Pages

Sunday, July 29, 2007

thanks ya, Kak

Sekarang ini gue lagi di kantor sepupu gue di dekat Monas. Gue dibawa masuk ke dalam ruangan kerjanya, bahkan sampai harus pake ID temannya. Maklum, pengamanannya lumayan ketat di kantornya. Gue datang memang sesuai janji untuk menonton final Piala Asia antara Iraq dan Arab Saudi di Stadion Gelora Bung Karno, dan gue disuruh datang ke kantornya dulu. Menunggu untuk berangkat ke stadion itulah gue ada di sini sekarang. Soalnya masih 3 jam lagi pertandingannya...

Ternyata sepupu gue ini baru dari Medan. What a suprise that he brought a gift from my sister. A gorgeous watch..

This blog entry sebenarnya gue buat untuk mengucapkan terima kasih kepada kakakku yang paling cantik itu, hehehehehe....

Thank you very much for the gift ya, Kak. I really like it, even it's wrist is still to large.. hehehehehe..

Thursday, July 26, 2007

gue dukung Iraq di final

sebenarnya gue menginginkan Jepang di final, tetapi ternyata mereka kalah dengan Arab Saudi.

setelah melihat-lihat foto-foto yang ditampilkan di International News New York Times di sini, gue akhirnya akan mendukung Iraq di final nanti, langsung di Gelora Bung Karno.

Iraq... Iraq... Iraq...



(image from New York Times // Karim Jaafar/Agence France-Presse -- Getty Images)

Tuesday, July 24, 2007

penipu dodol plus kurang ajar

Tadi sewaktu makan pagi (atau siang? - sekitar jam 11 sih soalnya), gue ditelepon oleh seseorang dengan nomor XL yang tidak tercatat di phonebook hape gue. Karena gue memang jarang sekali ditelepon, gue agak senang aja ada yang nelepon gue. Gue angkat seraya berharap berita bagus (misalnya, memenangkan sebuah hadiah).

"Halo.."
"Halo, saya dari XL Jakarta Selatan."
"Dari mana?"
"Saya dari XL Jakarta Selatan."
Ini mah mau nipu gue, gue langsung berpikir demikian. Tapi gue ladenin aja sedikit..
"Iya, ada apa?" ucapku dengan nada sok penasaran.
"XL mengadakan undian kejutan kartu bla bla bla bla..."
Hahahaha.. ini mah boong banget.
"Masa sih?" kali ini dengan nada yang sepertinya membuat orang di seberang jadi berang karena sadar gue bukan orang yang tepat untuk ditipu.
"Bapak kok kurang aja sekali. Nggak sopan. bla bla bla bla... babi ngepet..."
Kemudian sambungan telepon langsung diputus ama tuh orang.

Ya ampun.. nih penipu udah dodol kok kurang ajar juga ya? Masa sempet-sempetnya bilang gue kurang ajar dan gak sopan hanya karena bilang 'masa sih'? Pake babi ngepet segala lagi..

Gue jadi pengen tau, apakah menjadi penipu itu harus kurang ajar seperti itu, memaki calon korban jika tidak berhasil? Apa itu yang selama ini dia pelajari di sekolahan?


bla bla bla bla : tuh orang ngomongnya gak kedengeran, soalnya gue makan tepat di dekat pertigaan Proklamasi-Tambak.

Saturday, July 21, 2007

sakit hati

saat ini aku sakit hati. maksud hati datang ke tempat ini untuk refreshing, malah jadi sakit hati. koneksi lambat, rejected, no friends to chat to (ada sih yang online, tapi she doesn't know me), upload payah.. and so on.

payah nih!

Friday, July 20, 2007

Hidup dengan Coklat

hari ini gue hidup hanya dari sebatang coklat SilverQueen dan sebatang coklat ChunkyBar



siapa bilang manusia tidak bisa hidup dari beberapa batang coklat saja?

tapi perutku sekarang sakit...


Thursday, July 19, 2007

living like european

Now I'm living like European, especially the people who live in GMT +1.

Here in Indonesia, I start to sleep at about 5-6 am, and wake up at about 12-1 pm. Just in the same time with the European.

taksi mewah

Taksi berwarna hitam berjudul Silver Bird bukanlah taksi biasa. Bukan dari segi ongkos aja sih yang membedakan. Mobil yang dipakai untuk taksi Silver Bird rata-rata mobil mewah, paling tidak untuk ukuran saat mobil itu masih baru.

Melihat mobil yang dipakai taksi Silver Bird sekarang sih sepertinya tidak menunjukkan kemewahan lagi. Menurutku sih karena mobilnya yang sudah model lama.

Tadi siang, gue langsung tersenyum takjub sewaktu sebuah taksi berjudul Silver Bird lewat dari hadapanku. Bukan bermerk Toyota Crown atau Saloon, tetapi bermerk Mercedes Benz seri C230. Gitu dong kalau memang masih mau menunjukkan kemewahannya!

Sepertinya tinggal menunggu waktu mobil bermerk Jaguar atau Ferrari dijadikan taksi oleh pemilik Silver Bird! Atau, ada yang mau mendahului Silver Bird?

ingatan payah

gue lagi cepet hilang ingatan..
gue juga sering kehilangan barang karena cepetnya gue hilang ingatan..
barang-barang gue yang sering hilang adalah kacamata, dompet, kunci, dan flashdisk drive..
gue sampe memaki-maki diri gue sendiri karena hilangnya barang-barang itu..

diriku baru lega sewaktu akhirnya menemukan barang yang hilang itu..
walaupun kadang gue masih memaki diri karena ingatanku yang semakin payah..

apakah karena libur panjang gak jelas ini ya?
ah, sepertinya memang sudah kebiasaan dari dulu deh..
jangan cari-cari alasan deh!

Wednesday, July 18, 2007

Blitz Megaplex dan Studio XXI

Gue cuma tahu Blitz Megaplex ini dari tulisan-tulisan beberapa orang di jurnal mereka, lihat di websitenya, dan juga iklan di koran. Tak kusangka kalau hari Minggu lalu gue akhirnya ke sana.

Sewaktu naik bus 213 tanpa bayar dari Semanggi, gue memutuskan untuk mencari tahu tentang beli 1 tiket gratis 1 -promo dari kartu Debit Mandiri- di Studio XXI, Plaza eX. Gue pun turun di halte Tosari. Setelah berjalan sedikit, gue pun berubah pikiran untuk mencoba berbelok kiri ke arah gedung yang memiliki tulisan besar Seibu di sisi gedungnya. Tak ada salahnya kan mencoba keliling-keliling dulu, pikirku.

Berjalan sekitar ratusan meter, gue pun tiba di depan pintu masuk Grand Indonesia. Setelah diperiksa sedikit oleh security, gue pun masuk ke dalam berkeliling-keliling. Toko yang buka masih sedikit. Jika dilihat dari toko-toko yang ada, Grand Indonesia sepertinya ditujukan bagi kalangan atas dan tentunya juga bagi kalangan menengah ke atas yang ingin bergaya kalangan atas. Selain untuk cuma melihat-lihat, gue juga sebenarnya pengen ngeliat gimana sih Blitz Megaplex itu.

Setelah berkeliling dari ground sampai lantai paling atas dengan menggunakan eskalator, gue tidak menemukan tempat nonton yang namanya Blitz Megaplex. Gue hanya menemukan di setiap lantai itu ada Seibu*. Turun lagi sampai akhirnya gue memutuskan untuk nyoba liftnya. Eh, di liftnya ditulis kalau Blitz itu terletak di lantai 8. Pantesan gak kelihatan sewaktu berkeliling sampai lantai paling atas yang ada Seibu-nya.

Gue pun naik ke lantai 8 dengan menggunakan lift, bersama sepasang kekasih yang ingin ke Blitz juga.


to be continued..**


* :gue penasaran mengapa namanya Seibu. apakah yang punya seibu atau satu ibu?
** : gue gak menyelesaikan tulisannya sekarang, tetapi aku lampirkan gambar yang merepresentasikan judul tulisan ini..

Monday, July 16, 2007

Die Hard 4.0

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Menurut saya, film Die Hard 4.0 ini merupakan satu-satunya film action paling menarik dari semua film yang pernah aku tonton di theater. Maklum aja, film yang gue tonton di bioskop itu baru 5 buah. 4 buah film sebelumnya adalah Garasi, World Trade Center, Kala, Ocean's Thirteen. Now, you know why it is the best action movie I ever watched in theaters?!

Gue gak akan buat resensinya di sini, karena sudah ada dua orang di daftar Contacts gue yang buat reviewnya juga. Check review buatan Tasya or review buatan Kang Bayu. Gue cuma mau tulis beberapa komentar tentang film ini dan terjemahannya yang agak kacau.

DOS atau Denial Of Service setahu gue (correct me if I'm wrong!) memang serangan hacker yang melumpuhkan komputer yang diserang sehingga tidak berfungsi lagi. Tetapi kok malah diartikan lain. Gue lupa euy dibuat apa artinya ama penerjemah film ini, tetapi gue agak risih aja waktu lihat terjemahannya. Anybody who remember what the translator of this movie translate "denial of service" is?

Gue pernah tulis di blog gue kalau gue suka film "based on true story" cs karena kisahnya yang mendekati kenyataan, tak terlalu mengada-ada seperti film yang ada di film Die Hard 4.0 ini. Tetapi memang cerita yang mengada-ada itulah yang dijual film action seperti Die Hard 4.0 ini bukan? Berikut adalah beberapa hal yang menurut gue mengada-ada:

Pertama, ledakan di rumah hacker yang ditunjukkan pertama kali bisa sampai menghancurkan seluruh rumah. Nah, mengapa ledakan di apartemennya si Matt Farrel tidak bisa merobohkan dinding dekat tempat Farrel dan McClane berlindung, padahal jaraknya tidak begitu jauh dari sumber ledakan? Oiya, cara meledakknya aja berlebihan. Mesti gitu nunggu hackernya tekan tombol Delete baru bomnya meledak? Bukankah ada cara yang lebih ampuh?

Kedua, kekacauan yang dihasilkan terlalu berlebihan dan bohong banget. Entah mengapa, menurut rasio gue kekacauan seperti itu tidak akan mungkin terjadi di tengah kota. Kecepatan mobil di tengah kota kan dibatasi. Lagipula, secara otomatis walaupun lampu sudah menunjukkan hijau, tetap aja setiap orang pasti melihat ke arah kiri maupun kanan apakah tidak ada mobil yang menerobos traffic light. (Ah, ini hanya perasaan gue aja kali ya karena tinggal di Indonesia.)

Ketiga, lots of action that's not gonna happen in real life. Helikopter terbang rendah di atas jalan raya di antara gedung-gedung. McClane menjatuhkan diri dari mobil tanpa patah tulang, lalu disambung dengan mobilnya bisa melayang tinggi setelah menabrak loket tiket tol(?). Penjahatnya jatuh dari helikopter juga fine-fine aja, padahal kan itu manusia biasa, bukan sejenis werewolf seperti di film Underworld. Ledakan di pembangkit listrik di Wayland(?) terlalu kecil. I mean, all the gases explode there and the explosion still can remain Farrel dan McClane's life and also the helicopter? Lalu ada serangan jet tempur yang mengenai hanya satu tiang penyangga, tetapi merubuhkan lebih dari 3 tiang dan jalan layang di depannya. Oiya, McClane menembak dada kirinya, tetapi tembus ke dada kanan si Thomas Gabriel, tepat di jantung. Ah, masih banyak lagi..

Namun demikian, bagi gue film ini layak mendapat empat bintang. Ceritanya gak jelek, aksi-aksi yang ditampilkan juga menegangkan, dan ada lucu-lucunya juga. Lagipula gue nontonnya di bioskop bagus sih..

Sunday, July 15, 2007

Pandora didn't think outside the box

Gue sekarang lagi ada di XL Center Plaza Semanggi.

Sehabis ngisi ulang pulsa sebesar Rp25000 (seharusnya 15 ribu doang, tetapi karena mereka bilang cuma punya kembalian 25ribu, terpaksa ngisi 25ribu), gue pake deh fasilitas internet gratis -yang gak bisa buka website selain Yahoo! dan XL- di dalam XL Center ini.

Dan sesuatu yang ingin aku tuliskan di sini sebenarnya keberadaan beberapa orang asing -orang Pakistan mungkin- yang sedang ada di dalam XL Center ini juga. They speak in their own language. Don't have any idea what they do here.

Sekian laporan saya, langsung dari XL Center Plaza Semanggi.
 
(Subject created by pushing the button "Subject" in Yahoo! Mail Beta. It doesn't have any relation with the content, right?)

Tuesday, July 10, 2007

What am I doing here?

What am I doing here?
It's 9:38 pm.
Sign in to Yahoo Messenger, download some emails, and check Multiply and Friendster.
That's all?

What am I doing here?

Aku Senang M. Rahman Kalah

Hari Sabtu lalu ada pertandingan tinju antara M. Rahman (Indonesia) dan Florante Condes (Filipina) ditayangkan di RCTI. Bagi M. Rahman pertandingan itu adalah untuk mempertahankan gelar juara dunia IBF kelas teringan(?), sedangkan bagi Condes adalah usaha untuk merebut gelar juara dunia dari Rahman.

Ronde pertama berlangsung tidak seru karena kedua petinju seperti sama-sama tidak berniat tanding. Baru ronde kedua pertandingan mulai seru. Aku yang suka memindah-mindahkan channel akhirnya melewatkan momen Condes membuat Rahman jatuh dan dihitung oleh wasit. Sewaktu mendengar komentator -yang terlalu memihak Rahman- mengatakan kalau di ronde kedua ternyata Rahman dijatuhkan Condes, betapa senangnya hatiku. Aku pun bersorak sewaktu pukulan-pukulan Condes banyak mengenai wajah Rahman di ronde ketiga dan keempat.

Ronde-ronde berikutnya ternyata malah Condes yang dihajar balik oleh Rahman. Sial, pikirku. Masa Rahman yang menang? Di ronde ke-10 aku pun bersorak lagi sewaktu Condes berhasil menjatuhkan Rahman lagi walaupun bukan karena kuatnya pukulan yang mengenai kepala Rahman, melainkan karena keseimbangan Rahman yang goyah.

Mendekati ronde-ronde terakhir, aku terpengaruh komentar-komentar komentator -yang sudah aku bilang terlalu memihak Rahman- yang membuatku tidak yakin kalau Condes bisa menang. Apalagi Condes memang lebih banyak bertahan daripada menyerang Rahman. Mana serangan pukulan Rahman banyak yang mengenai wajah Condes.

Setelah ronde ke-12 selesai, aku langsung pindah channel melihat acara lain. Dan sewaktu kembali ke RCTI, aku melihat kedua petinju terlihat senang, masing-masing menawarkan diri kepada para wartawan untuk difoto. Tak ketinggalan Menpora juga ikutan foto bareng Rahman dan pelatih Rahman.

Kemudian pembawa acara mulai bicara. Bla..bla..bla.. dan kemudian melihat kertas hasil penilaian juri dengan sedikit mengkerutkan dahinya. Hasil akhir, M.Rahman - Condes adalah 117-114 (juri Indonesia bukan?), 112-114 (ini juri Filipina - mendapat hoooo dari penonton), dan 112-114 (ini juri Thailand). Setelah angka terakhir dibacakan, Condes langsung
diangkat oleh para krunya.

".. and the new IBF minimumwheight champion winning by split decision (?) is Florante Condes..."

Ah, senangnya. M. Rahman akhirnya kalah. Bukankah seharusnya aku mendukung petinju Indonesia? Aku memang seharusnya mendukung M. Rahman kalau saja aku tidak menonton Lensa olahraga di ANTV di malam sebelumnya. Condes sewaktu diwawancarai mengatakan kalau dia akan menutup mulut besar Rahman. Oh, jadi M. Rahman bermulut besar toh? Entah itu hanyalah pendapat Condes yang berlebihan, tetapi pernyataan Condes itulah yang membuat aku lebih suka Rahman kalah. Aku tidak suka orang yang bermulut besar. (Tetapi aku sekarang menjadi bertanya-tanya, apa benar M. Rahman bermulut besar seperti yang dinyatakan oleh Condes? Kalau ternyata salah, aku akan berbalik untuk mendukung Rahman di rematch Desember nanti.)

Faktor lain, lepas dari mulut besar, mengapa aku lebih suka M. Rahman kalah adalah munculnya Menpora di arena tinju itu. Untuk apa sih dia muncul? Apa sih perannya bagi M. Rahman sampai dia harus naik ring?


Olahraga Indonesia yang Menyedihkan
Aku masih merasa sedih kalau mengingat nasib seorang peraih medali perunggu Asian Games dari cabang binaraga. Sudah berlatih dengan biaya sendiri -sampai puluhan juta rupiah-, sewaktu tanding tidak ada satu pun dari KONI atau siapapun dari kontingen Indonesia yang menonton untuk memberi dukungan. Padahal, menurut si atlit yang matanya terlihat masih basah sewaktu diwawancarai RCTI, dukungan penonton juga dapat mempengaruhi penilaian juri. Menyedihkan, bukan?

Saturday, July 7, 2007

72 hari lagi..

ternyata postingan gue berjudul "89 hari lagi?", salah euy..
seharusnya waktu itu jumlah harinya dikurangi 6

dan hari ini tinggal 72 hari lagi..

Tuesday, July 3, 2007

semalam gue bisa tidur

Akhirnya semalam gue bisa tidur. Walaupun gue cuma tidur suri (gak pernah dengar istilah ini kan?), yang penting gue gak bergadang gak jelas. Awal yang baik untuk menghentikan si insomnia keparat.

Monday, July 2, 2007

paling kecil, paling berkuasa


ngeliat foto ini di album fotonya kakak gue, gue jadi inget slogan di rumah, bahkan sewaktu Bokap masih ada.. "yang paling kecil adalah yang paling berkuasa." yang paling kecil di sini bukanlah gue, yang merupakan anak paling kecil.. lihat saja di foto ini, siapa yang paling kecil!!


Hai Gadis dan Girlfriend

Samsons dan Avril Lavigne sama-sama punya lagu buat orang-orang yang pedenya tinggi amat. Samsons dengan lagu "Hai Gadis" dan Avril Lavigne dengan lagu "Girlfriend." Mereka hanya berbeda dalam bahasanya dan juga cara penyampaiannya. Samsons memang Indonesia banget. Dia gak bilang kalau cowok yang lagi dipacari ama si gadis itu buruk. Dia cuma bilang "aku jauh lebih baik darinya." Berbeda banget dengan Avril Lavigne yang Barat banget. Avril berani bilang "she's so stupid, what the hell were you thinking? I don't like your girlfriend. I think you need a new one. I could be your girlfriend."

Lagu ini, menurut gue, memang buat orang-orang yang pedenya tinggi abis untuk bilang ke seseorang yang dia suka, tetapi sudah atau sedang punya "monyet", bahwa dia lebih baik dari si "monyet." Sayangnya, walaupun gue sedang suka seseorang yang lagi punya "monyet," gue pasti gak punya pede setinggi itu untuk bilang "aku jauh lebih baik darinya" atau malah bilang "he's so stupid, what the hell were you thinking?"

Paling gue berani bilang kalau gue lebih baik dari monyet, bukan dari "monyet"-nya dia. Hehehehe...

Insomnia jilid Entah

Insomnia kali ini adalah insomnia entah yang ke berapa kalinya. Seingat gue, di DC gue insomnia tidak kurang dari dua kali. Di Jakarta, ini bukan yang pertama kalinya.

Setiap kali gue gak bisa atau susah tidur di jam normal orang tidur, dalam jangka waktu lebih dari 1-2 hari, bukan karena sengaja mau bergadang, gue kategorikan hal tersebut sebagai insomnia.

Nah, insomnia kali ini malah muncul di saat liburan paling menyebalkan buat gue.

Semalam sewaktu jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, gue sebenarnya sudah berniat tidur supaya jam tidur gue normal kembali. (Sudah tiga hari ini gue susah tidur tepat waktu.) Gue berbaring di atas kasur tipis di kamar yang ditinggal pergi teman gue yang PKL di Toraja. Gue tutup mata gue dengan pikiran gue bakal bisa langsung tidur (.... ternyata tidak berhasil karena kepala gue gak bisa berhenti berpikir).

Teori yang mengatakan bahwa orang bisa terkena insomnia karena sedang punya banyak pikiran ternyata benar. Walau gue berusaha untuk menghilangkan pikiran-pikiran itu dari kepala gue, sesaat sebelum kepala gue berhenti berpikir sudah datang pikiran baru. Yang ada di dalam pikiran gue di saat-saat seperti itu sebenarnya hanyalah khayalan-khayalan ataupun rencana-rencana. Gue pun mengambil kesimpulan kalau gue gak akan bisa tidur dengan KEPALA GUE YANG GAK BISA DIAJAK KERJASAMA ini.

Akhirnya gue memosisikan tubuh gue di depan televisi, menonton film gak tahu judulnya (mirip film Phone Booth). Sesaat kemudian burn DVD di DVD-writer yang baru dibeli Sabtu lalu. Kemudian berusaha lagi untuk tidur. Di kamar, di sofa, di depan televisi, tak satupun berhasil karena kepala gue tak berhenti berpikir plus diganggu nyamuk. Sampai jam menunjukkan pukul 5 lewat gue belum bisa tidur. Gue putuskan untuk menonton pertandingan Ekuador vs Meksiko. Jam 6 lewat gue beli makanan dan makan.

... baru setelah pertandingan Ekuador vs Meksiko yang berakhir dengan kemenangan Meksiko 2-0 gue baru bisa SANGAT NGANTUK dan akhirnya tertidur.

Dasar insomnia keparat. I'll hate you till death do us apart.