Pages

Showing posts with label movie. Show all posts
Showing posts with label movie. Show all posts

Monday, February 15, 2010

Tak Bisa Menangis

Aku tak mengerti apa yang terjadi pada diriku. Aku sangat ingin untuk menangis saat ini. Keinginan ini mulai muncul mulai dari kemarin pagi. (Yeah, this has been a new day.) Sayangnya aku sama sekali tidak berhasil untuk menangis. Aku bahkan dibuat tertawa oleh temanku yang aku telepon sekitar pukul 10 kemarin pagi. Dia mengatakan sesuatu yang sebenarnya membuatku malu, tetapi malah membuatku tertawa. Setelah itu, aku pun tidak bisa berhenti tertawa karena melihat sesuatu yang dibuat oleh temanku itu di Facebooknya. (Sesuatu yang berhubungan dengan daftar teman yang muncul di halaman profile Facebooknya dan juga statusnya.) Dan terus sepanjang pagi kemarin aku banyak tertawa karena berbagai alasan. (Sergio dan Siro mungkin mendengar diriku tertawa sendiri di kamarku.)

Siangnya, aku kuliah. Di kelas pun aku sering tertawa sendiri karena chatting tidak penting dengan beberapa teman lewat kertas. Setelah kuliah, aku pergi ke Mangga Dua. (Jalan dengan beberapa teman ke suatu tempat untuk merayakan sesuatu ternyata tidak jadi.) Aku ke sana menemani Ike untuk mencari alat perekam digital. Niat awalnya seperti itu. Pada kenyataannya, Ike hanya membeli alat perekam biasa yang berbentuk walkman. Aku membelikan Armand kipas untuk laptopnya, dan diriku membeli sebuah monitor LCD.

Sepulang dari Mangga Dua, aku sedikit terhibur dengan "barang baru" yang seharusnya sudah sejak lama aku beli. Hingga pada akhirnya sekitar pukul 10 malam, keinginanku untuk menangis tiba-tiba muncul lagi.

Aku berusaha untuk menangis, tetapi tetap tidak berhasil. Bahkan memunculkan memori tentang perasaan bersalah atas kematian seseorang tidak bisa membuatku menangis. Aku tidak akan bisa tidur, pikirku. Ada banyak hal yang sedang aku pikirkan (dan aku kuatirkan) sehingga aku berpikiran demikian. Aku akhirnya memutuskan menonton film The Time Traveler's Wife. (DVD film ini sebenarnya sudah aku pinjam sejak hari Senin dua minggu yang lalu dari Aiko, tetapi aku enggan menontonnya karena masalah monitor yang kupakai sebelum monitorku yang sekarang.) Aku berharap dengan menonton film itu aku akan bisa mengantuk. Ternyata sampai film selesai, aku tidak mengantuk sama sekali. Yang lebih disayangkan, aku bahkan tetap tidak bisa menangis walaupun film itu sebenarnya pasti akan bisa membuatku menangis bila keadaanku tidak seperti saat ini.

And here I am. Typing this blog entry, early in the morning of February 16, 2010.

Aku ingin menangis, tetapi tidak bisa...

Abednego Residence
16 Februari 2010
02:13

Monday, January 4, 2010

It's Now or Never: 12 PM Avatar 3D

Tadi pagi aku tiba di perpustakaan sekolahku pada pukul 09.21. Aku langsung mengambil koran Kompas hari ini yang ada di rak koran. Aku memeriksa beberapa iklan menarik dan pada akhirnya memerhatikan dengan seksama jadwal tayang film di halaman terakhir. Aku mencari tahu jadwal tayang film Avatar dan juga Sherlock Holmes. Aku memang lebih tertarik untuk menonton Avatar. Masa Mamak yang datang jauh-jauh dari Medan sudah menonton bersama kakak dan kakak iparku Sabtu lalu dan aku belum? (Aku pikir film Avatar yang Mamak tonton di Bintaro 21 Sabtu lalu adalah film pertama yang Mamak tonton di bioskop setelah tahun 1970an. Ini hanya perkiraanku.)

Setelah memeriksa beberapa jadwal tayang, aku memutuskan untuk menonton Avatar 3D di Blitzmegaplex. Aku memilih untuk menonton Avatar 3D di Blitzmegaplex karena aku pikir di sana ada sub-title-nya. Yang membuat aku berpikir demikian adalah posisi Blitz-3D GI di jadwal film yang ada di Kompas. Blitz-3D tidak digolongkan di dalam film Avatar 3D tanpa subtitle.

It's now or never, pikirku. Aku berpikir demikian karena hari ini kesempatan terakhirku untuk menonton film itu. Dalam bayanganku ada banyak kegiatan dalam minggu dan yang paling tepat untuk menonton film itu hanyalah menonton Avatar 3D jam tayang pukul 12 di Blitz Grand Indonesia hari ini. Aku sebenarnya sudah sempat berpikir untuk tidak menonton film itu sama sekali. Ada hal lain yang lebih penting untuk dipikirkan dan dikerjakan. Aku bahkan sudah sempat pulang ke rumah pada pukul 11. Hanya karena ada sesuatu hal yang menggangguku (yang membuatku berpikir kalau aku tidak akan bisa melakukan apapun dalam hal seperti itu), aku langsung memutuskan untuk kembali ke kampus. Dengan kecepatan tinggi aku mengayuh sepedaku ke kampus dan 11.30 aku sudah di kampus lagi. Aku melihat kembali jadwal film di Kompas yang ada di perpustakaan sambil bercanda sebentar dengan beberapa anak Artemis. 11.40 aku sudah berada di bus P67 yang menuju ke arah Blok-M, 11.50 di Tosari, dan 11.55 (menurut jam di tiket) aku sudah membeli tiket nonton dan langsung masuk ke Audi 9.

This is my first time watching 3D movie. And actually there was no subtitle (seperti yang aku pikirkan), but it's OK with me. The movie? Aku tercengang. I really love the movie, the graphics, the story, but a little bit merasa aneh dengan soundnya.

Setelah menonton film 3D pertamaku tadi, aku pun punya pertanyaan. Apa ya perbedaan antara 3D di Blitzmegaplex dengan 3D di jaringan bioskop 21/XXI?

Abednego Residence
4 Januari 2009
21:40

PS: Aku sebenarnya sedang agak merasa ketakutan sebelum menulis ini. Namun aku kemudian berpikir, It's now or never. Kalau tidak sekarang, aku tidak akan pernah menulis ini.

 I see you..


(photo: my first 3D movie ticket. LOL.)

Saturday, November 28, 2009

"Gossip" by Father Flynn in Doubt

A woman was gossiping with her friend about a man whom they hardly knew - I know none of you have ever done this. That night, she had a dream: a great hand appeared over her and pointed down on her. She was immediately seized with an overwhelming sense of guilt. The next day she went to confession. She got the old parish priest, Father O' Rourke, and she told him the whole thing. 'Is gossiping a sin?' she asked the old man. 'Was that God All Mighty's hand pointing down at me? Should I ask for your absolution? Father, have I done something wrong?' 'Yes,' Father O' Rourke answered her. 'Yes, you ignorant, badly-brought-up female. You have blamed false witness on your neighbor. You played fast and loose with his reputation, and you should be heartily ashamed.' So, the woman said she was sorry, and asked for forgiveness. 'Not so fast,' says O' Rourke. 'I want you to go home, take a pillow upon your roof, cut it open with a knife, and return here to me.' So, the woman went home: took a pillow off her bed, a knife from the drawer, went up the fire escape to her roof, and stabbed the pillow. Then she went back to the old parish priest as instructed. 'Did you cut the pillow with a knife?' he says. 'Yes, Father.' 'And what were the results?' 'Feathers,' she said. 'Feathers?' he repeated. 'Feathers; everywhere, Father.' 'Now I want you to go back and gather up every last feather that flew out onto the wind,' 'Well,' she said, 'it can't be done. I don't know where they went. The wind took them all over.' 'And that,' said Father O' Rourke, 'is gossip!'

I just watch the movie. I thought the sermon brought by Father Flynn in the movie was great. That's why I copy-and-paste the sermon here.
copied from IMDB.com

Saturday, October 17, 2009

Inglourious Basterds

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Film ini menurut saya film komedi. Saya sering tertawa melihat adegan-adegan di film ini. Menurut saya bagus, karena film ini berdurasi 152 menit (menurut 21cineplex.com).

Ceritanya menarik, menegangkan, tetapi ada humornya. Pembunuhannya sadis! Adegan-adegannya keren. Pokoknya bagus deh..

Saya hanya sedikit bingung ketika bahasa yang digunakan adalah bahasa Jerman, atau bahasa lainnya. Ribet baca terjemahannya soalnya..



review buatan 21cineplex.com: klik di sini

Wednesday, June 25, 2008

Fiksi

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Mengapa saya tertarik menonton film ini? Kompas Minggu kemarin memuat reviewnya, Joko Anwar terlibat di dalam pembuatannya, dan lagi gila aja pengen nonton.

Ceritanya aneh. Gak jelas, walaupun jalan ceritanya cukup bagus.

Pengambilan gambar bagus, tetapi pencahayaannya kurang bagus. Masa iya sih pake kamera Sony? (bandingkan Kompas, 21 Juni 2008).

Genre-nya sebenarnya apa sih? Drama atau thriller? Bisa dibilang drama karena dialognya yang lambat cukup banyak. Bisa dibilang thriller, karena memang cukup menakutkan seorang Ladya Cheryl yang memang terlihat polos bisa menjadi penyebab matinya tiga tokoh dalam film ini.

Secara keseluruhan: cukup bagus... tetapi tontonlah kalau memang hanya lagi iseng pengen nonton dan gak ada lagi film lain yang belum ditonton.

Sunday, June 22, 2008

Tinggal Dekat Megaria

Tau apa enaknya tinggal dekat bioskop Megaria?

Pengen nonton, dekat. Tinggal datang, pake celana pendek pun jadi, tanpa mandi kayak gue juga gak jadi masalah..

Nah, ini aja lagi nonton 'Fiksi' jam tayang paling akhir. Datang 10 menit sebelum mulai ternyata tak masalah.

Mau tau ada berapa nyawa yang sedang menonton film yang sepertinya tidak terlalu laku ini? Hanya ada gue, dan sepasang orangtua yang entah mengapa memilih menonton film ini.

Sekarang, gue sepertinya harus mulai berkonsentrasi menonton film ini. Gak rela buang-buang 15 ribu cuma habis untuk ngetik postingan ini. Hehehe...

Thursday, June 19, 2008

The Incredible Hulk

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Film produksi Marvel ini memang sejenis film superhero yang diangkat dari tokoh kartun. Begitu film dimulai, scene yang terlihat adalah latar belakang apa yang terjadi pada Bruce Banner (Edward Norton). Begitu semua bagian entry movie (judul, nama pemain, dan sebagainya - apa ya namanya?) selesai, film sudah menceritakan Bruce Banner sudah berada di sebuah tempat di Brazil, melarikan diri. Dari sanalah petualangan (namanya juga superhero) Banner dimulai.

Petualangan Banner berlanjut dengan pengejaran tentara Amerika setelah seorang penduduk Amerika terkena penyakit radiasi gamma karena meminum minuman botol yang tercampur darah Banner di tempat Banner bekerja di Brazil. Di pabrik minuman itulah Banner pertama kali berubah bentuk lagi menjadi Hulk.

Cerita kemudian berlanjut dengan kembalinya Banner ke Amerika, bertemu dengan Dr. Elizabeth Ross (Liv Tyler), kekasihnya. Mereka diburu bersama oleh tentara Amerika dan seorang tentara yang kemudian berubah juga menjadi sejenis Hulk.

Kalau menonton dengan menggunakan logika, film ini memang banyak mengandung ketidaklogisan. Hanya dengan menonton layaknya seorang anak kecil, yang mengharapkan banyaknya aksi dari si superhero, film ini bisa dinikmati. Film ini memang cukup baik menampilkan aksi-aksi dari Hulk, walaupun tidak banyak tetapi cukup bagus.

Film ini pastinya menggunakan CGI (gue lupa singkatan dari apa, tetapi berhubungan dengan pembuatan karakter dengan grafis komputer). Liv Tyler cukup bisa berkomunikasi dengan Hulk tanpa terlihat bahwa dia berbicara bukan dengan siapa-siapa saat pengambilan gambar.

Yang paling menarik dari film ini adalah bagian paling akhir dari film (dan sepertinya menjadi perbincangan setiap orang yang selesai menontonnya). Seorang superhero yang beberapa waktu lalu muncul di layar lebar muncul menemui Jenderal yang dalam film itu adalah orang yang mengejar Banner dan berkata, "...we are now together."

Secara keseluruhan, menghibur...

Wednesday, June 18, 2008

Kung Fu Panda

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Animation
Film animasi hasil kreasi Dreamworks ini memang sangat menarik. Dari segi animasi, cerita, dan makna cerita.

Animasi. Film animasi kreasi Dreamworks tidak perlu diragukan lagi. Awesome..

Cerita. Film ini lulus Metode Bercerita. Ada Beginning, Body,dan Climax. Pokoknya lulus deh... Selain itu ceritanya cukup mengalir dengan baik.

Makna cerita. Film ini selain membuat penontonya bisa tertawa terbahak-bahak, bisa juga memberikan banyak makna positif yang bisa diambil oleh penontonnya, tergantung bagaimana menafsirnya.

Kesimpulan: film ini baik untuk ditonton semua umur. Dari anak kecil, sampai yang sudah tua (kemarin waktu nonton rentang usia yang nonton memang demikian). Menghibur, penuh makna.

Yesterday is history. Tomorrow is mistery. Today is present. Pake a nggak ya?

Friday, January 18, 2008

American Gangsters

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure

Pertama, cerita di dalam film ini berdasarkan kisah nyata. Kisah nyata dari seorang "raja narkoba jalanan" di Harlem.

Kedua, film ini dibintangi oleh Denzel Washington dan Russel Crowe. Denzel Washington yang berperan sebagai Frank Lucas, si raja narkoba jalanan, sukses memerankan seorang penjahat yang sangat cool ketika membunuh lawannya di pinggir jalan, menghantam anak buahnya ke piano, dan banyak aksi cool lainnya. Russel Crowe yang berperan sebagai Richie Roberts, seorang polisi "suci", memerankan detektif yang sangat setia pada pekerjaannya.

Pada awal cerita, alur film memang berjalan agak lambat. Walaupun demikian, film yang berdurasi lebih dari dua jam duapuluh menit ini sangat menarik untuk ditonton. You'll see great scenes!

Beberapa scene yang menarik (buat saya):
Richie Roberts membantu seorang rekan kerjanya untuk keluar dari rumah seorang pemakai drugs yang telah dikepung massa.
Frank Lucas memimpin doa makan bersama keluarganya. (Di sini kami berempat -gue, Sergio, Toar, Putri- meniru adegan tersebut dengan berpegangan tangan juga.)
Pengintaian Richie Roberts cs dari bandara hingga penggerebekan "markas" Blue Magic.
Lagu "Amazing Grace" dikumandangkan oleh paduan suara gereja. Frank Lucas berjalan keluar gereja. Dan.. tonton aja sendiri!

Nah, karena berdasarkan kisah nyata, ceritanya agak susah ditebak walaupun endingnya agak mirip dengan film kisah nyata lainnya (bandingkan Catch Me If You Can).

Rekomendasi: wajib ditonton. Kalau gak suka film berdurasi panjang, jangan ditonton!

Thursday, November 15, 2007

Beowulf

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Animation
First of all, gue tertarik dengan film ini bukan karena ceritanya. Gue tertarik karena film ini (animasi 3D) merupakan salah satu Invention of the Year versi majalah Time (Asia), 19 November 2007.

Dan ternyata filmnya memang bagus. The animation is so real. Kalau menurut Stella di sini film ini masih kalah dari Ratatouille, gue malah sebaliknya. Film ini lebih baik karena sampai bisa menampilkan gambarnya dengan sangat detail (yang gue perhatiin sih urat di leher si Beowulf kelihatan).

Selain itu, pesan moral yang disampaikan film ini juga bagus.

Buat ceritanya, maaf, gue gak bisa euy ceritain ulang. (Tadi gue nyoba cerita ke teman kontrakan gue, tetapi GAGAL.)

Oiya, karena banyak aksi yang keren dan didukung sound effect yang bagus, sebaiknya nontonnya jangan di Megaria 21. Rugi..

the picture taken from LA Times

Monday, October 8, 2007

Flawless

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Film yang menceritakan satu-satunya petinggi wanita di London Diamond tertarik untuk mencuri permata dari perusahaannya sendiri. Dia tertarik karena ajakan seorang pembersih ruangan di perusahaan itu. Inti filmnya balas dendam.

Ceritanya sangat menarik, tidak mudah ditebak. Kekuranganannya hanya pada alur yang datar-datar saja. Mungkin karena bukan film action dan settingannya memang hanya mengizinkan aksi yang begitu-begitu saja.

Kesimpulan saya, film ini cakep!

Thursday, September 6, 2007

The Invasion

Rating:★★
Category:Movies
Genre: Science Fiction & Fantasy
Film yang diperankan oleh Nicole Kidman dan Daniel Craig ini ternyata berjenis Science Fiction (menurut resensi di website 21Cineplex).

Menurut saya, film ini membosankan. Selain karena sering bertentangan dengan logika (jalan ceritanya), hampir tidak ada yang menarik dari film ini selain perdebatan antara Carol Bennell (Nicole Kidman) dengan Russian Ambassador di rumah Ben.

Walaupun begitu, film ini masih memberikan pesan moral. Dunia tidak akan indah bila semua orang sama, yaitu tidak punya perasaan, walaupun mungkin di dunia tidak akan ada perang dan sebagainya.

Tetapi tetap saja, kesimpulannya: Benar-benar bukan film yang menarik.

Sunday, August 26, 2007

Rush Hour 3

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Comedy
Komentar saya: film ini lucu. Sayang, kelucuannya kebanyakan terlontar dari ucapan dan kelakuan James Carter (Chris Tucker) saja. Lee (Jackie Chan) lebih banyak menampilkan aksi. Aksi paling hebat di film ini adalah aksi berantem di menara Eiffel antara Lee dan Kenji (emang dia ada muncul ya di film-film sebelumnya?).

Kalau menonton film ini, jangan melewatkan bagian awal dan akhir. Di awal film saja Carter sudah ditunjukkan sedang mengatur lalu lintas dengan kocak. Di bagian akhir, scenes yang salah ditunjukkan -yang menurut gue malah lebih lucu dari kesuluruhan filmnya.

Nilai akhir: 3. So so aja sih...

Wednesday, August 15, 2007

Ratatouille

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Animation
Film animasi buatan Walt Disney ini memang patut diacungi jempol, baik dari segi cerita dan juga dari segi animasi. Selain itu film ini memang sangat menghibur karena banyak memunculkan aksi-aksi lucu.

Film ini bercerita tentang seorang tikus bernama Remy. Sering nyelinap ke rumah orang tetapi kepincut dengan tayangan televisi yang menampilkan acara masak-memasak yang diasuh oleh Auguste Gesteau. Bisa baca buku memasak yang juga ditulis oleh si Auguste Gesteau. Nasib membawanya ke rumah makan milik Gesteau dan di sanalah petualangannya menjadi "little chef" dimulai.

Film ini banyak menyampaikan pesan moral yang mungkin baik untuk anak kecil. Namun demikian, saya tetap percaya setiap orang bisa menafsir apa saja pesan moral suatu film, termasuk film ini. Menurut saya, pesan moral film ini adalah jangan mau makan sampah! (gak nyambung deh kayaknya..)

Dari segi animasi, film ini merupakan film animasi terbaik yang pernah aku tonton (ini cuma menurut saya terntunya, apalagi kalau dibandingin ama The Simpsons). Mirip banget dengan cara pengambilan film biasa. Ketika yang menjadi fokus adalah benda yang lebih dekat, maka benda-benda yang lebih jauh terlihat blur. Detailnya juga hebat. Dalam beberapa scene terlihat sebuah rumah yang terlihat seperti kita melihat rumah di dalam film biasa, tetapi ternyata itu animasi.

Aksi-aksi lucu di film ini memang hanya bisa membuat kita tertawa kalau kita menonton. So, just watch it! Film ini sangat direkomendasikan ditonton oleh para penggemar film animasi dan juga penggemar film berdurasi panjang (seperti saya).

Oiya, terdapat extra film animasi pendek di awal film. Jadi, kalau nonton film ini, sebaiknya jangan terlambat masuknya!

jadwal tayang di 21cineplex

Sunday, August 12, 2007

The Bourne Ultimatum

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Buat yang belum nonton film The Bourne Supremacy, siap-siap aja gak ngerti seperti saya siapa gerangan Pam Landy dan juga Nicky Parsons. Sebenarnya kepala CIA yang muncul di film ini juga gue lupa apakah pernah muncul di film The Bourne Identity. Jadi, saran saya, sebelum menonton film ini, sebaiknya nonton ulang film The Bourne Identity dan juga The Bourne Supremacy. Sebab tidak enak rasanya bertanya-tanya apa/mengapa/siapa ini dan itu karena belum nonton 2 film sebelumnya. Walaupun demikian, tetap saja kita bisa enjoy nonton film ini jika Anda ingin menonton bukan untuk mengikuti ceritanya atau tidak ingin mempermasalahkan ceritanya, tetapi untuk melihat aksi-aksi yang disuguhkan di dalam film ini.

Film ini menyuguhkan banyak aksi Jason Bourne untuk mencari jati dirinya sebenarnya. Dikejar-kejar polisi di Moskow, berlanjut dengan aksi brilian sewaktu bertemu dengan Ross, wartawan The Guardian, Inggris di stasiun Waterloo (Inggris, bukan?), lalu berlanjut dengan selangkah lebih dulu dari CIA untuk berusaha menemui seseorang yang mengetahui operasi yang membuat Jason Bourne lupa atas identitasnya di Madrid. Lalu ada aksi kejar-kejaran dengan polisi di Tangier, Morocco dan aksi melompat dari satu gedung ke gedung lain (as seen in the trailer).

Pokoknya banyak aksi keren yang disuguhkan di film ini. Selain aksi yang dilakukan Bourne, ada juga aksi yang dilakukan oleh the asset (diterjemahkan sebagai "eksekutor"). Tanpa aksi Paz, the asset yang dikirim ke Waterloo dan dalam kejar-kejaran menuju the place where it started, dan aksi Desh, the asset yang dikirim ke Tangier, film ini sepertinya akan menjadi kurang menarik.

Buat gue, film ini memiliki pesan yang gelo. Jangan membunuh kalau tidak tahu alasannya apa.

Jika Anda ingin menonton film ini, saya sarankan untuk tidak menontonnya di 21 Megaria atau bioskop manapun yang soundnya tidak wah. Saya menonton film ini di 21 Megaria Jumat lalu dan hasilnya kepala saya pusing karena suaranya mendem dan layarnya terlalu dekat (ini karena kebodohan gue dan temen gue memesan tempat duduk di baris G). Dan tadi, baru saja saya menonton lagi di 21 Semanggi (dibayarin temen seangkatan gue di SMUNSA Medan sewaktu pertemuan kecil-kecilan di foodcourt Plangi), film ini menjadi sangat enak ditonton karena sound-nya lebih jelas (suara kipas angin di kantor Madrid tidak terdengar euy di 21 Megaria). Karena aksinya memang patut ditonton jika dilengkapi sound wah, buat yang di Jakarta, dianjurkan untuk menontonnya di Blitzmegaplex -menurut saya soundnya terbaik di antara 21 dan XXI di mana saya pernah menonton-.

Selamat nonton aja deh!

lihat jadwalnya di www.21cineplex.com atau di www.blitzmegaplex.com

Monday, August 6, 2007

3 Hari untuk Selamanya

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Ceritanya menarik.

Akting tokoh utamanya juga bagus.

Sayang, banyak disensor. (Padahal udah ada label untuk 18 tahun ke atas)

Endingnya juga jelek (atau kena sensor juga gue gak ngerti deh).

Nilai akhirnya: gak apa-apa kan kalau gue kasih 3 aja?

note for my own purpose: ditonton di 21 Megaria bersama Hans dan Rita, 6 Agustus 2007

Friday, August 3, 2007

Mr.Brooks

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Mystery & Suspense
sebuah film yang layak untuk ditonton. menurut gue, film ini merupakan film terbaik di antara 5 film (Die Hard, Harry Potter, Transformers, The Simpsons, dan film ini) yang gue tonton di bioskop dalam sebulan terakhir ini.

film thriller ini memang sangat bagus untuk Anda yang menginginkan film yang susah ditebak dengan alur cerita yang menarik.

kalau gue sendiri, cuma sekali terkejut dengan suara tembakan (yang gue lupa di adegan yang mana).. Anda juga dijamin akan berusaha menebak bagaimana cerita selanjutnya, tetapi tebakan Anda kemungkinan besar pasti salah..

keren deh pokoknya.

baca resensi buatan 21 Cineplex.

Wednesday, July 18, 2007

Blitz Megaplex dan Studio XXI

Gue cuma tahu Blitz Megaplex ini dari tulisan-tulisan beberapa orang di jurnal mereka, lihat di websitenya, dan juga iklan di koran. Tak kusangka kalau hari Minggu lalu gue akhirnya ke sana.

Sewaktu naik bus 213 tanpa bayar dari Semanggi, gue memutuskan untuk mencari tahu tentang beli 1 tiket gratis 1 -promo dari kartu Debit Mandiri- di Studio XXI, Plaza eX. Gue pun turun di halte Tosari. Setelah berjalan sedikit, gue pun berubah pikiran untuk mencoba berbelok kiri ke arah gedung yang memiliki tulisan besar Seibu di sisi gedungnya. Tak ada salahnya kan mencoba keliling-keliling dulu, pikirku.

Berjalan sekitar ratusan meter, gue pun tiba di depan pintu masuk Grand Indonesia. Setelah diperiksa sedikit oleh security, gue pun masuk ke dalam berkeliling-keliling. Toko yang buka masih sedikit. Jika dilihat dari toko-toko yang ada, Grand Indonesia sepertinya ditujukan bagi kalangan atas dan tentunya juga bagi kalangan menengah ke atas yang ingin bergaya kalangan atas. Selain untuk cuma melihat-lihat, gue juga sebenarnya pengen ngeliat gimana sih Blitz Megaplex itu.

Setelah berkeliling dari ground sampai lantai paling atas dengan menggunakan eskalator, gue tidak menemukan tempat nonton yang namanya Blitz Megaplex. Gue hanya menemukan di setiap lantai itu ada Seibu*. Turun lagi sampai akhirnya gue memutuskan untuk nyoba liftnya. Eh, di liftnya ditulis kalau Blitz itu terletak di lantai 8. Pantesan gak kelihatan sewaktu berkeliling sampai lantai paling atas yang ada Seibu-nya.

Gue pun naik ke lantai 8 dengan menggunakan lift, bersama sepasang kekasih yang ingin ke Blitz juga.


to be continued..**


* :gue penasaran mengapa namanya Seibu. apakah yang punya seibu atau satu ibu?
** : gue gak menyelesaikan tulisannya sekarang, tetapi aku lampirkan gambar yang merepresentasikan judul tulisan ini..

Monday, July 16, 2007

Die Hard 4.0

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Menurut saya, film Die Hard 4.0 ini merupakan satu-satunya film action paling menarik dari semua film yang pernah aku tonton di theater. Maklum aja, film yang gue tonton di bioskop itu baru 5 buah. 4 buah film sebelumnya adalah Garasi, World Trade Center, Kala, Ocean's Thirteen. Now, you know why it is the best action movie I ever watched in theaters?!

Gue gak akan buat resensinya di sini, karena sudah ada dua orang di daftar Contacts gue yang buat reviewnya juga. Check review buatan Tasya or review buatan Kang Bayu. Gue cuma mau tulis beberapa komentar tentang film ini dan terjemahannya yang agak kacau.

DOS atau Denial Of Service setahu gue (correct me if I'm wrong!) memang serangan hacker yang melumpuhkan komputer yang diserang sehingga tidak berfungsi lagi. Tetapi kok malah diartikan lain. Gue lupa euy dibuat apa artinya ama penerjemah film ini, tetapi gue agak risih aja waktu lihat terjemahannya. Anybody who remember what the translator of this movie translate "denial of service" is?

Gue pernah tulis di blog gue kalau gue suka film "based on true story" cs karena kisahnya yang mendekati kenyataan, tak terlalu mengada-ada seperti film yang ada di film Die Hard 4.0 ini. Tetapi memang cerita yang mengada-ada itulah yang dijual film action seperti Die Hard 4.0 ini bukan? Berikut adalah beberapa hal yang menurut gue mengada-ada:

Pertama, ledakan di rumah hacker yang ditunjukkan pertama kali bisa sampai menghancurkan seluruh rumah. Nah, mengapa ledakan di apartemennya si Matt Farrel tidak bisa merobohkan dinding dekat tempat Farrel dan McClane berlindung, padahal jaraknya tidak begitu jauh dari sumber ledakan? Oiya, cara meledakknya aja berlebihan. Mesti gitu nunggu hackernya tekan tombol Delete baru bomnya meledak? Bukankah ada cara yang lebih ampuh?

Kedua, kekacauan yang dihasilkan terlalu berlebihan dan bohong banget. Entah mengapa, menurut rasio gue kekacauan seperti itu tidak akan mungkin terjadi di tengah kota. Kecepatan mobil di tengah kota kan dibatasi. Lagipula, secara otomatis walaupun lampu sudah menunjukkan hijau, tetap aja setiap orang pasti melihat ke arah kiri maupun kanan apakah tidak ada mobil yang menerobos traffic light. (Ah, ini hanya perasaan gue aja kali ya karena tinggal di Indonesia.)

Ketiga, lots of action that's not gonna happen in real life. Helikopter terbang rendah di atas jalan raya di antara gedung-gedung. McClane menjatuhkan diri dari mobil tanpa patah tulang, lalu disambung dengan mobilnya bisa melayang tinggi setelah menabrak loket tiket tol(?). Penjahatnya jatuh dari helikopter juga fine-fine aja, padahal kan itu manusia biasa, bukan sejenis werewolf seperti di film Underworld. Ledakan di pembangkit listrik di Wayland(?) terlalu kecil. I mean, all the gases explode there and the explosion still can remain Farrel dan McClane's life and also the helicopter? Lalu ada serangan jet tempur yang mengenai hanya satu tiang penyangga, tetapi merubuhkan lebih dari 3 tiang dan jalan layang di depannya. Oiya, McClane menembak dada kirinya, tetapi tembus ke dada kanan si Thomas Gabriel, tepat di jantung. Ah, masih banyak lagi..

Namun demikian, bagi gue film ini layak mendapat empat bintang. Ceritanya gak jelek, aksi-aksi yang ditampilkan juga menegangkan, dan ada lucu-lucunya juga. Lagipula gue nontonnya di bioskop bagus sih..

Wednesday, June 20, 2007

United 93

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
I just watched United 93. It's a movie about one of the four hijacked planes in September 11, 2001 that not hit the target.

Just another sad movie, I think. Like the song says "sad movies always make me cry," this movie really made me cry.

Even this movie is a fiction based on fact (the movie maker said that the conversation based on the traffic airlines control recording and so on), this movie gives me a small picture of 9/11. Let's say this kind of hijackers, they hijacked the planes to kill a lot of people in the planes and WTC in the name of their God? And they thought that they would go straight to the heaven? (This is only my interpretation)

Let me say what made me sad watched this movie. It's the lives of the people inside the planes and WTC. Their lives was just gone away because stupid fu**** people called terrorists. Terrorists that thought they were the soldiers of God that had been given rights to take other people lives.

And the other fact (not in the movie), US thought that they are ruler of the world and also can do the same thing as the terrorists do. Both of them brings hell to the world.

Sad, isn't it?

If you like movies that make you think about this stupid world, you should watch this one!

(written after watched United 93, June 17th, 2007, 10pm)