Pages

Tuesday, August 28, 2012

Marah Kepada Allah

Pernah dengar cerita tentang Yunus? Yunus diutus ke Niniwe untuk mengabarkan bahwa kota itu akan ditunggangbalikkan jika penduduk kota itu tidak bertobat. Singkat cerita, orang di Niniwe berpuasa dan Allah berkenan atas pertobatan orang Niniwe . Hukuman tidak jadi dilaksanakan.

Lalu, apa reaksi Yunus? Dia malah tidak senang. Dia malah berdoa kepada Allah: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup." (Yunus 4:2-3.)

Baiklah, ada banyak cara memandang cerita di kitab Yunus. Saya sampai sekarang tertarik dengan cara Pak Ioanes Rakhmat memandang cerita di dalam kitab ini. Cara tersebut tentu akan tak terlalu disukai oleh banyak orang. Dongeng?

OK. Cerita tentang Yunus yang saya baca tadi pagi ini membuat saya berpikir. Apakah memang kita tidak akan mungkin seperti Yunus? Yunus tidak senang karena Allah akhirnya mengampuni orang Niniwe bertobat. Lalu, cerita tentang orang Niniwe ini bisa juga kita tafsirkan bahwa Allah juga mengasihi orang yang bukan bangsa pilihan-Nya (yang menurut Perjanjian Lama di dalam Alkitab adalah bangsa Israel.) Bagian terakhir ini membuat saya bertanya, apakah saya nantinya akan marah kepada Allah bila orang yang ternyata tidak percaya kepada Yesus bahkan beragama Kristen pun tidak berada di dalam surga milik Allah versi yang saya percayai?

Duh.

Tangerang Selatan
28 Agustus 2012, 23:46

No comments:

Post a Comment