Pages

Showing posts with label ujian. Show all posts
Showing posts with label ujian. Show all posts

Saturday, February 27, 2010

Reminiscere

Each morning I wake up I die a little. Can't barely stand on my feet...

Itu sepenggal kalimat dari lagu favoritku, Somebody to Love. Lagu itu memang menggambarkan apa yang terjadi pagi ini. Tadi pagi aku terbangun di atas tempat tidur Stepanus, tempat aku tidur kalau pemilik ranjang pulang ke Bekasi, sekitar pukul 7.14. Aku memeriksa Inbox ponselku, membaca pesan teks dari kak Tulusi, dan lalu berpikir untuk melanjutkan tidur. Itu karena badanku memang terasa pegal-pegal, mungkin karena baru pulang dari nonton midnight di Metropole sekitar jam 1 pagi. Badan terasa pegal-pegal sewaktu bangun pagi itulah yang aku golongkan dengan I wake up I die a little.

Aku akhirnya terbangun lagi pada pukul 10.41. Aku memeriksa Inbox ponselku lagi. Aku membaca pesan teks dari bang Winry, sepupuku, yang terkirim via Twitter (21212). Pesan teks itu mengatakan kalau dirinya "Celebrates Reminiscere @ GKPS Kana." Aku menjadi teringat kata reminiscere yang beberapa hari lalu memang aku baca di Susukkara GKPS 2010. Kata itu memang tertulis di tanggal hari ini, 28 Februari 2010. Di bawah kata Reminiscere itu tertulis kalimat di dalam kurung "sai dingat Ham ma ahu ale Jahowa" yang artinya kurang lebih "ingatlah akan aku ya Tuhan".

Membaca sms dari kak Tulusi tadi pagi sebenarnya membuatku merasa agak kuatir. Isinya berhubungan dengan ujian tengah semester mata kuliah Teologi Biblika yang akan dilaksanakan besok. Sejujurnya aku termasuk orang yang sedikit aneh menghadapi ujian. Aku cenderung berpikir bahwa aku tidak akan menangkap apapun kalau aku belajar. Itulah sebabnya aku menjadi kuatir. Untunglah sms dari bang Winry membuatku teringat untuk berdoa kepada Tuhan, "ingatlah akan aku ya Tuhan." Dan itu membuatku lega.

Abednego Residence, Kalasan Dalam 44B
28 Februari 2010
12.00

Wednesday, March 21, 2007

Panjang itu Baik, Pendek itu Kurang



Kemarin gue baru dapat hasil nilai UTS Hermeneutika Perjanjian Baru.


Setelah melihat punya teman-teman gue yang lain, kesimpulan pun bisa diambil. Semakin panjang jawaban, semakin baik nilainya. Semakin pendek jawaban, semakin kurang nilainya.






Friday, March 9, 2007

Afar, Debu, dan Dust

Siang tadi aku mengikuti Ujian Tengah Semester mata kuliah Bahasa Ibrani 1, mata kuliah yang tahun lalu sudah kuambil tetapi hanya dapat nilai D. Sewaktu menemukan kata afar pada kertas ujian, aku tertawa sendiri mengingat sebuah cerita mengenai UTS Ibrani 1 tahun lalu.


Pak Santun, salah seorang mahasiswa seangkatan kami, bertanya kepada Armand setelah selesai UTS Ibrani tahun lalu.


"Armand, afar itu apa?" tanya Pak Santun kepada Armand dengan suara beratnya yang khas.
"Afar itu..  afar itu debu, Pak." Armand menjawab dengan sedikit menggunakan logat Sundanya.
Tak dinyana Pak Santun malah berkata, "saya pikir dust."


Nah lho?

Tuesday, October 10, 2006

Hidup (Serasa) Berhenti

Hidup gue serasa berhenti. Hanya rasanya saja. Hidup gue memang masih berjalan, tetapi sudah banyak hal dalam hidup gue yang diam di tempat.


Gue sebagai mahasiswa seharusnya lebih banyak belajar lagi, apalagi sekarang adalah masa-masa Ujian Tengah Semester (UTS). Tetapi dalam kenyataannya gue hanya bisa diam. Gue hampir sama sekali gak belajar sebelum ujian. Gue memang berusaha untuk bisa belajar, tetapi sama sekali gak berhasil.


Gue gak gitu tahu pasti apa yang menyebabkan hidup gue bisa berhenti seperti sekarang ini. Dalam perkiraan gue sih, berhentinya hidup gue sekarang ini karena beberapa masalah yang terjadi dalam hidup gue beberapa waktu lalu. Permasalahannya tidak usah lagilah disebutkan. Hanya saja permasalahan itu, menurut gue, kebanyakan selesai dengan gantung. Tidak semua sisi dari permasalahan yang gue alami itu berhasil gue selesaikan.


Permasalahan gue dengan mata kuliah MPS gue adalah salah satu contohnya. Awalnya sih gue pikir permasalahan mata kuliah itu dapat selesai begitu saja ketika gue dinyatakan gagal mata kuliah itu --ini juga berarti gue sudah dapat dipastikan tidak bisa lulus tepat waktu--. Ternyata, sebagai tanggung jawab moral, penyelesaian akhir yang seharusnya gue lakukan untuk mata kuliah ini adalah minta maaf, entah secara langsung ataupun tidak, kepada pendeta gereja dan gereja tempat gue seharusnya praktek untuk mata kuliah gue itu. Kenyataannya, sampai sekarang gue tidak melakukan apa-apa.


Tanpa gue sadari, permasalahan yang awalnya gue anggap kecil itu berpengaruh terhadap seluruh hidup gue. Itu juga ditambah dengan diri gue yang sering memperbesar masalah kecil dan juga, ternyata, gue termasuk orang yang kurang mampu bekerja atau hidup di bawah tekanan (dan masalah?).


Gue mau coba buat alur cerita permasalahan yang gue alami dari awal masa kuliah semester ini hingga sekarang hidup gue serasa berhenti, dan rasanya gue juga ingin berhenti hidup. OSMABA dan Pasca OSMABA... muncul permasalahan bersama. Gue sempet berpikir untuk break kuliah untuk semester ini atau bahkan setahun, hanya gara-gara permasalahan ini. Karena permasalahan ini, gue males mikirin masalah praktek ke gereja sehingga muncullah masalah mata kuliah MPS gue. Hampir bersamaan dengan masalah mata kuliah MPS, ada masalah tulisan gue yang gue buat di blog gue. Ketakutan gue dicap buruk oleh orang sekampus gue gara-gara tulisan gue itu membuat gue praktis takut+malas ke kampus. Hal-hal itulah yang berpengaruh ke diri gue sehingga gue malah sering cabut kuliah, gak punya semangat ngerjain tugas yang pada akhirnya gue gak ngumpulin tugas-tugas itu, dan kalau masuk kelas gue juga gak bisa konsentrasi karena terpikir masalah-masalah yang lain. Unfortunately, and the newest, permasalahan-permasalahan itu ditambah lagi dengan permasalahan My Feelings are Killing Me.


Tadi pagi gue mulai berusaha untuk mencoba melakukan segala sesuatu dengan lebih bijaksana, setidaknya untuk membuat hidup gue gak serasa berhenti seperti sekarang ini. Hanya saja, dan tetap saja, hidup gue masih serasa berhenti.


Untuk saat ini gue masih bingung bagaimana caranya membuat hidup gue bisa berjalan seperti seharusnya. Gue pun gak tahu akan sampai kapan gue merasa hidup gue berhenti seperti sekarang ini. Satu hal yang gue tahu, gak akan ada yang bisa menyelesaikan masalah-masalah gue ini selain diri gue sendiri. Gue hanya sedang gak tahu bagaimana caranya. Atau mungkinkah gue tahu, tetapi karena hidup gue serasa berhenti gue pun tidak bisa melakukan apa-apa?


Kalasan Dalam 44B, Jakarta
16:20
10 Oktober 2006
DAY-8197

Friday, May 5, 2006

Hari Terakhir

Ini adalah hari terakhir kami kuliah untuk semester genap.


Minggu depan adalah minggu tenang.


Minggu depannya lagi adalah minggu UAS.

Sunday, January 8, 2006

January 9th, 2006

Start:     Jan 9, '06
Location:     STT Jakarta dan STAN

January 9th, 2006
the day for saragihs' biggest event in the early 2006

saragihs present:
two events that will happen in this January 9th, 2006. their each biggest event in this early 2006. vontho will know whether he passes the "semester matrikulasi" or not in STT Jakarta. withri, his sister, will have an exam that known as "kompre", her final exam for her D4 in STAN. The exam also as a test for her “SKRIPSI”. the announcement will be known in the same day. these two big events take place in two different place.

STT Jakarta
The Hall
Starts 07.30 AM

STAN
Room P 201
Starts 10.00 AM

Kalimat itulah yang tertulis di poster yang gue buat untuk event yang memang akan terjadi hari Senin ini, tanggal 9 Januari 2006. Biggest event? Buat gue sih memang "besar". Di hari itu akan ada pengumuman siapa saja yang di-drop-out untuk semester ganjil atau semester lalu.

DO? Yup.. And it's a huge problem. Setiap semester yang telah dilalui mentor gue, semester 9 saat ini, TIDAK PERNAH dilalui TANPA ADA yang TIDAK di-DO dari setiap angkatan. Semoga gue gak masuk dalam daftar nama yang di-DO. Semoga tidak ada mata kuliah -yang merupakan syarat untuk mengambil mata kuliah di semester genap nanti- yang nilainya D atau E, yang jika ada berarti gue harus ngulang tahun depan dan masa kuliahku otomatis harus bertambah satu tahun. Semester kemarin merupakan semester pertama buat gue di STT Jakarta. Terus nama semesternya juga semester matrikulasi. Dan nilai-nilainya tidak akan dimasukkan dalam IPK. Nah lho? Tapi kalau gak lulus, it means I have to get out from the school. Buat kami sebenarnya hari Senin ini adalah hari pengumuman kelulusan matrikulasi. Tapi tetap aja kan kalau gak lulus ujung-ujungnya DO? Jadi, lebih "enak" dengarnya kalau istilahnya pengumuman DO atau tidak.

Pengumuman akan dilaksanakan pada acara Kebaktian Pembukaan dan Awal Perkuliahan Semester Genap Tahun Ajaran 2005/2006. Di dalam kalender pendidikan tahun ajaran 2005/2006 yang ada di ruangan makan asramaku kebaktian itu dimulai jam 07.30. Jam segitu biasanya memang waktu untuk ibadah awal minggu. Dan kemungkinan kebaktian itu akan dilaksanakan di ruangan serba guna. It's the time for happines and sadness collide. Pasti.

For my sister, it's her big day too. Dia akan ujian yang namanya di STAN itu gue sering dengar sebagai "kompre". Menurut kakakku sih yang akan diujikan adalah semua yang telah dia dapat dari pertama nginjak STAN sampai dia sekarang mau lulus D4 nya. 6 semester untuk D3, dan 5 semester untuk D4 nya. Isn't that big? That's even huge, I guess.

Walaupun begitu, gue sangat yakin dengan kakakku. Dia bahkan sengaja tidak mau datang mengunjungi keluarga Inang Tongah kami yang di Cengkareng waktu tahun baru yang baru beberapa hari berlalu. Alasannya sih butuh satu hari untuk memulihkan tenaga biar bisa belajar kalau harus ke Cengkareng. Memang sih tempat kakakku yang ada di Bintaro membutuhkan waktu dan tenaga ekstra setiap melakukan perjalanan. Ke Blok M aja butuh waktu satu sampai satu setengah jam. Terus dari Blok M ke Cengkareng harus melewati Jalan Daan Mogot yang memang demen macet. Menurut dia sih biasanya butuh waktu empat jam dari kostan dia ke tempat Inang Tongahku itu. Capek bukan? Dan tahun baru yang lalu gue malah nongkrong di tempat kakakku. Kalau di tempat Inang Tongahku, gue pikir pasti bakal ada sebuah acara yang harus mengeluarkan tenaga untuk berpikir. Kalau di tempat kakak, seperti kemarin, kami cuma berdoa saja dan makan sedikit pizza juga minum masing-masing sekaleng Fanta. Lalu ngobrol dengan Mamak deh lewat telepon.

Kakakku memang tidak hanya membuat alasan untuk tidak pergi ke tempat Inang Tongah kami. Sehari setelah tahun baru, dia langsung belajar keras. Bahkan sampai bergadang. Terus berjuang kakakku! Semoga langsung lulus, gak pake ngulang. Gue akan ingat untuk berdoa seperti pesanmu: "Ya Tuhan, kakakku sedang ujian di ruangan P 201 STAN..."

Buat yang ngebaca, doakan kami ya!

Review tentang this big event akan aku post di jurnal ini. Semoga kabar baik. ^_^

Friday, December 2, 2005

Do you know who in your class is?

tadi pagi kertas ujian Grammar Bahasa Inggris yang kami kerjakan Rabu lalu (30/11/2005) ditunjukkan ke masing-masing orang yang mengerjakannya.. aku dapat nilai 97.. the highest in the class, lho..

aku hanya salah di satu soal..
(Who is in your class?)
Do you know ________________________________
Nah, jawabanku sama dengan yang aku buat di judul. Eh, salah. Ternyata: Do you know who is in your class? Gak perlu diubah, ce-es. Memang waktu itu perasaanku gak enak sih waktu ngejawab "Do you know who in your class is?" Dan perasaanku ternyata benar. Better next time aja kalee.

Great job, vontho!*

*:comment Miss Susanne di bawah nilaiku.