Pulang dari KFC Cikini menumpang motor Daniel mengingatkanku atas perjalanan naik motor yang dulu pernah keluargaku lakukan. Lebih dari 20 tahun yang lalu.
Aku tadi sangat mengantuk. Aku menyenderkan kepalaku di punggung Daniel sementara motornya bergerak ke arah Talang. Aku memang langsung teringat kepada kenangan masa di Sibuntuon, sebuah desa di Kabupaten Simalungun, sebelum keluarga kami pindah ke Medan tahun 1990. Bapak, Mamak, kakak, dan aku pergi ke Pematang Siantar sepertinya cukup jarang. Kami pergi ke sana hanya dalam rangka membeli baju baru menjelang Natal atau hari ulang tahunku dan kakakku. Menaiki "kereta" GL-100 yang dimiliki Bapakku sejak di Situnggaling (sebuah desa di dekat tempat pariwisata Sipiso-piso).
Kenangan tentang naik "kereta" dari Siantar ke Sibuntuon muncul karena aku teringat kalau aku sering sudah mengantuk dalam perjalanan pulang kami. Masih kuingat kalau aku naik di atas kap tempat bensin di depan Bapakku. Aku memakai helm, jaket, dan sepertinya juga memakai kacamata. Maklum, seingatku sering ada sejenis kunang-kunang yang berterbangan di atas jalan yang kami lalui yang tentu akan menyakitkan kalau mengenai mata.
Mengingat kenangan itu, aku jadi sangat iri dengan Bapakku.
Cukup...
Kalasan Dalam 44B
30 September 2010
23:39
Aku tadi sangat mengantuk. Aku menyenderkan kepalaku di punggung Daniel sementara motornya bergerak ke arah Talang. Aku memang langsung teringat kepada kenangan masa di Sibuntuon, sebuah desa di Kabupaten Simalungun, sebelum keluarga kami pindah ke Medan tahun 1990. Bapak, Mamak, kakak, dan aku pergi ke Pematang Siantar sepertinya cukup jarang. Kami pergi ke sana hanya dalam rangka membeli baju baru menjelang Natal atau hari ulang tahunku dan kakakku. Menaiki "kereta" GL-100 yang dimiliki Bapakku sejak di Situnggaling (sebuah desa di dekat tempat pariwisata Sipiso-piso).
Kenangan tentang naik "kereta" dari Siantar ke Sibuntuon muncul karena aku teringat kalau aku sering sudah mengantuk dalam perjalanan pulang kami. Masih kuingat kalau aku naik di atas kap tempat bensin di depan Bapakku. Aku memakai helm, jaket, dan sepertinya juga memakai kacamata. Maklum, seingatku sering ada sejenis kunang-kunang yang berterbangan di atas jalan yang kami lalui yang tentu akan menyakitkan kalau mengenai mata.
Mengingat kenangan itu, aku jadi sangat iri dengan Bapakku.
Cukup...
Kalasan Dalam 44B
30 September 2010
23:39