Pages

Sunday, February 28, 2010

Catatan Kecil

Aku sangat sering membuat catatan kecil. Isinya bisa tentang apa saja: pendapatku tentang seseorang, apa yang sedang aku pikirkan, apa yang sedang aku lihat, apa yang sedang aku makan, apa yang akan aku lakukan, hingga hal penting yang berhubungan dengan apa yang aku baca.

Aku baru saja sedikit membereskan kamarku yang jarang sekali terlihat rapi. Aku menemukan banyak kertas bertebaran di lantai kamarku. Di kertas-kertas itu aku menemukan catatan-catatan kecil yang aku buat, mulai dari catatan di atas tata ibadah, di atas kertas paper yang dibagikan di kelas, bahkan sampai di dalam bungkus french fries Burger King.

Berikut ini beberapa catatan kecilku itu:
ini khotbah apaan sih?
ini buat apa sih?
kok jadi kayak kesaksian doang

kayaknya kalau gue khotbah bisa jadi akan seperti itu!

(aku tulis di atas kertas tata ibadah 'Ibadah Pembukaan Semester Genap STT Jakarta 2010)

16:43
two foreigners
sat on the
10 o' clock of
my seat

(aku tulis di dalam bungkus
french fries Burger King - BK Skyline Building, 12 Januari 2010)
Kalau yang berikut ini sepertinya tidak bisa disebut sebagai catatan kecil. Aku sebenarnya berniat untuk membuat tulisan tentang ini, tetapi ada masalah dengan kemalasanku.
"The inescapable need for relationships produces a striving in man which could be described as the will to relate. It is more fundamental than the striving which Sigmund Freud called the will to pleasure, or that Alfred Adler described as the will to power, or what Viktor Frankl terms the will to meaning. These strivings or desires can be met only in relationships. Pleasure, power, and meaning come into full realization for human beings only in interpersonal relationships. (page 12-13 of a book of intimacy in marriage)"

(aku tulis di halaman belakang paper PK dalam Gereja dan Masyarakat Majemuk kelompok David, dkk.)
Di dalam kertas yang sama aku menulis:
I remember the day I memimpin PA di GKPS Bogor
I don't have anything good in my memimpin PA!

(aku menulis ini karena pada saat itu Pak Kadarmanto menyinggung mengenai apa yang bisa aku berikan di dalam PA)
Yang satu ini aku tulis sewaktu di dalam kelas SGTA, 25 Januari lalu:
She is wonderful to me
I wonder why I think that way
She's beautiful but for sure
it's not the reason why I fall in love with her
Aku punya niat untuk mengumpulkan semua kertas yang di atasnya ada catatan-catatan kecilku, entah itu berhubungan dengan kuliahku maupun tidak. Hanya saja niat ini tidak pernah terealisasi karena aku tidak menggunakan banyak waktuku dengan baik. Kertas yang paling ingin aku cari saat ini di antara tumpukan kertasku adalah kertas-kertas yang berisi catatan-catatan kecil yang aku buat setelah mengambil sebuah foto di OSMABA 2006. Memang aku tidak membuat catatan kecil untuk semua foto, tetapi aku cukup banyak membuat catatan kecil waktu itu.

Catatan kecil. Alangkah baiknya bila aku memiliki buku khusus, hanya sebagai tempatku menulis catatan-catatan kecil yang sering kali bisa menjadi catatan penting di dalam hidup. Setuju?

Abednego Residence
28 Februari 2010
21:27

Saturday, February 27, 2010

Reminiscere

Each morning I wake up I die a little. Can't barely stand on my feet...

Itu sepenggal kalimat dari lagu favoritku, Somebody to Love. Lagu itu memang menggambarkan apa yang terjadi pagi ini. Tadi pagi aku terbangun di atas tempat tidur Stepanus, tempat aku tidur kalau pemilik ranjang pulang ke Bekasi, sekitar pukul 7.14. Aku memeriksa Inbox ponselku, membaca pesan teks dari kak Tulusi, dan lalu berpikir untuk melanjutkan tidur. Itu karena badanku memang terasa pegal-pegal, mungkin karena baru pulang dari nonton midnight di Metropole sekitar jam 1 pagi. Badan terasa pegal-pegal sewaktu bangun pagi itulah yang aku golongkan dengan I wake up I die a little.

Aku akhirnya terbangun lagi pada pukul 10.41. Aku memeriksa Inbox ponselku lagi. Aku membaca pesan teks dari bang Winry, sepupuku, yang terkirim via Twitter (21212). Pesan teks itu mengatakan kalau dirinya "Celebrates Reminiscere @ GKPS Kana." Aku menjadi teringat kata reminiscere yang beberapa hari lalu memang aku baca di Susukkara GKPS 2010. Kata itu memang tertulis di tanggal hari ini, 28 Februari 2010. Di bawah kata Reminiscere itu tertulis kalimat di dalam kurung "sai dingat Ham ma ahu ale Jahowa" yang artinya kurang lebih "ingatlah akan aku ya Tuhan".

Membaca sms dari kak Tulusi tadi pagi sebenarnya membuatku merasa agak kuatir. Isinya berhubungan dengan ujian tengah semester mata kuliah Teologi Biblika yang akan dilaksanakan besok. Sejujurnya aku termasuk orang yang sedikit aneh menghadapi ujian. Aku cenderung berpikir bahwa aku tidak akan menangkap apapun kalau aku belajar. Itulah sebabnya aku menjadi kuatir. Untunglah sms dari bang Winry membuatku teringat untuk berdoa kepada Tuhan, "ingatlah akan aku ya Tuhan." Dan itu membuatku lega.

Abednego Residence, Kalasan Dalam 44B
28 Februari 2010
12.00

I made a dialogue with God. She answered me.

Saturday, February 20, 2010

Tulisan Kacau tentang Musik

Apa yang membuatku menyukai sebuah lagu? Atau seorang penyanyi? Aku sebenarnya tidak terlalu punya sebuah alasan yang pasti menyukai sebuah lagu atau seorang penyanyi.

Sebut saja lagu Michael Buble yang berjudul Home. Aku menyukai lagu ini ketika waktu itu lagu ini baru saja keluar. Jeremia, teman sekontrakanku, adalah orang yang paling menyukai lagu ini waktu itu. Setahuku Jere sangat menyukai lagu ini karena liriknya. Dia sangat sering bernyanyi lagu ini dengan penuh penghayatan. Aku sepertinya malah menyukai lagu ini hanya karena ada temanku yang menyukai lagu ini, dan sering diputar di kamarku yang pernah menjadi pusat hiburan rumah kontrakanku.

One leads to another. Aku menyukai lagu-lagu Queen. Awalnya aku hanya ingin mencari lagu Queen karena sewaktu SMU aku pernah mendengar lagu Bohemian Rhapsody terutama pada bagian "I see a little silhoutte of a man..." sampai pada bagian lagu yang ada ada kata mamamia. Aku mendapatkan 34 lagu Queen dari teman sekosku di Bandung dulu. Akhirnya aku menyukai hampir semua lagu Queen. Sekarang, lagu terfavoritku adalah Somebody to Love. Lagu ini menjadi lagu favoritku bukan sejak aku memiliki mp3 lagu-lagu Queen, tetapi sejak aku melihat lagu ini dinyanyikan oleh Gloria (diperankan oleh Brittany Murphy) di dalam film Happy Feet.

Aku menyukai Frank Sinatra karena awalnya aku menyukai lagu Robbie Williams dan Nicole Kidman berjudul Something Stupid yang ternyata dinyanyikan oleh Frank Sinatra dan putrinya. Atau hanya karena New York, New York ya?

Aku menyukai Norah Jones hanya karena lagu Don't Know Why. Aku menyukai Vanessa Carlton hanya untuk lagu A Thousand Miles.

Aku menyukai ABBA karena lagu Dancing Queen dan seorang temanku di Atmawigena 95A punya keseluruhan lagunya. Begitu pula dengan The Carpenters.

Aku merasa selera musikku sangat kacau. Aku sepertinya menyukai hampir semua jenis musik. Pop, jazz, rock, klasik, bahkan dangdut.

Aku juga tidak pernah terlalu nge-fans dengan seorang penyanyi atau grup musik tertentu. Aku menyukai kebanyakan lagu Robbie Williams, tetapi tidak pernah ingin mencari tahu biodatanya. Tidak juga dengan Norah Jones, atau bahkan Queen.

Kesimpulan:
aku hanya seorang penikmat musik, bukan seorang penggemar. Bukan penggemar?

Ah, ini tulisan yang sangat kacau!

Abednego Residence
20 Februari 2010
20:14

Thursday, February 18, 2010

Menonton Teater Koma

Hari ini aku tidak berniat pergi ke mana-mana. Siapa yang mengira aku malah menonton pertunjukan Teater Koma untuk pertama kalinya di TIM. Malahan kedatanganku ke TIM ini adalah kunjungan pertamaku ke dalam kompleks TIM.

Aku tadi sebenarnya baru pulang menggandakan kunci kontrakan di depan Giant Megaria. Sewaktu aku menyeberang dari Megaria, Daniel meneleponku. Dia bertanya aku sedang di mana, dan lalu menawarkan tiket nonton pertunjukan Teater Koma di TIM. Awalnya aku menolak karena aku sama sekali tidak sedang tertarik ke mana-mana. Hanya saja karena Daniel mempersuasiku dengan mengatakan tiketnya berharga Rp50.000 dan temannya yang punya tiket tidak bisa datang karena sakit, aku akhirnya mengiyakan. Aku langsung menyeberang ke Halte Megaria dan naik 502.

Singkatnya, aku tadi menonton pertunjukan Teater Koma "Sie Jin Kwie".

TIM, sambil menunggu hujan reda
19 Februari 2010
01:28

Wednesday, February 17, 2010

You are landed on the wrong page, Dude

Aku baru memasang kembali sebuah website counter di blog-ku. Aku dulu pernah memakainya, tetapi tidak berfungsi karena di Welcome Message Multiply tidak diperbolehkan ada kode Javascript. Sekarang, aku memasangnya tidak di Welcome Message, tetapi di sidebar. Dulu sidebar adalah tempat iklan dan bisa tanpa iklan kalau mendaftar menjadi pengguna Premium, yang merupakan pengguna berbayar. Sekarang sidebar bisa digunakan oleh semua pengguna Multiply for free. Walaupun aku sudah lama mengetahui tentang sidebar yang sudah bisa dipakai semua pengguna, aku baru kemarin memanfaatkannya dengan memasukkan chatbox dan website counter di situ.

Aku menggunakan website counter dari StatCounter.com, yang dulu juga aku pakai. Aku memasangnya setelah aku mengirimkan blog-ku yang berjudul Tak Bisa Menangis. Enaknya memasang website counter di sidebar, setiap kunjungan dapat terpantau, tidak seperti menaruh kodenya di Welcome Message yang hanya merekam kunjungan ke halaman depan. Melihat hasil pantauan website counter ini membuatku tertawa. Ternyata yang paling banyak melihat blog-ku dalam dua hari website counter ini terpasang adalah orang yang melakukan pencarian di Google dengan kata kunci yang berhubungan dengan Jennifer Lopez. What?

Berikut ini kata kunci yang dipakai di Google sehingga mendarat di blog-ku: photo bugil jelo, tubuh jenifer lopez, jenis-jenis khotbah, mendengarkan cerita, Jennifer Lopez foto bugil, resiko perempuan mencintai laki, taman suropati jakarta, nama orang yunani, "megaplex, xxi", munculnya rasa sakit di dada kiri waktu bernafas, jadwal avatar 3D, GAMBAR BUGIL JENEFER LOPEZ, iklan epilepsi, lupa pasword antiporn, poto bugil jeniferlopes, foto toples jenny lopez, 2005bugil, Bugil jennifer lopez, Isi lagu One sweet day boys 2 man mariah carey, 1 mili berapa meter, spesifikasi asus k40lj, cara membuka program antiporn yang lupa password, jadwal film avatar 3d, dada kiri sakit, Foto bugil jennifer genner.

See? Kebanyakan adalah yang mencari Jennifer Lopez. Nama blog-ku memang Bra? Inc., tetapi bukan berarti isinya berhubungan dengan bra. LOL. Dari jumlah pengunjung, ternyata kebanyakan memang yang mencari Jennifer Lopez dan masuk ke tulisanku tentang logo BUGIL Jennifer Lopez version.

You are landed on the wrong page, Dude.


Abednego Residence
17 Februari 2010
21:35

Monday, February 15, 2010

Tak Bisa Menangis

Aku tak mengerti apa yang terjadi pada diriku. Aku sangat ingin untuk menangis saat ini. Keinginan ini mulai muncul mulai dari kemarin pagi. (Yeah, this has been a new day.) Sayangnya aku sama sekali tidak berhasil untuk menangis. Aku bahkan dibuat tertawa oleh temanku yang aku telepon sekitar pukul 10 kemarin pagi. Dia mengatakan sesuatu yang sebenarnya membuatku malu, tetapi malah membuatku tertawa. Setelah itu, aku pun tidak bisa berhenti tertawa karena melihat sesuatu yang dibuat oleh temanku itu di Facebooknya. (Sesuatu yang berhubungan dengan daftar teman yang muncul di halaman profile Facebooknya dan juga statusnya.) Dan terus sepanjang pagi kemarin aku banyak tertawa karena berbagai alasan. (Sergio dan Siro mungkin mendengar diriku tertawa sendiri di kamarku.)

Siangnya, aku kuliah. Di kelas pun aku sering tertawa sendiri karena chatting tidak penting dengan beberapa teman lewat kertas. Setelah kuliah, aku pergi ke Mangga Dua. (Jalan dengan beberapa teman ke suatu tempat untuk merayakan sesuatu ternyata tidak jadi.) Aku ke sana menemani Ike untuk mencari alat perekam digital. Niat awalnya seperti itu. Pada kenyataannya, Ike hanya membeli alat perekam biasa yang berbentuk walkman. Aku membelikan Armand kipas untuk laptopnya, dan diriku membeli sebuah monitor LCD.

Sepulang dari Mangga Dua, aku sedikit terhibur dengan "barang baru" yang seharusnya sudah sejak lama aku beli. Hingga pada akhirnya sekitar pukul 10 malam, keinginanku untuk menangis tiba-tiba muncul lagi.

Aku berusaha untuk menangis, tetapi tetap tidak berhasil. Bahkan memunculkan memori tentang perasaan bersalah atas kematian seseorang tidak bisa membuatku menangis. Aku tidak akan bisa tidur, pikirku. Ada banyak hal yang sedang aku pikirkan (dan aku kuatirkan) sehingga aku berpikiran demikian. Aku akhirnya memutuskan menonton film The Time Traveler's Wife. (DVD film ini sebenarnya sudah aku pinjam sejak hari Senin dua minggu yang lalu dari Aiko, tetapi aku enggan menontonnya karena masalah monitor yang kupakai sebelum monitorku yang sekarang.) Aku berharap dengan menonton film itu aku akan bisa mengantuk. Ternyata sampai film selesai, aku tidak mengantuk sama sekali. Yang lebih disayangkan, aku bahkan tetap tidak bisa menangis walaupun film itu sebenarnya pasti akan bisa membuatku menangis bila keadaanku tidak seperti saat ini.

And here I am. Typing this blog entry, early in the morning of February 16, 2010.

Aku ingin menangis, tetapi tidak bisa...

Abednego Residence
16 Februari 2010
02:13

Sunday, February 14, 2010

Lari Pagi

Aku baru saja menyelesaikan lari pagiku. Seperti biasa, aku berlari mengelilingi jalan Borobudur-Prambanan-Mendut. Lintasan lari pagiku ini berjarak kurang lebih 393 meter. Aku bisa mengatakan demikian karena di tepi jalan tertulis angka kelipatan 10 dari 10 hingga 390. Aku biasanya menyelesaikan 5 kali 393 meter dalam waktu 12-15 menit. Pagi ini aku menyelesaikannya dalam waktu kurang lebih 13 menit.

Lari pagi kali ini sayangnya terasa kurang menyenangkan. Karena tidak seperti biasanya, aku melakukannya setelah pukul 7. Udaranya sudah kurang nyaman karena sudah cukup banyak kendaraan yang lewat. Asap bajaj ataupun asap mobil pun tidak dapat dihindarkan untuk kuhirup. Selain itu aku juga melakukannya setelah tadi malam aku melewatkan makan malamku. (Lagi?) Kegiatan lari pagiku ini pun menjadi seperti kegiatan tambahan untuk menurunkan berat badanku. Nah, lho?

Untuk lari pagi berikutnya, aku pikir aku harus melakukannya paling lama jam 6.30, dan tidak setelah bergadang atau setelah melewatkan makan malam.

Abednego Residence
15 Februari 2010
07:49

Friday, February 12, 2010

Pernikahan-nya terancam gagal. Atau aku gagalkan saja ya? Bukan pernikahan-ku kok.

I am feeling bad

I'm out of my mind. I don't know what to do although I'm still at Pak Joas' residence with friends. My friends are in the middle of a game called "mafia". I played with them, but I then went out of the game because the people involving in the game is too much.

Hmmmph.. I actually am feeling bad right now. I know something that breaking my heart. It's all I can say.

End of message.

Mr. Joas Residence
12 February 2010
22:12

Thursday, February 11, 2010

I wonder what to do now. The marriage seems to make me very stressful. It's actually easy, isn't it? Or not?

GKPS dan Cinta

Sore tadi aku bertemu dengan seorang teman yang baru untuk kedua kalinya aku temui di Jakarta. Dia adalah anak seorang rekan Bapakku dulu. Kedua Bapak kami sama-sama ditahbiskan menjadi pendeta di April 1981. Kami bertemu di TB Immanuel, tempat yang sama aku bertemu dengannya pertama kali sekitar dua tahun yang lalu. Tujuan pertemuan kami: rahasia. Akan tetapi pada akhirnya kami lebih banyak berbicara tentang GKPS dan tentang cintanya kepada seseorang.

Tentang GKPS: banyak permasalahan yang terjadi di GKPS. Aku dan dia sebagai sesama anak pendeta sedikit banyak mengerti tentang seluk-beluk pelayanan di gereja kami ini. Berita terbaru tentang gereja kami ini yang membuatku tertawa adalah tentang terpilihnya seseorang menjabat sesuatu yang menyebabkan orang tersebut harus meninggalkan Jakarta. Konspirasi tingkat tinggi! LOL.

Tentang cintanya kepada seseorang: walaupun dia mengaku sebenarnya sedang merasa 'berat', aku sangat senang bisa mendengar ceritanya. Apalagi dia mengaku baru kali ini dia merasakan jatuh cinta dalam jangka waktu enam tahun terakhir. Yang lebih menarik adalah kepada siapa dia jatuh cinta. Hmm.. Aku tidak sabar menunggu kelanjutan cerita cintanya. Wish all the best for her..

Abednego Residence
11 Februari 2009
23:59

Wednesday, February 10, 2010

Twisted Transistor - vontho (Korn)




this morning I woke up and found my computer playing this song. I guess it was played by Sergio, my housemate. I'm not a fan of Korn, but I found this song was interesting. it can shake my head but not in the hardcore way. I just kinda like it. the lyric is also so simple although doesn't match for the Christians. LOL. (see the lyric here: http://www.metrolyrics.com/twisted-transistor-lyrics-korn.html) I recorded this video of me singing the song not from the intro. (as posted previously on: http://www.youtube.com/watch?v=eWjbvlw6ZWg)

Kay Poh

Pagi ini setelah selesai makan pagi seusai kuliah pagi, aku tanpa alasan yang jelas nimbrung  dengan Pak Syahri, Pak Mul, dan Pak Udin. Mereka sedang sibuk mengurus loker yang tadi pagi sedang akan dibersihkan. Untuk membersihkan loker-loker itu, mereka harus membuka setiap loker dengan kumpulan kunci yang ada pada mereka. Seharusnya pekerjaan membuka setiap loker dan membersihkannya merupakan pekerjaan yang mudah. Hanya saja ada kesemrawutan yang luar biasa untuk permalahan loker di kampusku.

Pertama, letak loker yang tidak teratur dengan nomor loker juga tidak ada yang berurutan. Sebagai contoh, di barisan loker yang paling dekat dengan kantin kampusku ada sekitar sepuluh loker yang nomornya sangat acak. Setelah nomor 35, langsung nomor 40, dan langsung nomor 108, dst. Kedua, kunci loker yang ada terkumpul dengan kategori yang terlalu luas. Satu lemari loker terdiri dari tiga pintu. A, B, dan C dan terdapat 110an loker di kampusku. Kunci-kunci itu dikumpul malah hanya dalam tiga kategori: kunci yang nomor pintunya berakhiran A, B, dan C. Jadi, kalau mau mencari 77A (nomor lokerku), aku harus mencari di kumpulan kunci berakhiran A yang terdiri dari 110an kunci.

Mau tahu apa yang Pak Syahri, Pak Mul, dan Pak Udin lakukan tadi? Pak Mul mengambil satu per satu kunci di dalam kotak kunci A, membacakan nomornya, sedangkan Pak Syahri dan Pak Udin memerhatikan apakah nomor yang disebutkan Pak Mul merupakan salah satu dari 10an loker yang ada di dekat kantin. Melihat mereka melakukan itu, aku membayangkan mereka akan butuh waktu yang sangat lama hanya untuk membuka setiap loker yang nomor pintunya berakhiran A. Belum yang berakhiran B. Belum yang berakhiran C.

Setelah mereka selesai membuka pintu loker dengan nomor pintu berakhiran A yang di dekat kantin dan hendak melanjutkan ke bagian lain, aku tanpa tahu malu meminta kotak kunci yang dipegang Pak Mul. Tanpa menjelaskan apa yang akan aku lakukan, aku langsung mengambil satu per satu kunci dari kotak kunci itu dan meletakkannya di atas meja tenis meja berdasarkan nomor puluhan dari kunci itu. Aku membaginya ke 10 kategori: kunci dari nomor 1 hingga nomor belasan, kunci dengan nomor duapuluhan, kunci dengan nomor tigapuluhan, dan seterusnya hingga kunci dengan nomor di atas seratus. Dengan melakukan itu, mereka akhirnya lebih mudah untuk mencari kunci untuk loker tertentu. Karena mereka, ditambah Mas Trisno, sibuk membuka dan mengeluarkan isi loker (bila masih berisi), aku akhirnya memutuskan untuk melakukan hal yang sama untuk kotak kunci pintu loker berakhiran B dan C. It took about 40 minute to do so. Setelah aku menyelesaikan pekerjaanku, aku ke perpustakaan.

Apa yang aku dapat dari kejadian tadi pagi ini? Aku tahu kalau ada yang meninggalkan bra di lokernya, ada pula yang meninggalkan makanan di dalam kotak. Aku juga melihat sendiri kalau banyak kunci loker yang hilang, entah itu belum dipulangkan oleh yang memakai, atau Bagian Umum tidak menjaga dengan baik keberadaan setiap kunci. Bukankah seharusnya setiap loker memiliki minimal satu kunci serap? Yang paling penting: pengkategorian itu penting. Sama seperti yang tadi pagi dipelajari di kuliah pagi ini, kategori pendekatan di dalam pendidikan religius memudahkan kita untuk mengidentifikasi pendidikan religius macam apa yang kita lakukan.

Nah, kekuranganku di dalam tulisan ini: kay poh. Aku pikir menulis tulisan ini pun sebenarnya tidak perlu. Bukankah tangan kananku tidak boleh tahu apa yang dilakukan oleh tangan kiriku?

Kamarku, Abednego Residence
10 Februari 2010
23:00

photo: the C keys

Sunday, February 7, 2010

Sonang do Uhurhu Ibaen Jesuskin (It is Well with My Soul - Simalungun version)




this is a video of me singing a song from hymn book of Gereja Kristen Protestan Simalungun. the song is the same as "It is Well With My Soul" but this one in Batak Simalungun language.

Sonang do uhurhu ibaen Jesuskin
borit pe hutaron ijon
Tenger do uhurhu bai Tuhanta in
ipasonang tongtong uhurhon.
Sonang do, sonang do
Ipasonang tongtong uhurhon.

as posted previously on: http://www.youtube.com/watch?v=RnTbWKwAHX0

Dear Multiply, thanks for the great five years being the place for me to post a lot of things. (Feb 4, 2005 - Feb 4, 2010)

Friday, February 5, 2010

We Could Be In Love - vontho and Armand (Lea Salonga feat Brad Kane)




this is a video of me and my lovely friend, Armand, singing a song by Lea Salonga and Brad Kane. in this song, we love each other. LOL.

(as posted previously on: http://www.youtube.com/watch?v=vIoBo9VO6hw)