Pages

Friday, September 14, 2012

Kultwit dan Blog

Adanya Twitter membuat adanya istilah baru. Kultwit. Entah siapa yang pertama kali memakai kata itu. Entah tweet siapa pula yang disebut sebagai kultwit. Karena tentu belum ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia, siapapun masih sah-sah saja untuk memberikan pengertian istilah itu. Secara etimologi, *serius sekali ya saya* kultwit berasal dari kata kul yang merupakan singkatan kuliah; dan dari kata twit yang merupakan salah satu terjemahan yang umum dipakai untuk menerjemahkan kata tweet. Jadi, kultwit dapat diartikan sebagai kuliah yang disampaikan melalui twit dengan media Twitter.

Blog. Saya tak tahu apa terjemahan blog. Blog sebenarnya lebih merupakan catatan harian. Hanya saja blog sekarang ini tidak sesempit itu. Blog yang berisi catatan harian pun lebih sering dianggap terlalu pribadi untuk dibagikan ke semua orang karena apa yang ditulis di sana dapat dibaca siapa saja. Itulah sebabnya banyak juga yang membuat blog untuk menyampaikan pikirannya.

Kultwit sering berlalu begitu saja. Sejalan dengan makin banyaknya pengguna Twitter, ada banyak orang yang berusaha mengumpulkan kultwit itu ke dalam sebuah halaman. Sebelum ada website sejenis Chirpstory, ada orang-orang tertentu yang berniat meng-copy-paste tweet/kultwit ke sebuah tulisan di blog. Munculnya Chirpstory membuat semakin banyak orang yang melakukan pengumpulan kultwit. Itulah sebabnya kalau melihat Chirpstory.com, ada begitu banyak kultwit di sana. Yang lebih mengejutkan, kebanyakan story di Chirpstory adalah buatan orang Indonesia.

Kultwit punya kelebihan. Orang bisa mengomentari satu bagian khusus dari twit tertentu. Orang bisa mengutip dengan mudah pula bagian tertentu. Sayangnya, kebanyakan yang membaca kultwit tidak memperoleh data yang akurat. Entah karena sumber kultwit tidak dapat dipastikan kebenarannya, pembaca kultwit itu kemungkinan hanya membaca sebagian. Untuk itulah, saya pikir seseorang yang membuat kultwit di Twitter harusnya membuat kumpulan twitnya sendiri menjadi sebuah tulisan dengan bahasa yang lebih baik dan data yang lebih lengkap. Lalu tulisan itu dibuat di blog.

Sayangnya kita orang Indonesia punya masalah dalam membaca dan juga menulis. Bukankah orang Indonesia kebanyakan tidak suka membaca tulisan panjang? Bukankah kita tidak mau menulis dengan mencari sumber yang cukup valid dulu sebelum membagikannya kepada orang lain?


Saya termasuk yang malas itu. Sayangnya.

Tangerang Selatan
14 September 2012, 23:59

Thursday, September 13, 2012

Wednesday, September 12, 2012

Ini?

Proyek Satu Post Sehari terancam gagal. Hari Minggu aku tertidur pulas setelah jam menunjukkan kira-kira pukul 23, jam biasanya aku mulai menulis. Lalu, kemarin malam aku tertidur pulas juga. Sempat berpikir untuk menambahkan satu tulisan tambahan untuk satu post yang terlewatkan di Minggu malam. Sayangnya, kemarin aku malah tertidur juga.

Selain tertidur, aku juga sudah mulai tak tertarik lagi menulis setiap malam menjelang pukul 24.00. Lumayan kalau tulisannya bagus, atau berguna. Ini?

Tangerang Selatan
12 September 2012, 23:57

Monday, September 10, 2012

Tahu Sama Tahu

Tahu sama tahu, sudah rahasia umum. Itu adalah istilah yang sering dipakai untuk menyatakan sebuah keadaan salah yang bisa dikatakan sudah (harus) dimaklumi oleh kebanyakan orang.

Ada banyak hal yang terjadi di masyarakat kita yang kita anggap sebagai rahasia umum. Sebagai contoh, kita sudah anggap hal biasa kalau mengurus SIM di Samsat itu harus pakai calo. Kalau tidak, ya tidak akan lulus ujian untuk memperoleh SIM. Selain itu proses juga lama. Kalau pakai calo, satu hari selesai.

Contoh lain, korupsi. Terlalu umum. Hanya saja, proyek pengadaan apa yang dilakukan di instansi pemerintah yang tidak ada korupsinya sama sekali?

Adakah di antara pembaca yang mau memberikan contoh tambahan?

Tangerang Selatan
10 September 2012, 23:57


Saturday, September 8, 2012

Ke Tanah

Ada satu lagu gereja yang menarik dalam bahasa Simalungun. Kalau tidak salah liriknya (bila diterjemahkan) berbunyi, "ke manakah kau setelah mati kau?" Aku belum sempat membaca ulang isi lengkap lirik lagu itu. Tentu saja, sebagai orang Kristen yang taat dan percaya surga, kebanyakan orang akan menjawab, "surga."


Setiap aku teringat lagu itu, aku selalu dengan santai menjawab, "ke tanah."

Tangerang Selatan
8 September 2012, 23:58

Friday, September 7, 2012

Kata Pertama

Apakah kau ingat kata pertama yang kau ucapkan di dunia? Bukan. Yang aku maksud adalah kata, bukan tangisan, atau gumaman.

Aku? Aku tak ingat.

Tangerang Selatan
7 September 2012, 23:59

Thursday, September 6, 2012

Sejarah

"Jangan sekali-sekali melupakan sejarah!"

"Sejarah akan terulang."

"Sejarah adalah milik pemenang."

Ketiga kalimat itu adalah tiga kalimat yang pernah saya dengar di sekolah, dulu. Kalimat pertama sering disingkat menjadi JAS MERAH! Saya sebenarnya setuju dengan pernyataan itu. Hanya saja, saya tak pernah suka lagi kalimat itu setelah terlalu sering dipakai oleh sebuah kelompok. Kelompok itu memakai kalimat itu hanya menjadi awal dari propaganda untuk sebuah revolusi yang tak jelas arahnya, "pokoknya revolusi."

"Sejarah akan terulang." Kalimat itu salah. Sejarah tak pernah berulang. Yang mungkin untuk berulang itu hanyalah pola yang pernah terjadi di dalam sejarah. Sejarah apa yang pernah terulang?

"Sejarah adalah milik pemenang." Hal ini patut diperhatikan oleh setiap pembaca tulisan sejarah. Banyak hal yang perlu diperhatikan oleh pembaca tulisan sejarah. Sejarah itu tidak lepas dari kepentingan tertentu saat sejarah itu dituliskan. Sejarah yang paling sering digugat di Indonesia saat ini adalah sejarah tentang Pemberontakan G30S/PKI. Sejarah yang sudah terlanjur kita percaya dari buku-buku sejarah saat sekolah adalah sejarah versi pemerintah saat itu. Sekarang ada banyak versi tentang kejadian G30S/PKI. Yang pasti, suatu saat nanti, akan ada satu versi yang dianggap sejarah paling benar tentang kejadian 30 September 1965 itu. Sejarah itu tentunya menjadi pemenang dari persaingan beberapa versi yang ada saat ini.

Saat ini, ada hal yang bisa kita lakukan. Kita bisa menjadi pencatat sejarah, penulis sejarah. Orang di masa yang akan datang semoga saja tidak akan melupakan sejarah. Mereka akan mengingat sejarah untuk belajar dari sejarah dan berbuat sesuatu yang lebih baik dari yang terjadi di saat ini. Kita menyediakan mereka tulisan atau bahan belajar tentang yang terjadi saat ini. Mereka sebaiknya tidak mendapat sejarah yang hanya berasal dari satu sumber, yaitu si pemenang, yang memiliki kepentingan khusus agar sejarah ditulis seperti keinginannya. Mereka sebaiknya mendapat sumber sejarah dari berbagai kalangan, yang melihat sebuah kejadian dan memberikan tanggapan yang berbeda atas kejadian itu.

Saat ini, yang ada di kepala saya, setidaknya banyak orang di Indonesia yang harus mulai menulis/mengumpulkan berita/cerita apa yang terjadi saat ini di Indonesia. Kita tidak tahu siapa yang akan menjadi penguasa di negeri ini setelah 2014. Bisa saja Prabowo, yang oleh para aktivis HAM diberi label buruk karena terlibat banyak kejadian di tahun 1998, atau bisa saja Aburizal Bakrie, yang merupakan pemilik perusahaan yang mengakibatkan terjadinya Lumpur Lapindo. Bila salah satu dari mereka berkuasa nantinya, maka sejarah versi pinggiran (bukan penguasa) suatu saat akan lenyap dan akan dianggap isapan jempol. Mereka dengan kekuasaannya akan mampu membuat sebuah sejarah yang mengatakan mereka adalah orang yang hebat, tanpa catatan cela di dalam sejarah kehidupan mereka. Hal tersebut tidak akan terjadi, bila saja ada banyak di antara kita yang menulis atau mencatat sejarah.

Sejarah. Pelajaran paling membosankan. Lho?

Tangerang Selatan
6 September 2012, 23:56


Wednesday, September 5, 2012

Patah

Kacamataku akhirnya patah. Aku lupa kalau aku meletakkannya di sebelahku, di tempat aku berbaring. Lalu datanglah keponakanku, bermain denganku. Aku hanya memikirkan kalau saat dia keluar dari kamar dia seharusnya sudah tidur. Sama sekali tak mengingat kacamata, sejam berikutnya aku menemukan gagang kacamata itu patah. Kakakku pasti akan bilang, "sudah berapa kali kubilang, hati-hati menaruh kacamata!"

Nasi sudah jadi bubur. Kacamata sudah patah. Rasanya besok perlu ke optik dan beli kacamata yang harga paketnya limapuluh ribu saja. Memang ada?

Bicara soal kacamata, aku pertama kali pakai kacamata di tahun 2001, kelas 3 SMU. Silinder dan minus kiri 0,75 kanan 0,5. Kacamata itu patah di Bandung tahun 2003. Aku mengganti dengan kacamata yang dibeli di sebuah optik di Kings, Kalapa. Perubahan minus dan silinder hanya sekitar 0,25. 2006, aku ganti lagi. Di Melawai, paket yang cukup murah. 2009, aku ganti lagi. Kacamata sebelumnya rusak pada bagian yang menahan lensanya. Kacamata tahun 2009 (bulan Agustus) itulah yang baru saja aku patahkan. Rata-rata kacamataku rusak karena cara meletakkannya yang tak hati-hati. Itulah sebabnya kacamata-kacamataku selama ini bengkok karena terinjak, tertidur, atau terlempar. Aku coba luruskan kembali, bengkok lagi, luruskan lagi, bengkok lagi hingga akhirnya terlalu rapuh untuk akhirnya patah.

Sebelas tahun memakai kacamata, aku baru memakai 4 kacamata. Itu berarti rata-rata 2,75 tahun per kacamata.

Kacamata berikutnya haruslah yang sangat murah saja. Sekali setahun ganti pun tak apa. Setuju?

Tangerang Selatan
5 September 2012, 23:59

Tuesday, September 4, 2012

Bicara Cinta

Aku ingin berbicara denganmu. Kapan terakhir kali kita bertemu dan berbicara?

Bicara tentang apa?

Bicara cinta.

Tangerang Selatan
4 September 2012, 23:58

Monday, September 3, 2012

Kangen

Kangen.

Apa artinya?

ka·ngen a cak ingin sekali bertemu; rindu: ia -- kpd suaminya;
me·nga·ngeni v kangen akan; kangen kpd: para seniman menghendaki agar masyarakat dapat ~ teater;
ka·ngen-ka·ngen·an v melepas rindu

Itulah arti kangen di Kamus Besar Bahasa Indonesia yang saya temukan lewat http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php.

Pengertian kangen itu membuat saya berpikir, apakah saya kangen kepadanya?

Eh, 'nya'? Siapa dia?

Tangerang Selatan
3 September 2012, 23:59

Sunday, September 2, 2012

109 Tahun, Lalu?

Hari ini, 109 tahun yang lalu, seorang misionaris Jerman bernama August Theist tiba di Pematang Raya, Simalungun. Hari itu dibacakan sebuah ayat yang menjadi ayat dari Injil, yaitu Yohanes . Yohanes 4:35. "Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai." Itulah tanda masuknya Injil di Tanah Simalungun.

Ada sejarah panjang di antaranya hingga baru pada tahun 1960an sebuah gereja mandiri bernama GKPS (Gereja Kristen Protestan Simalungun) berdiri (dan diakui sebagai gereja yang terpisah dari HKBP).

GKPS yang sudah berumur 109 tahun memiliki anggota jemaat yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, sama dengan penyebaran orang Batak pada umumnya. Hanya saja, GKPS hanya memiliki gedung gereja di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.

Pertanyaan penting dengan umur lebih seabad, apakah GKPS sudah sadar betul being dan doing nya?

Tangerang Selatan
2 September 2012, 23:57

Saturday, September 1, 2012

(Ken)Apa?

Me: "Tulang demam tinggi, Eydro."
Eydro: "Oh, gitu? Tulang demam kenapa?"
Me: "Tulang demam karena tadi malam begadang."
Eydro: "Apa?"
Me: "Begadang."
Eydro: "Begadang itu apa?"
Me: "Begadang itu tidak tidur semalaman."
Eydro: "Oh, gitu?"
Me: "Iya. Makanya Eydro kalau disuruh tidur harus langsung tidur. Eydro gak mau sakit kayak Tulang kan?"

Eydro lalu pergi, masuk ke kamar.

(percakapan di atas adalah percakapan imajinatif antara saya dan Eydro. ditulis dalam keadaan demam cukup tinggi akibat kurang istirahat, yang sebelumnya sudah begadang hanya demi menonton Top Gear, Talhotblond, dan Flipped. benarlah nyanyian mbah Rhoma Irama, "begadang jangan begadang, bila tiada artinya.")

Tangerang Selatan
1 September 2012, 23:53.

Friday, August 31, 2012

"Be Nice, Don't Lie"

Apakah yang terpenting dari sebuah film? Tentu setiap orang memiliki jawaban yang berbeda. Itulah sebabnya pilihan orang untuk menonton apa bisa berbeda-beda. Ada yang suka menonton film action, ada pula yang suka menonton film komedi romantis. Ada yang suka menonton film drama, ada pula yang tidak. Ada yang suka menonton film horor Indonesia, ada pula yang suka menonton film televisi a.k.a FTV. Selera kita menonton film apa menunjukkan apa yang terpenting dari sebuah film.

Saya ingat ketika film The Raid diputar banyak orang yang memuji film itu. Saya termasuk yang tidak terlalu suka film itu. Aksi yang ditampilkan dan juga efek yang ditampilkan film itu memang hebat. Hanya saja film itu tidak punya cerita. Penonton film itu hanya disuguhi rentetan pertarungan yang diberi jeda sejenak. Saya pikir orang seharusnya lebih suka menonton WWE yang disertai drama dibanding film itu. Tentu untuk orang yang memang suka melihat yang sadis, film itu sangat bagus. Tetapi kembali lagi, itu kembali ke selera masing-masing. Dari ketidaksukaan saya terhadap film The Raid yang tidak menampilkan cerita di dalam filmnya, jelaslah saya lebih suka sebuah film yang memiliki cerita. Saya sering membandingkan film Transporter, yang juga film action, dengan  film The Raid. Film Transporter lebih enak ditonton karena ada cerita di dalam film itu.

Secara umum, saya suka film yang memiliki cerita. Saya termasuk yang menganggap cerita termasuk hal yang terpenting dari sebuah film. Saya sudah banyak menonton film. Hanya saja film yang paling saya suka adalah film berdasarkan kisah nyata. Film berdasarkan kisah nyata memiliki pesan yang menarik selain ceritanya merupakan cerita yang pernah terjadi. Satu film berdasarkan kisah nyata yang paling saya ingat judulnya adalah Radio. Lalu, ada banyak film berdasarkan kisah nyata lainnya yang saya lupa judulnya, tetapi saya tak akan menolak untuk menonton ulang film itu.

Malam ini, saya menonton sebuah film dokumenter di HBO Signature. Film itu berjudul Talhotblond. Film dokumenter itu dibuat berdasarkan kisah nyata tentang sebuah pembunuhan. Pembunuhan itu bukan sebuah pembunuhan biasa, makanya sampai dibuat filmnya. Pembunuhan itu terjadi karena terjadinya sebuah cinta segitiga di internet. Cerita di dalam film itu memberikan pesan yang luar biasa dari beberapa orang yang diwawancarai untuk pembuatan film itu. Salah satunya yang saya catat tadi, dan sudah saya post ke Twitter, adalah pernyataan dari Rex Beaber -seorang psikolog-, "the biggest human addiction in the world is love." Dan juga, "be nice, don't lie."

Saya tidak akan menceritakan cerita lengkap dari film itu. Hanya saja, saya pikir Anda yang membaca ini punya satu film yang mungkin harus Anda tonton.

Tangerang Selatan
31 Agustus 2012, 21:59

Thursday, August 30, 2012

Siapa yang Menjatuhkan?

Aku baru saja mendengar sebuah suara. Suara itu seperti sebuah suara perempuan. Pernah menonton film horor yang terkadang menyertakan suara menyeramkan? Suara yang aku dengar tadi mirip suara dalam film horor itu. Suara itu memang hanya terdengar sekali. Hanya saja, saya lebih memilih untuk cuek.

Saya memang termasuk orang yang cukup cuek terhadap hal yang
menyeramkan. Saya tidak mengatakan bahwa tidak ada yang namanya setan atau hantu atau sejenisnya. Saya hanya belum pernah bertemu langsung, melihat langsung, merasakan langsung keberadaan mereka.

Saya pernah menjadi satu-satunya pengunjung di perpustakaan sekolahku. Waktu sudah mendekati pukul 21.00, waktu untuk perpustakaan tutup. Penjaga perpustakaan waktu itu adalah seorang mahasiswa, adik kelasku. Iseng, saya bertanya tentang hal yang menyeramkan di perpustakaan dan apakah dia takut. Dia lalu bercerita kalau dia sudah pernah melihat cahaya putih yang sekilas melintas di antara lorong yang terlihat dari pintu perpustakaan. Membayangkan itu, saya sebenarnya cukup takut. Bagaimana kalau saat itu malah muncul, pikirku.

Sambil bercerita, sambil saya juga iseng mengaku tak pernah merasakan yang menyeramkan, teman saya itu mematikan semua lampu perpustakaan. Lalu, tiba-tiba sebuah suara muncul dari ruangan administrasi perpustakaan. Karena saya merasa tidak perlu ada yang ditakutkan, saya malah berjalan ke arah ruangan itu. Entahlah, saya bisa saja dibilang sok pemberani. Saya malah iseng bertanya, "siapa itu?" Dengan rasionalisasi, saya langsung bilang ke teman saya, "paling ada benda yang jatuh." Siapa yang menjatuhkan?

Tangerang Selatan
30 Agustus 2012, 23:57

Wednesday, August 29, 2012

Kesal

Apa yang kau lakukan ketika kau kesal?

Menunjukkan kekesalan sebenarnya lebih mudah dengan kata-kata. Hanya saja, kekesalan pun dapat ditunjukkan dengan ekspresi muka.

Saya tadi kesal kepada Eydro, keponakan saya yang baru berumur 3 tahun. Biasanya saya bisa menahan diri untuk tidak menunjukkan kekesalan saya kepadanya lewat nada bicara yang meninggi ataupun lewat raut wajah yang menunjukkan kekesalan. Hanya saja, hari ini rasanya ada sekitar dua sampai tiga kali saya menunjukkan rasa kesal saya terhadap dia. Saya kesal karena dia berusaha memainkan ponsel saya yang baterainya sedang diisi ulang, kesal karena dia memainkan kabel charger netbook saya, dan kesal karena dia mencoba menekan-nekan keyboard netbook saya saat saya sebenarnya ingin mengetik.

Saya yakin dia sudah mengerti ekspresi rasa kesal orang terhadap dia. Saat dia memainkan ponsel saya, saya hanya membuat ekspresi wajah kurang senang. Saat dia memainkan charger netbook saya, saya bicara dengan nada cukup tinggi, "Eydro, jangan dimainin kabelnya." Saat dia menekan-nekan keyboard netbook saya, saya mematikan netbook saya.

Saya yakin juga dia tidak senang kalau ada yang merasa kesal terhadap dia. Dia sempat terdiam saat saya membuat ekspresi wajah kurang senang. Dia lalu marah dan hampir merengek karena saya mematikan netbook saya. Untunglah, saya cukup sadar tidak baik membuat keponakan saya yang lucu itu untuk menjadi kesal juga karena kekesalan saya. Setelah dia cukup sadar kalau saya kesal, saya langsung berusaha mengalihkan perhatian dia supaya dia tidak perlu kesal juga.

Saya jadi ingat sebuah ayat Alkitab, "janganlah matahari terbenam sebelum padam amarahmu." (Efesus 4:26b.) Ayat itu memang tidak terlalu relevan dengan kekesalan saya. Hanya saja, mengingat kekesalan saya terhadap Eydro hari ini, saya akan berusaha untuk tidak mudah kesal terhadapnya. Berlama-lama kesal terhadap Eydro? I bet you can't.

Tangerang Selatan
29 Agustus 2012, 23:58

Tuesday, August 28, 2012

Marah Kepada Allah

Pernah dengar cerita tentang Yunus? Yunus diutus ke Niniwe untuk mengabarkan bahwa kota itu akan ditunggangbalikkan jika penduduk kota itu tidak bertobat. Singkat cerita, orang di Niniwe berpuasa dan Allah berkenan atas pertobatan orang Niniwe . Hukuman tidak jadi dilaksanakan.

Lalu, apa reaksi Yunus? Dia malah tidak senang. Dia malah berdoa kepada Allah: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup." (Yunus 4:2-3.)

Baiklah, ada banyak cara memandang cerita di kitab Yunus. Saya sampai sekarang tertarik dengan cara Pak Ioanes Rakhmat memandang cerita di dalam kitab ini. Cara tersebut tentu akan tak terlalu disukai oleh banyak orang. Dongeng?

OK. Cerita tentang Yunus yang saya baca tadi pagi ini membuat saya berpikir. Apakah memang kita tidak akan mungkin seperti Yunus? Yunus tidak senang karena Allah akhirnya mengampuni orang Niniwe bertobat. Lalu, cerita tentang orang Niniwe ini bisa juga kita tafsirkan bahwa Allah juga mengasihi orang yang bukan bangsa pilihan-Nya (yang menurut Perjanjian Lama di dalam Alkitab adalah bangsa Israel.) Bagian terakhir ini membuat saya bertanya, apakah saya nantinya akan marah kepada Allah bila orang yang ternyata tidak percaya kepada Yesus bahkan beragama Kristen pun tidak berada di dalam surga milik Allah versi yang saya percayai?

Duh.

Tangerang Selatan
28 Agustus 2012, 23:46

Monday, August 27, 2012

Aku Kangen Kamu

Pagi ini aku bermimpi. Ada kamu di dalan mimpiku itu. Sudah berapa lama kita tak berjumpa? Sudah lama kan ya? Lalu, kenapa kamu hadir di mimpiku ya?

Mimpi itu katanya bunga tidur. Ada pula yang bilang mimpi itu representasi dunia bawah sadar manusia. Lalu, apakah kamu hadir di dalam mimpiku hanya untuk menghiasi mimpiku? Atau, kamu bisa hadir karena aku sedang kangen akan dirimu?

Ada yang aneh dengan dirimu di mimpiku. Kamu cantik, di luar mimpiku. Di mimpiku, kamu cantik, tetapi kamu sudah terlihat tua. Jujur, kamu tak terlihat cantik di masa tuamu, di dalam mimpiku. Yah mungkin kamu akan begitu di masa tuamu nanti. Hanya saja, cantiknya wajahmu bukanlah yang utama. Bukan?

Hai, Kamu. Aku kangen padamu. Rasanya aku tak perlu mengatakannya padamu. Mungkin aku akan mengatakan tentang ini nanti saja, di masa tuamu. Saat itu tiba, aku berharap kau tak seperti di dalam mimpiku.

Tangerang Selatan
27 Agustus 2012, 23:30

Sunday, August 26, 2012

Saya Senang Hari Ini

Ketika tak ada waktu banyak tersisa, aku bisa dengan mudahnya membuat sebuah tulisan pendek di ponsel.

"Eydro senang hari ini?"
"Iya, Eydro senang hari ini."
"Eydro senang karena apa?"
"Eydro senang karena main di BP."

Percakapan itu tidak terjadi hari ini, tetapi memang pernah terjadi. Hari ini, saya yang malah senang karena Eydro, keponakan saya yang baru berumur 3 tahun. Dia menunjukkan banyak hal yang bisa membuat kami tertawa hari ini.

Nah, itu saja isi tulisan singkatnya.

Copy, lalu paste di Gmail, lalu kirim. Satu Post Sehari untuk hari ini selesai.

Tangerang Selatan
26 Agustus 2012, 23:47

Saturday, August 25, 2012

Nyamuk

Nyamuk. Apakah guna nyamuk di muka bumi ini? Apakah hanya untuk menjadi santapan cicak di dinding?

Nyamuk. Sudah berapa nyamuk yang kau bunuh malam ini? Tidakkah kau mengingat perintah untuk "jangan membunuh"?

Nyamuk. Kenapa kalau satu orang yang menemani sepasang orang yang sedang pacaran malam mingguan disebut nyamuk? Eh, memang begitu kan?

Nyamuk. Apa benar ada nyamuk di rumahku karena kamu malas bersih-bersih?

Nyamuk. Aku baru saja membunuh nyamuk yang sepertinya telah menghisap darahku. Apakah nyamuk itu sebenarnya vampir?

Nyamuk. Betapa malang nasibmu. Kenapa kau harus dibunuh? Padahal darah yang kau hisap tak sebanyak darah yang keluar dari tubuh seseorang saat donor darah. Ah, aku tahu. Seandainya suaramu tak mengganggu, dan gigitanmu tak akan membuat bekas, aku pikir banyak yang tak keberatan kau berada di dekat mahkluk bernama manusia.
Maka, wahai kau nyamuk, cobalah berevolusi!

Tangerang Selatan
25 Agustus 2012, 23:23

Friday, August 24, 2012

Tulisan Acak: 24 Menit

Hari ini hari Jumat. Tanggal 24 Agustus 2012. Hari ini saya tak banyak bergerak. Saya bahkan tidur sangat lama tadi pagi dari jam 7 sampai jam 12. Saya bahkan belum sarapan sebelum saya tidur.

Jam 12, saya terbangun. Lalu saya sarapan sekaligus makan siang.

Lalu, saya hanya menonton Top Gear 16 Episode 2 dan Mr.Wonderful.

Sebelum tidur tadi pagi, saya sebenarnya sudah membayangkan apa yang saya akan tulis hari ini. Yang saya bayangkan adalah menulis tentang cara saya menulis. Kebanyakan tulisan saya adalah hal acak. Lalu, dengan tulisan Always On yang terdiri dari 3 bagian, saya rasa tulisan saya kurang komprehensif. Ada banyak hal yang tak perlu ikut dijelaskan dalam tulisan itu. Selain itu, kalimat dalam tulisan saya cenderung sangat panjang. Saya bisa membayangkan orang tak bisa membaca kalimat yang saya tulis dengan satu hembusan nafas.

Saya dulu suka menulis. Kebanyakan hal yang terjadi di dalam kehidupan. Saya menulis berdasarkan pengamatan saya, atau berdasarkan pemikiran saya yang saya akui tidak terlalu mendalam. Ketika saya kuliah, sayangnya kemampuan saya menulis tulisan ilmiah tak seperti saya menulis acak seperti ini. Saya tak mampu memaparkan apa yang saya baca dengan baik. Ah, sebenarnya itu hanya alasan saya saja. Saya memang tak mengerit kebanyakan bacaan yang saya baca. Kalau saya mengerti, sudah seharusnya saya bisa menuliskan apa yang saya mengerti dengan bahasa saya sendiri. Itulah sebenarnya tujuan dari tugas membuat makalah. Bukan membuat sebuah tulisan dengan menampikan banyak kutipan tanpa menunjukkan pemahaman penulis dan tanggapan penulis terhadap masalah yang ada dibahas di dalam makalah.

Saya sempat lama berhenti menulis. Kebiasaan menulis, termasuk menulis acak seperti yang saya lakukan sekarang, sebenarnya saya sadari akan membantu saya. Saya akan lebih sadar akan kekurangan dari cara menulis saya, saya akan menyadari kalimat yang kurang efektif, dan sebagainya. Saya ingat dulu sewaktu masuk di sekolah yang terakhir saya ikuti, saya termasuk cukup cepat dalam memaparkan apa yang saya mengerti, ataupun menggabungkan beberapa bahan dari beberapa buku menjadi sebuah makalah. Itu bisa terjadi karena saya sebelumnya cukup rajin menulis di blog dengan tulisan yang sepertinya lebih dari 4 halaman A4, tetapi spasi 2. Setelah lama kuliah, saya malah jarang membuat tulisan, bahkan berhenti cukup lama karena sudah ada Facebook dan kemudian Twitter.

Tulisan acak kali ini sebenarnya saya tulis juga menjadi bagian dari "satu post sehari". Satu post sehari ini saya rasa tak akan berhenti walaupun blog di Multiply nantinya akan ditutup. Toh, masih ada platform lain untuk mengirimkan tulisan.

Tangerang Selatan
24 Agustus 2012, 20:30-20:54

Wednesday, August 22, 2012

Always On (Bagian 3)

(ini adalah lanjutan dari tulisan "Always On (Bagian 2)")

Lalu, apakah mungkin dapat menggunakan internet bila hanya bisa mengakses sepuluh situs populer versi 3 itu?

Pada awalnya saya berpikir hal itu dapat dilakukan. Saya mulai berinternet hanya mengandalkan sepuluh situs populer versi 3 beberapa hari lalu. Saya cukup senang karena saya pikir saya bisa menikmati akses internet seperti ini saja. Ada banyak situs lain yang tak bisa diakses, tetapi sepuluh situs itu rasanya cukup.

1. Google
Dengan situs ini, saya bisa mengakses email Gmail saya. Awalnya saya pikir attachment juga dapat didownload, tetapi ternyata tidak. Hanya saja, bisa mengakses email itu sebenarnya banyak manfaatnya. Tentunya  kalau Anda mampu memanfaatkannya. Saya sendiri bisa mengirimkan posting ke blog saya di Multiply dan Wordpress (yaitu yang sedang Anda baca saat ini) hanya dengan mengirimkan email. Itu bisa saya lakukan karena sudah mengaturnya di Multiply dan Wordpress.

Google itu punya banyak subdomain yang bisa Anda manfaatkan. Google Drive (sebelumnya Google Docs): untuk membuat dokumen office dan men-share file tersebut kepada teman; Google Search dan Images: untuk mencari tentunya, (bagian ini membutuhkan penjelasan lebih lanjut), Google Reader: untuk membaca blog/situs lain melalui langganan feed/RSS; Google Calendar: untuk membuat jadwal, membuat task. Ada banyak subdomain lain dari Google, tetapi yang saya tulis sebelumnya adalah yang dapat berfungsi dengan cukup baik. Google Plus (kalau Anda memakainya) bisa diakses, tetapi tanpa images. Blogger (walau hanya Dashboard) sempat bisa saya akses pada hari pertama mencoba berinternet sangat hemat menggunakan Always On ini. YouTube juga bisa Anda akses, tetapi Anda tidak bisa memutar videonya.

2. Facebook
Facebook dapat Anda akses secara penuh. Semua foto dapat ditampilkan. Foto bisa Anda upload. Hanya saja, Anda harus mengubah sesuatu pada bagian Account Settings>Security dan mengubah Connection Setting untuk tidak memakai Secured (HTTPS). Akun dengan pengaturan selalu mencoba untuk terhubung dengan menggunakan HTTPS tidak akan bisa diakses saat menggunakan Always On setelah kuota habis. Dengan kata lain, kuota internet Anda dikurangi ketika Anda menggunakan Facebook dengan HTTPS memakai Always On ini. Be aware of this, especially you 3 users who think Facebook is really free to be accessed using the Always On. 3 sudah memberi peringatan akan hal ini, tetapi seperti biasa: peringatannya itu kecil.

3.Detik
Detik ini merupakan salah satu situs berita yang jarang saya akses sebelum menggunakan Always On. Setelah kuota gratisan habis, Detik memang menjadi salah satu situs populer di browser saya. Untuk Anda yang suka membaca berita dari Detik, Anda beruntung memakai paket ini. Semua subdomain dari situs ini dapat diakses. Sport, Health, Oto, Finance, Majalah, Wollipop, dan hampir semuanya. Hampir? Ya, karena tidak semuanya. Video yang ada di Detik juga tidak dapat diakses, sama seperti yang terjadi di situs Google (YouTube) dengan menggunakan Always On setelah kuota habis.

Yang menarik dari Detik, Anda bisa mengakses blogdetik.com. Dengan ini, Anda bisa menjadi blogger menggunakan koneksi internet Always On dari 3 tanpa takut kuoat internet habis. (Untuk blog, saya sudah memiliki vontho.blogdetik.com setahun lalu. Akan ditutupnya Multiply dan juga adanya Always On ini sepertinya akan membuat blog di Detik ini akan aktif di kemudian hari.)

4.Kompas
Saya termasuk orang yang suka mencari tahu berita dengan membuka situs ini. Setelah kuota habis, situs ini tetap berfungsi dengan baik. Saya tidak tahu apakah Kompas Cetak/ePaper khusus untuk member dapat didownload tanpa kuota internet. Itu karena saya bukan member. Hanya saja, kalau Anda ingin mendapat berita secukupnya melalui situs ini, Always On dapat memberikan Anda akses gratis. Btw, Kompasiana tidak dapat diakses tanpa kuota.

5.Kaskus
Saya bukan penggemar situs ini. Hanya saja, situs ini dapat berfungsi dengan baik ketika saya mencobanya. Anda yang Kaksusers tentu akan bisa bebas mengakses situs ini untuk memberi cendol, mencoba untuk membuat pertamax, dsb, secara gratis bila menggunakan Always On.

6.Vivanews
Saya tidak terlalu menyukai situs ini, jadi saya tidak tahu apakah dapat berfungsi dengan baik.

7.Okezone
Situs ini juga merupakan situs berita sejenis Detik dan Vivanews.

8.Tokobagus
Situs ini bisa Anda pakai untuk membuat iklan atau mencari barang yang ingin Anda beli. Anda juga bisa membuat toko online. Anda hanya perlu mengikuti proses pendaftaran. Saya bahkan sudah punya vontho.tokobagus.com yang tidak berisi apa-apa.

9.KlikBCA
Bila Anda punya toko online dan menggunakan BCA internet banking, maka Anda beruntung. Anda bisa mengakses secara berkala transaksi yang terjadi di rekening Anda secara gratis menggunakan Always On ini.

10.eBuddy
eBuddy ini adalah sebuah situs yang memungkinkan Anda untuk chat berbasis web. Anda bisa log in ke GTalk, Yahoo! Messenger, Facebook chat, MSN Messenger, ICQ, dan banyak lagi. Anda bisa online 24 jam sehari, bila Anda mau, secara gratis. (Sayangnya, saya tidak tahu apa yang terjadi pada 3. eBuddy hanya bisa berfungsi dengan baik di hari pertama hingga kedua saya berinternet sangat murah versi saya ini. Setelah hari kedua, hingga hari ini, saya masih tidak bisa mengakses eBuddy. Tak tahu apakah nantinya bisa kembali normal.)

Saya menyayangkan 3 tidak memasukkan Twitter ke salah satu situs populer mereka. Walaupun begitu, beberapa dari 10 situs populer versi 3 ini sudah cukup memberikan pengalaman. Pengalaman itu ialah pengalaman mengakses internet sangat murah atau sangat hemat. Atau, saya kemudian bisa juga mengkategorikan cara berinternet yang saya paparkan dalam tulisan ini sebagai: berinternet dengan sangat pelit.

Tangerang Selatan
23 Agustus 2012, 23:52


Catatan:
-ketiga bagian dari tulisan ini kemungkinan akan disatukan ke dalam sebuah posting  di vontho.blogdetik.com
-bila Anda, yang mungkin kebetulan membaca ini, punya pertanyaan seputar Always On dan cara berinternet murah (atau pelit) yang saya sebutkan, Anda bisa memberikan komentar, atau tweet dengan mention ke @vontho
-tulisan ini bukan bagian dari promosi 3.

Always On (Bagian 2)

(ini adalah lanjutan dari tulisan "Always On (Bagian 1)"

Untuk menggunakan paket Always On, Anda tentu harus memiliki kartu 3 terlebih dahulu. 3 menyediakan beberapa paket perdana. Saya sih menyarankan Anda membeli perdana yang masih ada Bonus Umum di jenis pulsanya. Bila tak ada, setidaknya yang ada Bonus Sesama 3. (Untuk bonus ini, tentunya akan diperlukan bila Anda memakai paket ini bukan hanya untuk modem.)

Setelah memiliki perdana 3, tentu Anda harus mengaktifkannya. Sebaiknya memakai identitas asli supaya Anda dapat melakukan penggantian SIM card bila hilang atau rusak.

Lalu, untuk pola internet sangat murah yang saya maksudkan, Anda perlu mengisi pulsa sebesar Rp50.000. Pulsa itu akan Anda pakai untuk mengaktifkan paket internet Always On 12 bulan (harga paket ini Rp50.000). Tentunya Anda bisa juga memilih mengisi pulsa Rp40.000 (mungkin ini hanya bisa dilakukan lewat Internet Banking Mandiri) bila Anda ingin mengaktifkan paket internet Always On 6 bulan (harga paket ini Rp35.000). Atau, Anda bisa juga memilih mengisi pulsa berapa saja, yang penting pulsa cukup untuk mengaktifkan paket internet Always On 1 bulan (harga paket ini Rp10.000).

Setelah punya pulsa, Anda dapat mengakitfkan paket Always On dengan menghubungi *234#. Pilih paket Always On, dan pilih sesuai jangka waktu yang Anda inginkan. Saya merekomendasikan Anda memakai paket Always On 12 bulan, tentunya bila Anda ingin turut serta dalam berinternet dengan pola yang saya anjurkan.

Setelah aktif, Anda akan bisa mengakses 10 situs populer versi 3 secara bebas dan mendapatkan kuota berinternet sebesar 50MB/bulan, gratis. Kuota itu dapat Anda pakai untuk mengakses internet di luar 10 situs populer versi 3. Kesepuluh situs populer versi 3, yaitu: Facebook, Google, Detik, Okezone, Vivanews, Tokobagus, Kaskus, Kompas, KlikBCA, dan ebuddy (untuk chat di beberapa layanan chat seperti Yahoo!, Facebook, MSN, Google Talk), dapat Anda akes tanpa mengurangi kuota berinternet Anda. Itulah sebenarnya inti dari paket Always On.

Sampai di sini, Anda masih bisa menikmati internet dengan nyaman. Anda tidak akan merasakan masalah berinternet sebelum kuota 50MB habis. (Kuota 50MB gratis hanya akan diberikan di setiap awal bulan atau pada saat Anda baru mengaktifkan paket Always On.) Akan tetapi, pola internet sangat murah yang saya maksudkan sebenarnya berhubungan dengan menggunakan internet saat Anda tak punya kuota internet lagi untuk mengakses situs lain di luar 10 situs populer versi 3. Anda tentu dapat membeli kuota internet untuk mengakses situs di luar 10 situs itu dengan membeli paket Kuota++. (Hubungi *234# untuk mendapatkannya. Tersedia kuota 100MB dengan harga Rp5.000, 700MB Rp35.000, 1,25GB Rp50.000, 3GB Rp100.000.) Hanya saja, Anda tidak akan menikmati pola berinternet sangat murah yang saya maksudkan.

Saat ini saya memakai Always On 6 bulan untuk modem saya. Pulsa saya hanya terpotong Rp35.000 untuk mendapatkan paket itu. Saat baru aktif, saya mendapatkan kuota gratisan 50 MB. Saya bisa mengakses semua situs secara normal. Setelah kuota 50MB habis, saya mendapatkan SMS notifikasi dari 3 di modem saya. Setelah itulah saya baru melihat kalau 10 situs populer yang dimaksud oleh 3 memang bisa saya akses walaupun saya tak memiliki kuota internet lagi.

Lalu, apakah mungkin dapat menggunakan internet bila hanya bisa mengakses sepuluh situs populer versi 3 itu?

(bersambung ke bagian 3)

Tangerang Selatan
22 Agustus 2012, 23:36

Tuesday, August 21, 2012

Pendidikan sebagai Bisnis

Saya seharusnya menulis lanjutan Always On yang saya tulis tadi malam. Sayangnya, bagian dua dari tulisan itu masih dalam percobaan. Seharusnya bagian dua dari tulisan itu berisi penjelasan apa itu Always On dari 3 dan juga pedoman pola berinternet sangat hemat menggunakan produk Always On tersebut. Pagi ini saya menemukan beberapa kelemahan dari pola berinternet sangat hemat itu. Ada beberapa feature menarik dari produk tersebut yang tak berfungsi. Salah satunya adalah mengunduh attachment email di Gmail yang tak berhasil. Lalu, ebuddy pun tak berfungsi dengan baik. Saya ingin menanyakan kepada Customer Service 3, tetapi saya sadar: sangat murah, tetapi masih minta pelayanan yang excelent? Walaupun yang saya minta adalah pelayanan yang mereka telah janjikan, saya berpikir: mereka pasti menjawab sedang ada gangguan, dan lain sebagainya yang tidak membantu sama sekali. Jadi, saya memutuskan untuk menunda membuat tulisan tentang pola berinternet sangat murah menggunakan Always On hingga saya pikir pola itu memang dapat dilakukan.

Lalu, kalau tidak jadi melanjutkan tulisan Always On, apa yang saya akan tulis?

Baiklah. Saya akan menulis tentang pendidikan lagi. Saya pergi ke Bintaro Plaza malam tadi dan singgah di toko buku Gramedia. Saya menghabiskan waktu di bagian majalah dan komputer. Yang menarik perhatian saya ada di bagian majalah idebisnis Agustus yang memberi gambaran bahwa pendidikan untuk anak itu merupakan lahan bisnis yang menarik. Ada berbagai jenis jasa pendidikan yang diulas di majalah itu. Pendidikan sebagai bisnis?

Saya rasa hanya sedikit (atau bahkan tak ada?) sekolah swasta yang punya nama (you-know-what-I-mean) yang tak berorientasi bisnis. Lagipula, kalau tak berorientasi bisnis, sekolah itu mau bertahan dengan cara bagaimana? Bila sudah berorientasi bisnis, pendidikan pun dibuat semenarik mungkin dengan bermacam-macam cara agar banyak yang tetap masuk ke sekolah/jasa pendidikan itu. Dengan biaya pendidikan yang mahal, orang tua pun pada akhirnya berpikiran anak yang telah masuk sekolah yang mahal itu akan menghasilkan uang yang banyak nantinya setelah bekerja. Bukankah begitu?

Dengan demikian, pendidikan sebagai bisnis: itu lumrah.

Tangerang Selatan
21 Agustus 2012, 23:41

Monday, August 20, 2012

Always On (Bagian 1)

Sekarang ini mengakses internet melalui smartphone ataupun komputer/laptop dengan menggunakan modem sudah merupakan hal yang mudah. Setiap provider memiliki produk layanan internet. Hampir setiap provider juga mengaku memberikan layanan internet (atau lebih sering disebut layanan data, bila dibandingkan dengan layanan suara yang juga dimiliki operator selular) terbaik. Ada yang biaya layanan datanya mahal tetapi jangkauannya terjamin, ada juga yang biaya layanan datanya mahal tetapi jangkauan operator tersebut secara umum bagus di kota besar saja. Operator selular mana yang Anda pakai itu bisa tergantung banyak hal: sudah pakai nomor itu sejak lama, keluarga kebanyakan pakai layanan dari operator itu, tarifnya paling murah, dan sebagainya.

Harga layanan internet semakin lama memang semakin murah. Saya masih ingat, dulu saya pernah pakai layanan internet yang harganya Rp200.000 hanya untuk Unlimited (speed turun setelah kuota) 3GB. Sekarang, ada yang 5GB dengan harga Rp125.000 saja. Itu untuk harga layanan internet dari provider 3. Sepengetahuan saya, itu adalah yang termurah untuk operator GSM. Harga itu masih mahal kalau dibandingkan dengan orerator CDMA yang bisa memberikan kuota 6GB dengan harga Rp100.000, dan 12GB hanya dengan Rp150.000. Kalau mau hemat, operator CDMA itu bahkan memberikan layanan internet unlimited (dengan kecepatan rendah, maksimum 386kbps)  dengan harga hanya Rp90.000 per bulan.

Jenis layanan paket internet yang dibutuhkan setiap orang bisa berbeda. Itu tergantung kebutuhan masing-masing orang. Ada yang membutuhkan kuota internet 5GB untuk smartphonenya, ada juga yang hanya membutuhkan kuota sepersepuluhnya, 500MB. Ada yang mau pakai paket harian, mingguan, atau bulanan. Kalau paket berdasarkan waktu, saya pikir itu lebih ke pertimbangan banyaknya pulsa sih biasanya.

Nah, saya selama beberapa tahun terakhir (tak lebih dari satu setengah tahun sih sebenarnya) memakai koneksi internet dari 3. Tulisan ini, dengan pendahuluan yang cukup panjang, sebenarnya ingin memperkenalkan satu jenis paket internet terbaru yang ditawarkan oleh 3. Namanya paket Always On. Tujuan tulisan ini bukan untuk mempromosikan paket itu, tetapi mencoba memperkenalkan kepada yang (sudi) membaca tulisan ini sebuah cara berinternet yang menurut saya sangat-sangat murah. 3 tentu tidak ada membayar saya untuk menulis ini. Saya bahkan membayangkan 3 bisa tidak untung kalau banyak yang mencoba mengikuti saya menggunakan paket Always On 1 tahun DAN juga mengikuti pola berinternet yang akan saya paparkan dalam tulisan ini. Pola berinternet ini masih dalam percobaan.

(berlanjut besok)

Tangerang Selatan
20 Agustus 2012, 23:43

Saturday, August 18, 2012

Fanatik Menggonggong Biarlah Berlalu

Liga Inggris adalah salah satu liga terbesar di dunia. Liga ini berisi beberapa klub yang namanya sudah terkenal di kalangan pecinta sepakbola. Setidaknya ada Manchester United, Arsenal, Liverpool, Manchester City, Chelsea, Tottenham sebagai beberapa nama klub yang terkenal dari liga ini.

Hari ini, liga ini telah dimulai. Dimulainya liga ini tentu akan meramaikan pembicaraan para pecinta sepakbola di setiap awal minggu. Bertemu dengan pecinta sepakbola lain, pertandingan yang diadakan antara Sabtu sampai dengan Senin pagi akan menjadi perbincangan.

Di antara pecinta sepakbola, ada yang namanya pendukung klub. Saya tak tahu apakah kata fans merupakan kata yang lebih baik. Yang ada di kepala saya begitu mendengar kata 'fans' adalah kata fanatik. Bagi saya fanatik itu lebih mengarah ke arti yang negatif. Saya kebetulan tidak bisa mengakses KBBI online saat ini. Jadi, saya mencoba mencari di Google dan menemukan beberapa definisi yang tertulis di hasil penelusuran Google.

Fanatik menurut Reference.com berarti "a person with an extreme and uncritical enthusiasm or zeal, as in religion or politics". Lebih menarik dan pas dengan tulisan saya ini bila saya mengutip arti yang ditulis di Wikipedia (sebuah ensiklopedia yang tak boleh dipakai untuk tulisan ilmiah) di bawah kata fanaticism: "Fanaticism is a belief or behavior involving uncritical zeal, particularly for an extreme religious or political cause or in some cases sports". Kata kunci: ekstrim, antusiasme tak kritis; di bidang agama, politik, dan juga olahraga.

Saya pernah melihat seseorang menulis di Twitter bahwa menjadi seorang penggemar sebuah klub sepakbola memang harus fasis, entah apa maksud dari kata fasis di kalimat orang itu. Yang saya tahu, orang tersebut memang seorang pendukung klub Manchester United. Fanatik? Bisa jadi. Ada juga seorang teman yang penggila sepakbola, sangat menggilai Cristiano Ronaldo. Fanatik? Menurut saya, ya. Menurut dia sih, kemungkinan besar tidak.

Fanatik itu, buat saya, berlebihan. Dari kata kunci tentang kata fanatik yang saya tulis sebelumnya, seorang fanatik itu esktrim dan memiliki antusiasme tak kritis. Saya yakin ada banyak penggemar sebuah klub sepakbola yang tergolong fanatik. Sama seperti pemeluk agama tertentu yang fanatik, cara berpikir fanatik klub sepakbola juga mirip: mereka paling benar.

Lalu, bagaimana menghadapi fanatik klub sepakbola? Saya sih lebih berpikir untuk tidak berdebat panjang dengan fanatik klub sepakbola, sama seperti dengan mereka yang fanatik agama.

Tangerang Selatan
18 Agustus 2012, 23:37

Friday, August 17, 2012

Pendidikan

Pendidikan. Saya termasuk orang yang tak pantas berbicara tentang pendidikan. Itu karena saya termasuk orang yang cukup lama berada di dalam institusi pendidikan sebagai siswa/mahasiswa, tetapi akhirnya saya tak menjadi seperti yang diinginkan kebanyakan orang dari pendidikan. Kebanyakan orang? Maafkan saya bila saya berpikir kebanyakan orang menghabiskan hidup untuk pendidikan dengan tujuan akhir hanyalah memiliki pekerjaan, memiliki uang dan harta yang banyak.

Pendidikan. Bicara tentang pendidikan, kita bisa jadi mau membandingkan sistem pendidikan di Indonesia dengan di luar negeri. Lalu kita bisa jadi menganggap pendidikan di luar negeri itu jauh lebih baik dibandingkan dengan di Indonesia. Saya baru saja menonton film Waiting for 'Superman' di HBO. Film itu merupakan sebuah film dokumenter yang memperlihatkan betapa masalah pendidikan di Amerika Serikat itu tidak jauh beda dengan di Indonesia. Mungkin pendidikan di negara mereka memang lebih baik dibandingkan dengan negara kita, tetapi mereka tetap memiliki masalah dalam sistem pendidikan mereka. Masalah anak yang tidak diterima di sekolah, masalah anak yang tidak boleh ikut perayaan kelulusan sekolah karena ibunya tak melunasi uang sekolah, masalah penerimaan siswa baru yang menggunakan lotere, dan masalah ketimpangan sekolah negeri (public school) dengan sekolah swasta. Mereka juga mengalami masalah dalam kualitas guru.

Film Waiting for 'Superman' itu memberikan gambaran bahw a di manapun pendidikan memang diperlukan untuk kehidupan yang lebih layak. Beberapa saat ditampilkan Bill Gates yang berbicara tentang pendidikan di Amerika yang agaknya sudah akan ketinggalan dengan negara-negara lain. Gates juga bertanya apakah pendidikan di Amerika nantinya akan bisa menyiapkan generasi Amerika selanjutnya di 20 tahun mendatang untuk berkompetisi di dunia. Negara sehebat Amerika saja masih merasa akan ketinggalan, bukankah itu berarti Indonesia jauh ketinggalan?

Yang menarik dari film itu adalah diangkatnya sebuah cerita tentang seseorang yang mempunyai pengaruh untuk membuat kebijakan publik di bidang pendidikan. Dia berusaha untuk mengubah sebuah sistem penggajian guru. Sistem penggajian guru itu memungkinkan seorang guru dapat memiliki gaji dua kali lipat dari sebelumnya, bila si guru bersedia digaji dengan sistem evaluasi berdasarkan kinerjanya. Usul itu dibawa ke Serikat Guru dan karena dianggap dapat memecah para guru, banyak yang tak setuju hal itu dibicarakan untuk dijadikan salah satu hal yang perlu diputuskan. Rhee, perempuan yang memberikan usul itu, kemudian di dalam film itu berkata, "sistem pendidikan tidak bisa berubah menjadi lebih baik karena lebih mementingkan kepentingan orang dewasa (, bukan kepentingan anak-anak).

Satu hal lain yang menarik dari film itu adalah perkataan seorang guru bernama Geoffrey Canada. Dia adalah pendiri salah satu sekolah negeri (atau sekolah rintisan) dengan sistem pendidikan yang berbeda dengan sekolah lain pada umumnya. Dia berkata bahwa "seorang guru yang hebat itu adalah seseorang yang sangat ahli di bidangnya. Kita akan kagum melihatnya seperti kita kagum melihat seorang atlit atau seorang artis yang hebat di bidangnya masing-masing." Saya pikir setiap kita pernah menemukan seorang guru seperti yang dikatakan Geoffrey itu. Semoga..

Pendidikan. Indonesia. Apa tujuan pendidikan di Indonesia?

Tangerang Selatan
17 Agustus 2012, 23:44

Thursday, August 16, 2012

Judging

Judging. Itu sebuah kata dalam bahasa Inggris yang dalam bahasa Indonesia lebih cocok diartikan menghakimi. "Jangan kamu menghakimi," kata Yesus, "supaya kamu tidak dihakimi." (Mat 7:1, ITB)
Menghakimi buatku terkesan sangat berat dan memang langsung terkesan negatif. Pada kenyataannya, kita memang tak bisa lepas dari menghakimi. Siapa di dunia ini yang tak pernah menghakimi sesamanya?

Judging. Kata itu kesannya mungkin lebih ramah. Selain lebih ramah, kata itu lebih menunjukkan apa yang kita sering lakukan secara tidak sadar. Jadi, pertanyaan siapa di dunia ini yang tak pernah menghakmi sesamanya itu adalah pertanyaan retorik.

Judging. Itu bisa diartikan sebagai sekadar menilai. Pernah melihat para juri Australia Masterchef menilai makanan yang dihidangkan peserta? Mereka meniai berdasarkan ukuran yang telah mereka tentukan. Memang ada juga juri yang bisa menilai masakan peserta Masterchef itu walaupun dia bukan koki, hanya pecinta makanan. Jadi, ada juga ternyata orang yang pekerjaannya hanya menilai walau orang itu tak bisa membuat sesuatu seperti yang dia nilai.

Judging. I guess we are human that was created to judge each other. But be aware, "for with what judgment ye judge, ye shall be judged: and  with  what measure ye mete, it shall be measured to you again." (Mat 7:2, KJV)

Tangerang Selatan
16 Agustus 2012, 23:17

Wednesday, August 15, 2012

Memori

Memori. Bahasa Inggrisnya kata itu memory. Kalau tak salah tebak, kata itu punya akar kata yang sama dengan kata mimesis (atau memesis ya?) yang artinya mengingat.

Blog di Multiply akan tutup tanggal 1 Desember 2012 ini. Saya sendiri baru terdaftar di Multiply sekitar bulan November tahun 2004. Walau masih hanya tujuh setengah tahun, ada banyak memori yang tersimpan di blog saya ini. Ada banyak cerita. Ada  cerita yang saya bahkan baru sadar pernah menuliskannya setelah membaca kembali beberapa tulisan di blog ini. Ada juga tulisan yang pernah jadi skandal kecil. Ada tulisan yang membuat saya berkenalan dengan seorang dosen saya yang sedang kuliah waktu itu di Amerika Serikat. Ada banyak kenangan..

Memori. Kalau saya tak memindahkan tulisan-tulisan, foto-foto, review, dan segala sesuatu yang bisa saya publikasikan di blog Multiply ini, maka saya akan kehilangan beberapa memori yang tercatat dalam rentang waktu yang cukup panjang. Memori dari blog ini tak akan berguna lagi mungkin buat saya saat ini. 20 tahun lagi? Siapa yang tahu.

Semoga Multiply segera menyediakan tool untuk memindahkan memori dari blog ini ke penyedia blog lain.

Tangerang Selatan
15 Agustus 2012, 23:21

Wednesday, July 18, 2012

Taman Suropati - Kontrakan Gak Jelas

I need to write again. It's been too long this blog has been abandoned.

So, I want to tell a story about yesterday morning trip from Taman Suropati to Kontrakan Gak Jelas at Kalasan Dalam.

Yesterday, I had a chance to be at Taman Suropati at about 6.30 am. I was dropped off near the Great Britain's ambassador residence. I walked through Taman Suropati from the north to the south of the park. I didn't remember anymore when the last time I walked through that park. I guess it was about the end of 2011. I used to come to the park with my (or Hans') bicycle that no longer mine (or Hans'). The layout of the park had changed for a few times. I stil had the pictures that I took about 2007 in that park. I guess I need to take pictures with the new layout. The new layout has a wide free space in the center of the park. People can hold a flashmob with about a hundred people in the center of the park. I guess that is the most significant change in the park for years.

Leaving the park, I walked through Jalan Diponegoro. You would see a lot of ambassador of some countries residences on the street. You can find the vice president of Indonesia residence too on the corner of the street. Acrross the vice president's residence is a house of a military general, I guess. Yesterday some military policemen stood near the traffic light prepared for the general's convoy. I could see the preparation while I walking through the front of the general's house. Walkting though the pavement, I can see the signs of some other ambassador's residence. The Switzerland's ambassador residence was the frist house I went through after the general's house. It was build (or rebuild) about 2010-2011. I could see Pusat Kebudayaan Rusia accros the pavement that I walked trough. I could remember that there was a pcture of a newly wed couple in 2007 on the bulletin board that was placed in the fornt of the Pusat Kebudayaan Rusia.

To make it short, I went though the street for about 20 minutes. And for your information, the ambassadors residences in the street: United States, Switzerland, Belgium (I just realized that this one exists on the street yesterday), Philliphines, Palestine, and another one that I forget from which country. There are also Italy and Switzerland embassy on the street.

I arrived at Kontrakan Gak Jelas about 7 am.

Puri Beruang
18 Juli 2012
16:19

Thursday, March 1, 2012

Selamat Tahun Baru

Selamat Tahun Baru, Semua.

Terlambat? Tidak. Sepengetahuan saya yang sedikit tahu ini, bulan pertama itu sebenarnya bulan Maret. Ada sejarahnya mengapa kalender kita sekarang menggunakan Januari sebagai bulan pertama, Februari bulan kedua, dan seterusnya. Saya tidak terlalu tahu sejarahnya, tetapi yang saya tahu Maret itu bulan pertama. September itu bulan ke-7 (septim itu tujuh), Oktober itu bulan ke-8 (okto itu delapan), dan Desember itu bulan ke-10 (mungkin dari deka). Untuk lebih jelasnya, kata orang pintar sih silakan mencari di Google.

Tahun 2012, saya sama sekali tidak pernah menulis di blog ini. Kenapa? Saya tidak tahu. Saya kurang tahu. Facebook dan Twitter bisa dijadikan kambing hitam. Hanya saja, di Facebook dan Twitter pun saya sudah cukup jarang menulis. Apakah ini artinya dunia mau kiamat?

Tahun ini blog ini berumur 7 tahun. Saya memang menjadikan tanggal 5 Februari 2005 sebagai hari lahirnya blog ini. Jadi, seharusnya tanggal 5 Februari 2012 yang lalu saya sudah menulis sesuatu. Atau, setidaknya saya sudah harus mengganti sedikit gambar di Home blog ini. Copyright-nya yang tak terlalu penting itu harus diganti menjadi 2005-2012. Sayangnya, saya juga sudah duluan sadar kalau ternyata akun blog ini dibuat tanggal 30 November 2004. Informasi itu aku dapat di Account Summary blog ini. Lalu, 5 Februari 2005 itu apa? Post pertamaku aku buat di bulan Januari 2005. Ah, sudahlah. Tak ada yang peduli ini.

Tulisan ini akan diakhiri dengan sebuah pertanyaan sangat penting, yaitu: apakah ini akan menjadi tulisan satu-satunya di blog ini pada tahun 2012 ini?

Kontrakan Gak Jelas
1 Maret 2012
23:59