Pages

Tuesday, May 30, 2006

Gempa di DIY: Gue Mati Rasa


Gue mati rasa. Bukan karena gempa di Yogyakarta. Gue cuma gak ngerasa apa-apa sewaktu ngeliat berita gempa DIY di TV. Waktu ada orang yang berusaha mengumpulkan dana, gue gak ngerasa apa-apa. Waktu ada kegiatan dari Senat Mahasiswa di kampus gue untuk mencari dana, gue juga gak punya rasa ingin membantu.

Gue mati rasa. Entah kenapa.

Mungkin karena di kepalaku muncul pikiran-pikiran yang aneh. Gue berpikir, pasti dengan terjadinya gempa ini, ada aja orang yang menganggap gempa ini terjadi karena dosa manusia, atau Tuhan ingin menghukum orang yang (sensor), atau pikiran sempit lainnya. Dan, gue memang menemukan orang seperti itu.

Sekarang, gue juga masih mati rasa.

draft: 31 Mei 2006
dilanjutkan: 5 Juni 2006



Bagaimana Datang?

07:10
Gue bangun. Gue tanya Andre jam berapa. Dia bilang jam tujuh lewat sepuluh. Gue memang tidur di kamar dan tempat tidur Andre. Kemarin malam setelah menulis "Kepala Berat", aku memang langsung tertidur setelah menggeletakkan badan gue di tempat tidur.

07:28
Gue baru bangun beneran. Yang tadi gue cuma bangun sebentar dan langsung tidur lagi. Gue masuk ke kamarku. Gue lihat HPku yang gue taro' di laci mejaku. 1 message received. Dari B' Jhon, senior di asrama gue. Isi SMSnya dia minta tolong supaya dibukain pintu karena dia mau pulang di atas jam 12 malam. Gue sendiri baru baca pagi ini. Sudah pasti bukan gue yang bukain pintu buat dia.

Setelah itu..
Gue ke dapur. Tenggorokanku terasa tidak enak. Benar saja, batuk gue kambuh lagi. Gue minum dua gelas air hangat. Sedikit enakan. Tetapi selanjutnya gue langsung buang dahak di kamar mandi. Gue juga buang hajat karena perut gue terasa sakit. Pasti gara-gara angin kurang kerjaan yang masuk ke dalam tubuhku.

07:49
Gue mulai ngetik tulisan ini. Gue juga dengarin lagu dari Gorillaz dan Blue "Best in Me" lewat speaker Philips gue.

Gue jadi ingat mimpi gue semalam. (Walaupun bukan gara-gara Best in Me-nya Blue.) Kemarin malam di salah satu tulisan kurang kerjaan yang gue buat, gue bilang kalau nilai Bahasa Indonesia gue bakalan dapat E. Mungkin karena marah selalu gue bahas, Bahasa Indonesia masuk ke dalam mimpi gue. Mau tahu apa yang dikatakan mimpi gue tentang nilai Bahasa Indonesia gue? Gue dapat nilai yang paling tinggi. Bagaimana datang? (baca: how come?)

Asrama Putra STTJ, Dempo 14, Jakarta
08:09
30 Mei 2006
DAY8064

Kepala Berat


Kepalaku berat.
Aku kurang mengerti kenapa.
Pusingkah?

Atau karena rambutku?
Rambutku sekarang sudah panjang dan tebal.
Basah pula karena tidak kukeringkan sehabis mandi.

Kugoyangkan kepalaku.
Terasa sedikit lebih ringan.
Kuhalau rambutku yang menutupi telingaku.
Terasa semakin ringan.

Aku pun menguap.
Apakah kepalaku berat karena mengantuk?
Mungkin.
Ku menguap lagi.


Asrama Putra STTJ, Dempo 14, Jakarta
22:21
29 Mei 2006
DAY8063


Kau Tidak Cantik

Hi, Cewek.

Kau ternyata tidak cantik.
Kini aku tidak tertarik lagi padamu.

Asrama Putra STTJ, Dempo 14, Jakarta
22:13
29 Mei 2006
DAY8063

Ngekost di Istana Negara

Teman-teman gue udah pada punya tempat kost atau kontrakan. Hari Kamis lalu ada acara pertemuan anak asrama dengan Tim Asrama di rumah Pak Liem Kiem Yang. Sewaktu Pak Ongirwalu, salah satu anggota Tim Asrama, bertanya siapa saja yang belum menemukan tempat kost, hanya gue dan Yan Theo saja yang mengacungkan tangan. Dan kali ini, hanya gue aja yang belum punya tempat kost.

Teman-teman gue ada yang sudah mencari tempat kost ataupun kontrakan dari bulan April yang lalu. Waktu itu gue juga ingat Armand, salah satu orang yang berhasil menemukan kontrakan di bulan April lalu, nanya ke gue sudah dapat tempat kost apa belum. Gue dengan entengnya bilang ke dia sudah dapat. Waktu dia tanya di mana, gue juga dengan entengnya bilang. "Jalan Medan Merdeka Utara." Dia hanya bilang "oh" saja. Maklum, dia orang Bandung dan sepertinya belum terlalu mengenal Jakarta. Padahal kan yang gue maksud di Jalan Medan Merdeka Utara itu adalah Istana Negara.

Ada beberapa orang yang gue bilang kalau gue bakal ngekost di Jalan Medan Merdeka Utara. Renshi yang orang Jakarta aja gak tahu kalau yang gue maksud itu adalah daerah Istana Negara. Ada juga yang malah mengomentari, "kok jauh banget?"

Kalau sebelumnya gue masih bisa bilang kalau gue udah dapat kost di Medan Merdeka Utara, sekarang gue hanya bisa diam. Gue masih bingung mau tinggal di mana setelah keluar dari asrama. Batas akhir keluar dari asrama sepertinya harus tanggal 1 Juni ini. Soalnya tanggal 11 Juni sampai awal bulan Juli asrama akan dipakai untuk tempat tinggal orang-orang yang mengikuti sebuah acara di STT Jakarta. Acara ini memang sudah rutin setiap tahun dilaksanakan. Hanya saja tahun ini pelaksanaannya dipercepat. Dan Bapak dan Ibu Mardi harus membersihkan asrama sebelum asrama dihuni oleh mereka. Gak mungkin kan Bapak dan Ibu Mardi membersihkan asrama kalau masih ada yang tinggal di asrama? Selain itu Tim Asrama juga meminta kami untuk meninggalkan asrama sebelum orang yang akan menempati asrama di bulan Juni dan Juli ini datang. Itu berarti gue memang harus keluar dari asrama. Gak bisa seperti yang sebelumnya pernah terucap dari mulut salah seorang penghuni asrama kami, yaitu kami bisa menempati asrama sampai akhir Juli, ataupun sampai anak baru masuk ke asrama.

Nah, tadi sudah ada tawaran dari Armand dan kawan-kawan untuk ikut mereka di kontrakan mereka. Yanto yang seharusnya akan tinggal bersama-sama mereka ternyata tidak diperbolehkan oleh gerejanya untuk mengontrak. Sebabnya, dia tinggal di Jakarta dan yang sekarang ada di rumahnya hanyalah Ibunya saja. Jadi, dia harus tinggal di rumahnya. Bukankah itu seharusnya kabar baik buatku?

Tidak. Aku masih belum memutuskan apakah aku akan tinggal bersama-sama mereka. Permasalahannya cukup rumit menurutku. Mereka memang tidak melihat ada masalah. Tetapi sebenarnya banyak masalah yang bisa timbul dengan kondisi kontrakan mereka itu. Jumlah kamar hanya 4. Mereka sudah memutuskan kamar mana saja yang akan ditempati oleh dua orang. Mereka yang sebelumnya bersama-sama memutuskan untuk mengontrak rumah itu berjumlah 7 orang (termasuk Yanto). Mereka sudah memutuskan siapa yang akan sekamar dengan siapa dan juga yang akan tinggal sekamar sendirian karena ruangannya lebih sempit dan lebih panas (kata Robinson yang akan menghuni kamar itu). Dan kalau jadi tinggal bersama mereka, berarti aku akan tinggal sekamar dengan Armand.

Permasalahannya ada di gue. Gue sepertinya kurang suka tinggal sekamar berdua. Gue gak enak aja ntar sama teman sekamar gue. Sekarang aja sepertinya orang-orang yang pernah tinggal sekamar dengan gue pasti merasa tidak akan mau tinggal sekamar dengan gue. Gue orangnya berantakan banget. Kamar gue khususnya daerah kekuasaan gue pasti berantakannya minta ampun.

Permasalahan lain dan yang paling penting adalah gue lulus semester ini apa nggak. Mereka tidak tahu persis permasalah nilai-nilai gue. Sewaktu gue bilang seperti itu, mereka menganggap gue pasti lulus. Hanya gara-gara gue udah dapat nilai A- di mata kuliah Teori Musik Dasar aja mereka sudah memastikan gue lulus semester ini. Padahal ada 4 mata kuliah yang kemungkinan besar hanya bisa dapat nilai maksimal C-. Dan Bahasa Indonesia pasti dapat nilai E. Oiya, nilai Bahasa Ibrani gue hanya dapat D. Jadi, pertanyaan yang paling penting harus terjawab adalah apakah gue lulus semester ini. Setelah itu baru pertanyaan mengenai tempat tinggal baru boleh ditanyakan.

Asrama Putra STTJ, Dempo 14, Jakarta
22:10
29 Mei 2006
DAY8063

Menulis yang Tidak Penting


Gue sering banget menulis tulisan gak penting di atas kertas. Ntah itu kertas Buku Acara kebaktian, kertas brosur yang dibagiin orang ke gue, atau kertas struk ATM. Tadi sebelum gue mandi, gue nemuin sebuah kertas. Ternyata kertas Tagihan Pembayaran Studi Mahasiswa punya gue. Waktu menemukan kertas itu gue sebenarnya lebih dulu menemukan tulisan di belakang kertas itu. Tulisan itu aku buat di kebaktian Minggu di GII Parousia.

-penyerahan hidup sepenuhnya kepada Tuhan dapat membuat seseorang menjadi taat kepada Tuhan
-ketaatan itu dapat lahir dari kesadaran bahwa hidupnya adalah sepenuhnya milik Tuhan.

So, it's best to mempersembahkan seluruhnya kepada Tuhan.

30 April 2006
when listening Ev.Netty singing

Gue gak tahu deh gue mikir nggak waktu nulis tulisan itu. Atau gue sebenarnya memang mikir, tetapi itu hanya sebatas di dalam pikiran gue aja. Aku gak bisa melaksanakan apa yang seharusnya sesuai dengan pemikiran gue itu.

Penting gak sih sebenarnya tulisan gue waktu itu? Terus, apa pentingnya tulisan ini?

Asrama Putra STTJ, Dempo 14, Jakarta
21:14
29 Mei 2006
DAY8063



Monday, May 29, 2006

Lemas

Gue lemas banget. Gue gak nyangka kalo hanya gara-gara gue gak makan malam kemarin malam gue bisa selemas ini. Parahnya tangan kiri gue serasa patah juga. Napas gue juga seperti tersengal-sengal. Di tenggorokan gue juga masih menempel sesuatu yang setiap saat bisa membuat gue batuk.

Tetapi, syukurlah gue masih bisa bangun pagi ini. Dan walaupun lemas masih bisa mengetik tulisan gak jelas ini. ^_^

Asrama Putra STTJ, Dempo 14, Jakarta
10:13
29 Mei 2006
DAY 8063


Mata dan Pakaian

Setiap pria punya mata. Setuju?
Setiap wanita punya pakaian. Setuju?

Nah, seorang wanita memakai pakaian. Pria melihat wanita itu. Gak masalah kan?

Lalu, seorang wanita memakai pakaian. Kali ini bisa dibilang kurang bahan. Dadanya tidak tertutup secara sempurna. Belahan dadanya pun terlihat. Bahkan buah dadanya tampak sebagian. Seorang pria melihat wanita itu. Gak masalah kan?

Seorang wanita lain memakai pakaian. Roknya pendek. Nyaris satu jengkal di atas lutut. Terlihat kaki wanita itu. Bahkan paha wanita itu juga ikut terlihat. Seorang pria melihat wanita itu. Gak masalah kan?

Kemudian, seorang wanita memakai pakaian. Kaus ketat dengan belahan rendah, pendek pula. Wanita itu naik ke atas mini-bus angkutan kota. Ketika wanita itu naik, dia tidak memegang dadanya dan juga tidak menarik kausnya ke arah pantatnya. Seorang pria di dalam mini-bus angkutan kota itu melihat wanita itu. Gak masalah kan?

Terus, masalahnya apa? Gak ada masalah kan?

Eh, tunggu dulu..

Pria-pria yang melihat wanita-wanita tadi tidak hanya melihat wanita itu. Atau hanya melihat pakaian wanita itu. Pria-pria tadi melihat apa yang tidak ditutupi oleh pakaian wanita itu. Salahkah para pria itu melihat apa yang tidak ditutupi para wanita itu? Pemandangan indah kan tidak boleh dilewatkan?

Masalahkah?

Terus, yang salah mata atau pakaian? Atau sebenarnya tidak ada yang salah?


Empat Mata yang Tidak Sensual

Gue seharusnya udah buat sebuah paper mengenai RUU-APP. Kalo dalam bahasa Inggris, kalimat itu bisa dibuat lebih jelas pengertiannya. I should have made a paper about RUU-APP. But I haven't. Dan sepertinya memang gak akan pernah membuat tuh paper.

Gue gak ngurus lagi kalau ada berita mengenai RUU-APP. Tetapi, gue tadi nonton acara Empat Mata di TV7. Yang membawa acaranya adalah Tukul. Gue tahu acara ini juga karena tertarik iklan berjalan sewaktu menonton The Lord of the Ring - The Fellowship of the Ring. Isinya memang mengundang nafsu cowok. Gue gak gitu ingat isi iklan berjalan itu. Tapi ada kata sensualitas, Rahma Azhari, dan Aline.

Gue jamin (walaupun bukan jaminan uang kembali) hampir semua cowok yang udah pernah tahu gimana Rahma Azhari pasti pengen nonton tuh acara. Gue sendiri memang sudah sering ngeliat nih cewek di acara-acara komedi gak jelas di beberapa stasiun televisi. Dari setiap penampilannya di acara komedi itu, yang ditonjolkan dari dia itu malah tubuhnya. Gue ingat komentar teman gue dulu di Bandung kalo ngeliat dia di TV. "Body-nya itu lho. Tapi mendingan kakaknya lah. Sarah Azhari."

Kalau Aline, gue tahu nih cewek waktu pernah lihat di majalah FHM ada rubrik Ask Aline. Terus, dia sendiri pernah masuk koran Kompas hari Minggu. Di rubrik Sosialita. Gue ingat kalau di dalam rubrik itu diceritakan kalau Aline termasuk di salah satu dari 100 cewek terseksi versi majalah FHM. So, gue udah ngerti nih acara maksudnya mau lari kemana.

Gue ganti-ganti saluran televisi yang gue tonton. Di jam yang sama dengan acara Empat Mata itu ada acara Fear Factor edisi Miss USA. Terus, ada juga acara Superbike di Global TV. Sewaktu kembali melihat TV7, gue langsung nonton dengan seksama. Rahma Azhari dengan pakaiannya yang tidak menutupi bagian atas tubuhnya dengan sempurna itu telah membangunkan sesuatu dari tubuh milik laki-laki yang menonton acara itu. Paling tidak milik saya ikut bangun. (Maklum, gue laki-laki normal.) Ah, susah menceritakannya.

Gue bingung tuh acara dibuat di jam 10 malam dan rating(?) acaranya dibuat SU atau Semua Umur. What the hell is going on? Acara seperti itu dibuat untuk Semua Umur? Pantes aja banyak ormas-ormas yang ingin RUU-APP segera disahkan.

Secara keseluruhan, acara Empat Mata di TV7 yang gue tonton tadi garing banget. Maksa banget. Apalagi inti dari acara malam itu yang sebenarnya membicarakan masalah sensualitas malah ngaco gara-gara Tukul malah sibuk beradu ejekan ama Omas.

Walaupun garing, ada juga hal yang bisa dijadikan bahan untuk diomongin. Rahma Azhari tadi ngomongnya cewek seksi itu lebih dilihat dari inner beauty-nya. Tetapi, Aline malah bilang kalau seorang cewek itu dikatakan seksi dilihat secara fisik. Terus, yang mana dong yang benar di antara dua selebritas ini?

Asrama Putra STTJ, Dempo 14, Jakarta
1:16
29 Mei 2006
DAY8063

Thursday, May 25, 2006

Konfusianisme

Mata Kuliah : Pengantar Filsafat Timur
Dosen : Pdt. Stanley R. Rambitan, M.Phil.

Konfusianisme

Tokoh yang memunculkan ajaran Konfucianisme ini adalah Conficius atau Konficius. Ada buku yang menuliskan nama asli tokoh ini adalah Kung Fu Tzu atau Kung Sang Guru, dan ada juga yang menuliskan namanya adalah Kun Fu Tse. Dalam penulisan makalah ini, penulis akan menggunakan nama Conficius yang merupakan sebutan nama asli tokoh ini yang dilatinkan.[1]

Conficius lahir pada tahun 551 sebelum Masehi di kabupaten Lu (sekarang berada di provinsi Shantung di Cina bagian Timur). Bapaknya meninggal saat ia masih berumur 3 tahun. Ibunya miskin. Conficius terpaksa mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keuangan. Penderitaan dan kemiskinan sejak muda membuat Conficius merasa ia memiliki ikatan dengan kebanyakan orang.

Conficius menyelesaikan pendidikannya dalam waktu singkat. Conficius memusatkan perhatiannya pada pendidikan pada umur 15 tahun. Pada umur 20 tahun, Conficius sudah menjadi seorang guru privat. Conficius menjadi guru privat setelah menjabat beberapa jabatan tidak berarti dan menjalani suatu pernikahan yang tidak berhasil. Pekerjaannya sebagai guru privat kemudian menjadi profesinya.

Nama baik dan kebijaksanaan hidup Conficius kemudian tersebar luas dengan cepat dan menarik perhatian sekelompok pengikut. Para pengikut Conficius bahkan memberikan klaim bahwa belum ada orang seperti Guru mereka itu. Walaupun begitu, profesi Conficius sebagai guru privat merupakan sebuah kegagalan jika ditinjau dari ambisi hidupnya. Tujuan hidup Conficius sebenarnya adalah menjadi seorang pejabat di pemerintahan. Conficius meyakini teori-teorinya tidak dapat dilaksanakan jika teori-teorinya tidak disalurkan langsung melalui kehidupan nyata, yaitu pemerintah.

Suatu ketika, Conficius pada akhirnya mendapat jabatan dalam pemerintahan, namun jabatan tersebut bukanlah jabatan yang yang memiliki kekuasaan. Jabatan tersebut diberikan seorang penguasa yang meminta nasehat Conficius. Namun, karena mengetahui tipu muslihat penguasa tersebut memberikan jabatan tersebut agar Conficius tutup mulut, ia pun mengundurkan diri.

Lalu Conficius berkeliling dari satu negara ke negara lain untuk menawarkan nasehat yang tidak diminta oleh penguasa setempat. Ia memberikan nasehat mengenai cara memperbaiki pemerintahan penguasa itu. Hal ini dilakukannya sambil mencari kesempatan untuk mewujudkan cita-citanya. Conficius pun dipanggil kembali sewaktu terjadi pergantian pemerintahan di negaranya. Sadar bahwa ia sudah terlalu tua untuk menjadi pejabat, ia menghabiskan waktunya untuk mengajar dan menyunting kitab-kitab klasik secara tenang. Pada tahun 479 sebelum masehi, dalam umur 73 tahun Conficius meninggal dunia.[2]

Pokok-pokok Ajaran

Konfusianisme menggunakan istilah Dao. Istilah ini digunakan dalam hal-hal yang berhubungan dengan moralitas, perangkat peraturan, atau asas perilaku dalam pengertian sosial dan politik. Dao berarti cara hidup atau tatacara kehidupan insani (yang berhubungan dengan manusia). Ia juga menekankan tatacara manusia harus sesuai dengan tatacara alam. Hubungan seorang manusia dengan manusia lainnya juga harus mengikuti tatacara kehidupan yang telah dibangun oleh orang bijak kuno berdasarkan tatacara alam (Dao).[3]

Pandangan Konfusianisme tentang Manusia[4]

Kodrat manusia merupakan pemberian langit. Hukum kodrat manusia ini tidak terlepas dari alam semesta. Hukum yang diterapkan pada manusia ini sama dengan hukum yang mengatur pergantian musim dan proses alam yang lain. Menurut Conficius, manusia merupakan fungsi dari alam, artinya manusia harus berpatokan kepada alam dalam menjalani kehidupan.

Alam sudah dapat mengatur dirinya sendiri. Manusialah yang menjadi penyebab kemungkinan terjadinya kekacauan alam. Alam sudah memiliki aturan-aturan bagi bekerjanya alam dan juga bagi perilaku manusia sebagai bagian alam. Manusia sebagai fungsi dari alam seharusnya mengikuti aturan-aturan itu. Jika manusia dapat mengikuti aturan-aturan itu, maka alam akan selalu dalam keadaan tenang. Manusia pun dapat mempertahankan posisinya yang baik di dalam dunia dan terhindar dari kekacauan. Jika manusia tidak dapat mengikuti aturan-aturan itu dan malah berbuat seenaknya, maka alam akan kacau.

Tujuan manusia menurut Konfusianisme adalah mencapai keharmonisan ataupun keseimbangan. Keharmonisan dengan alam dan juga keharmonisan dengan sesama manusia.

Beberapa pokok ajaran Conficius:

1. Setiap manusia memiliki Yen. Yen berarti setiap manusia harus memiliki keluhuran budi, cinta, dan kemanusiaan dalam dirinya. Orang yang telah memiliki Yen senantiasa akan bersedia mengorbankan dirinya untuk menjaga keseimbangan dirinya dengan orang lain. Hal ini membuat Yen tetap berada di dalam dirinya. Di dalam masyarakat, orang yang memiliki Yen terlihat sebagai orang yang ulet, rajin, dan suka bekerja. Di dalam kehidupan sebagai individual, orang yang memiliki Yen terlihat sebagai orang yang ramah, tidak mementingkan diri sendiri, dapat merasakan penderitaan orang lain serta dapat menghargai perasaan orang lain dengan mengukur diri sendiri. Dalam hal menghargai perasaan orang lain dengan mengukur diri sendiri, Conficius menyatakan sebagai berikut: “Jangan berbuat sesuatu terhadap orang lain yang tidak Tuan ingin akan menimpa diri Tuan sendiri.”[5]

2. Untuk menjaga keseimbangan, manusia harus menjaga 5 hubungan timbal balik sebagai suatu lingkaran keseimbangan hidup, yaitu hubungan yang seimbang.[6]

a. Hubungan antara ayah dan anak. Jika tercapai hubungan yang seimbang, maka Ayah mencintai anaknya dan anak menghormati ayahnya

b. Hubungan antara saudara tua dan saudara muda. Jika tercapai hubungan yang seimbang, maka yang lebih tua berlaku baik terhadap yang muda dan yang muda menghormati yang lebih tua

c. Hubungan antara suami dan istri. Jika tercapai hubungan yang seimbang, maka suami akan berbuat baik kepada istinya dan istrinya memperhatikan suaminya.

d. Hubungan antara kawan yang lebih tua dan yang lebih muda umurnya. Jika tercapai hubungan yang seimbang, maka timbul perasaan kasing sayang terhadap satu sama lain dan yang satunya menghormati dan menghargainya.

e. Hubungan antara raja dan rakyatnya. Jika tercapai hubungan yang seimbang, maka raja akan bertindak adil dan melindungi raknyatnya, dan raja akan setia dan taat kepada rajanya.

3. Konsep pembetulan nama-nama. Conficius hidup pada masa Cina hidup dalam dalam ketidakteraturan, degradasi moral, dan anarki intelektual. Seorang muridnya bertanya apa yang akan Conficius lakukan jika Conficius memerintah negara.Conficius menjawab bahwa hal satu-satunya yang perlu dilakukan adalah pembetulan nama. Seorang penguasa hendaknya bersikap sebagai seorang penguasa, seorang menteri bersikap sebagai seorang menteri, seorang bapak bersikap sebagai seorang bapak, dan seorang anak bersikap sebagai seorang anak.

Menurut Conficius, jika nama-nama tidak betul, maka ucapan tidak akan mengikuti alur alam dan tidak ada sesuatu yang dapat didirikan dengan mantap. Jika demikian, maka tidak ada aturan perilaku yang dapat ditegakkan. Akibatnya hukum dan penghukuman tidak dapat berjalan. Jika hukum dan penghukuman tidak dapat berjalan, maka orang tidak tahu tindakan apa yang seharusnya dilakukan. Akibatnya terjadi ketidakteraturan tindakan.

Kekacauan seperti inilah yang menurut Conficius menjadi penyebab kekacauan pada negaranya. Seorang penguasa tidak bersikap sebagai seorang penguasa, dan seterusnya. Untuk mengatasi kekacauan itu, menurut Conficius perlu dilakukan pembetulan nama sehingga setiap nama harus sesuai dengan hakikat idaman yang ditentukan oleh alam.[7]

Daftar Pustaka

Takwin, Bagus. Filsafat Timur: Sebuah Pengantar ke Pemikiran-pemikiran Timur. Yogyakarta: Jalasutraha, 2003.

Smith, Huston. Agama-agama Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001.

Arifin, H.M. Menguak Misteri Ajaran Agama-agama Besar. Jakarta: Golden Trayon Press, 1986.



[1] Bagus Takwin, Filsafat Timur:Sebuah Pengantar ke Pemikiran-pemikiran Timur (Yogyakarta: Jalasutraha, 2003) hal. l 83.

[2] Huston Smith, Agama-agama Manusia (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2001), hal 188-191.

[3] Bagus Takwin, Op.Cit.

[4] Ibid., 86-87

[5] H.M. Arifin, Menguak Misteri Ajaran Agama-agama Besar (Jakarta: Golden Trayon Press, 1986), hal. 29-30.

[6] Ibid. hal. 32.

[7] Bagus Takwin, Op.Cit., hal 87-89.

Paper ini gue kerjakan semalam. Paper ini sebagai tugas untuk ujian susulan gue. Gue memang gak ikut ujian akhir semester nih mata kuliah gara-gara sakit. Tadi gue baru ngumpulin di BAA nih paper sama Kak Malen. -DAY8060-

Potong Saja, Pak!

"Potong saja, Pak!"

Kalau saja kalimat itu tidak keluar dari mulutku 7 tahun yang lalu di tanggal yang sama dengan hari ini..

Kalau saja..

DAY8060


Talk to the Hand

Gimana sih hidupmu Vontho?
Apakah yang kau pikirkan?
Kau tidak mau belajar dari kesalahan. Kalau saja kali ini kau DO, berarti kau sudah masuk ke dalam lobang yang sama. Goblok mana kau sama keledai?

Ah, dirimu hanya memikirkan hal bodoh selama ini. Tak penting untuk hidupmu. Apa sih yang bisa kau dapatkan dari hal yang gak penting itu? Hanya kesenangan sesaat bukan? Menuliskan ini di komputermu sebenarnya bukan kesenangan, tetapi tetap saja kau lakukan. Bodoh bukan? Bahkan yang bukan kesenangan pun kau lakukan?

Mau kemana kan kau bawa hidupmu vontho? Tak kah kau ingat lagu yang dianggap aneh ama teman-temanmu? Isi lirik lagunya : hidupmu bukan kebetulan. Mana bisa kau mengerti itu. Betul?

Sekarang, kerjakan saja paper Filsafat Timurmu. Jika tidak, DO sudah di depan matamu.

Asrama Putra STTJ, Dempo 14, Jakarta
23:59
25 Mei 2006
DAY8059



Monday, May 22, 2006

Qwerty Query: Why Do We Still Type This Way?


http://tech.yahoo.com/blogs/devlin/404
Ini adalah link ke sebuah tulisan berbahasa Inggris. Tulisan ini berisi tentang alternatif lain layout keyboard. Kalau yang secara umum kita pakai sekarang adalah Qwerty, alternatif yang disarankan oleh penulis tulisan ini adalah Dvorak. Just see it!

Sunday, May 21, 2006

Gue Sakti, eh Sakit

Gue lagi sakit. Komplikasi. Sakit kepala, demam, flu, batuk, sakit tenggorokan, sakit perut. Itu baru sakit secara fisik. Sudah sejak hari Kamis yang lalu. Berobat? Gue males berobat.

Secara psikologi, gue menderita neurosis. Berobat? Ada yang mau ngobatin?

Warnet Global, Proklamasi 27, Jakarta
13:49
22 Mei 2006

Friday, May 19, 2006

Please dong, deh!

Teman seasrama gue datang ke warnet tempat gue ngenet. Pas-pasan pula dia dapet tempat di sebelah gue. "Masa di LAI gak ada PKJ?" ucapnya dengan raut wajah yang aku bingung menggambarkan apa. Dia bilang sih mau ngirim email ke orang LAI itu.

Dia buka Internet Explorer. Bah, gue yang goblog atau tolol ya. Dia malah bilang kalau dia lupa Yahoo!ID nya. Ampuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuun....... Mo ngirim email tapi alamat email sendiri gak tahu. Cem mananya orang ini?

Terus, dia mau pake komputer gue pula mo ngirim email yang dia maksud. Setelah gue klik compose di Yahoo!Mail Beta gue, dia baru bilang kalau yang mau dia kirim itu dua lirik lagu dari PKJ (Pelengkap Kidung Jemaat). Alamak.... Gak ngobrol dari tadi anak ini, bah..

Awak yang udah agak palak ini pun langsung berpikiran sebaiknya dia tidak mengganggu waktuku dengan harus mengetik lirik lagu itu di tempatku. Aku pun memasukkan ID dan password email gue yang di Gmail di komputer yang sedang dia pake. Setelah masuk, dia kusuruh memilih Compose Mail. Setelah terbuka juga, dia masukin alamat email yang mau dia kirimin lirik lagu itu ke kolom "To" nya. Yang bikin kuping gue kesurupan, dia malah nanya di Subject itu isinya apaan. Amang oi amang. Sudah berapa tahun kau di bumi ini, Nak? Waktu aku bilang isi dengan judul emailnya, dia malah salah tanggap. Dia pikir seluruh isi email ditaro di bagian subject itu. Ditekannya "ENTER". Alamak.. Bencana ini, pikirku. Emailnya terkirim. Tanpa ada isi apapun kecuali signature gue yang masih beralamat di Dayeuhkolot.

Kusuruh lagi dia mengulangi. Tak tahu lagi awak mau bilang apa waktu dia masih menekan "ENTER" juga waktu cursornya masih di kolom Subject. Diulangi lagi. Kali ini dia baru bisa mengetik apa yang mau dia kirim. Tak lama terkirim juga emailnya itu.

Apa pula maksud dia mengutak-atik isi emailku. Memang dia kuizinkan untuk mengirim email lewat emailku. Tapi janganlah pula sesuka hatinya membuka isi emailku tanpa minta izin dulu dari aku. Dia buka sebuah email forward dari blog entry di Multiply. Blog entry milik Kak Uthe yang berjudul "When I went to Medan." Tanpa dosa dan tanpa rasa malu dia baca semuanya. "Pangsit babi yang mana?" tanyanya seraya membaca terus isi mail itu. Dia memang pernah tinggal di Medan, makanya dia pikir dia mungkin aja tahu.

Setelah buka dua atau tiga email lagi, dia kembali ke Inbox. Ada reply buat email yang dia kirim. Bukan dari recipient yang dia seharusnya kirim. Tapi dari notifikasi kegagalan pengiriman. Dia tanya kenapa bisa seperti itu. Aku sebenarnya mungkin bisa langsung jawab pertanyaannya. Tapi aku lagi malas meladeni terus pertanyaannya yang hampir tiada henti. Baru waktu dia bilang "atau tanya operatornya kenapa bisa begitu ya?" aku baru menjawab seadanya. "Itu mungkin karena alamat emailnya salah" jawabku asal sebenarnya hanya untuk mencegah dia bertanya ke operator. Dia selidiki sendiri apa yang salah di emailnya. Ternyata domain alamat email yang dia kirim salah. Yang seharusnya (at)alkitab.or.id dia taro (at)alikitab.or.id. Ya mana mungkin nyampeeeeeeeeeeeee

Please dong, deh!

Warnet Choyi, Proklamasi, Jakarta
15:41
19 Mei 2006
DAY8053

Choral Nite

Start:     May 22, '06 7:00p
Location:     STT Jakarta Hall



Ini adalah poster untuk mengumumkan acara paduan suara angkatan kami hari Senin mendatang. Acara ini merupakan ujian akhir juga buat mata kuliah paduan suara kami. Poster di atas dibuat oleh gue dan Daniel "Kalkun"..
Not bad

Thursday, May 18, 2006

Gara-gara Cappucino

Pukul 03:43 di handphoneku. Aku belum juga tidur. Aku sadar kalau aku belum bisa tidur sekitar pukul 02:30. Aku masuk ke kamar 3. Bang Hendrik masih bermain Warcraft III. Dan aku pun bilang ke dia kalau aku belum bisa tidur karena ternyata tadi aku minum cappucino di Pizza Hut.

Oiya, gue tadi malam makan di Pizza Hut. Itu juga karena makan bareng anak perwalian Kak Sylvana. Kami ada berempatbelas. Memang sih yang makan bareng itu bukan anak perwalian Kak Sylvana semua. Kak Sylvana juga mengajak Kak Yudit dan Kak Reni (?) pegawai PPWG di STT Jakarta, dan juga Kak Wendy bersama dua orang teman yang bersama dengan Kak Wendy, yaitu Bang Charles dan Bang Lian. Terus ada Bang Martin juga. Kami anak perwalian Kak Sylvana cuma berjumlah 7 orang saja dari yang seharusnya 14 orang.

Kami makan di Pizza Hut Plaza ex. Dari penampilan, kami memang kurang cocok masuk Plaza ex. Teman gue Andre bahkan hanya memakai sandal jepit saja. Tak heran jika orang-orang yang sedang makan di Pizza Hut memandang dengan agak aneh ketika kami berdiri mengumpul di depan Pizza Hut itu. "Mereka merasa terganggu dengan kehadiran kami," pikirku tadi.

Ah, sekarang aku sudah ngantuk. Aku menulis ini memang bermaksud untuk membuatku mengantuk. Tulisan ini berakhir sampai di sini saja.

Huaahhhhhh...

Asrama Putra STTJ, Dempo 14, Jakarta
03:59
19 Mei 2006
DAY8053

Monday, May 15, 2006

Aku Ingin Menangis

aku ingin menangis
sayang, aku seorang laki-laki
boy's don't cry
itu kata orang


aku ingin menangis
menangis sejadi-jadinya
ingin kutumpahkan semuanya
air mata yang tak boleh kukeluarkan

aku ingin menangis


di sini
1:36
16 Mei 2006
DAY8050

Lapar dan Pusing

Sekarang sudah menunjukkan pukul 23:55 di handphoneku. Perutku sekarang sudah sakit. Tadi aku tidak makan malam sama sekali. Perutku hanya aku isi dengan 4 keping roti regal yang ada di perpustakaan asramaku. Itupun aku tidak tahu siapa yang punya roti itu.

Aku baru saja turun dari ruang serbaguna asramaku. Pertandingan Liverpool melawan Westham baru saja selesai. Sepanjang pertandingan babak perpanjangan waktu aku memang tidak memperhatikan lagi pertandingan itu. Aku bermain tenis meja di ruang yang sama bersama dengan Tio, anak Pak Mardi. Oiya, sekadar pemberitahuan, Pak Mardi adalah pegawai STT Jakarta yang bertugas di asrama.  Aku memang tidak jago bermain tenis meja. Hanya bisa serve dan selanjutnya aku selalu jadi bulan-bulanan Tio yang sekarang masih duduk di kelas 1 SMP.

Permainannya memang sekadar bersenang-senang saja, tetapi badanku sampai berkeringatan juga. Mungkin sekarang kepalaku juga seperti pusing karena capai dan tadi aku tidak makan. Asal jangan sampai sakit parah saja.

Yang menjadi pemenang pertandingan tadi adalah Liverpool. Hasil akhir 7-4 setelah Liverpool memenangkan adu pinalti 4-1. Dasar komentator antv dan juga komentator Indonesia yang gak jelas maksudnya apa menanyakan sebab kekalahan Westham lewat adu pinalti kepada suporter Westham. Memang suporternya mengerti dengan jelas apa yang terjadi di lapangan yang pertandingannya dilaksanakan jelas-jelas di Eropa sana. Aku langsung meninggalkan ruang serbaguna, tempat beberapa orang temanku juga menonton pertandingan tersebut, ketika mendengar komentar suporternya yang juga tidak kalah ngawur dengan maksud si komentator antv. Ah, sudahlah..

Sekarang sudah seharusnyalah aku memikirkan paper Liturgika dan juga mini-skripsi Bahasa Indonesiaku. Honestly, aku belum mengerjakan sama sekali mini-skripsi Bahasa Indonesiaku yang jumlah halamannya harus di atas 10 halaman. Paper Liturgika memang sudah dalam rencana pengerjaan dalam 3 hari terakhir. Tetapi aku selalu stuck. Sekarang, setelah waktunya tinggal lebih kurang 50 jam, aku masih baru mengerjakan pendahuluan dari paper Liturgika. Dan mini-skripsi belum sama sekali??? Apa sih yang aku pikirkan? KERJAKAN!!!!

Waktu pun berlalu. Sekarang di handphoneku sudah menunjukkan pukul 00:16. Perut ingin diisi. Paper minta dikerjakan. Kepala sudah mendekati pusing. Tetapi waktu terus berlalu.

Tolong!!!!

Asrama Putra STTJ, Dempo 14, Jakarta
00:16
14 Mei 2006
DAY8048

Gak Jelas (Sebelum Tidur)

Paduan Suara dalam Ibadah


Malam ini harus sudah selesai. Geblek/ mana mungkin sebentar lagi aku sudah pasti dalam keadaan tidur pulas. Ampun deh. Gue niat gak sih mengerjakan tugas dan juga mempersiapkan diri untuk UAS. Kalau tidak, lebih baik mampus saja dirimu dari dunia ini. Geblek!!!!!!!!!!!!!!!!


Musik merupakan bagian yang penting dalam ibadah.


Asrama Putra STTJ, Dempo 14, Jakarta
sebelum tidur pagi hari
13 Mei 2006

Thursday, May 11, 2006

Diary Virus


Virus ini tidak bisa dideteksi oleh Norton Antivirus. Ini adalah hasil scan terhadap flashdisk gue yang masih terdapat Diary.exe nya. FYI, update terakhir NAV gue adalah yang kemarin

Ini adalah capture dari hal-hal yang menjadi perhatian saya setelah laptop teman saya dan juga flash disk saya terinfeksi virus W:32.Brontok-W.

Pusing!

Wednesday, May 10, 2006

Virus Mampus

Ini baru namanya mampus.

Sekarang memang minggu tenang. Namanya aja sih minggu tenang. Tetapi seharusnya tidak boleh dihadapi dengan tenang, apalagi tenang-tenang. Masalahnya, gue adalah salah satu (mungkin satu-satunya) orang yang tenang-tenang menghadapi minggu tenang ini. Paper ada dua buah yang harus diselesaikan, yaitu paper Liturgika dan mini-skripsi Bahasa Indonesia. Jangan tanyakan padaku sudah sampai di mana gue mengerjakannya, karena sampai sekarang gue masih bingung. Padahal Liturgika dikumpul Senin depan dan Bahasa Indonesia dikumpul Rabu depan. Kalau Liturgika sih bisa dikit aja asal ngena isinya. Bahasa Indonesia? Namanya juga mini-skripsi. Mesti banyak dong jumlah halamannya. Paling tidak 10-15 halaman. Mampus deh?!

Tadi pagi aku dikejutkan oleh adanya orang yang menelepon gue ke asrama. Tumben? Ternyata teman seangkatan gue. Cewek. Si Maria. Punya masalah dengan flash-disknya yang gak bisa diapa-apain. "Aku gak ngerti. Soalnya belum pernah mengalami seperti itu." That's what I said to her. Aku pun menyuruh dia datang ke asrama.

Tak lama, dia dan Rael dan juga Merry udah tiba di asrama gue. Gue buka di komputer gue. Found the problems. Membaca filenya sih bisa, tetapi menghapus filenya dan sebagainya yang berhubungan dengan menambah atau mengurangi jumah file di dalam flash-disknya tidak bisa dilakukan. The disk is write protected. Write protected gimana? Memang flash disk ada yang pake write protect? Terus terperangahlah gue karena melihat ternyata isi flash disknya dia berisi file berikon MS Word tetapi ternyata berekstensi *.exe. Virus.. Selamat datang...

Pulanglah mereka. Dengan flash disknya ditinggalin ke gue karena gue pikir masalahnya sesederhana file aslinya disembunyiin ama virus itu dan bisa dilihat dengan sedikit utak-atik di Folder Options. Eh, ternyata tidak bisa.

Tak lama berlalu, Rael pun menelepon. "File Word di laptopnya Irma dan Putri udah gak bisa dibuka lagi. Gue datang ke situ ya?"

Rael pun datang ke asrama gue. Dia membawa dua buah laptop di tas ranselnya. Gue utak-atik sebentar. Gue nyerah.. Norton Antivirus gak bisa menghapus file *.exe jahanam yang ada di laptop Irma, yang berarti di laptop Putri juga gak bisa dihapus dengan antivirus. Gue memang bisa ngakalin untuk bisa lihat file *.doc aslinya. Tapi isinya udah gak normal juga. Kalau gue hapus semua *.exe nya, ntar malah berabe. Makanya gue sekarang ke internet untuk nyari update terbaru. Terus nanyain di dunia maya ini apakah sudah ada antivirusnya, atau cara mengatasinya. Tetapi sepertinya tuh virus juga belum beredar dengan baik. (ini pikiran GOBLOG)

Jika saja antivirus terhadap virus buatan orang Indonesia yang "concern" terhadap Indonesia ini cepat ditemukan. Jika tidak, bisa mampus tuh teman gue si Irma yang sudah nyelesain paper Liturgikanya dan file MS Wordnya gak bisa kebuka gara-gara virus jahanam itu.

Gila, download progress untuk update antivirusnya masih 50%?
Mampus deh.. Mana tugas gue belum ada yang selesai.. Terus barusan ada sms dari Theofanny. "Eh. u da dmn?g da di dempo neh..cpt kesini,bantuin g bikin tabel.ga pk lama=>"

WOIIIIII!!!! Bisa mampus beneran nih gue?!

Warnet Choy, Proklamasi, Jakarta
14:56
10 Mei 2006
DAY8044

Tuesday, May 9, 2006

Perkara Receh

Coba bayangkan kalau ada seorang yang setiap hari mengambil uang Anda? Anda pasti akan jengkel walaupun uang yang dia ambil hanyalah sebesar 200 perak sehari. Itulah yang saya rasakan. Ada seorang teman saya yang beberapa hari ini mulai rutin mengambil uang receh saya.


Sepele memang. Apalagi saya sering hanya mengatakan, "Sok" (bahasa Sunda yang berarti silakan).


"Ada 200 gak, Tho?" lalu tangannya mulai mencari-cari uang receh di atas mejaku tanpa ada kata "ya" dariku. Setelah mendapatkannya, "bagi 200 ya, Tho?" pintanya.
"Sokk..."


Walaupun hanya 200 perak, tetapi saya tidak bisa terima. Masa dia memintanya setelah dia mengacak-acak mejaku yang sudah berantakan? Masa sih mintanya setiap hari? Saya sih maklum kalau uang tersebut memang dia minta karena dia tidak punya uang lagi. Atau untuk keperluan yang penting sekali. Dia mengambil uang itu untuk menambah uangnya untuk membeli rokok. Paling tidak itulah anggapanku.


Kejadian ini bukan hanya terjadi sekali. Sudah sering sekali. Orangnya bahkan berbeda-beda. Parahnya ada teman saya yang mengambil uangku dari sebuah stationery pot dari M2 magazine yang aku jadikan tempat uang recehku. saya ada di situ saat itu pura-pura sedang tidur dan dia mengambilnya tanpa permisi. Bukan hanya itu, orang yang sama juga pernah berusaha mencari di mana saya menyembunyikan tempat uang recehku itu, di dalam kamarku, juga saat saya pura-pura sedang tidur.


Ada juga oknum lain yang memang meminta dengan "cukup sopan." Tetapi, saya tidak mau memberikannya. Itu hanya karena dia meminta uang tersebut untuk rokok juga. Parahnya orang ini malah ngotot kalau yang dia lakukan tidak sama dengan pemalakan. Padahal dia langsung seperti memaksa di saat saya tidak memberikan uang yang dia minta.


Lalu, ada juga yang meminta seperti ini. "Ada 1000 gak Tho? Bagi, ya!" Persis seperti yang di atas. Tetapi nilainya lebih besar. Dalam kasus seperti ini, ada yang mengambil langsung lembaran seribu rupiahku yang sering terletak begitu saja di atas mejaku, dan ada juga yang mengambil setelah "memungut" satu persatu terlebih dahulu uang dari tempat uang recehku itu.


Perkara receh memang. Tetapi jika setiap hari, saya berarti harus menderma kepada orang lain sebesar seribu rupiah setiap minggu. Empat ribu rupiah sebulan. Empat ribu itu sudah bisa untuk makan siang sekali, kalee... Itu kalau hanya satu orang saja. Kalau menderma untuk orang yang tidak punya sih tidak apa-apa. Tetapi kalau menderma untuk rokok orang lain, saya tidak bisa terima. Selain itu, tidak ada di antara mereka yang tidak mampu.


Salah siapa perkara receh ini bisa terjadi? Salahkukah? Bisa jadi. Kalau saja aku tidak mengumpulkan uang recehku, kalau saja uang recehku tidak bertebaran di mana-mana di kamarku, kalau saja uang lembaran seribu rupiahku tidak berceceran di kamarku, mungkin perkara receh ini tidak akan terjadi. Sayang, sepertinya mereka sudah mengenalku sebagai "vontho si penyedia uang receh." Walaupun tidak seperti itu, mereka paling tidak mengenalku sebagai orang yang hanya bilang "sok" ketika mereka dengan sesukanya mengambil sesuatu dari kamarku.


200 perak? Ah, perkara receh. Sok atuh.


Asrama Putra STTJ, Dempo 14, Jakarta
21:45
8 Mei 2006
DAY8042

Monday, May 8, 2006

Kangen?

aku berjalan ke arah kampusku di proklamasi
dari arah stasiun cikini
earphone masih menempel di (dalam) telingaku

kulihat seorang wanita berpakaian rapi di seberang sana
langsung kututup hidungku
bukan karena melihat wanita itu
ataupun bau dari wanita itu
tertusuk hidungku oleh bau sampah
dari tempat pembuangan sampah yang ada di seberang juga

tak kuperhatikan lagi wanita itu
kudengarkan saja radio dari USB Flash Diskku
kali ini iklan juga
iklan Sudirman Place

kulihat ke atas
kereta api dengan lokomotif berwarna putih
gerbong penumpangnya berwarna kuning
sepertinya KA Parahyangan
baru dari Bandung

jadi pengen naik kereta api lagi
jadi pengen ke Bandung lagi
ke Dayeuhkolot
bertemu teman-teman lama di STT Telkom

kangen?
mungkin
tapi aku hanya ingin bertemu mereka


Medio April 2006

Akhirnya

ku masuk ke warnet

warnet di kampusku



kata penjaganya sedang disconnect

kutunggu saja



tak sampai sepuluh menit ku menunggu

penjaga warnet menghidupkan komputer

satu-satunya komputer yang bisa digunakan oleh client



tiba-tiba muncul seorang pria

hitam

besar

perutnya buncit

sepertinya orang Papua

atau orang dari Indonesia Timur

dia lalu meletakkan tas yang dia bawa

tepat di meja komputer yang sedang dihidupkan



gila...

nih orang nyelonong aja...



penjaga warnet tidak bisa berbuat apa-apa

dia hanya bisa menghiburku dengan meminta maaf

dia juga menjamin orang itu hanya sebentar

biasanya



kutunggu...



kuperhatikan dia melakukan apa

sepertinya sedang membalas email

dikeluarkan sebuah alat dari kantongnya

kurasa itu adalah electronic-dictionary

ya ampun



sepuluh menit berlalu

aku masih menunggu



dua puluh menit berlalu

aku masih menunggu



tiga puluh menit berlalu

aku tetap menunggu

sambil menulis ini di kertas



empat puluh lima menit berlalu

dia selesai juga



akhirnya...



Medio April 2006






Friday, May 5, 2006

Hari Terakhir

Ini adalah hari terakhir kami kuliah untuk semester genap.


Minggu depan adalah minggu tenang.


Minggu depannya lagi adalah minggu UAS.

Tired

I'm tired. I used to stop browsing about one and a half hour ago. But my friends came and asked me to help them find the article they need for their paper. My head is dizzy now. I'm hungry too.

Wednesday, May 3, 2006

Presiden Mengesahkan RUU APP

Akhirnya Presiden mengesahkan Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP) menjadi Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi. Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengesahkan RUU tersebut tadi pagi di antara sekitar pukul 00.47 sampai pukul 05.17...





...dalam mimpi saya.






Apakah mimpi saya akan menjadi kenyataan?
Nantikan jawabannya di TV kesayangan Anda!


Asrama Putra STTJ, Dempo 14, Jakarta
09:00
4 Mei 2006
DAY8038

Tuesday, May 2, 2006

Belum Matang

Something deep inside me says that I'll not pass this semester well..
Gue belon matang..

this morning - in my class - mata kuliah bahasa Indonesia
2006-05-03


Monday, May 1, 2006

Ucapan Terimakasih

Hari ini aku ulang tahun yang ke-22...

Aku bangun pagi ini sekitar pukul 5 pagi. Untuk mengerjakan tugas makalah kelompok untuk mata kuliah Filsafat Timur. Inilah yang membuat aku serasa kuatir akan hidupku. Nggak jelas kan?

Sewaktu mengerjakan tugas itu, sebuah sms aku terima dari dosen bahasa Inggrisku di semester...

tulisan ini sebenarnya ditulis dengan tujuan untuk mengucapkan terimakasih buat orang-orang yang mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku pada hari itu, 1 Mei 2006. tulisan ini telah menjadi draft selama lebih dari 3 tahun. hari ini, 7 Mei 2009, tulisan ini di-publish walau tidak diselesaikan.

Exhausted

I am exhausted
I am tired
Also weary
My head dizzy
Just in my 8035th day of my life
    my 22nd birthday

No more "Happy Birthday to Me"



A403, STT Jakarta
11:15
May 1st, 2005

Happy Birthday to Me

Happy birthday to me..
Happy birthday to me..
Happy birthday..
Happy birthday............
Happy birthday to me...

That's one of my favourite song. Even when the day is not actually my birthday. Just ask my friends that ever live together with me as homemate. They will know that I often sing this song. Maybe that's been a kind of trade mark of me.

Today is the day. The day of my birthday. 22 years have been through with tears and laughters.

Thanks God.

"Feeling happy just to be here today. Feeling happy just to be me and be alive."
Alive - Jennifer Lopez

May 1st, 2006
16:36