Pages

Thursday, February 21, 2008

Khotbah Pertama I

Gue pengen tulis ini sejak Rabu dua minggu lalu. Hanya saja, karena kesibukan gak jelas, gue baru sempet sekarang menulisnya.

Ini cerita tentang pengalaman berkhotbah. Semester ini gue memang mengikuti mata kuliah Latihan Khotbah I. Mata kuliah ini diampu oleh Pak Wirakotan dan Pak Stephen Suleeman. Khotbah yang ingin disampaikan merupakan khotbah yang diambil dari Kitab Perjanjian Lama. Jenis khotbahnya adalah khotbah nas. Dua minggu setelah pertemuan pertama, satu per satu kami menyebut nomor antara 1-54 dan Pak Wirakotan menyebutkan perikop yang menjadi bahan khotbah setiap mahasiswa. Gue mendapat bagian I Raja-Raja 3:1-15.

Teks khotbah dipersiapkan selama satu minggu lalu diberikan kepada dosen sebanyak 3 rangkap. Lalu setiap orang akan berkhotbah sesuai dengan teks khotbahnya dengan jadwal yang tidak ditentukan. "Siapa yang mau minggu depan?" tanya Pak Wirakotan. Gue dan salah satu teman sekontrakan gue mengacungkan tangan. Jadilah gue mendapat bagian untuk khotbah tanggal 13 Februari yang lalu.

Malam sebelumnya, gue tidak terlalu mempersiapkan diri seperti teman sekontrakan gue. Pagi hari, gue bangun. Makan pagi, mandi, dan langsung berpakaian. Rapi bo.. Pake kemeja bokap yang abu-abu, plus celana panjang hitam, plus dasi milik teman gue. Sebelum berangkat, gue sempet memakai sepatu Converse coklat gue (menurut gue sih bagus). Akan tetapi karena katanya penampilan juga dinilai, gue mengganti sepatu gue dengan sepatu Buccheri coklat. Katanya sih seharusnya sepatu pantofel (apakah saya benar menuliskannya?), tetapi since I don't have one, gue pake aja sepatu Buccheri gue yang biasa gue pake ke gereja.

ahh.. ternyata masih panjang nih untuk diceritakan.. jadi, ini jadi bagian pertama aja ya.. nanti ditambahkan lagi di bagian II

tuvussr.dll sialan

Kemarin malam gue baru aja mendownload update antivirus gue. Sampai di rumah, gue langsung update antivirus gue. Eh, ternyata malah menimbulkan masalah. Begitu terupdate, sebuah window muncul. Window tersebut berasal dari program antivirus gue. Sebuah trojan ternyata telah menginfeksi komputer gue. Nama filenya adalah tuvussr.dll.

Dan ternyata file tersebut tidak bisa didelete karena berasosiasi dengan file sangat penting di Windows XP, yaitu winlogon.exe.

Setelah mencoba full-scan, ternyata file tersebut tidak bisa juga dihapus. Bisa jadi karena file tersebut masih dibuka oleh winlogon.exe. Menghentikan winlogon.exe? Itu sama saja membunuh komputernya.

Setelah beberapa kali gue restart, komputer gue ternyata malah jadi semakin sibuk. Hanya gara-gara proses winlogon.exe menjadi proses yang paling banyak memakan CPU time. Gara-gara proses ini, grafik proses CPU sudah persis alat grafik detak jantung di rumahsakit. Naik turun secara teratur.

Nah, ini gue lagi mencari tahu gimana caranya menghancurkan tuvussr.dll. Cari di Google (silahkan coba sendiri pake keyword tuvussr.dll), hasilnya hanya sedikit. Dari semua hasil search, ada satu yang menawarkan jawaban. Hanya saja terlalu panjang untuk diikuti. Ada pula software yang menawarkan bisa menghapus varian trojan tersebut. Hanya saja harus bayar.

Sekarang, apa yang bisa aku lakukan? Ada yang bisa bantu saya? Ada yang punya ide? Ada yang punya saran? Gue dan seisi rumah kami butuh komputer gue kembali normal.

Friday, February 8, 2008

Kalau Gereja Ditutup

Apakah yang Anda lakukan bila gereja Anda ditutup?
Apakah yang harus saya lakukan bila gereja saya ditutup?
Apa pendapat Anda bila gereja teman Anda ditutup?

FYI, gereja ditutup/dirusak pada zaman SBY-JK (2004-2006) melebihi total jumlah gereja yang ditutup/dirusak dari ORBA hingga Megawati.

Wednesday, February 6, 2008

Gosip

Senin kemarin aku membuka Inbox handphone temanku, tentunya dengan izin yang terpaksa. Di dalamnya terdapat beberapa SMS dari orang yang sama. Orang itu juga teman sekelasku di kampus.

Dua dari puluhan SMS dari orang yang sama tersebut, ada dua SMS yang menyertakan namaku. Dua SMS itu pun membuatku senyum-senyum sendiri.

SMS yang pertama isinya "pantesan aja anak-anak heboh waktu aku duduk bareng vontho di kantin." Isi SMS itu membuatku mengambil kesimpulan bahwa ada yang berpikir kalau aku suka sama si pengirim SMS itu.

SMS yang kedua isinya "si vontho kan suka sama si X." Waduh, kok bisa sampai pada kesimpulan ini?

Nah, SMS yang pertama sepertinya merupakan tanggapan dari si pengirim atas SMS temanku yang menyampaikan gosip yang sampai di telinganya. Kalau SMS yang kedua, mungkin merupakan asumsi yang beredar di kalangan teman si pengirim yang memang dekat juga dengan oknum X.

Ah, gosip..