Saya seharusnya menulis lanjutan Always On yang saya tulis tadi malam. Sayangnya, bagian dua dari tulisan itu masih dalam percobaan. Seharusnya bagian dua dari tulisan itu berisi penjelasan apa itu Always On dari 3 dan juga pedoman pola berinternet sangat hemat menggunakan produk Always On tersebut. Pagi ini saya menemukan beberapa kelemahan dari pola berinternet sangat hemat itu. Ada beberapa feature menarik dari produk tersebut yang tak berfungsi. Salah satunya adalah mengunduh attachment email di Gmail yang tak berhasil. Lalu, ebuddy pun tak berfungsi dengan baik. Saya ingin menanyakan kepada Customer Service 3, tetapi saya sadar: sangat murah, tetapi masih minta pelayanan yang excelent? Walaupun yang saya minta adalah pelayanan yang mereka telah janjikan, saya berpikir: mereka pasti menjawab sedang ada gangguan, dan lain sebagainya yang tidak membantu sama sekali. Jadi, saya memutuskan untuk menunda membuat tulisan tentang pola berinternet sangat murah menggunakan Always On hingga saya pikir pola itu memang dapat dilakukan.
Lalu, kalau tidak jadi melanjutkan tulisan Always On, apa yang saya akan tulis?
Baiklah. Saya akan menulis tentang pendidikan lagi. Saya pergi ke Bintaro Plaza malam tadi dan singgah di toko buku Gramedia. Saya menghabiskan waktu di bagian majalah dan komputer. Yang menarik perhatian saya ada di bagian majalah idebisnis Agustus yang memberi gambaran bahwa pendidikan untuk anak itu merupakan lahan bisnis yang menarik. Ada berbagai jenis jasa pendidikan yang diulas di majalah itu. Pendidikan sebagai bisnis?
Saya rasa hanya sedikit (atau bahkan tak ada?) sekolah swasta yang punya nama (you-know-what-I-mean) yang tak berorientasi bisnis. Lagipula, kalau tak berorientasi bisnis, sekolah itu mau bertahan dengan cara bagaimana? Bila sudah berorientasi bisnis, pendidikan pun dibuat semenarik mungkin dengan bermacam-macam cara agar banyak yang tetap masuk ke sekolah/jasa pendidikan itu. Dengan biaya pendidikan yang mahal, orang tua pun pada akhirnya berpikiran anak yang telah masuk sekolah yang mahal itu akan menghasilkan uang yang banyak nantinya setelah bekerja. Bukankah begitu?
Dengan demikian, pendidikan sebagai bisnis: itu lumrah.
Tangerang Selatan
21 Agustus 2012, 23:41
No comments:
Post a Comment