Pages

Thursday, December 27, 2007

Plontos






my plontos pictures

foto pertama diambil pake camdig Nikon.

sisanya pake camhp N73.

Mau ke Gereja




Foto ini diambil sewaktu mau ke gereja tanggal 26 Desember 2007 untuk Natal Day II.

Self-timer 10 seconds. Beginilah hasilnya.

Belum Makan

Kakak kerja (hari gini). Mamak ke kampung karena ada pesta pernikahan. Tinggallah gue sendiri di rumah.

Gue pun pergi ke warnet sekitar pukul dua belas lewat. Warnet Sukses ternyata gak sukses. Kecepatannya gak banget. Terpaksa pindah ke warnet yang waktu lalu aku pakai. Much better speed.

Nah, sekarang permasalahannya bukan masalah internet lagi. Gue belum makan.. Seharusnya gue masak sayurnya sendiri, tetapi karena ke warnet ini, gue belum masak dong.

Nah, setelah dari sini gue harus makan. Pertanyaannya, beli makan di mana? Yang manakah tempat yang menyediakan makanan enak di kampung yang hanya dalam 2 tahun terakhir ini aja gue kunjungi setiap libur Natal?

BPK atau apa ya?

Sariawan Ini

Tanpa sariawan ini, gue sudah termasuk orang yang susah bicara.
Dengan sariawan ini, gue terpaksa bicara seperti kumur-kumur.

Sariawan ini, tak seperti biasanya, sepertinya ingin tinggal di lidah untuk waktu yang lebih lama lagi. Sudah lima hari sariawan ini bertengger di lidah gue.

Sariawan ini tangguh juga, ya..

Monday, December 24, 2007

Kenapa Plontos?

Begitu gue menunjukkan kepalaku yang plontos, Nyokap langsung menyatakan ketidaksenangannya. "Kok sampai botak begitu? Ai anggo ho da."

Setelah kebaktian malam Natal selesai, banyak orang yang pangling dengan penampilanku sampai tak mengenaliku. Kemudian pertanyaan "kenapa plontos?" menjadi pertanyaan umum setelah mereka mengenaliku.

Setelah lebih dari beberapa pertanyaan kujawab hanya dengan senyuman, aku menjawab pertanyaan yang sama dari pendeta, "domma dokah lang sonon." (Sudah lama tak (plontos) seperti ini.)

Penting gak sih kenapa kepala gue plontos ditanyakan? :D

(foto kepala plontos masih belum diupload, euy.)

Sunday, December 23, 2007

Plontos

Sewaktu kakakku mencuci pakaian di rumah dan Ibu pergi melayat ke tempat orang meninggal di daerah Padang Bulan, aku pergi ke tukang pangkas di Simpang Pemda.

Kalau di foto samping gue masih gondrong, sekarang gue sudah plontos lagi. Kak, kalau lo baca ini, bersiap-siaplah di rumah menerima kenyataan rambutku sudah tak ada lagi.




foto di-crop dari foto di
sini

Lagi di Medan

Sekarang gue lagi di Medan. Kemarin berangkat dari Jakarta pukul 11.25. Tiba di Medan pukul 13.20.

Gue dijemput Kak Withri di Bandara Polonia. Bukannya langsung ke rumah, kami pergi dulu ke Sun Plaza. Kak Withri mau ambil uang di ATM sekalian makan siang.

I went home alone. My sister went to her boyfriend's house.

That's all the report from Medan,right through my sister's phone.

Thursday, December 20, 2007

Sebelum Pulang

Tanggal 23 nanti gue sudah pasti berada di Medan. Tiket yang sudah dipesan sejak Agustus lalu tidak mungkin tidak dipakai. Aku memang harus pulang tanggal 23 nanti, walaupun setelah dipikir-pikir "kenapa bukan tanggal 24 ya?"

Sebelum tanggal 23 itu tiba, sebenarnya banyak hal yang terjadi (dan tidak terjadi), terutama dalam minggu tenang dan minggu ujian ini. Lebih banyak hal yang terjadi (dan tidak terjadi) itu merupakan hal-hal yang tidak enak untuk diceritakan.

Akan tetapi, apapun yang telah terjadi (dan tidak terjadi) dalam dua minggu terakhir ini, besok (tepatnya malam ini) adalah hari terakhir aku harus merasa menderita. Hari Sabtu aku sudah harus mempersiapkan diri pulang ke Medan. Minggu pagi gue sudah harus ke bandara Sukarno-Hatta karena gue berangkat sekitar pukul 10.

Aku akan kembali ke Jakarta tanggal 8 Januari 2008. Setelah tanggal itulah hasil dari dua minggu terakhir ini baru akan diketahui.

Is it bad, or is it good? Whatever the results, I guess it would be better than what I had thinking for some time in the two last weeks. See you for the results show!


Wednesday, December 5, 2007

Usulan Tolol

Usulan gue memang usulan tolol, tetapi kenyataannya usulan tersebut malah dipakai.

Begini ceritanya. Tadi sore diadakan Pertemuan Umum Mahasiswa (PUM) di aula kampus gue. Seperti biasa, molor adalah kewajiban. Seharusnya dimulai pukul 15.30, PUM baru dimulai pukul 16.15.

Persyaratan sebuah PUM dinyatakan sah adalah minimal dua per tiga dari jumlah mahasiswa hadir, yaitu sekitar 143 orang. Kekhawatiran akan tidak terpenuhinya syarat tersebut memang terlihat dari 15 menit sebelum waktu dimulai, jumlah yang hadir hanya 80an orang.

PUM pun dimulai oleh pemimpin* sidang, yaitu Ketua BPM. Dia membaca syarat pertemuan tersebut sah, sesuai dengan AD/ART whatever it's name. Dan inilah yang membuat saya memberikan usul tolol. "..jika jumlah peserta tidak memenuhi syarat, maka PUM ditunda maksimal satu minggu. Dan bila pada PUM berikutnya jumlah peserta masih tidak memenuhi syarat, maka PUM dianggap sah.."

Setelah membaca peraturan tersebut, dia mengatakan jumlah peserta masih tidak memenuhi syarat. "Ada usulan konkrit?"

Aku berbicara-bicara dengan Hans. Aku sampaikan usulan tolol itu. Hans, gue gak berani ngomong, menyampaikannya di depan. Dan usulan tolol itu adalah: "PUM ditunda. Lalu laksanakan PUM berikutnya, segera setelah PUM ditunda."

Keputusan: "PUM ditunda pukul 16.20. Dan PUM berikutnya akan dilaksanakan pada tanggal 5 Desember pukul 16.30."

Usulan atau peraturannya kah yang tolol?

* : Pemimpin rapat menggunakan istilah yang salah, yaitu pimpinan.

Friday, November 30, 2007

Telat adalah Kewajiban

Entah apa yang ada dalam pikiran para mahasiswa di kampus gue. Hanya saja, aku merasa hampir semua orang punya mindset "Telat adalah Kewajiban."

Bayangkan, seharusnya lomba memasak nasi goreng dimulai pukul tiga siang. Pada kenyataanya, hingga sepuluh menit lewat dari pukul tiga, yang sudah hadir baru 4 tim dari 16 tim yang mendaftar.

Teman satu timku, yang notabene adalah teman sekontrakanku, lebih parah. Aku menelepon mereka pukul empat lewat duapuluh.
"Gimana, jadi gak?"
"Memang sudah dimulai?"
cape deh..
"Ya udah, datang aja.."
"Iya, kami segera meluncur ke sana." Kalimat ini berarti mereka masih berada di rumah.

Walaupun pada kenyataannya lombanya baru dimulai sekitar 30-40 menit dari jadwal seharusnya, dan mereka juga datang mendekati ambang waktu mau dimulai, ditambah ternyata mereka (aku minta diganti aja) mendapat giliran masak gelombang kedua (hanya tersedia 7 kompor), permasalahannya adalah disiplin waktu.

Times up.. no more to say! Soalnya cuma punya jatah 30 menit...

Monday, November 26, 2007

Ma,peluk..

mungkin karena lagi stres..

mungkin juga karena pengaruh diriku sudah menjadi bagian angkatan gokil di kampus gue, yaitu angkatan bandel, nekad dan gokil a.k.a ABEDNEGO..

..gue nekad mengirim sms yang isinya sesuai dengan judul blog entry ini.

Saturday, November 24, 2007

Kesan Seorang Dosen II

Entahlah.. Gue sepertinya lagi senang aja membuat kesan dosen gue terhadap kami, mahasiswanya, tetapi dari sudut pandang gue sendiri.

Kali ini, kesan dosen yang ingin gue tulis di sini adalah kesan Bu Ruth Kadarmanto, dosen yang mengajar kami mata kuliah Psikologi Pendidikan Kristiani semester ini.

Kesannya adalah: "Mahasiswa suka terlambat. Sampai-sampai saya harus menyampaikan bahwa suami saya tidak suka mahasiswa terlambat sewaktu suami saya hendak mengajar mengenai Multiple Intelligence beberapa waktu lalu. Saat suami saya mengajar waktu itu, tidak ada yang terlambat, tetapi setelah itu mereka suka terlambat lagi. Jumat kemarin, beberapa mahasiswa malah masuk kelas setelah saya sudah mulai mengajar. Ini menjengkelkan."

Perokok Tolol

Saat ini, di ruangan ini, di warnet ini, ada seorang perokok tolol. Tidak tahu apa ruangan ini adalah ruangan ber-AC?

Lebih tolol lagi, penjaga warnetnya malah dengan senang hati memberikan perokok tolol ini asbak rokok.

Tolol!

(image taken from here)

I hate weekend

Why do I hate weekend?

It's only because weekend is the time for me thinking a lot of things relate with the presentations (plural). It also the worst time of the week simply because the fact I don't do the things to finish the things relate with the presentations. I just thinking, not doing anything.

Thursday, November 22, 2007

Kesan Seorang Dosen

Kesan seorang dosen yang saya sampaikan di sini adalah hanya spekulasi saya saja. Jadi, bukan kesan sebenarnya dari dosen tersebut.

Ini adalah kesan dosen kami yang baru datang dari Amerika Serikat. Dia adalah Dr.Rebecca Young. Dia diutus oleh Gereja Prebyterian di Amerika Serikat sebagai bentuk jalinan kerjasama STT Jakarta dengan gereja tersebut.

Kesannya adalah: mahasiswa suka terlambat, suka ribut, banyak yang berpikiran "sesat".

Bukan begitu, Miss Rebecca?

Thursday, November 15, 2007

Tips Tol Gratis

Ini terjadi kemarin. Gue mau mencari ATM Mandiri dari Jakarta Convention Center ke arah Slipi. Sebelum DPR, gue akhirnya balik lagi ke arah JCC. Dan aku pun melihat sebuah kejadian (yang mendasari adanya tips bodoh ini).

Keadaan jalan di depan DPR hingga pintu keluar tol dengan sign Tomang, Slipi sangat macet. Eh, ternyata jalan tol juga sepi. It turned out later that Mr.Vice President of Indonesia mau lewat. Mobil yang sebenarnya bukan baru keluar dari pintu tol, tetapi posisi mobilnya berada di dekat pintu tol memanfaatkan keadaan tersebut. Beberapa mobil (ada 2-3 mobil) mundur masuk ke dalam jalan tol. Dan mereka bisa menikmati jalan tol dalam kota for free..

Kemudian, tak beberapa lama ada juga yang memiliki jiwa kreatif seperti yang sebelumnya. Sayangnya, mobil Toyota Landcruiser dengan lampu sirine berwarna biru, mobil yang ternyata menjadi pembuka jalan buat Mr.Vice President, sudah mendekat sewaktu mereka mencoba melakukan hal yang sama. Gagal deh...

Nah, Anda mau mencoba?

Oiya, tips bodohnya adalah: masuk ke jalan tol di pintu keluar dengan cara mundur!
Semoga tidak bermanfaat..

Jangan (Sampai) Tertipu Lelang di Indocomtech

Kemarin gue menghabiskan waktu gue sebanyak 8 jam di Pameran Indocomtech di Jakarta Convention Center. Sekitar 1-2 jam terakhir gue habiskan dengan mengikuti acara lelang di Panggung Indocomtech. (Acara lelang dimulai jam 7, menurut pembawa acaranya)

Barang yang dilelang antara lain adalah speaker Sonic Gear Enzo 400 dan Enzo 600, laptop Lenovo Y3000(?), flashdisk Umax 128MB (please deh), kamera Umax 3,3 MP.

Gue tertarik dengan speaker Enzo 600-nya. Pembawa acaranya bilang sih harga normalnya 990 ribu. Harga lelang dibuka dengan 100ribu. Setelah gue pikir-pikir, gue harus ikut. Itu setelah speaker yang pertama (dari 4 yang direncanakan, tetapi jadinya cuma 3) akhirnya dijual dengan harga 430 ribu. Gue pun ikut.* Sampai harga 425 ribu pun gue berani. Namun gue gak berani nawar lagi sewaktu ada yang nawar 450 ribu.. Gue gagal nih dapat speaker mahal dengan harga setengahnya aja, pikirku.

Not for a long time, gue pun pergi lagi stand Sonic Gear (gue udah bolak-balik ke stand itu). Eh, ternyata. Harga normalnya hanya 925 ribu, bukan 990 ribu. Harga pameran juga cuma 585 ribu. Mana kualitasnya ternyata gak sebagus Altec Lansing yang gue taksir yang harganya 550 ribu.

Untung tawaran gue masih ada yang ngalahin. Kalau gak, gue bisa ngerasa rugi benar beli tuh speaker..

Oiya, ada yang seharusnya merasa rugi tuh beli di lelang tersebut. Harga speaker Sonic Gear Enzo 400 yang disebutkan pembawa acara sebagai harga normal adalah 365rb (di stand cuma 325 ribu). Harga promo 220 ribu. Eh, ada yang dapat speaker itu dengan harga lebih dari 220 ribu.

Pelajaran: jangan percaya dengan harga yang disebut tukang lelang sebagai harga normal.. Lihat dulu! Lihat dulu!

*: at the end of the day I realize dan bersyukur that I just "turut meramaikan"

Beowulf

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Animation
First of all, gue tertarik dengan film ini bukan karena ceritanya. Gue tertarik karena film ini (animasi 3D) merupakan salah satu Invention of the Year versi majalah Time (Asia), 19 November 2007.

Dan ternyata filmnya memang bagus. The animation is so real. Kalau menurut Stella di sini film ini masih kalah dari Ratatouille, gue malah sebaliknya. Film ini lebih baik karena sampai bisa menampilkan gambarnya dengan sangat detail (yang gue perhatiin sih urat di leher si Beowulf kelihatan).

Selain itu, pesan moral yang disampaikan film ini juga bagus.

Buat ceritanya, maaf, gue gak bisa euy ceritain ulang. (Tadi gue nyoba cerita ke teman kontrakan gue, tetapi GAGAL.)

Oiya, karena banyak aksi yang keren dan didukung sound effect yang bagus, sebaiknya nontonnya jangan di Megaria 21. Rugi..

the picture taken from LA Times

Tuesday, November 13, 2007

Lagi di JCC

Sekarang gue lagi di Jakarta Convention Center. Ngeliat-liat pameran komputer bernama Pameran Indocomtech.

Gue hanya bisa lihat-lihat saja.. (walau sebenarnya pengen beli speaker Altec Lansing, beli harddisk baru buat iseng pake Linux, beli isi ulang tinta.)

Dan numpang ngirim jurnal entry ini dari boothnya CBN..

Monday, November 12, 2007

Turut Berdukacita

Rabu lalu (7 November) sewaktu aku berdecak kagum atas iklan Lexus di The Jakarta Post (4 halaman full) di dalam perpustakaan, suara tangisan dari luar perpustakaan membuatku tersentak*.

Sebelumnya aku memang sudah mendengar kalau anak Pak Mardi, Bapak Asrama Dempo, mengalami kecelakaan. Cerita yang aku dengar adalah Aan jatuh dari kereta atau ditabrak kereta. Mendengar tangisan itu, aku sudah mengerti kalau Aan telah meninggal dunia.

Aku pun keluar dari perpustakaan. Seketika kekagumanku terhadap iklan showroom Lexus yang terletak di dekat kampusku menghilang. Apalagi ketika aku keluar dari perpustakaan hampir semua anak putri semester 1, yang sekarang tinggal di Asrama Dempo, menangis di dekat perpustakaan sampai aula. Mahasiswi putri yang juga pernah tinggal di Dempo juga demikian.

Kami pun akhirnya ke RSCM setelah kuliah PA ditiadakan.

Setibanya di RSCM, aku melihat Bu Mardi dan Pak Mardi. Aku tak menyalam mereka, bahkan hingga saat ini. Aku hanya bisa turut berduka atas kehilangan keluarga Pak Mardi. Setiap melihat Pak Mardi memegang dan menggeleng-gelengkan kepalanya, air mataku sebenarnya ingin menetes. Speechless....

Turut berdukacita atas meninggalnya Aan.


*: istilahnya masih kurang pas

Kontrakan Gak Jelas di Wikimapia

Awalnya cuma iseng cari pake nama gue di Google. Eh ketemu entry yang dibuat Bang Winry di Wikimapia untuk rumah milik Ny.A Saragih di Medan. Selanjutnya, gue malah keasyikan browse web itu ngeliat kota Jakarta dari atas.

Karena koneksi internetnya cukup cepat, gue pun memutuskan untuk membuat entry untuk kontrakan gue yang kami namakan Kontrakan Gak Jelas. Jadi, sekarang kalau mau cari kontrakan gue di Wikimapia, ketik aja Kontrakan Gak Jelas di kotak Search, and I bet you'll find the location right away.

--Selain Kontrakan Gak Jelas, gue juga masukin entry untuk asrama tempat gue tinggal dulu (I named it Asrama Mahasiswa STT Jakarta rather than Asrama Putra) dan tambahin foto di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta.--

Sunday, November 4, 2007

Tak Punya Ide tambah Maaf dan Selamat

Aku tidak tahu apa yang akan aku ketik di sini
Sudah cukup lama aku tidak menulis apapun di blog ini
Sebenarnya banyak ide, tetapi gue terlalu sibuk untuk menuliskannya

Alasan klasik, bukan? Alasan itu juga lah sebenarnya yang ingin aku tuliskan di sini. Gue terlalu sibuk dengan urusan yang gak penting, sampai-sampai mau menulis sesuatu tentang yang menarik di hari itu pun tidak sempat. Tak sempat atau malas ya?

Beberapa hal yang ingin gue tuliskan adalah: tentang guru Alkitab dan Ilmu Sosial kami yang mengajar untuk terakhir kalinya Selasa lalu (semoga bukan untuk terakhir kalinya untuk selamanya), tentang tidak ada yang berani datang terlambat sewaktu Pak Kadarmanto mengajar di kelasnya Bu Kadarmanto, tentang betapa kamarku tetap saja menarik perhatian pengunjung walaupun tak pernah rapi, tentang kebingunganku mau meneliti apa di Sekolah Minggu GKPS Salemba, tentang pasar tradisional yang mati karena toko semacam Karfur (lihat Kompas, Sabtu, 3 November 2007), tentang aku yang tak sengaja membuka semacam kios di kamarku, dan juga tentang tukang palak yang tadi malak kami di Metromini 01.

Itu mah bukan beberapa ya?

Entahlah.. Gue pikir sebaiknya gue harus berusaha untuk rajin menulis lagi, apapun topiknya.

Oiya, minta maaf buat Bang Winry Armawan Saragih. Gue lupa kalau kemarin abang ulang tahun. Selamat Ulang Tahun ya, Bang. Kapan nikah? Kak Withri kan udah pasti May (bukan maybe yes dan maybe not lagi).

Thursday, October 25, 2007

12 Murid ditinggal Guru

Alkitab dan Ilmu Sosial merupakan mata kuliah yang hanya diikuti 12 mahasiswa di kelas gue di semester ini. Mata kuliah ini diajar oleh Pdt.Dr.Ioanes Rakhmat.

Unfortunately, karena satu dan lain hal, kami tak pernah lagi diajar olehnya. Gue adalah orang terakhir yang presentasi dari Buku Kuning di kelas tersebut. Itu pun di hari Selasa sebelum Idul Fitri. Setelah itu, dia tidak pernah lagi mengajar kami di kelas Alkitab dan Ilmu Sosial, dan juga di kelas Hermeneutika Perjanjian Baru II (HPB II).

Dan kemudian, dua hari yang lalu Pak Martin Sinaga memberikan kabar bahwa yang mengajar mata kuliah HPB II akan digantikan oleh seseorang dari Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) mulai tanggal 9 November 2007. "Alkitab Ilmu Sosial, Pak?"

...  (redaksi)

Pada akhirnya, kami hanya menjadi 12 murid yang ditinggal gurunya.

Monday, October 15, 2007

Sakit di Dada II

Sekarang ini dadaku sakit. Kalau yang dulu sakitnya di dada kiri, sekarang sakitnya di dada kanan. Gantian dong!

Rasa sakit di dada kananku ini muncul ketika aku -isengkah?- berlari di Jalan Tambak ke Manggarai. Apa yang menyebabkan rasa sakit ini muncul, aku masih tidak tahu. Mirip-mirip dengan rasa sakit di dada kiriku beberapa waktu lalu.

Kalau yang di dada kiri kemarin, aku dan kakakku berspekulasi kalau itu berhubungan dengan penyakit jantung. Setelah berkonsultasi dengan seorang temanku yang sedang co-ass, ternyata there was nothing to worry about. Bahkan spekulasi yang berhubungan dengan penyakit paru-paru juga mentah begitu saja waktu aku bilang aku tidak ada batuk-batuk.

Nah, sekarang dengan rasa sakit di dada kiriku sekarang ini, spekulasi ke arah penyakit paru-paru berkembang di antara teman sekosku. Cuma Hans doang sih sebenarnya. Selain itu, rasa sakitnya yang baru muncul kalau aku menarik nafas atau take a deep breath juga bisa dijadikan alasan kalau rasa sakit ini berhubungan dengan paru-paru gue. Sekarang ini gue hanya bisa menarik nafas dengan tarikan yang diatur. Tidak terlalu panjang sehingga tidak menimbulkan rasa sakit. Tidak terlalu pendek sehingga terkesan bernafas seperti anjing.

Lalu, selanjutnya apa?

Seharusnya sih gue ke dokter untuk diperiksa, tetapi let's see for a week dulu lah. (Padahal gue udah janji ke Nyokap dan kakak gue kalau gue bakal periksa.) Kalau ternyata bisa sembuh sendiri seperti rasa sakit di dada kiri gue, buat apa buang duit periksa ke dokter. Betul?

Monday, October 8, 2007

Flawless

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Film yang menceritakan satu-satunya petinggi wanita di London Diamond tertarik untuk mencuri permata dari perusahaannya sendiri. Dia tertarik karena ajakan seorang pembersih ruangan di perusahaan itu. Inti filmnya balas dendam.

Ceritanya sangat menarik, tidak mudah ditebak. Kekuranganannya hanya pada alur yang datar-datar saja. Mungkin karena bukan film action dan settingannya memang hanya mengizinkan aksi yang begitu-begitu saja.

Kesimpulan saya, film ini cakep!

Saturday, September 22, 2007

Presentasi dari Buku Kuning

Entah apa yang harus aku ketik sekarang. Di hari kedua minus hari-H aku harus memberikan presentasi di mata kuliah Alkitab dan Ilmu Sosial, aku masih belum membaca secara lengkap bahan presentasinya. Bahan presentasinya adalah satu bab dari buku kuning* The New Testament World: Insights from Cultural Anthropology karya Bruce J. Malina berjudul Kinship and Marriage: Fusing Families Together. Lalu masalahnya apa?

Yang menjadi masalah adalah ini merupakan presentasi pribadi. Jumlah halaman bahan bacaan itu cukup mencengangkan, 31 halaman. Bahasa Inggris pula.

Matilah aku? Tidak! Kita lihat saja hari Selasa nanti..

Kamar Gak Jelas
@Kontrakan Gak Jelas
Kalasan Dalam 44B, Pegangsaan, Jakarta
22 September 2007
15:12


*: kami menyebutnya Buku Kuning karena covernya berwarna kuning

Wednesday, September 12, 2007

Sakit di Dada

Dadaku terasa sakit dalam seminggu terakhir. Aku tak tahu apa yang menjadi penyebab rasa sakit di dada bagian kiriku. Rasa sakitnya muncul setiap aku melompat atau berlari, dan bahkan dalam beberapa hari belakangan sewaktu berjalan pun rasa sakitnya juga muncul. Merebahkan diri jika mau tidur pun menjadi hal yang menyakitkan.

Bermula dari hari Senin lalu sewaktu kelas kami bermain basket untuk pertandingan Dies Natalis 73 kampus kami. Di tengah-tengah pertandingan, aku merasakan sakit di dada kiriku. Padahal aku sama sekali tidak jatuh ataupun terkena benturan pemain lain. Setelah itu rasa sakitnya semakin bertambah setiap hari walaupun sewaktu dua pertandingan basket berikutnya (Jumat dan Selasa kemarin) berlangsung rasa sakitnya seperti tak terasa (baru terasa setelah pertandingan selesai).

Aku tidak tahu apa penyakit apa yang sedang kurasakan ini. Ada yang bilang kemungkinannya adalah paru-paru basah. Tetapi menurutku sih bukan. Memang ada rasa sakit di dada, tetapi aku tidak sesak napas.

Untuk mengetahui kepastian penyakit yang kurasakan sebenarnya aku perlu memeriksakan diri ke dokter. Sayangnya aku termasuk orang yang malas ke dokter... Selain mahal, aku juga malas mengkonsumsi obat-obatan. Hanya saja, untuk unidentified-yet-disease yang sedang kurasakan ini, aku sepertinya harus diperiksa oleh dokter. Kalau bisa yang murah tetapi bagus. Any suggestions?

Thursday, September 6, 2007

The Invasion

Rating:★★
Category:Movies
Genre: Science Fiction & Fantasy
Film yang diperankan oleh Nicole Kidman dan Daniel Craig ini ternyata berjenis Science Fiction (menurut resensi di website 21Cineplex).

Menurut saya, film ini membosankan. Selain karena sering bertentangan dengan logika (jalan ceritanya), hampir tidak ada yang menarik dari film ini selain perdebatan antara Carol Bennell (Nicole Kidman) dengan Russian Ambassador di rumah Ben.

Walaupun begitu, film ini masih memberikan pesan moral. Dunia tidak akan indah bila semua orang sama, yaitu tidak punya perasaan, walaupun mungkin di dunia tidak akan ada perang dan sebagainya.

Tetapi tetap saja, kesimpulannya: Benar-benar bukan film yang menarik.

Sunday, September 2, 2007

online lagi

Hari ini aku kembali lagi ke warnet tempat aku pernah online kurang dari sebulan lalu..

Aku kembali ke sini karena warnet yang hanya kurang dari setahun menjadi tempat aku bernaung untuk online, beberapa hari lalu resmi ditutup.. (Gile, tadi gue lewat warnet itu komputer, meja, dan kursi di dalam warnet itu udah sama sekali gak ada lagi)

Ternyata aku tidak perlu waktu lebih dari seminggu hanya untuk menemukan kembali tempat yang nyaman dan (karena merupakan warnet baru) speednya juga cepat untuk mendownload file-file besar. Kekurangannya hanya pada komputernya yang tidak memiliki antivirus dan sepertinya mendisable sesuatu sehingga aplikasi U3 di flashdisk gue tidak bisa berfungsi.

Kekurangan lainnya (tetapi termasuk keuntungan juga buatku) adalah letaknya yang cukup jauh dari kontrakan gue. Letaknya lebih dekat ke asrama gue dulu. Ini berarti gue gak mungkin tiap hari lagi ke internet yang berarti merupakan penghematan pengeluaran.

Yang paling penting sih, sekarang sudah ada tempat bernaung untuk online.

Thursday, August 30, 2007

the last post?

I think this is will be my last post.
After today, the warnet that I use to go almost every day will be closed started from tomorrow. This means it's a kind of difficult to me to go online anymore.

Bye-bye..

I'll see you after I find another warnet.

Wednesday, August 29, 2007

Gue, Diponegoro, dan A-Sleeping-Homeless-Guy




Foto ini adalah salah satu dari foto yang gue ambil setelah selesai menonton film Rush Hour 3 di Djakarta Theater. Jalan kaki dari Bunderan HI ke rumah gue yang terletak di dekat Tugu Proklamasi, gue tentunya harus melewati Taman Suropati. Ngambil foto di Taman Suropati sih sudah sering, tetapi gue belum pernah ngambil foto Patung Pangeran Diponegoro tepat dari dalam bunderan(?) tempat patung itu berada.

Nah, foto ini gue ambil setelah tiba di tempat itu. Gue baru sadar kalau ternyata plastik (pojok kanan bawah foto) yang terletak tidak jauh dari tempat gue berdiri itu adalah plastik yang digunakan oleh seorang tunawisma untuk menutupi tubuhnya sewaktu dia tidur.

Jadi deh foto ini berjudul Gue, Diponegoro, dan A Sleeping-Homeless-Guy...

Oiya, walaupun dia hanya seorang tunawisma, dia tidur di dekat orang nomor dua di negeri ini tidur.

Tuesday, August 28, 2007

Bunderan Hotel Indonesia


taken:24/08/2007 20:42:16

Untuk pertama kalinya, gue akhirnya berhasil mengambil foto di Bunderan HI. Gue yang gak punya kamera sendiri harus menunggu momen-momen tertentu di kampus gue supaya gue bisa meminjam kamera digital milik teman gue atau milik sepupu gue. Nah, sekarang ini sedang ada rangkaian pertandingan Dies Natalis 73 di kampusku. Gue pun bisa meminjam kamera milik teman gue (Canon Powershot S40).

Nah, foto ini gue ambil setelah pertandingan bulutangkis di kampus gue selesai. Sebenarnya gue hanya bermaksud mau nonton di Djakarta Theatre. Setelah gue turun di Tosari -gue menumpang mobil teman gue- gue jalan ke arah Thamrin. Melihat iklan di Guess di dinding bangunan Grand Indonesia (?), gue mengeluarkan kamera teman gue itu. Take some shots. And this is one of the best pictures I took that night.

Salam ya buat Ayahmu...

Setelah melewati empat semester di kampus gue sekarang, akhirnya gue menemukan seseorang yang kenal dengan Bokap gue dulu. Dia itu teman sekelas Bokap gue sewaktu kuliah di kampus gue.

Awalnya gue gak begitu yakin. Dia hanya bilang kalau dia itu masuk tahun 1974 di kampus gue. Sewaktu dia mengisi daftar hadirlah baru gue yakin kalau dia itu memang teman sekelas Bokap dulu.

Pak Purboyo: "Givendra Saragih.."
Saya mengangkat tanganku.
Pak Purboyo: "Teman saya dulu ada yang bermarga Saragih. Ayahmu pendeta?
Gue: "Iya Pak."
Pak Purboyo: "Siapa namanya?"
Gue: "Apulman Saragih, Pak."
Pak Purboyo: "Iya. Itu teman sekelas saya dulu. Tapi bukan berarti karena anaknya teman saya nilainya saya kasih bagus ya. Salam ya buat Ayahmu."

Seketika teman sekelas gue seperti tersentak mendengar ucapan Pak Purboyo itu - teman-teman gue pada umumnya udah pada tahu kalau Bokap udah gak ada. Gue sih biasa aja.

Selesai jam kuliah, gue berpikir kalau sebaiknya Pak Purboyo itu tahu kalau teman sekelasnya yang dia titipkan salam sudah tidak ada lagi. Gue pun memberitahunya.



Setelah dua minggu mengikuti kuliah darinya, gue jadi berpikir. Kayaknya Bokap gue bakalan setua dia deh sekarang kalau masih ada. Dilihat dari pemikirannya, mereka juga gak gitu jauh beda, jemaat-oriented. Nilai positifnya, gue jadi ingat salah satu alasan mengapa gue masuk ke kampus gue sekarang. Menjadi mirip seperti Bokap (positively) dalam hal sebagai pendeta.

Ah, gue udah ngelantur. Tulisan ini sebenarnya hanya mau bercerita tentang "Salam ya buat Ayahmu..."

foto adalah foto Pak Purboyo sedang mengajar kuliah Pembangunan Jemaat di kelas kami, 27 Agustus 2007.

Sunday, August 26, 2007

Rush Hour 3

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Comedy
Komentar saya: film ini lucu. Sayang, kelucuannya kebanyakan terlontar dari ucapan dan kelakuan James Carter (Chris Tucker) saja. Lee (Jackie Chan) lebih banyak menampilkan aksi. Aksi paling hebat di film ini adalah aksi berantem di menara Eiffel antara Lee dan Kenji (emang dia ada muncul ya di film-film sebelumnya?).

Kalau menonton film ini, jangan melewatkan bagian awal dan akhir. Di awal film saja Carter sudah ditunjukkan sedang mengatur lalu lintas dengan kocak. Di bagian akhir, scenes yang salah ditunjukkan -yang menurut gue malah lebih lucu dari kesuluruhan filmnya.

Nilai akhir: 3. So so aja sih...

Thursday, August 23, 2007

gue dan sekolahku

Gue sekarang kuliah di sebuah sekolah yang umurnya 73 tahun pada bulan September nanti. Orang tahunya kalau sekolah gue adalah sekolah pendeta, which is not (or I may say not anymore). Karena kebanyakan orang tahunya sekolah gue adalah sekolah pendeta, people's expectation from us, the students, hampir seragam. People expect us as angels. People also think that we just learn about how to preach and so on.

If you read this blog entry, would you please tell me what do you think about my school - Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. Gue pengen tahu aja gimana sih pandangan orang tentang sekolah gue...

(foto adalah foto dosen tetap dan wisudawan sewaktu acara Wisuda STT Jakarta 2007)

Monday, August 20, 2007

bodo, bodo, bodo..

kalau sudah nonton film Denias, berarti tahu ucapan "bodoh, bodoh, bodoh.. itu pulau Bromo.."

nah, ini bukan tentang itu. ini tentang betapa banyaknya hal bodoh yang telah kulakukan. seperti yang satu ini.

gue gak tidur hanya untuk membuat jadwal lengkap Pertandingan Dies Natalis 73 kampus gue. (padahal gue bukanlah seksi olahraga dan seni yang mengurus hal itu.) karena gak tidur, eh malah ketiduran sewaktu teman-teman gue udah ke kampus (ada mata kuliah yang gak bisa gue ambil) dan baru terbangun sewaktu jam masuk mata kuliah kedua tinggal 5 menit lagi. tidak seperti minggu sebelumnya dengan keterlambatan hampir serupa, kali ini gue jadinya bolos.

bodo, bodo, bodo...

Wednesday, August 15, 2007

Ratatouille

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Animation
Film animasi buatan Walt Disney ini memang patut diacungi jempol, baik dari segi cerita dan juga dari segi animasi. Selain itu film ini memang sangat menghibur karena banyak memunculkan aksi-aksi lucu.

Film ini bercerita tentang seorang tikus bernama Remy. Sering nyelinap ke rumah orang tetapi kepincut dengan tayangan televisi yang menampilkan acara masak-memasak yang diasuh oleh Auguste Gesteau. Bisa baca buku memasak yang juga ditulis oleh si Auguste Gesteau. Nasib membawanya ke rumah makan milik Gesteau dan di sanalah petualangannya menjadi "little chef" dimulai.

Film ini banyak menyampaikan pesan moral yang mungkin baik untuk anak kecil. Namun demikian, saya tetap percaya setiap orang bisa menafsir apa saja pesan moral suatu film, termasuk film ini. Menurut saya, pesan moral film ini adalah jangan mau makan sampah! (gak nyambung deh kayaknya..)

Dari segi animasi, film ini merupakan film animasi terbaik yang pernah aku tonton (ini cuma menurut saya terntunya, apalagi kalau dibandingin ama The Simpsons). Mirip banget dengan cara pengambilan film biasa. Ketika yang menjadi fokus adalah benda yang lebih dekat, maka benda-benda yang lebih jauh terlihat blur. Detailnya juga hebat. Dalam beberapa scene terlihat sebuah rumah yang terlihat seperti kita melihat rumah di dalam film biasa, tetapi ternyata itu animasi.

Aksi-aksi lucu di film ini memang hanya bisa membuat kita tertawa kalau kita menonton. So, just watch it! Film ini sangat direkomendasikan ditonton oleh para penggemar film animasi dan juga penggemar film berdurasi panjang (seperti saya).

Oiya, terdapat extra film animasi pendek di awal film. Jadi, kalau nonton film ini, sebaiknya jangan terlambat masuknya!

jadwal tayang di 21cineplex

Sunday, August 12, 2007

The Bourne Ultimatum

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Buat yang belum nonton film The Bourne Supremacy, siap-siap aja gak ngerti seperti saya siapa gerangan Pam Landy dan juga Nicky Parsons. Sebenarnya kepala CIA yang muncul di film ini juga gue lupa apakah pernah muncul di film The Bourne Identity. Jadi, saran saya, sebelum menonton film ini, sebaiknya nonton ulang film The Bourne Identity dan juga The Bourne Supremacy. Sebab tidak enak rasanya bertanya-tanya apa/mengapa/siapa ini dan itu karena belum nonton 2 film sebelumnya. Walaupun demikian, tetap saja kita bisa enjoy nonton film ini jika Anda ingin menonton bukan untuk mengikuti ceritanya atau tidak ingin mempermasalahkan ceritanya, tetapi untuk melihat aksi-aksi yang disuguhkan di dalam film ini.

Film ini menyuguhkan banyak aksi Jason Bourne untuk mencari jati dirinya sebenarnya. Dikejar-kejar polisi di Moskow, berlanjut dengan aksi brilian sewaktu bertemu dengan Ross, wartawan The Guardian, Inggris di stasiun Waterloo (Inggris, bukan?), lalu berlanjut dengan selangkah lebih dulu dari CIA untuk berusaha menemui seseorang yang mengetahui operasi yang membuat Jason Bourne lupa atas identitasnya di Madrid. Lalu ada aksi kejar-kejaran dengan polisi di Tangier, Morocco dan aksi melompat dari satu gedung ke gedung lain (as seen in the trailer).

Pokoknya banyak aksi keren yang disuguhkan di film ini. Selain aksi yang dilakukan Bourne, ada juga aksi yang dilakukan oleh the asset (diterjemahkan sebagai "eksekutor"). Tanpa aksi Paz, the asset yang dikirim ke Waterloo dan dalam kejar-kejaran menuju the place where it started, dan aksi Desh, the asset yang dikirim ke Tangier, film ini sepertinya akan menjadi kurang menarik.

Buat gue, film ini memiliki pesan yang gelo. Jangan membunuh kalau tidak tahu alasannya apa.

Jika Anda ingin menonton film ini, saya sarankan untuk tidak menontonnya di 21 Megaria atau bioskop manapun yang soundnya tidak wah. Saya menonton film ini di 21 Megaria Jumat lalu dan hasilnya kepala saya pusing karena suaranya mendem dan layarnya terlalu dekat (ini karena kebodohan gue dan temen gue memesan tempat duduk di baris G). Dan tadi, baru saja saya menonton lagi di 21 Semanggi (dibayarin temen seangkatan gue di SMUNSA Medan sewaktu pertemuan kecil-kecilan di foodcourt Plangi), film ini menjadi sangat enak ditonton karena sound-nya lebih jelas (suara kipas angin di kantor Madrid tidak terdengar euy di 21 Megaria). Karena aksinya memang patut ditonton jika dilengkapi sound wah, buat yang di Jakarta, dianjurkan untuk menontonnya di Blitzmegaplex -menurut saya soundnya terbaik di antara 21 dan XXI di mana saya pernah menonton-.

Selamat nonton aja deh!

lihat jadwalnya di www.21cineplex.com atau di www.blitzmegaplex.com

Thursday, August 9, 2007

Catatan dari OSPEK 2007 Day 1

Hari ini gue dapat tips dari hari pertama OSPEK buat anak baru di kampus gue. Tips tersebut gue dapat dari Romo Simon Petrus Lili Tjahjadi di seminar mengenai Spiritualitas.

Untuk bisa survive di kampus gue, menurut dia ada 2 hal yang perlu diperhatikan:
1. Positif dan kritis. Positif maksudnya berusaha menerima dengan penuh rasa ingin tahu segala sesuatu yang diajarkan. Kritis berarti menjudge yang mana yang benar..
2. 5 C
1.cukup tidur
2.cukup kerja
3.cukup doa/saat teduh
4.cukup gerak
5.cukup sosialitas

some sentences that I quote from what Romo Simon said:

"semua teori pasti ada kelemahannya"
"bukan perbuatan baik dan saleh yang membuat seseorang baik dan saleh, tetapi sebaliknya orang yang baik dan saleh menghasilkan perbuatan baik dan saleh" (Romo Simon mengutip Marthin Luther dalam bahasa aslinya lengkap dengan logat Jerman lalu memberikan terjemahannya ini)

Monday, August 6, 2007

3 Hari untuk Selamanya

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Ceritanya menarik.

Akting tokoh utamanya juga bagus.

Sayang, banyak disensor. (Padahal udah ada label untuk 18 tahun ke atas)

Endingnya juga jelek (atau kena sensor juga gue gak ngerti deh).

Nilai akhirnya: gak apa-apa kan kalau gue kasih 3 aja?

note for my own purpose: ditonton di 21 Megaria bersama Hans dan Rita, 6 Agustus 2007

2,96

2,96..
Naik 1,1..
Itu mungkin karena cuma 16..
Sebelumnya 22 dapat 1,86..
Ah, whatever..
Yang penting sekarang bisa ngambil 24..

Sunday, August 5, 2007

Tour de Jakarta-ku Gagal

Apa yang bisa dilakukan oleh seorang penderita insomnia di saat dia tidak bisa tidur? Pastinya bukan seperti yang gue lakukan di suatu pagi (dini hari) sekitar dua minggu yang lalu.

Setelah bermain cukup lama di warnet, gue makan malam di rumah makan Jawa Timur di seberang toko buku Immanuel. That was about 12 am.

Selesai makan, gue dihadapkan antara dua pilihan. Pulang tetapi tidak bisa tidur, atau do something nuts dengan jalan-jalan mengelilingi Jakarta dengan sepeda gue.

Gue akhirnya mengambil pilihan kedua. The stupid choice..

00.31 Gue mulai mencatat waktu di hapeku. Setelah melewati Jalan Diponegoro, gue mencatat checkpoint pertama itu tepat setelah GPIB Paulus.

00.55 Checkpoint kedua yang gue catat adalah di halte busway Bendungan Hilir.

01.15 Gue tiba di Plaza Blok M. Gue pun berputar arah kembali ke arah Bunderan HI.

01.35 Gue di halte busway Bendungan Hilir lagi.

01.45 Berhenti di lampu merah Bunderan HI.

02.10 Setelah melewati puluhan penjual viagra dan pil biru di Jalan Gajah Mada, gue tiba di Museum Bank Mandiri, Kota.

02.28 ITC Mangga Dua

02.40 Persimpangan Gunung Sahari dengan Jalan Angkasa. Gue memutuskan untuk masuk ke Jalan Angkasa karena pikirku gue bakalan nyampe ke Jakarta Timur.

02.51 Pekan Raya Jakarta. Gile ya.. sewaktu PRJ masih berlangsung, gue gak datang ke sini. Ini, sewaktu udah gak ada lagi, gue malah ke sini.

03.04 Setelah melewati waria di dekat Palazzo Kemayoran yang bilang "ngebut dong Mas sepedanya!" dan melewatkan dua kali kesempatan beli minum di Alfa Minimart, gue tiba di Jalan Suprapto-flyoverGalur.

03.15 ITC Cempaka Mas. That was the first time I passed that place.

03.27 under bypass, Jalan Achmad Yani.

a disaster came right after I saw signpost to turn right to go to Salemba. Sepeda gue rusak di tempat yang gue sebenarnya gak kenal.

03.33 gue masuk Jalan Rawasari Selatan. Haus, ketemu kios yang jual mizone seharga 4000, tak jadi gue beli.

perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki sambil menuntun sepeda gue yang rusak.

03.45 Jalan Percetakan Negara. Thanks God, gue ingat jalan ini. Dulu pernah jalan kaki dari SLTPN 77 di Jalan Cempaka Timur (???) ke Salemba setelah ikut SPMB 2004 hari pertama.

03.50 LP Salemba

03.53 Halte Kesehatan, dog was barking at me.

03.59 rel kereta api, ketemu kios. kali ini jual mizone cuma seharga 3000. akhirnya gue beli dan bisa minum. Pintu rel waktu itu ditutup. Gue istirahat sambil menunggu kereta lewat.

04.02 Kereta api ekonomi yang mau ke Senen lewat, gue pun melanjutkan perjalananku.
Kali ini gue maksain naikin sepedanya walaupun rusak.

04.08 Tiba juga di Salemba. Tak mau menambah kerusakan sepeda, gue jalan lagi.

04.12 Tiba di YAI, dekat RSCM.

04.22 Kontras

04.23 tiba juga di rumah!

Parahnya, walau sudah capek seperti itu, gue baru bisa tidur jam 7.

What a bad day. Tour de Jakarta yang ada dalam pikiran gue selama di perjalanan, akhirnya gagal. Gue hanya bisa melewati daerah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. Damn.. Kalau rusak setelah Tour de Jakarta nya berhasil sih gak masalah. Right?

the picture is the map of the route

Friday, August 3, 2007

still in my mind 2

yeah.. also still in my mind

still in my mind

still in my mind

gue ngantuk banget nih

sekarang ini gue ngantuk banget.

kemarin, tidur jam 23 di malam sebelumnya, bangun jam 2 pagi dan terjaga hingga jam 22 lewat.

hari ini, setelah semalam tertidur sekitar pukul 22.30 setelah lelah terjaga selama kurang lebih 20 jam, gue terbangun sekitar jam 2.30. gue hanya bisa tertidur tadi pagi kurang lebih 1 jam di kamar Hans. dan sampai sekarang belum menyentuh tempat tidur lagi.

gue bener-bener ngantuk..
tetapi masih ada file penting yang harus didownload..
masa tidur di sini?

mirip orang Jepang gitu?

Gue baru saja membaca komentar sepupu gue yang ternyata telah bergabung juga dengan anggota keluarga Saragih Garingging di kerumunan keluarga Purba Sigumonrong join di Multiply.

Komentar-komentar abang sepupu gue yang ngasi gue tiket nonton Final Piala Asia 2007 di GBK ini di foto-foto yang diupload kakakku di sini, di sini dan di sini sampai membuatku tertawa sendiri di warnet.

"Sekeluarga emang narsis ya?"
"Ternyata pernah tinggal di Jepang ya? Itu sebelah kanan ada orang Jepang."

Sewaktu kecil mata gue memang sipit. Bahkan di  foto gue dicium anjing laut di Ancol (1989), gue terlihat merem. Padahal seingat gue ya, gue itu gak merem lho.

Sewaktu SD di Medan, gue sering dikirain orang Cina sewaktu nemanin orang rumah belanja di pajak(?).

Nah, baru kali ini gue dibilang mirip orang Jepang. Memangnya mirip gitu?

foto dicrop dari foto yang diupload kakak gue di sini

Mr.Brooks

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Mystery & Suspense
sebuah film yang layak untuk ditonton. menurut gue, film ini merupakan film terbaik di antara 5 film (Die Hard, Harry Potter, Transformers, The Simpsons, dan film ini) yang gue tonton di bioskop dalam sebulan terakhir ini.

film thriller ini memang sangat bagus untuk Anda yang menginginkan film yang susah ditebak dengan alur cerita yang menarik.

kalau gue sendiri, cuma sekali terkejut dengan suara tembakan (yang gue lupa di adegan yang mana).. Anda juga dijamin akan berusaha menebak bagaimana cerita selanjutnya, tetapi tebakan Anda kemungkinan besar pasti salah..

keren deh pokoknya.

baca resensi buatan 21 Cineplex.

Sunday, July 29, 2007

thanks ya, Kak

Sekarang ini gue lagi di kantor sepupu gue di dekat Monas. Gue dibawa masuk ke dalam ruangan kerjanya, bahkan sampai harus pake ID temannya. Maklum, pengamanannya lumayan ketat di kantornya. Gue datang memang sesuai janji untuk menonton final Piala Asia antara Iraq dan Arab Saudi di Stadion Gelora Bung Karno, dan gue disuruh datang ke kantornya dulu. Menunggu untuk berangkat ke stadion itulah gue ada di sini sekarang. Soalnya masih 3 jam lagi pertandingannya...

Ternyata sepupu gue ini baru dari Medan. What a suprise that he brought a gift from my sister. A gorgeous watch..

This blog entry sebenarnya gue buat untuk mengucapkan terima kasih kepada kakakku yang paling cantik itu, hehehehehe....

Thank you very much for the gift ya, Kak. I really like it, even it's wrist is still to large.. hehehehehe..

Thursday, July 26, 2007

gue dukung Iraq di final

sebenarnya gue menginginkan Jepang di final, tetapi ternyata mereka kalah dengan Arab Saudi.

setelah melihat-lihat foto-foto yang ditampilkan di International News New York Times di sini, gue akhirnya akan mendukung Iraq di final nanti, langsung di Gelora Bung Karno.

Iraq... Iraq... Iraq...



(image from New York Times // Karim Jaafar/Agence France-Presse -- Getty Images)

Tuesday, July 24, 2007

penipu dodol plus kurang ajar

Tadi sewaktu makan pagi (atau siang? - sekitar jam 11 sih soalnya), gue ditelepon oleh seseorang dengan nomor XL yang tidak tercatat di phonebook hape gue. Karena gue memang jarang sekali ditelepon, gue agak senang aja ada yang nelepon gue. Gue angkat seraya berharap berita bagus (misalnya, memenangkan sebuah hadiah).

"Halo.."
"Halo, saya dari XL Jakarta Selatan."
"Dari mana?"
"Saya dari XL Jakarta Selatan."
Ini mah mau nipu gue, gue langsung berpikir demikian. Tapi gue ladenin aja sedikit..
"Iya, ada apa?" ucapku dengan nada sok penasaran.
"XL mengadakan undian kejutan kartu bla bla bla bla..."
Hahahaha.. ini mah boong banget.
"Masa sih?" kali ini dengan nada yang sepertinya membuat orang di seberang jadi berang karena sadar gue bukan orang yang tepat untuk ditipu.
"Bapak kok kurang aja sekali. Nggak sopan. bla bla bla bla... babi ngepet..."
Kemudian sambungan telepon langsung diputus ama tuh orang.

Ya ampun.. nih penipu udah dodol kok kurang ajar juga ya? Masa sempet-sempetnya bilang gue kurang ajar dan gak sopan hanya karena bilang 'masa sih'? Pake babi ngepet segala lagi..

Gue jadi pengen tau, apakah menjadi penipu itu harus kurang ajar seperti itu, memaki calon korban jika tidak berhasil? Apa itu yang selama ini dia pelajari di sekolahan?


bla bla bla bla : tuh orang ngomongnya gak kedengeran, soalnya gue makan tepat di dekat pertigaan Proklamasi-Tambak.

Saturday, July 21, 2007

sakit hati

saat ini aku sakit hati. maksud hati datang ke tempat ini untuk refreshing, malah jadi sakit hati. koneksi lambat, rejected, no friends to chat to (ada sih yang online, tapi she doesn't know me), upload payah.. and so on.

payah nih!

Friday, July 20, 2007

Hidup dengan Coklat

hari ini gue hidup hanya dari sebatang coklat SilverQueen dan sebatang coklat ChunkyBar



siapa bilang manusia tidak bisa hidup dari beberapa batang coklat saja?

tapi perutku sekarang sakit...


Thursday, July 19, 2007

living like european

Now I'm living like European, especially the people who live in GMT +1.

Here in Indonesia, I start to sleep at about 5-6 am, and wake up at about 12-1 pm. Just in the same time with the European.

taksi mewah

Taksi berwarna hitam berjudul Silver Bird bukanlah taksi biasa. Bukan dari segi ongkos aja sih yang membedakan. Mobil yang dipakai untuk taksi Silver Bird rata-rata mobil mewah, paling tidak untuk ukuran saat mobil itu masih baru.

Melihat mobil yang dipakai taksi Silver Bird sekarang sih sepertinya tidak menunjukkan kemewahan lagi. Menurutku sih karena mobilnya yang sudah model lama.

Tadi siang, gue langsung tersenyum takjub sewaktu sebuah taksi berjudul Silver Bird lewat dari hadapanku. Bukan bermerk Toyota Crown atau Saloon, tetapi bermerk Mercedes Benz seri C230. Gitu dong kalau memang masih mau menunjukkan kemewahannya!

Sepertinya tinggal menunggu waktu mobil bermerk Jaguar atau Ferrari dijadikan taksi oleh pemilik Silver Bird! Atau, ada yang mau mendahului Silver Bird?

ingatan payah

gue lagi cepet hilang ingatan..
gue juga sering kehilangan barang karena cepetnya gue hilang ingatan..
barang-barang gue yang sering hilang adalah kacamata, dompet, kunci, dan flashdisk drive..
gue sampe memaki-maki diri gue sendiri karena hilangnya barang-barang itu..

diriku baru lega sewaktu akhirnya menemukan barang yang hilang itu..
walaupun kadang gue masih memaki diri karena ingatanku yang semakin payah..

apakah karena libur panjang gak jelas ini ya?
ah, sepertinya memang sudah kebiasaan dari dulu deh..
jangan cari-cari alasan deh!

Wednesday, July 18, 2007

Blitz Megaplex dan Studio XXI

Gue cuma tahu Blitz Megaplex ini dari tulisan-tulisan beberapa orang di jurnal mereka, lihat di websitenya, dan juga iklan di koran. Tak kusangka kalau hari Minggu lalu gue akhirnya ke sana.

Sewaktu naik bus 213 tanpa bayar dari Semanggi, gue memutuskan untuk mencari tahu tentang beli 1 tiket gratis 1 -promo dari kartu Debit Mandiri- di Studio XXI, Plaza eX. Gue pun turun di halte Tosari. Setelah berjalan sedikit, gue pun berubah pikiran untuk mencoba berbelok kiri ke arah gedung yang memiliki tulisan besar Seibu di sisi gedungnya. Tak ada salahnya kan mencoba keliling-keliling dulu, pikirku.

Berjalan sekitar ratusan meter, gue pun tiba di depan pintu masuk Grand Indonesia. Setelah diperiksa sedikit oleh security, gue pun masuk ke dalam berkeliling-keliling. Toko yang buka masih sedikit. Jika dilihat dari toko-toko yang ada, Grand Indonesia sepertinya ditujukan bagi kalangan atas dan tentunya juga bagi kalangan menengah ke atas yang ingin bergaya kalangan atas. Selain untuk cuma melihat-lihat, gue juga sebenarnya pengen ngeliat gimana sih Blitz Megaplex itu.

Setelah berkeliling dari ground sampai lantai paling atas dengan menggunakan eskalator, gue tidak menemukan tempat nonton yang namanya Blitz Megaplex. Gue hanya menemukan di setiap lantai itu ada Seibu*. Turun lagi sampai akhirnya gue memutuskan untuk nyoba liftnya. Eh, di liftnya ditulis kalau Blitz itu terletak di lantai 8. Pantesan gak kelihatan sewaktu berkeliling sampai lantai paling atas yang ada Seibu-nya.

Gue pun naik ke lantai 8 dengan menggunakan lift, bersama sepasang kekasih yang ingin ke Blitz juga.


to be continued..**


* :gue penasaran mengapa namanya Seibu. apakah yang punya seibu atau satu ibu?
** : gue gak menyelesaikan tulisannya sekarang, tetapi aku lampirkan gambar yang merepresentasikan judul tulisan ini..

Monday, July 16, 2007

Die Hard 4.0

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Menurut saya, film Die Hard 4.0 ini merupakan satu-satunya film action paling menarik dari semua film yang pernah aku tonton di theater. Maklum aja, film yang gue tonton di bioskop itu baru 5 buah. 4 buah film sebelumnya adalah Garasi, World Trade Center, Kala, Ocean's Thirteen. Now, you know why it is the best action movie I ever watched in theaters?!

Gue gak akan buat resensinya di sini, karena sudah ada dua orang di daftar Contacts gue yang buat reviewnya juga. Check review buatan Tasya or review buatan Kang Bayu. Gue cuma mau tulis beberapa komentar tentang film ini dan terjemahannya yang agak kacau.

DOS atau Denial Of Service setahu gue (correct me if I'm wrong!) memang serangan hacker yang melumpuhkan komputer yang diserang sehingga tidak berfungsi lagi. Tetapi kok malah diartikan lain. Gue lupa euy dibuat apa artinya ama penerjemah film ini, tetapi gue agak risih aja waktu lihat terjemahannya. Anybody who remember what the translator of this movie translate "denial of service" is?

Gue pernah tulis di blog gue kalau gue suka film "based on true story" cs karena kisahnya yang mendekati kenyataan, tak terlalu mengada-ada seperti film yang ada di film Die Hard 4.0 ini. Tetapi memang cerita yang mengada-ada itulah yang dijual film action seperti Die Hard 4.0 ini bukan? Berikut adalah beberapa hal yang menurut gue mengada-ada:

Pertama, ledakan di rumah hacker yang ditunjukkan pertama kali bisa sampai menghancurkan seluruh rumah. Nah, mengapa ledakan di apartemennya si Matt Farrel tidak bisa merobohkan dinding dekat tempat Farrel dan McClane berlindung, padahal jaraknya tidak begitu jauh dari sumber ledakan? Oiya, cara meledakknya aja berlebihan. Mesti gitu nunggu hackernya tekan tombol Delete baru bomnya meledak? Bukankah ada cara yang lebih ampuh?

Kedua, kekacauan yang dihasilkan terlalu berlebihan dan bohong banget. Entah mengapa, menurut rasio gue kekacauan seperti itu tidak akan mungkin terjadi di tengah kota. Kecepatan mobil di tengah kota kan dibatasi. Lagipula, secara otomatis walaupun lampu sudah menunjukkan hijau, tetap aja setiap orang pasti melihat ke arah kiri maupun kanan apakah tidak ada mobil yang menerobos traffic light. (Ah, ini hanya perasaan gue aja kali ya karena tinggal di Indonesia.)

Ketiga, lots of action that's not gonna happen in real life. Helikopter terbang rendah di atas jalan raya di antara gedung-gedung. McClane menjatuhkan diri dari mobil tanpa patah tulang, lalu disambung dengan mobilnya bisa melayang tinggi setelah menabrak loket tiket tol(?). Penjahatnya jatuh dari helikopter juga fine-fine aja, padahal kan itu manusia biasa, bukan sejenis werewolf seperti di film Underworld. Ledakan di pembangkit listrik di Wayland(?) terlalu kecil. I mean, all the gases explode there and the explosion still can remain Farrel dan McClane's life and also the helicopter? Lalu ada serangan jet tempur yang mengenai hanya satu tiang penyangga, tetapi merubuhkan lebih dari 3 tiang dan jalan layang di depannya. Oiya, McClane menembak dada kirinya, tetapi tembus ke dada kanan si Thomas Gabriel, tepat di jantung. Ah, masih banyak lagi..

Namun demikian, bagi gue film ini layak mendapat empat bintang. Ceritanya gak jelek, aksi-aksi yang ditampilkan juga menegangkan, dan ada lucu-lucunya juga. Lagipula gue nontonnya di bioskop bagus sih..

Sunday, July 15, 2007

Pandora didn't think outside the box

Gue sekarang lagi ada di XL Center Plaza Semanggi.

Sehabis ngisi ulang pulsa sebesar Rp25000 (seharusnya 15 ribu doang, tetapi karena mereka bilang cuma punya kembalian 25ribu, terpaksa ngisi 25ribu), gue pake deh fasilitas internet gratis -yang gak bisa buka website selain Yahoo! dan XL- di dalam XL Center ini.

Dan sesuatu yang ingin aku tuliskan di sini sebenarnya keberadaan beberapa orang asing -orang Pakistan mungkin- yang sedang ada di dalam XL Center ini juga. They speak in their own language. Don't have any idea what they do here.

Sekian laporan saya, langsung dari XL Center Plaza Semanggi.
 
(Subject created by pushing the button "Subject" in Yahoo! Mail Beta. It doesn't have any relation with the content, right?)

Tuesday, July 10, 2007

What am I doing here?

What am I doing here?
It's 9:38 pm.
Sign in to Yahoo Messenger, download some emails, and check Multiply and Friendster.
That's all?

What am I doing here?

Aku Senang M. Rahman Kalah

Hari Sabtu lalu ada pertandingan tinju antara M. Rahman (Indonesia) dan Florante Condes (Filipina) ditayangkan di RCTI. Bagi M. Rahman pertandingan itu adalah untuk mempertahankan gelar juara dunia IBF kelas teringan(?), sedangkan bagi Condes adalah usaha untuk merebut gelar juara dunia dari Rahman.

Ronde pertama berlangsung tidak seru karena kedua petinju seperti sama-sama tidak berniat tanding. Baru ronde kedua pertandingan mulai seru. Aku yang suka memindah-mindahkan channel akhirnya melewatkan momen Condes membuat Rahman jatuh dan dihitung oleh wasit. Sewaktu mendengar komentator -yang terlalu memihak Rahman- mengatakan kalau di ronde kedua ternyata Rahman dijatuhkan Condes, betapa senangnya hatiku. Aku pun bersorak sewaktu pukulan-pukulan Condes banyak mengenai wajah Rahman di ronde ketiga dan keempat.

Ronde-ronde berikutnya ternyata malah Condes yang dihajar balik oleh Rahman. Sial, pikirku. Masa Rahman yang menang? Di ronde ke-10 aku pun bersorak lagi sewaktu Condes berhasil menjatuhkan Rahman lagi walaupun bukan karena kuatnya pukulan yang mengenai kepala Rahman, melainkan karena keseimbangan Rahman yang goyah.

Mendekati ronde-ronde terakhir, aku terpengaruh komentar-komentar komentator -yang sudah aku bilang terlalu memihak Rahman- yang membuatku tidak yakin kalau Condes bisa menang. Apalagi Condes memang lebih banyak bertahan daripada menyerang Rahman. Mana serangan pukulan Rahman banyak yang mengenai wajah Condes.

Setelah ronde ke-12 selesai, aku langsung pindah channel melihat acara lain. Dan sewaktu kembali ke RCTI, aku melihat kedua petinju terlihat senang, masing-masing menawarkan diri kepada para wartawan untuk difoto. Tak ketinggalan Menpora juga ikutan foto bareng Rahman dan pelatih Rahman.

Kemudian pembawa acara mulai bicara. Bla..bla..bla.. dan kemudian melihat kertas hasil penilaian juri dengan sedikit mengkerutkan dahinya. Hasil akhir, M.Rahman - Condes adalah 117-114 (juri Indonesia bukan?), 112-114 (ini juri Filipina - mendapat hoooo dari penonton), dan 112-114 (ini juri Thailand). Setelah angka terakhir dibacakan, Condes langsung
diangkat oleh para krunya.

".. and the new IBF minimumwheight champion winning by split decision (?) is Florante Condes..."

Ah, senangnya. M. Rahman akhirnya kalah. Bukankah seharusnya aku mendukung petinju Indonesia? Aku memang seharusnya mendukung M. Rahman kalau saja aku tidak menonton Lensa olahraga di ANTV di malam sebelumnya. Condes sewaktu diwawancarai mengatakan kalau dia akan menutup mulut besar Rahman. Oh, jadi M. Rahman bermulut besar toh? Entah itu hanyalah pendapat Condes yang berlebihan, tetapi pernyataan Condes itulah yang membuat aku lebih suka Rahman kalah. Aku tidak suka orang yang bermulut besar. (Tetapi aku sekarang menjadi bertanya-tanya, apa benar M. Rahman bermulut besar seperti yang dinyatakan oleh Condes? Kalau ternyata salah, aku akan berbalik untuk mendukung Rahman di rematch Desember nanti.)

Faktor lain, lepas dari mulut besar, mengapa aku lebih suka M. Rahman kalah adalah munculnya Menpora di arena tinju itu. Untuk apa sih dia muncul? Apa sih perannya bagi M. Rahman sampai dia harus naik ring?


Olahraga Indonesia yang Menyedihkan
Aku masih merasa sedih kalau mengingat nasib seorang peraih medali perunggu Asian Games dari cabang binaraga. Sudah berlatih dengan biaya sendiri -sampai puluhan juta rupiah-, sewaktu tanding tidak ada satu pun dari KONI atau siapapun dari kontingen Indonesia yang menonton untuk memberi dukungan. Padahal, menurut si atlit yang matanya terlihat masih basah sewaktu diwawancarai RCTI, dukungan penonton juga dapat mempengaruhi penilaian juri. Menyedihkan, bukan?

Saturday, July 7, 2007

72 hari lagi..

ternyata postingan gue berjudul "89 hari lagi?", salah euy..
seharusnya waktu itu jumlah harinya dikurangi 6

dan hari ini tinggal 72 hari lagi..

Tuesday, July 3, 2007

semalam gue bisa tidur

Akhirnya semalam gue bisa tidur. Walaupun gue cuma tidur suri (gak pernah dengar istilah ini kan?), yang penting gue gak bergadang gak jelas. Awal yang baik untuk menghentikan si insomnia keparat.

Monday, July 2, 2007

paling kecil, paling berkuasa


ngeliat foto ini di album fotonya kakak gue, gue jadi inget slogan di rumah, bahkan sewaktu Bokap masih ada.. "yang paling kecil adalah yang paling berkuasa." yang paling kecil di sini bukanlah gue, yang merupakan anak paling kecil.. lihat saja di foto ini, siapa yang paling kecil!!


Hai Gadis dan Girlfriend

Samsons dan Avril Lavigne sama-sama punya lagu buat orang-orang yang pedenya tinggi amat. Samsons dengan lagu "Hai Gadis" dan Avril Lavigne dengan lagu "Girlfriend." Mereka hanya berbeda dalam bahasanya dan juga cara penyampaiannya. Samsons memang Indonesia banget. Dia gak bilang kalau cowok yang lagi dipacari ama si gadis itu buruk. Dia cuma bilang "aku jauh lebih baik darinya." Berbeda banget dengan Avril Lavigne yang Barat banget. Avril berani bilang "she's so stupid, what the hell were you thinking? I don't like your girlfriend. I think you need a new one. I could be your girlfriend."

Lagu ini, menurut gue, memang buat orang-orang yang pedenya tinggi abis untuk bilang ke seseorang yang dia suka, tetapi sudah atau sedang punya "monyet", bahwa dia lebih baik dari si "monyet." Sayangnya, walaupun gue sedang suka seseorang yang lagi punya "monyet," gue pasti gak punya pede setinggi itu untuk bilang "aku jauh lebih baik darinya" atau malah bilang "he's so stupid, what the hell were you thinking?"

Paling gue berani bilang kalau gue lebih baik dari monyet, bukan dari "monyet"-nya dia. Hehehehe...

Insomnia jilid Entah

Insomnia kali ini adalah insomnia entah yang ke berapa kalinya. Seingat gue, di DC gue insomnia tidak kurang dari dua kali. Di Jakarta, ini bukan yang pertama kalinya.

Setiap kali gue gak bisa atau susah tidur di jam normal orang tidur, dalam jangka waktu lebih dari 1-2 hari, bukan karena sengaja mau bergadang, gue kategorikan hal tersebut sebagai insomnia.

Nah, insomnia kali ini malah muncul di saat liburan paling menyebalkan buat gue.

Semalam sewaktu jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, gue sebenarnya sudah berniat tidur supaya jam tidur gue normal kembali. (Sudah tiga hari ini gue susah tidur tepat waktu.) Gue berbaring di atas kasur tipis di kamar yang ditinggal pergi teman gue yang PKL di Toraja. Gue tutup mata gue dengan pikiran gue bakal bisa langsung tidur (.... ternyata tidak berhasil karena kepala gue gak bisa berhenti berpikir).

Teori yang mengatakan bahwa orang bisa terkena insomnia karena sedang punya banyak pikiran ternyata benar. Walau gue berusaha untuk menghilangkan pikiran-pikiran itu dari kepala gue, sesaat sebelum kepala gue berhenti berpikir sudah datang pikiran baru. Yang ada di dalam pikiran gue di saat-saat seperti itu sebenarnya hanyalah khayalan-khayalan ataupun rencana-rencana. Gue pun mengambil kesimpulan kalau gue gak akan bisa tidur dengan KEPALA GUE YANG GAK BISA DIAJAK KERJASAMA ini.

Akhirnya gue memosisikan tubuh gue di depan televisi, menonton film gak tahu judulnya (mirip film Phone Booth). Sesaat kemudian burn DVD di DVD-writer yang baru dibeli Sabtu lalu. Kemudian berusaha lagi untuk tidur. Di kamar, di sofa, di depan televisi, tak satupun berhasil karena kepala gue tak berhenti berpikir plus diganggu nyamuk. Sampai jam menunjukkan pukul 5 lewat gue belum bisa tidur. Gue putuskan untuk menonton pertandingan Ekuador vs Meksiko. Jam 6 lewat gue beli makanan dan makan.

... baru setelah pertandingan Ekuador vs Meksiko yang berakhir dengan kemenangan Meksiko 2-0 gue baru bisa SANGAT NGANTUK dan akhirnya tertidur.

Dasar insomnia keparat. I'll hate you till death do us apart.