Pages

Friday, November 30, 2007

Telat adalah Kewajiban

Entah apa yang ada dalam pikiran para mahasiswa di kampus gue. Hanya saja, aku merasa hampir semua orang punya mindset "Telat adalah Kewajiban."

Bayangkan, seharusnya lomba memasak nasi goreng dimulai pukul tiga siang. Pada kenyataanya, hingga sepuluh menit lewat dari pukul tiga, yang sudah hadir baru 4 tim dari 16 tim yang mendaftar.

Teman satu timku, yang notabene adalah teman sekontrakanku, lebih parah. Aku menelepon mereka pukul empat lewat duapuluh.
"Gimana, jadi gak?"
"Memang sudah dimulai?"
cape deh..
"Ya udah, datang aja.."
"Iya, kami segera meluncur ke sana." Kalimat ini berarti mereka masih berada di rumah.

Walaupun pada kenyataannya lombanya baru dimulai sekitar 30-40 menit dari jadwal seharusnya, dan mereka juga datang mendekati ambang waktu mau dimulai, ditambah ternyata mereka (aku minta diganti aja) mendapat giliran masak gelombang kedua (hanya tersedia 7 kompor), permasalahannya adalah disiplin waktu.

Times up.. no more to say! Soalnya cuma punya jatah 30 menit...

Monday, November 26, 2007

Ma,peluk..

mungkin karena lagi stres..

mungkin juga karena pengaruh diriku sudah menjadi bagian angkatan gokil di kampus gue, yaitu angkatan bandel, nekad dan gokil a.k.a ABEDNEGO..

..gue nekad mengirim sms yang isinya sesuai dengan judul blog entry ini.

Saturday, November 24, 2007

Kesan Seorang Dosen II

Entahlah.. Gue sepertinya lagi senang aja membuat kesan dosen gue terhadap kami, mahasiswanya, tetapi dari sudut pandang gue sendiri.

Kali ini, kesan dosen yang ingin gue tulis di sini adalah kesan Bu Ruth Kadarmanto, dosen yang mengajar kami mata kuliah Psikologi Pendidikan Kristiani semester ini.

Kesannya adalah: "Mahasiswa suka terlambat. Sampai-sampai saya harus menyampaikan bahwa suami saya tidak suka mahasiswa terlambat sewaktu suami saya hendak mengajar mengenai Multiple Intelligence beberapa waktu lalu. Saat suami saya mengajar waktu itu, tidak ada yang terlambat, tetapi setelah itu mereka suka terlambat lagi. Jumat kemarin, beberapa mahasiswa malah masuk kelas setelah saya sudah mulai mengajar. Ini menjengkelkan."

Perokok Tolol

Saat ini, di ruangan ini, di warnet ini, ada seorang perokok tolol. Tidak tahu apa ruangan ini adalah ruangan ber-AC?

Lebih tolol lagi, penjaga warnetnya malah dengan senang hati memberikan perokok tolol ini asbak rokok.

Tolol!

(image taken from here)

I hate weekend

Why do I hate weekend?

It's only because weekend is the time for me thinking a lot of things relate with the presentations (plural). It also the worst time of the week simply because the fact I don't do the things to finish the things relate with the presentations. I just thinking, not doing anything.

Thursday, November 22, 2007

Kesan Seorang Dosen

Kesan seorang dosen yang saya sampaikan di sini adalah hanya spekulasi saya saja. Jadi, bukan kesan sebenarnya dari dosen tersebut.

Ini adalah kesan dosen kami yang baru datang dari Amerika Serikat. Dia adalah Dr.Rebecca Young. Dia diutus oleh Gereja Prebyterian di Amerika Serikat sebagai bentuk jalinan kerjasama STT Jakarta dengan gereja tersebut.

Kesannya adalah: mahasiswa suka terlambat, suka ribut, banyak yang berpikiran "sesat".

Bukan begitu, Miss Rebecca?

Thursday, November 15, 2007

Tips Tol Gratis

Ini terjadi kemarin. Gue mau mencari ATM Mandiri dari Jakarta Convention Center ke arah Slipi. Sebelum DPR, gue akhirnya balik lagi ke arah JCC. Dan aku pun melihat sebuah kejadian (yang mendasari adanya tips bodoh ini).

Keadaan jalan di depan DPR hingga pintu keluar tol dengan sign Tomang, Slipi sangat macet. Eh, ternyata jalan tol juga sepi. It turned out later that Mr.Vice President of Indonesia mau lewat. Mobil yang sebenarnya bukan baru keluar dari pintu tol, tetapi posisi mobilnya berada di dekat pintu tol memanfaatkan keadaan tersebut. Beberapa mobil (ada 2-3 mobil) mundur masuk ke dalam jalan tol. Dan mereka bisa menikmati jalan tol dalam kota for free..

Kemudian, tak beberapa lama ada juga yang memiliki jiwa kreatif seperti yang sebelumnya. Sayangnya, mobil Toyota Landcruiser dengan lampu sirine berwarna biru, mobil yang ternyata menjadi pembuka jalan buat Mr.Vice President, sudah mendekat sewaktu mereka mencoba melakukan hal yang sama. Gagal deh...

Nah, Anda mau mencoba?

Oiya, tips bodohnya adalah: masuk ke jalan tol di pintu keluar dengan cara mundur!
Semoga tidak bermanfaat..

Jangan (Sampai) Tertipu Lelang di Indocomtech

Kemarin gue menghabiskan waktu gue sebanyak 8 jam di Pameran Indocomtech di Jakarta Convention Center. Sekitar 1-2 jam terakhir gue habiskan dengan mengikuti acara lelang di Panggung Indocomtech. (Acara lelang dimulai jam 7, menurut pembawa acaranya)

Barang yang dilelang antara lain adalah speaker Sonic Gear Enzo 400 dan Enzo 600, laptop Lenovo Y3000(?), flashdisk Umax 128MB (please deh), kamera Umax 3,3 MP.

Gue tertarik dengan speaker Enzo 600-nya. Pembawa acaranya bilang sih harga normalnya 990 ribu. Harga lelang dibuka dengan 100ribu. Setelah gue pikir-pikir, gue harus ikut. Itu setelah speaker yang pertama (dari 4 yang direncanakan, tetapi jadinya cuma 3) akhirnya dijual dengan harga 430 ribu. Gue pun ikut.* Sampai harga 425 ribu pun gue berani. Namun gue gak berani nawar lagi sewaktu ada yang nawar 450 ribu.. Gue gagal nih dapat speaker mahal dengan harga setengahnya aja, pikirku.

Not for a long time, gue pun pergi lagi stand Sonic Gear (gue udah bolak-balik ke stand itu). Eh, ternyata. Harga normalnya hanya 925 ribu, bukan 990 ribu. Harga pameran juga cuma 585 ribu. Mana kualitasnya ternyata gak sebagus Altec Lansing yang gue taksir yang harganya 550 ribu.

Untung tawaran gue masih ada yang ngalahin. Kalau gak, gue bisa ngerasa rugi benar beli tuh speaker..

Oiya, ada yang seharusnya merasa rugi tuh beli di lelang tersebut. Harga speaker Sonic Gear Enzo 400 yang disebutkan pembawa acara sebagai harga normal adalah 365rb (di stand cuma 325 ribu). Harga promo 220 ribu. Eh, ada yang dapat speaker itu dengan harga lebih dari 220 ribu.

Pelajaran: jangan percaya dengan harga yang disebut tukang lelang sebagai harga normal.. Lihat dulu! Lihat dulu!

*: at the end of the day I realize dan bersyukur that I just "turut meramaikan"

Beowulf

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Animation
First of all, gue tertarik dengan film ini bukan karena ceritanya. Gue tertarik karena film ini (animasi 3D) merupakan salah satu Invention of the Year versi majalah Time (Asia), 19 November 2007.

Dan ternyata filmnya memang bagus. The animation is so real. Kalau menurut Stella di sini film ini masih kalah dari Ratatouille, gue malah sebaliknya. Film ini lebih baik karena sampai bisa menampilkan gambarnya dengan sangat detail (yang gue perhatiin sih urat di leher si Beowulf kelihatan).

Selain itu, pesan moral yang disampaikan film ini juga bagus.

Buat ceritanya, maaf, gue gak bisa euy ceritain ulang. (Tadi gue nyoba cerita ke teman kontrakan gue, tetapi GAGAL.)

Oiya, karena banyak aksi yang keren dan didukung sound effect yang bagus, sebaiknya nontonnya jangan di Megaria 21. Rugi..

the picture taken from LA Times

Tuesday, November 13, 2007

Lagi di JCC

Sekarang gue lagi di Jakarta Convention Center. Ngeliat-liat pameran komputer bernama Pameran Indocomtech.

Gue hanya bisa lihat-lihat saja.. (walau sebenarnya pengen beli speaker Altec Lansing, beli harddisk baru buat iseng pake Linux, beli isi ulang tinta.)

Dan numpang ngirim jurnal entry ini dari boothnya CBN..

Monday, November 12, 2007

Turut Berdukacita

Rabu lalu (7 November) sewaktu aku berdecak kagum atas iklan Lexus di The Jakarta Post (4 halaman full) di dalam perpustakaan, suara tangisan dari luar perpustakaan membuatku tersentak*.

Sebelumnya aku memang sudah mendengar kalau anak Pak Mardi, Bapak Asrama Dempo, mengalami kecelakaan. Cerita yang aku dengar adalah Aan jatuh dari kereta atau ditabrak kereta. Mendengar tangisan itu, aku sudah mengerti kalau Aan telah meninggal dunia.

Aku pun keluar dari perpustakaan. Seketika kekagumanku terhadap iklan showroom Lexus yang terletak di dekat kampusku menghilang. Apalagi ketika aku keluar dari perpustakaan hampir semua anak putri semester 1, yang sekarang tinggal di Asrama Dempo, menangis di dekat perpustakaan sampai aula. Mahasiswi putri yang juga pernah tinggal di Dempo juga demikian.

Kami pun akhirnya ke RSCM setelah kuliah PA ditiadakan.

Setibanya di RSCM, aku melihat Bu Mardi dan Pak Mardi. Aku tak menyalam mereka, bahkan hingga saat ini. Aku hanya bisa turut berduka atas kehilangan keluarga Pak Mardi. Setiap melihat Pak Mardi memegang dan menggeleng-gelengkan kepalanya, air mataku sebenarnya ingin menetes. Speechless....

Turut berdukacita atas meninggalnya Aan.


*: istilahnya masih kurang pas

Kontrakan Gak Jelas di Wikimapia

Awalnya cuma iseng cari pake nama gue di Google. Eh ketemu entry yang dibuat Bang Winry di Wikimapia untuk rumah milik Ny.A Saragih di Medan. Selanjutnya, gue malah keasyikan browse web itu ngeliat kota Jakarta dari atas.

Karena koneksi internetnya cukup cepat, gue pun memutuskan untuk membuat entry untuk kontrakan gue yang kami namakan Kontrakan Gak Jelas. Jadi, sekarang kalau mau cari kontrakan gue di Wikimapia, ketik aja Kontrakan Gak Jelas di kotak Search, and I bet you'll find the location right away.

--Selain Kontrakan Gak Jelas, gue juga masukin entry untuk asrama tempat gue tinggal dulu (I named it Asrama Mahasiswa STT Jakarta rather than Asrama Putra) dan tambahin foto di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta.--

Sunday, November 4, 2007

Tak Punya Ide tambah Maaf dan Selamat

Aku tidak tahu apa yang akan aku ketik di sini
Sudah cukup lama aku tidak menulis apapun di blog ini
Sebenarnya banyak ide, tetapi gue terlalu sibuk untuk menuliskannya

Alasan klasik, bukan? Alasan itu juga lah sebenarnya yang ingin aku tuliskan di sini. Gue terlalu sibuk dengan urusan yang gak penting, sampai-sampai mau menulis sesuatu tentang yang menarik di hari itu pun tidak sempat. Tak sempat atau malas ya?

Beberapa hal yang ingin gue tuliskan adalah: tentang guru Alkitab dan Ilmu Sosial kami yang mengajar untuk terakhir kalinya Selasa lalu (semoga bukan untuk terakhir kalinya untuk selamanya), tentang tidak ada yang berani datang terlambat sewaktu Pak Kadarmanto mengajar di kelasnya Bu Kadarmanto, tentang betapa kamarku tetap saja menarik perhatian pengunjung walaupun tak pernah rapi, tentang kebingunganku mau meneliti apa di Sekolah Minggu GKPS Salemba, tentang pasar tradisional yang mati karena toko semacam Karfur (lihat Kompas, Sabtu, 3 November 2007), tentang aku yang tak sengaja membuka semacam kios di kamarku, dan juga tentang tukang palak yang tadi malak kami di Metromini 01.

Itu mah bukan beberapa ya?

Entahlah.. Gue pikir sebaiknya gue harus berusaha untuk rajin menulis lagi, apapun topiknya.

Oiya, minta maaf buat Bang Winry Armawan Saragih. Gue lupa kalau kemarin abang ulang tahun. Selamat Ulang Tahun ya, Bang. Kapan nikah? Kak Withri kan udah pasti May (bukan maybe yes dan maybe not lagi).