merpati yang sesekali terbang ke kolam.

Dapat melihat Jakarta hampir secara keseluruhan: ada banyak mobil dari segala jenis yang lewat (mobil RI2 juga kalau pulang ke rumah dinasnya pasti lewat sini), ada banyak penjual makanan dan minuman (dari yang naik sepeda, didorong, sampai yang digendong juga ada), ada yang nongkrong doang (dari anak-anak sampai orang yang sudah tua, dari yang datangnya naik bus, sepeda, motor, sampai mobil mewah juga ada), ada yang pacaran, ada yang suami istri duduk sambil makan rujak, sampai yang lagi membuat film juga ada.

Banyak deh..


Nah, hari ini adalah hari di mana untuk pertama kalinya dalam 3 bulan terakhir gue nongkrong lagi di Taman Suropati. Ini juga gue lakukan dalam rangka merayakan rem sepeda Hans yang kembali berfungsi. Jadi, mulai sekarang bisa sering nongkrong lagi deh di sini...

Live Report from Taman Suropati, East Side.
15:47
20 August 2008

Monday, August 11, 2008

Bila Anda dan Teganya, Pak?

Apa yang akan Anda lakukan bila mengetahui bos Anda adalah penjahat? Apakah Anda akan keluar dari perusahaan Anda bekerja?

Apa yang akan Anda lakukan bila perusahaan tempat Anda bekerja adalah perusahaan yang membuat ribuan orang terlantar? Apa yang akan Anda lakukan kalau perusahaan tempat Anda bekerja adalah perusahaan kotor yang bekerja sama dengan negara menyengsarakan masyarakat?

Apa yang akan Anda lakukan bila aib pemilik perusahaan Anda tidak sampai tercium secara luas karena pemimpin perusahaan Anda bisa membayar media untuk bungkam atau menyampaikan berita yang tidak sesuai fakta?

Saya? Saya tidak mungkin bekerja di perusahaan mereka. Hanya saja, walaupun bisa saya tidak akan mau bekerja di perusahaan itu.

Pak Direktur, teganya dirimu?
Pak Pejabat Negara, teganya dirimu?
Pak Pemuka Agama, teganya dirimu?

Friday, August 8, 2008

11.11.11

Kalau yang lain pada sibuk posting sesuatu yang berhubungan dengan tanggal hari ini: 08.08.08, gue dengan polosnya posting sesuatu di shoutout Friendster gue (dan tentunya postingan ini).

Bunyinya:

"somewhere at friday 11.11.11 i'll be marrying someone (stupid).. hahaha"

...

somewhere at friday 08.08.08

Tuesday, August 5, 2008

Beragama?

Pertanyaan sederhana, mengapa saya beragama? Karena negara mewajibkannya? Karena orangtua meminta saya menjadi orang yang taat agama? Karena saya tidak mau masuk neraka - agama saya menjamin saya masuk surga? Atau mengikuti trend saja - "gak asik lo ga punya agama"?

Apakah pemimpin agama saya orang yang dapat dipercaya? Apa mungkin dia menggunakan tafsiran yang salah? Atau membuat tafsiran yang bisa memberikan keuntungan pada dirinya sendiri atau pihak-pihak yang dapat memberikan keuntungan baginya?

Apakah tujuan agama? Rasa aman untuk diri saya kah? Apakah ajaran agama saya lebih banyak ditujukan kepada kehidupan yang lebih baik pada diri saya sebagai individu? Apakah saya beragama hanya bila saya sudah melakukan ritual-ritual agama? Apakah agama saya mengajarkan untuk melakukan ritual-ritual saja?

Bukankah agama saya mengajarkan untuk mengasihi sesama saya?

Kapankah saya harus mengasihi sesama saya? Apakah saya harus berkecukupan dulu baru bisa memikirkan sesama saya? Bukankah saya tidak akan pernah merasa cukup? Apakah dengan membantu sesama saya maka saya mendapat peluang lebih baik untuk tidak masuk neraka? Apakah dosa saya terhapuskan dengan membantu sesama saya - padahal uang yang saya pakai adalah dari hasil kerja saya yang kotor?

Status saya: beragama.

Am I? Are you?

666

Your Home Page has been viewed 666 times by 339 people, most recently on Aug 4, '08.

Wah, mesti hati-hati nih gue.



= 6 buah smiley

Monday, August 4, 2008

Sedang Kesal

Teman, kau memang memuakkan. Kau juga makin menjengkelkan.

Teman, kau memang benar-benar sakit. Itu tak perlu diragukan lagi.

Teman, kau memang ingin selalu menjadi pusat perhatian. Akan tetapi kau memang tak tahu diri. Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak membuat acara perpisahan segala? Tanpa tahu malu kamu menyusahkan mereka, dan jujur kau juga menyusahkan aku. Kau pikir karena kau punya uang maka kau boleh-boleh saja menyusahkan mereka?

Aduh, Teman. Sakit kepalaku jadinya memikirkan ulahmu. Sakit hatiku. Tetapi, akankah kau menyadarinya? Dirimu yang sepertinya tak punya rasa bersalah lagi pasti tak akan menyadarinya. Andai kau menyadarinya, kau pasti akan melancarkan pembelaan-pembelaanmu. Kebohongan apa lagi yang akan kau ucapkan dalam pembelaanmu?

Teman, aku benar-benar muak dengan tingkah lakumu. Semoga Tuhan tidak mempertemukan kita lagi dalam satu kelompok.

Sial, kepalaku jadi benar-benar sakit.

Jurnal ini kutulis di hapeku, di dalam diamku, duduk menyendiri di beranda belakang Sanggar menunggu acara-perpisahan-yang-seharusnya-tak-ada yang diatur "temanku" seenak jidatnya dengan alasan yang mengatur adalah orang Sanggar.

Ditulis karena sedang kesal.

Sanggar Ciliwung Merdeka, 4 Agustus 2008
18:43

Friday, August 1, 2008

34 weeks to have Panogolan

FYI, panogolan is nephew or niece in Simalungunese language. Panogolan is someone who calls me with "tulang".

This morning my mom just told me that my sister is already pregnant.

Though my mom and my sister live together in Medan, I preferred to call her right to her phone. Then I called her, and I said congratulation. I asked her about how many weeks to go, she answered 34 weeks, which may near to her own birthday.

34 weeks to be an Uncle. Hahaha...

Congratulation, Kak. Sehat selalu ya sampai panogolan gue lahir...

Hard to Sleep

It's already more than 2 am in the morning. I still can sleep. It's already been days I can't sleep less than 2 in the morning. I'm not really sure what the cause is, but the sound of mosquitos flying near my ear is one of the cause.

It's hard to sleep even I already shut my eyes, hold the pillow, and try not to think anything. That's why I'm writing this journal right from the bed. I think after post this journal, it's better for me wasting my time for couple of hours in front of my computer.

Huaah... It doesn't work.

Lucky Me

It made me laugh reading an advertising in Kompas daily post today page 37. It's not the "turut berduka cita" ad for the owner of Gudang Garam. It's the ad from PT Bursa Berjangka announce that PT Graha Finesa Berjangka is no longer a member of Bursa Berjangka Jakarta.

So, what is the relation between the ad and me? FYI, on one Monday in last July I went to BNI 46 building. I came there for an interview of a data entry position advertised in Klasika Kompas lot of times. In the end of the interview I realized that this company might not really need people proposing the data entry position for just transfer the hardcopy to softcopy. If it is just like that, why do the one qualified need to join the two days training. Reading the ad today makes me wonder what really happen in the training (if I really could come to the training that already scheduled and rescheduled for me.)

Btw, the question remained is what really happen to that company..

Wednesday, July 30, 2008

Kau Cantik Hari Ini

Melihat Kompas hari ini membuatku berkomentar seperti judul di atas. Di sana ada foto Artalyta sedang di dalam mobil tahanan. Pakaiannya bukan pakaian tahanan. Wajahnya pun dirias rapi. Persis seperti mau belanja atau sekadar jalan-jalan ke mall mewah di Jakarta. Begitulah kalau orang suaaangat kaya menjadi terdakwa dalam proses pengadilan di Negara Republik Korupsi. Jadi, saran saya: kalau Anda mau terlihat cantik seandainya terjerat kasus hukum, Anda harus berusaha dulu menjadi orang yang suaaaangat kaya.

"Bunda, kau cantik hari ini. Tapi aku tak suka."

PS: Artalyta biasanya dipanggil Bunda kan oleh rekan bisnisnya? Mohon dikoreksi bila salah.

Friday, July 25, 2008

Mau jadi Pacarku?

Kalau saja gue punya nyali untuk nembak cewek cantik, mungkin yang akan gue bilang ke cewek itu adalah sebagai berikut:

"Hai, Cantik. Mau gak kamu jadi pacarku? Tapi ada syaratnya. Syaratnya, kamu harus pake 3 juga kayak aku. Nah, setelah pulsa bonus sesama 3 ku sebesar Rp648.610 habis untuk nelepon kamu, kita putus. Gimana? Mau?"

Pulsa bonus ke sesama 3 gue memang sudah mencapai angka seperti di atas. Angka itu pasti bakal naik lagi kalau gue ngisi pulsa lagi bulan depan (dan memang harus kalau gak mau angka di atas langsung jadi Rp0. Kan rugi banget.. ). Bonus yang terus terakumulasi itu-setiap pengisian pulsa 30 ribu rupiah bonus ke sesama 3 nya 45 ribu- tidak pernah terpakai terlalu banyak. Maklum, teman-teman gue yang pake 3 cuma hitungan jari. Itupun jarang banget nelepon mereka. Wong hampir tiap hari ketemu.. Terus, SMS ke sesama 3 gratis. Jadi deh tuh pulsa ga kepake.

Nah, maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai. Di antara pengguna 3 yang gue kenal, tak ada satupun yang jomblo. Minimal TTM-an. Jadi, gak ada ceritanya pulsa bonus ke sesama 3 di kartu mereka bisa numpuk kayak punya gue. Hubungan peribahasa di atas dengan gue: gue pengen habisin pulsa bonus itu. Sayangnya, gue gak punya pacar.. Nyambung gak sih?

Nyambung gak nyambung, atas dasar itulah ide/pikiran di atas tertuang di shoutout profile Friendster gue dan juga tulisan ini.

Ah, dasar vontho gelo..
Untung aja gue gak punya nyali untuk melakukan penembakan seperti di atas. Kalau gue berani, bisa repot. Ntar gimana dong kalo ada yang mau? 

Tempat tidur Hans, Kamar Hans, Kontrakan Gak Jelas
01:56
26 Juli 2008

Tuesday, July 22, 2008

(Lagi) Insomnia (Lagi?)

Saat ini aku sepertinya menderita insomnia lagi. Lagi? Yeah.. Ini bukan pertama kalinya aku menderita penyakit susah tidur ini. Aku memang tidak punya catatan yang pasti. Akan tetapi dalam tiga sampai empat tahun terakhir aku pasti mempunyai masa di mana aku menderita insomnia. Tahun lalu aku menderita insomnia tepat pada masa liburan kuliah seperti ini juga.

Untungnya, insomnia saat ini tidak separah yang sebelum-sebelumnya. Insomnia kali ini (baru) hanya 2-3 kali menyebabkan aku terjaga hingga matahari bersinar terang. Sisanya aku sudah bisa tertidur pada sekitar pukul 2-4.

Sekarang aku sebenarnya sudah cukup mengantuk. Nyamuk dan juga kepala yang terkadang tak bisa berhenti berpikir (aku bisa berpikir tentang banyak hal, termasuk masalah negara, masyarakat, lingkungan, bisnis, dan juga ide-ide aneh) membuat aku belum bisa tidur. Mudah-mudahan aku tidak masih terjaga sampai tukang koran menyelipkan Kompas hari ini di tempat biasa.

Tempat Tidur, Kamar Hans, Kontrakan Gak Jelas
01:25
23 Juli 2008

Mengapa, Teman?

Teman, mengapa dirimu hanya ingin memamerkan kemampuanmu bermain alat musik? Tidak tahukah kamu kalau kita datang ke sini bukan untuk itu?

Teman, ini waktunya rapat. Mengapa tanganmu tidak mau berhenti memainkan gitar itu? Mengapa pula tanganmu tetap jahil memainkan keyboard padahal kamu sudah diminta untuk menghentikan permainan musikmu?

Teman, ini waktunya pemeriksaan kesehatan oleh dokter. Tidakkah kau menyadari permainan gitarmu bisa mengganggu kelancaran komunikasi antara dokter dan pasien?

Teman, mengapa pula dirimu selalu terlihat tak membantu? Di mataku dirimu hanya bisa banyak bicara dan tebar pesona.

Ah, aku mau bilang apa. Begitulah adanya dirimu. Memuakkan. Tinggal beberapa hari ini, kok. Semoga dirimu tidak semakin membuatku muak.

Wednesday, July 16, 2008

Mau Gak?

Coba dipikir-pikir..

Pertanyaan ini pertanyaan untuk apa?

"Kamu mau ga jadi mantan pacarku?"

^_^

Thursday, June 26, 2008

Lagi di Gedung Kesenian Jakarta

Saat ini gue sedang di Gedung Kesenian Jakarta. Saya bersama rombongan anak-anak Sanggar Ciliwung Merdeka yang akan tampil di acara yang judulnya tak tahu tetapi dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ah, sial. Hape minta dimatiin. (Seperti lagi di pesawat aja?!)

Sudah dulu ya...

Mobile Online

Sejak beberapa waktu lalu, gue udah bisa online lewat hape. Hape yang merupakan hibah dari kakak gue memang sudah ama gue sebulan yang lalu. Hanya saja, gue baru bisa mengakses beberapa website yang punya versi mobilenya beberapa waktu lalu.

Setelah itu, gue hampir sepanjang hari check Friendster dan Multiply. Gue yang jarang bisa balas satu postingan orang lebih dari sekali dalam jangka waktu 1x24 jam sekarang bisa reply postingan Contacts gue, bahkan orang di luar Contacts gue. Sekarang gue juga bisa posting blog tak lama setelah sebuah kejadian terjadi.

Walau demikian, ada beberapa kelemahan. Input yang menggunakan keypad hape terasa mengurangi hal-hal yang sebenarnya bisa ditulis dengan cepat. Selain itu, baterainya yang tak tahan lama membuat gue tak mungkin membuka browrer Opera Mini terlalu lama. Browser Opera Mini yang belum tergolong xHTML browser juga menghalangi gue mengakses banyak website dengan baik, and so on.

Tetapi begitulah adanya. Manusia gak pernah puas ya?

Wednesday, June 25, 2008

26 Juni 1999-26 Juni 2008

9 tahun.

Sembilan tahun sudah si Bapak Apulman Saragih tidak bersama-sama kami lagi.

Saat ini gue sepertinya masih kangen ama dia. Am I? Are you?

Fiksi

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Mengapa saya tertarik menonton film ini? Kompas Minggu kemarin memuat reviewnya, Joko Anwar terlibat di dalam pembuatannya, dan lagi gila aja pengen nonton.

Ceritanya aneh. Gak jelas, walaupun jalan ceritanya cukup bagus.

Pengambilan gambar bagus, tetapi pencahayaannya kurang bagus. Masa iya sih pake kamera Sony? (bandingkan Kompas, 21 Juni 2008).

Genre-nya sebenarnya apa sih? Drama atau thriller? Bisa dibilang drama karena dialognya yang lambat cukup banyak. Bisa dibilang thriller, karena memang cukup menakutkan seorang Ladya Cheryl yang memang terlihat polos bisa menjadi penyebab matinya tiga tokoh dalam film ini.

Secara keseluruhan: cukup bagus... tetapi tontonlah kalau memang hanya lagi iseng pengen nonton dan gak ada lagi film lain yang belum ditonton.

Tuesday, June 24, 2008

Kok Bisa?

Pertanyaan yang saat ini menurut gue pertanyaan bodoh adalah pertanyaan "kok bisa?" Pertanyaan ini pasti sering muncul. Kemarin waktu gue habis nabrak motor, teman gue melontarkan pertanyaan itu. Dalam hati, dengan jengkel gue menjawab, "ya bisalah..apa sih yang gak bisa terjadi sekarang ini?"

Pertanyaan itu sebisa mungkin gue hindari untuk gue tanyakan. Pertanyaan yang lebih baik dari itu mungkin adalah, "kenapa tadi, kok sampai nabrak?" Kesannya kan lebih baik dan tidak bisa dijawab dengan pernyataan "ya bisa..."

Apa ini karena kesadaran ilmiah dan kesadaran berbahasa gue yang aneh ya?

Kok bisa?

Monday, June 23, 2008

Gue Nabrak Motor (Extended)

Begini ceritanya.

Tadi, gue ikut rombongan Mbak Tari, Yuli, Santi, Kang Atang, dan dua teman gue PL (Mario&Yonea) ke Jalan Otista (kalo ga salah). Gue ikut saja tanpa jelas arah dan tujuan karena susah bicara dengan Sariawan Gila di mulut gue. Ternyata mau beli karpet plastik pelapis lantai dan cat untuk kamar kost Mbak Tari & Yuli.

Setelah membeli kedua barang tersebut, kami ke rumah tempat kamar kos yang baru mau dimasuki mereka itu.

Nah, pulang dari situlah tragedi ini terjadi. Semua biasa saja sewaktu kami berjalan mendekati jembatan Tongtek yang terletak dekat Pos Polisi Bukit Duri. Kami memang jalan tidak beriringan. Gue melihat ke belakang, ternyata Mbak Tari dan Yuli, juga Santi sudah menyeberang. Gue yang berjalan di sebelah kanan jalan (ingat, sewaktu kecil kita sudah diajarkan untuk berjalan di sebelah kiri) bermaksud menyeberang juga. Entah karena gue sok jago -sok tahu sudah pasti-, gue nyeberang aja. Sok jago dan sok tahunya gue terbukti dari cara gue nyeberang tanpa lihat kendaraan dari sisi kanan gue, padahal sisi jalan itulah yang harusnya lebih dulu gue perhatikan -karena merupakan sisi tempat badan gue berada-, bukan sisi yang satunya. Ke-sok-tau-an ini memang muncul karena sebelumnya gue melihat sisi jalan yang ujungnya adalah belokan itu memang terlihat kosong.

Brakkk... Baru melangkah, tubuh gue -yang kurus tak berisi ini- ternyata menabrak sebuah sepeda motor bebek yang dikendarai seorang laki-laki berumur 40an yang sedang membonceng seorang perempuan. Refleks gue langsung minta maaf. Maklum, gue sadar memang gue yang salah.

Apa gue baik-baik saja? Hal pertama yang diketahui teman serombongan gue tadi adalah spion sepeda motor Bapak tadi rusak. Gak sampai lepas sih, tapi terlihat tidak pada posisinya lagi. Hal pertama yang gue lihat, kaki gue luka mungkin kena ban. Tangan gue yang sepertinya menyebabkan spion motor itu rusak malah tidak tergores sama sekali.

Bapak yang motornya saya tabrak terlihat marah, tetapi gue langsung aja jalan seperti tidak terjadi apa-apa. Gue bahkan berjalan tanpa merasa ada sakit di kaki kiri gue yang terluka -tiga buah @kurang dari 2 cm-.

Sampai di Sanggar Ciliwung yang kurang lebih 200 meter dari TKP, gue langsung diberi Betadine oleh Mbak Tari, plus tertawaan dari teman-teman gue yang tidak menyangka gue menabrak motor.

Btw, sekarang kaki gue sudah terasa sakit sekarang, jalan sudah membutuhkan cara yang menyedihkan: terpincang-pincang. Oiya, semoga tadi tidak terjadi benturan ke perut atau dada gue.

Parahnya, lebih tepatnya: tololnya, sekarang gue malah berada di GI mau nonton Kung Fu Panda untuk kedua-kalinya.

^_^

Breaking News: Gue Nabrak Motor

Saudara-saudari, baru saja saya menabrak motor. Benar, bukan saya yang ditabrak motor, saya yang menabrak motor. Note: saya jalan kaki, bukan naik kendaraan.

Lokasi: jembatan Tongtek.

Ah, detailnya gak bisa diposting sekarang. Gue soalnya lagi diketawain ama teman-teman gue yang tadi jalan bareng gue.

Sariawan Gila

Sariawan? Kayaknya uda sering deh gue posting tentang penyakit yang satu ini.

Biasanya sih gue gak pernah sampai gak bisa ngomong walaupun jumlah sariawan di rongga mulut gue lebih dari dua. Hanya saja, sariawan (atau mungkin masih dalam bentuk luka) tepat di ujung kiri lidah gue membuat saat ini gue seperti orang sombong. Diam mulu. Ada orang yang ngomong, gue cuekin ato gue merespon dengan bahasa tangan atau jawaban seadanya yang pengucapannya juga seperti orang kumur-kumur.

Lagi-lagi...dasar sariawan gila!

Sunday, June 22, 2008

Sok Ta(h)u

Belakangan gue jadi orang yang sok tau. Bila gue memberi komentar atas sesuatu, komentar itu berasal dari ke-sok-tau-an gue. Bila gue tidak bertanya, padahal seharusnya bertanya, itu juga karena ke-sok-tau-an gue.

Percaya gak percaya, postingan ini juga ditulis karena ke-sok-tau-an gue.

Akh, sok tau ni!

Tinggal Dekat Megaria

Tau apa enaknya tinggal dekat bioskop Megaria?

Pengen nonton, dekat. Tinggal datang, pake celana pendek pun jadi, tanpa mandi kayak gue juga gak jadi masalah..

Nah, ini aja lagi nonton 'Fiksi' jam tayang paling akhir. Datang 10 menit sebelum mulai ternyata tak masalah.

Mau tau ada berapa nyawa yang sedang menonton film yang sepertinya tidak terlalu laku ini? Hanya ada gue, dan sepasang orangtua yang entah mengapa memilih menonton film ini.

Sekarang, gue sepertinya harus mulai berkonsentrasi menonton film ini. Gak rela buang-buang 15 ribu cuma habis untuk ngetik postingan ini. Hehehe...

Thursday, June 19, 2008

The Incredible Hulk

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Film produksi Marvel ini memang sejenis film superhero yang diangkat dari tokoh kartun. Begitu film dimulai, scene yang terlihat adalah latar belakang apa yang terjadi pada Bruce Banner (Edward Norton). Begitu semua bagian entry movie (judul, nama pemain, dan sebagainya - apa ya namanya?) selesai, film sudah menceritakan Bruce Banner sudah berada di sebuah tempat di Brazil, melarikan diri. Dari sanalah petualangan (namanya juga superhero) Banner dimulai.

Petualangan Banner berlanjut dengan pengejaran tentara Amerika setelah seorang penduduk Amerika terkena penyakit radiasi gamma karena meminum minuman botol yang tercampur darah Banner di tempat Banner bekerja di Brazil. Di pabrik minuman itulah Banner pertama kali berubah bentuk lagi menjadi Hulk.

Cerita kemudian berlanjut dengan kembalinya Banner ke Amerika, bertemu dengan Dr. Elizabeth Ross (Liv Tyler), kekasihnya. Mereka diburu bersama oleh tentara Amerika dan seorang tentara yang kemudian berubah juga menjadi sejenis Hulk.

Kalau menonton dengan menggunakan logika, film ini memang banyak mengandung ketidaklogisan. Hanya dengan menonton layaknya seorang anak kecil, yang mengharapkan banyaknya aksi dari si superhero, film ini bisa dinikmati. Film ini memang cukup baik menampilkan aksi-aksi dari Hulk, walaupun tidak banyak tetapi cukup bagus.

Film ini pastinya menggunakan CGI (gue lupa singkatan dari apa, tetapi berhubungan dengan pembuatan karakter dengan grafis komputer). Liv Tyler cukup bisa berkomunikasi dengan Hulk tanpa terlihat bahwa dia berbicara bukan dengan siapa-siapa saat pengambilan gambar.

Yang paling menarik dari film ini adalah bagian paling akhir dari film (dan sepertinya menjadi perbincangan setiap orang yang selesai menontonnya). Seorang superhero yang beberapa waktu lalu muncul di layar lebar muncul menemui Jenderal yang dalam film itu adalah orang yang mengejar Banner dan berkata, "...we are now together."

Secara keseluruhan, menghibur...

Wednesday, June 18, 2008

Kung Fu Panda

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Animation
Film animasi hasil kreasi Dreamworks ini memang sangat menarik. Dari segi animasi, cerita, dan makna cerita.

Animasi. Film animasi kreasi Dreamworks tidak perlu diragukan lagi. Awesome..

Cerita. Film ini lulus Metode Bercerita. Ada Beginning, Body,dan Climax. Pokoknya lulus deh... Selain itu ceritanya cukup mengalir dengan baik.

Makna cerita. Film ini selain membuat penontonya bisa tertawa terbahak-bahak, bisa juga memberikan banyak makna positif yang bisa diambil oleh penontonnya, tergantung bagaimana menafsirnya.

Kesimpulan: film ini baik untuk ditonton semua umur. Dari anak kecil, sampai yang sudah tua (kemarin waktu nonton rentang usia yang nonton memang demikian). Menghibur, penuh makna.

Yesterday is history. Tomorrow is mistery. Today is present. Pake a nggak ya?

Saturday, June 14, 2008

Lama

Lama sudah aku tak post apapun di sini.

So what gitu lho?

Thursday, June 5, 2008

Hari Lingkungan Sedunia

Tahukah kamu kalau hari ini,  5 Juni, merupakan Hari Lingkungan Sedunia?
Gue sendiri tidak akan tahu kalau aku tidak diberitahu oleh Pak Suryanto, seorang koordinator di Sanggar Ciliwung Merdeka, hari Minggu lalu.

Nah, apakah yang dilakukan oleh orang di sekitar Anda dalam memperingati Hari Lingkungan Sedunia tahun ini?

Di Sanggar Ciliwung, begitu namanya lebih dikenal, hari Sabtu dan Minggu ini akan diadakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan Hari Lingkungan Sedunia tahun ini. Nah, daerah mana yang menyelenggarakan kegiatan seperti ini?

Cintai lingkungan dari tindakan sekecil apapun yang Anda bisa...

Monday, June 2, 2008

Bias Jender

Kemarin sore di 213.
Gue duduk.
Di sebelah gue duduk seorang cowok yang sedang sibuk dengan hapenya.

Seorang wanita baru masuk ke 213.
Eh, tuh cowok berdiri. Gue mah ogah...
Itu namanya bukan sikap gentleman. Itu namanya bias jender. "Perempuan itu lemah, jadi butuh tempat duduk"

Nah, lho?

Saturday, April 26, 2008

Dreamlist

Banyak hal yang diinginkan oleh manusia. Gue manusia. Wajar dong gue punya keinginan. Keinginan belum tentu merupakan kebutuhan lho.

Kalau gue diminta membuat daftar keinginan atau dalam bahasa Inggris disebut wishlist, maka inilah daftarnya:
1. One of Nokia N-Series. Yang pasti yang kameranya bagus, koneksi internetnya bagus, dan bisa dijadiin modem.
2. Kamera DSLR. Kamera DSLR yang paling gue pengen adalah Nikon D8, kayak punya saudara teman gue yang pernah dibawa ke kampus. Lengkap dengan lensa yang rentang zoomnya gede dan blitz tambahan. Pengen ini karena memang butuh sih untuk berbagai dokumentasi di kampus.
3. PC baru. PC gue yang sekarang masih bagus sih, tetapi sudah kalah ama teknologi sekarang. Pengennya PC dengan processor Dual Core (atau malah Quad Core), RAM minimal 1 GB, VGA minimal 512 MB, LCD monitor.
4. Laptop. Walaupun gue sudah punya PC, punya laptop sendiri kayaknya bagus juga. Laptop yang gue inginkan jangan yang tanggung-tanggung. Kalau perlu Apple MacBook, atau yang terbaru itu lho. Kalau bukan Apple punya, minimal Centrino Duo, lengkap dengan OS Windows Vista, program MS Office terbaru, dan sebagainya.
5. HDD Camera. Gue pengen ini karena gue termasuk orang yang sering diminta menjadi orang yang mendokumentasikan sebuah acara di kampus. Pinjam orang kan gak enak.
6. Wireless Internet Connection. Naksir ama Starone punya karena teman gue ada yang make dan katanya murah. Hanya, ini berarti gue butuh alat sebagai modemnya, such as Nokia 6275i CDMA yang bisa dijadikan modem juga.
7. Sepeda. Selama ini ada sepeda sih di rumah. Tapi itu kan sepeda teman gue. Nah, sepeda yang gue inginkan juga adalah sepeda yang pake rem cakram, pake suspensi, bannya yang sesuai untuk pemakaian dalam kota.

Nah, masih ada lagi sih yang lain, tetapi cuma itu aja yang sekarang bisa gue tuliskan. Hanya saja, pada akhirnya daftar ini pun tidak cocok disebut sebagai wishlist, melainkan dreamlist. Ya, itu karena list ini bisa tercapai hanya di dalam mimpi, bukan dalam kenyataan. Hehehehe...

Wednesday, April 23, 2008

Banyak Cerita

Sudah lama tak posting apapun di journal ini. Banyak cerita sebenarnya.

Cerita tentang khotbah kedua kalinya di kelas..
Cerita tentang kamar gue yang gue rapiin dan konflik kecil di kontrakan..
Cerita tentang perasaan suka gue terhadap seseorang, tentang pernyataan rasa suka tersebut dengan cara yang aneh, dan tentang gue yang sekarang berusaha untuk menghilangkan perasaan itu.

Cerita-cerita tersebut mungkin tak akan pernah gue buat.. Journal entry ini hanya mengingatkan gue bahwa pernah terjadi sesuatu di bulan April 2008.

Thursday, April 10, 2008

11 April 2008

Saat ini jantungku berdebar lebih kencang. Saat ini aku meradang. Saat ini aku merasa sepi, padahal di sekitarku ada lebih dari 30 orang duduk mengikuti kuliah.
Gila... rasa cemaskah ini? Kalau iya, ini adalah cemas berlebihan. Lagipula, aku cemas akan apa?

...

Hatiku tenang ketika aku ke perpustakaan. Kembali ke atas, hatiku kembali cemas.
F***! Apakah ini karena mereka ada di sini? Apakah kalau mereka tidak ada di sini aku akan tenang-tenang saja.

Kuliah Islam 2
Room 40X
08:49

Selamat Ulang Tahun, Kak Withri

Begadang mempersiapkan khotbah dan menonton Liga Champions, mengkhotbahkan khotbah di kelas, mengikuti kuliah, mengikuti acara kampus membuat gue tak sempat menelepon kakakku. Tiba di rumah, rencana hanya tidur sebentar ternyata gagal. Gue baru terbangun pukul 11 malam.

Selamat Ulang Tahun ya, Kak. Sori telat...

Wednesday, March 12, 2008

Anti Porn Deactivated

Beberapa waktu lalu gue sudah cerita di tulisan gue berjudul Anti Porn. Sebuah peringatan kerap muncul di browser ketika browsing beberapa website di internet perpustakan kampus gue.

Just like what I've write in that writing, gue gak suka Anti Porn itu bukan karena alamat Friendster atau Multiply tidak bisa dibuka. Ini lebih karena beberapa alamat dari hasil search di Google, bahkan situs Suara Pembaruan, dianggap memiliki inappropriate content. Ini kan sama saja penggunaan internet di perpustakaan hanya sebatas membuka beberapa alamat yang dianggap appropriate, such as Yahoo! Mail (bahkan halaman depan Yahoo! pernah dianggap inappropriate), Gmail, dan beberapa alamat lain.

Pertama kali "Anti Porn" itu muncul, gue berpikir kalau itu adalah settingan di Internet Options milik Internet Explorer yang ada di browser komputer perpustakaan. Eh, ternyata dengan menggunakan browser yang ada di flashdisk gue (Mozila Firefox Portable dari PortableApps.com) pesan yang sama juga muncul. Gue pun berusaha mengutak-atik komputer perpustakaan untuk mencari tahu program apa yang dimasukkan oleh administrator komputer itu sehingga setiap membuka Friendster halaman yang muncul malah halaman berjudul "Anti Porn" dan isinya hanya peringatan bahwa halaman tersebut contains inappropriate content.

Setelah berpikir dan berpikir, berusaha dan berusaha, gue (dan seorang adik kelas) berhasil mengutak-atik komputer perpustakaan, kemarin.

Pertama, gue menginstall sebuah program utilities yang salah satu programnya adalah Process Manager, sebuah program yang bisa menggantikan Task Manager yang didisable oleh admin.

Setelah diinstall, gue menjalankan programnya dan menemukan sebuah program yang tak kukenal bernama Eagle (Eagle-naon gue lupa). Process Manager pun bisa memperlihatkan file-file yang dibuka oleh processes yang berlangsung. Gue cari yang ada kata Eagle-nya.

Gotcha! EagleSrv.exe. Gue pun menjalankan perintah Open Parent Folder di file tersebut. Ternyata, admin terlalu pandai menyembunyikan folder program tersebut di dalam folder Program Files. Gue coba jalankan programnya, eh ternyata pakai password.

Setelah yakin EagleSrv.exe merupakan biang "Anti Porn", gue pun berusaha untuk menghentikan programnya dari Process Manager. Gagal..

Gue belum menyerah. Coba pake Command Prompt dan masukkan perintah tasklist, taskkill, and so on. Gagal juga..

Salah satu program utilities yang terinstall adalah Startup Manager. Gue pun menghilangkan EagleSrv.exe dari start-up. Untuk membuktikan bahwa dengan menghentikan EagleSrv.exe Anti Porn tidak akan muncul lagi, maka komputer perlu direstart. Ini permasalahan yang lain lagi.

FYI, setiap orang yang ingin memakai internet di komputer perpustakaan harus meminta salah satu pegawai untuk memasukkan password di sebuah program (sejenis bill program di warnet) yang menutupi desktop, baru bisa menggunakan komputer tersebut. Itupun hanya 30 menit (ada countdown timer-nya). Program yang di process manager bernama BillPro.exe itu pun akhirnya gue hilangkan dari start-up.

Reboot..

Berhasil.. berhasil.. berhasil.. hore.. Setelah di-restart, BillPro.exe yang seharusnya menutupi desktop tidak muncul. Gue pun membuka browser Firefox gue. Lalu gue coba buka www.livescore.com yang sebelumnya kena "Anti Porn" juga. Berhasil.. Anti-Porn tidak muncul lagi. Setelah yakin semua berjalan dengan baik, gue mengembalikan BillPro.exe ke start-up. Reboot.. dan semua kami setting supaya terlihat normal sewaktu adik kelas gue yang menemaniku mengutak-atik komputer itu meminta Mas Toni, karyawan perpustakaan, untuk membuka password untuk main 30 menit.

Gue juga melakukan proses kurang lebih sama di komputer yang satu lagi yang juga digunakan untuk internet di perpustakaan, sehingga..

...now, we can live happily opening Friendster di internet perpustakaan karena "Anti Porn" succesfully deactivated.


PS: admin komputer tersebut seharusnya mencari program yang hanya membatasi alamat tertentu, bukan program yang memunculkan "Anti-Porn" bila menemukan kata yang dimasukkan sebagai inappropriate di program tersebut. Gue melakukan "kecurangan" di atas semata-mata karena teman gue pernah tidak bisa buka hasil pencarian yang penting buat tugasnya. Internet di perpustakaan disediakan memang untuk membantu mahasiswa mencari bahan, dsb., tetapi kalau hasil pencarian tak bisa dibuka, buat apa?

Sunday, March 9, 2008

XL bebas vs Indosat IM3

Lihat iklan IM3 di Kompas halaman 19 hari ini?

Parah... ini mah perang tarif secara terang-terangan. Masa di iklan IM3 tabel tarif XL (persis sama seperti yang diiklankan dalam beberapa hari terakhir di harian yang sama) dimunculkan dengan tanda silang? Pertanyaan gue, etis gak sih sebenarnya seperti itu?

Tuesday, March 4, 2008

Anti Porn

Entah mengapa, tiba-tiba internet di pepustakaan kampus gue sudah bisa diakses dari pagi. Biasanya akses internet diberikan setelah jam 4 sore hingga tutup jam 9 malam.

Akses internet memang sudah bisa dari pagi, tetapi masa buka alamat dalam situs Suara Pembaruan aja dianggap "inapropriate content"? Buka Inbox Multiply, buka Friendster, dan masih banyak alamat lain tidak bisa dilakukan. Yang muncul malah sebuah halaman dengan title di tab-nya "Anti-Porn." Isi halamannya diganti dengan gambar dan tulisan "Anti Porn. Inappropriate content. This page will be closed."

Kalau Friendster
dan Multiply sih menurut gue gak masalah. Akan tetapi kalau sampai alamat hasil pencarian di Google, hasil pencarian di situs berita, dan lainnya yang diperlukan untuk mencari informasi juga sampai tidak bisa dibuka, buat apa kami diberikan akses menggunakan internet? Apa cuma untuk check email? Cape deh...

Thursday, February 21, 2008

Khotbah Pertama I

Gue pengen tulis ini sejak Rabu dua minggu lalu. Hanya saja, karena kesibukan gak jelas, gue baru sempet sekarang menulisnya.

Ini cerita tentang pengalaman berkhotbah. Semester ini gue memang mengikuti mata kuliah Latihan Khotbah I. Mata kuliah ini diampu oleh Pak Wirakotan dan Pak Stephen Suleeman. Khotbah yang ingin disampaikan merupakan khotbah yang diambil dari Kitab Perjanjian Lama. Jenis khotbahnya adalah khotbah nas. Dua minggu setelah pertemuan pertama, satu per satu kami menyebut nomor antara 1-54 dan Pak Wirakotan menyebutkan perikop yang menjadi bahan khotbah setiap mahasiswa. Gue mendapat bagian I Raja-Raja 3:1-15.

Teks khotbah dipersiapkan selama satu minggu lalu diberikan kepada dosen sebanyak 3 rangkap. Lalu setiap orang akan berkhotbah sesuai dengan teks khotbahnya dengan jadwal yang tidak ditentukan. "Siapa yang mau minggu depan?" tanya Pak Wirakotan. Gue dan salah satu teman sekontrakan gue mengacungkan tangan. Jadilah gue mendapat bagian untuk khotbah tanggal 13 Februari yang lalu.

Malam sebelumnya, gue tidak terlalu mempersiapkan diri seperti teman sekontrakan gue. Pagi hari, gue bangun. Makan pagi, mandi, dan langsung berpakaian. Rapi bo.. Pake kemeja bokap yang abu-abu, plus celana panjang hitam, plus dasi milik teman gue. Sebelum berangkat, gue sempet memakai sepatu Converse coklat gue (menurut gue sih bagus). Akan tetapi karena katanya penampilan juga dinilai, gue mengganti sepatu gue dengan sepatu Buccheri coklat. Katanya sih seharusnya sepatu pantofel (apakah saya benar menuliskannya?), tetapi since I don't have one, gue pake aja sepatu Buccheri gue yang biasa gue pake ke gereja.

ahh.. ternyata masih panjang nih untuk diceritakan.. jadi, ini jadi bagian pertama aja ya.. nanti ditambahkan lagi di bagian II

tuvussr.dll sialan

Kemarin malam gue baru aja mendownload update antivirus gue. Sampai di rumah, gue langsung update antivirus gue. Eh, ternyata malah menimbulkan masalah. Begitu terupdate, sebuah window muncul. Window tersebut berasal dari program antivirus gue. Sebuah trojan ternyata telah menginfeksi komputer gue. Nama filenya adalah tuvussr.dll.

Dan ternyata file tersebut tidak bisa didelete karena berasosiasi dengan file sangat penting di Windows XP, yaitu winlogon.exe.

Setelah mencoba full-scan, ternyata file tersebut tidak bisa juga dihapus. Bisa jadi karena file tersebut masih dibuka oleh winlogon.exe. Menghentikan winlogon.exe? Itu sama saja membunuh komputernya.

Setelah beberapa kali gue restart, komputer gue ternyata malah jadi semakin sibuk. Hanya gara-gara proses winlogon.exe menjadi proses yang paling banyak memakan CPU time. Gara-gara proses ini, grafik proses CPU sudah persis alat grafik detak jantung di rumahsakit. Naik turun secara teratur.

Nah, ini gue lagi mencari tahu gimana caranya menghancurkan tuvussr.dll. Cari di Google (silahkan coba sendiri pake keyword tuvussr.dll), hasilnya hanya sedikit. Dari semua hasil search, ada satu yang menawarkan jawaban. Hanya saja terlalu panjang untuk diikuti. Ada pula software yang menawarkan bisa menghapus varian trojan tersebut. Hanya saja harus bayar.

Sekarang, apa yang bisa aku lakukan? Ada yang bisa bantu saya? Ada yang punya ide? Ada yang punya saran? Gue dan seisi rumah kami butuh komputer gue kembali normal.

Friday, February 8, 2008

Kalau Gereja Ditutup

Apakah yang Anda lakukan bila gereja Anda ditutup?
Apakah yang harus saya lakukan bila gereja saya ditutup?
Apa pendapat Anda bila gereja teman Anda ditutup?

FYI, gereja ditutup/dirusak pada zaman SBY-JK (2004-2006) melebihi total jumlah gereja yang ditutup/dirusak dari ORBA hingga Megawati.

Wednesday, February 6, 2008

Gosip

Senin kemarin aku membuka Inbox handphone temanku, tentunya dengan izin yang terpaksa. Di dalamnya terdapat beberapa SMS dari orang yang sama. Orang itu juga teman sekelasku di kampus.

Dua dari puluhan SMS dari orang yang sama tersebut, ada dua SMS yang menyertakan namaku. Dua SMS itu pun membuatku senyum-senyum sendiri.

SMS yang pertama isinya "pantesan aja anak-anak heboh waktu aku duduk bareng vontho di kantin." Isi SMS itu membuatku mengambil kesimpulan bahwa ada yang berpikir kalau aku suka sama si pengirim SMS itu.

SMS yang kedua isinya "si vontho kan suka sama si X." Waduh, kok bisa sampai pada kesimpulan ini?

Nah, SMS yang pertama sepertinya merupakan tanggapan dari si pengirim atas SMS temanku yang menyampaikan gosip yang sampai di telinganya. Kalau SMS yang kedua, mungkin merupakan asumsi yang beredar di kalangan teman si pengirim yang memang dekat juga dengan oknum X.

Ah, gosip..