Pages

Thursday, August 30, 2007

the last post?

I think this is will be my last post.
After today, the warnet that I use to go almost every day will be closed started from tomorrow. This means it's a kind of difficult to me to go online anymore.

Bye-bye..

I'll see you after I find another warnet.

Wednesday, August 29, 2007

Gue, Diponegoro, dan A-Sleeping-Homeless-Guy




Foto ini adalah salah satu dari foto yang gue ambil setelah selesai menonton film Rush Hour 3 di Djakarta Theater. Jalan kaki dari Bunderan HI ke rumah gue yang terletak di dekat Tugu Proklamasi, gue tentunya harus melewati Taman Suropati. Ngambil foto di Taman Suropati sih sudah sering, tetapi gue belum pernah ngambil foto Patung Pangeran Diponegoro tepat dari dalam bunderan(?) tempat patung itu berada.

Nah, foto ini gue ambil setelah tiba di tempat itu. Gue baru sadar kalau ternyata plastik (pojok kanan bawah foto) yang terletak tidak jauh dari tempat gue berdiri itu adalah plastik yang digunakan oleh seorang tunawisma untuk menutupi tubuhnya sewaktu dia tidur.

Jadi deh foto ini berjudul Gue, Diponegoro, dan A Sleeping-Homeless-Guy...

Oiya, walaupun dia hanya seorang tunawisma, dia tidur di dekat orang nomor dua di negeri ini tidur.

Tuesday, August 28, 2007

Bunderan Hotel Indonesia


taken:24/08/2007 20:42:16

Untuk pertama kalinya, gue akhirnya berhasil mengambil foto di Bunderan HI. Gue yang gak punya kamera sendiri harus menunggu momen-momen tertentu di kampus gue supaya gue bisa meminjam kamera digital milik teman gue atau milik sepupu gue. Nah, sekarang ini sedang ada rangkaian pertandingan Dies Natalis 73 di kampusku. Gue pun bisa meminjam kamera milik teman gue (Canon Powershot S40).

Nah, foto ini gue ambil setelah pertandingan bulutangkis di kampus gue selesai. Sebenarnya gue hanya bermaksud mau nonton di Djakarta Theatre. Setelah gue turun di Tosari -gue menumpang mobil teman gue- gue jalan ke arah Thamrin. Melihat iklan di Guess di dinding bangunan Grand Indonesia (?), gue mengeluarkan kamera teman gue itu. Take some shots. And this is one of the best pictures I took that night.

Salam ya buat Ayahmu...

Setelah melewati empat semester di kampus gue sekarang, akhirnya gue menemukan seseorang yang kenal dengan Bokap gue dulu. Dia itu teman sekelas Bokap gue sewaktu kuliah di kampus gue.

Awalnya gue gak begitu yakin. Dia hanya bilang kalau dia itu masuk tahun 1974 di kampus gue. Sewaktu dia mengisi daftar hadirlah baru gue yakin kalau dia itu memang teman sekelas Bokap dulu.

Pak Purboyo: "Givendra Saragih.."
Saya mengangkat tanganku.
Pak Purboyo: "Teman saya dulu ada yang bermarga Saragih. Ayahmu pendeta?
Gue: "Iya Pak."
Pak Purboyo: "Siapa namanya?"
Gue: "Apulman Saragih, Pak."
Pak Purboyo: "Iya. Itu teman sekelas saya dulu. Tapi bukan berarti karena anaknya teman saya nilainya saya kasih bagus ya. Salam ya buat Ayahmu."

Seketika teman sekelas gue seperti tersentak mendengar ucapan Pak Purboyo itu - teman-teman gue pada umumnya udah pada tahu kalau Bokap udah gak ada. Gue sih biasa aja.

Selesai jam kuliah, gue berpikir kalau sebaiknya Pak Purboyo itu tahu kalau teman sekelasnya yang dia titipkan salam sudah tidak ada lagi. Gue pun memberitahunya.



Setelah dua minggu mengikuti kuliah darinya, gue jadi berpikir. Kayaknya Bokap gue bakalan setua dia deh sekarang kalau masih ada. Dilihat dari pemikirannya, mereka juga gak gitu jauh beda, jemaat-oriented. Nilai positifnya, gue jadi ingat salah satu alasan mengapa gue masuk ke kampus gue sekarang. Menjadi mirip seperti Bokap (positively) dalam hal sebagai pendeta.

Ah, gue udah ngelantur. Tulisan ini sebenarnya hanya mau bercerita tentang "Salam ya buat Ayahmu..."

foto adalah foto Pak Purboyo sedang mengajar kuliah Pembangunan Jemaat di kelas kami, 27 Agustus 2007.

Sunday, August 26, 2007

Rush Hour 3

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Comedy
Komentar saya: film ini lucu. Sayang, kelucuannya kebanyakan terlontar dari ucapan dan kelakuan James Carter (Chris Tucker) saja. Lee (Jackie Chan) lebih banyak menampilkan aksi. Aksi paling hebat di film ini adalah aksi berantem di menara Eiffel antara Lee dan Kenji (emang dia ada muncul ya di film-film sebelumnya?).

Kalau menonton film ini, jangan melewatkan bagian awal dan akhir. Di awal film saja Carter sudah ditunjukkan sedang mengatur lalu lintas dengan kocak. Di bagian akhir, scenes yang salah ditunjukkan -yang menurut gue malah lebih lucu dari kesuluruhan filmnya.

Nilai akhir: 3. So so aja sih...

Thursday, August 23, 2007

gue dan sekolahku

Gue sekarang kuliah di sebuah sekolah yang umurnya 73 tahun pada bulan September nanti. Orang tahunya kalau sekolah gue adalah sekolah pendeta, which is not (or I may say not anymore). Karena kebanyakan orang tahunya sekolah gue adalah sekolah pendeta, people's expectation from us, the students, hampir seragam. People expect us as angels. People also think that we just learn about how to preach and so on.

If you read this blog entry, would you please tell me what do you think about my school - Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. Gue pengen tahu aja gimana sih pandangan orang tentang sekolah gue...

(foto adalah foto dosen tetap dan wisudawan sewaktu acara Wisuda STT Jakarta 2007)

Monday, August 20, 2007

bodo, bodo, bodo..

kalau sudah nonton film Denias, berarti tahu ucapan "bodoh, bodoh, bodoh.. itu pulau Bromo.."

nah, ini bukan tentang itu. ini tentang betapa banyaknya hal bodoh yang telah kulakukan. seperti yang satu ini.

gue gak tidur hanya untuk membuat jadwal lengkap Pertandingan Dies Natalis 73 kampus gue. (padahal gue bukanlah seksi olahraga dan seni yang mengurus hal itu.) karena gak tidur, eh malah ketiduran sewaktu teman-teman gue udah ke kampus (ada mata kuliah yang gak bisa gue ambil) dan baru terbangun sewaktu jam masuk mata kuliah kedua tinggal 5 menit lagi. tidak seperti minggu sebelumnya dengan keterlambatan hampir serupa, kali ini gue jadinya bolos.

bodo, bodo, bodo...

Wednesday, August 15, 2007

Ratatouille

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Animation
Film animasi buatan Walt Disney ini memang patut diacungi jempol, baik dari segi cerita dan juga dari segi animasi. Selain itu film ini memang sangat menghibur karena banyak memunculkan aksi-aksi lucu.

Film ini bercerita tentang seorang tikus bernama Remy. Sering nyelinap ke rumah orang tetapi kepincut dengan tayangan televisi yang menampilkan acara masak-memasak yang diasuh oleh Auguste Gesteau. Bisa baca buku memasak yang juga ditulis oleh si Auguste Gesteau. Nasib membawanya ke rumah makan milik Gesteau dan di sanalah petualangannya menjadi "little chef" dimulai.

Film ini banyak menyampaikan pesan moral yang mungkin baik untuk anak kecil. Namun demikian, saya tetap percaya setiap orang bisa menafsir apa saja pesan moral suatu film, termasuk film ini. Menurut saya, pesan moral film ini adalah jangan mau makan sampah! (gak nyambung deh kayaknya..)

Dari segi animasi, film ini merupakan film animasi terbaik yang pernah aku tonton (ini cuma menurut saya terntunya, apalagi kalau dibandingin ama The Simpsons). Mirip banget dengan cara pengambilan film biasa. Ketika yang menjadi fokus adalah benda yang lebih dekat, maka benda-benda yang lebih jauh terlihat blur. Detailnya juga hebat. Dalam beberapa scene terlihat sebuah rumah yang terlihat seperti kita melihat rumah di dalam film biasa, tetapi ternyata itu animasi.

Aksi-aksi lucu di film ini memang hanya bisa membuat kita tertawa kalau kita menonton. So, just watch it! Film ini sangat direkomendasikan ditonton oleh para penggemar film animasi dan juga penggemar film berdurasi panjang (seperti saya).

Oiya, terdapat extra film animasi pendek di awal film. Jadi, kalau nonton film ini, sebaiknya jangan terlambat masuknya!

jadwal tayang di 21cineplex

Sunday, August 12, 2007

The Bourne Ultimatum

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Buat yang belum nonton film The Bourne Supremacy, siap-siap aja gak ngerti seperti saya siapa gerangan Pam Landy dan juga Nicky Parsons. Sebenarnya kepala CIA yang muncul di film ini juga gue lupa apakah pernah muncul di film The Bourne Identity. Jadi, saran saya, sebelum menonton film ini, sebaiknya nonton ulang film The Bourne Identity dan juga The Bourne Supremacy. Sebab tidak enak rasanya bertanya-tanya apa/mengapa/siapa ini dan itu karena belum nonton 2 film sebelumnya. Walaupun demikian, tetap saja kita bisa enjoy nonton film ini jika Anda ingin menonton bukan untuk mengikuti ceritanya atau tidak ingin mempermasalahkan ceritanya, tetapi untuk melihat aksi-aksi yang disuguhkan di dalam film ini.

Film ini menyuguhkan banyak aksi Jason Bourne untuk mencari jati dirinya sebenarnya. Dikejar-kejar polisi di Moskow, berlanjut dengan aksi brilian sewaktu bertemu dengan Ross, wartawan The Guardian, Inggris di stasiun Waterloo (Inggris, bukan?), lalu berlanjut dengan selangkah lebih dulu dari CIA untuk berusaha menemui seseorang yang mengetahui operasi yang membuat Jason Bourne lupa atas identitasnya di Madrid. Lalu ada aksi kejar-kejaran dengan polisi di Tangier, Morocco dan aksi melompat dari satu gedung ke gedung lain (as seen in the trailer).

Pokoknya banyak aksi keren yang disuguhkan di film ini. Selain aksi yang dilakukan Bourne, ada juga aksi yang dilakukan oleh the asset (diterjemahkan sebagai "eksekutor"). Tanpa aksi Paz, the asset yang dikirim ke Waterloo dan dalam kejar-kejaran menuju the place where it started, dan aksi Desh, the asset yang dikirim ke Tangier, film ini sepertinya akan menjadi kurang menarik.

Buat gue, film ini memiliki pesan yang gelo. Jangan membunuh kalau tidak tahu alasannya apa.

Jika Anda ingin menonton film ini, saya sarankan untuk tidak menontonnya di 21 Megaria atau bioskop manapun yang soundnya tidak wah. Saya menonton film ini di 21 Megaria Jumat lalu dan hasilnya kepala saya pusing karena suaranya mendem dan layarnya terlalu dekat (ini karena kebodohan gue dan temen gue memesan tempat duduk di baris G). Dan tadi, baru saja saya menonton lagi di 21 Semanggi (dibayarin temen seangkatan gue di SMUNSA Medan sewaktu pertemuan kecil-kecilan di foodcourt Plangi), film ini menjadi sangat enak ditonton karena sound-nya lebih jelas (suara kipas angin di kantor Madrid tidak terdengar euy di 21 Megaria). Karena aksinya memang patut ditonton jika dilengkapi sound wah, buat yang di Jakarta, dianjurkan untuk menontonnya di Blitzmegaplex -menurut saya soundnya terbaik di antara 21 dan XXI di mana saya pernah menonton-.

Selamat nonton aja deh!

lihat jadwalnya di www.21cineplex.com atau di www.blitzmegaplex.com

Thursday, August 9, 2007

Catatan dari OSPEK 2007 Day 1

Hari ini gue dapat tips dari hari pertama OSPEK buat anak baru di kampus gue. Tips tersebut gue dapat dari Romo Simon Petrus Lili Tjahjadi di seminar mengenai Spiritualitas.

Untuk bisa survive di kampus gue, menurut dia ada 2 hal yang perlu diperhatikan:
1. Positif dan kritis. Positif maksudnya berusaha menerima dengan penuh rasa ingin tahu segala sesuatu yang diajarkan. Kritis berarti menjudge yang mana yang benar..
2. 5 C
1.cukup tidur
2.cukup kerja
3.cukup doa/saat teduh
4.cukup gerak
5.cukup sosialitas

some sentences that I quote from what Romo Simon said:

"semua teori pasti ada kelemahannya"
"bukan perbuatan baik dan saleh yang membuat seseorang baik dan saleh, tetapi sebaliknya orang yang baik dan saleh menghasilkan perbuatan baik dan saleh" (Romo Simon mengutip Marthin Luther dalam bahasa aslinya lengkap dengan logat Jerman lalu memberikan terjemahannya ini)

Monday, August 6, 2007

3 Hari untuk Selamanya

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Ceritanya menarik.

Akting tokoh utamanya juga bagus.

Sayang, banyak disensor. (Padahal udah ada label untuk 18 tahun ke atas)

Endingnya juga jelek (atau kena sensor juga gue gak ngerti deh).

Nilai akhirnya: gak apa-apa kan kalau gue kasih 3 aja?

note for my own purpose: ditonton di 21 Megaria bersama Hans dan Rita, 6 Agustus 2007

2,96

2,96..
Naik 1,1..
Itu mungkin karena cuma 16..
Sebelumnya 22 dapat 1,86..
Ah, whatever..
Yang penting sekarang bisa ngambil 24..

Sunday, August 5, 2007

Tour de Jakarta-ku Gagal

Apa yang bisa dilakukan oleh seorang penderita insomnia di saat dia tidak bisa tidur? Pastinya bukan seperti yang gue lakukan di suatu pagi (dini hari) sekitar dua minggu yang lalu.

Setelah bermain cukup lama di warnet, gue makan malam di rumah makan Jawa Timur di seberang toko buku Immanuel. That was about 12 am.

Selesai makan, gue dihadapkan antara dua pilihan. Pulang tetapi tidak bisa tidur, atau do something nuts dengan jalan-jalan mengelilingi Jakarta dengan sepeda gue.

Gue akhirnya mengambil pilihan kedua. The stupid choice..

00.31 Gue mulai mencatat waktu di hapeku. Setelah melewati Jalan Diponegoro, gue mencatat checkpoint pertama itu tepat setelah GPIB Paulus.

00.55 Checkpoint kedua yang gue catat adalah di halte busway Bendungan Hilir.

01.15 Gue tiba di Plaza Blok M. Gue pun berputar arah kembali ke arah Bunderan HI.

01.35 Gue di halte busway Bendungan Hilir lagi.

01.45 Berhenti di lampu merah Bunderan HI.

02.10 Setelah melewati puluhan penjual viagra dan pil biru di Jalan Gajah Mada, gue tiba di Museum Bank Mandiri, Kota.

02.28 ITC Mangga Dua

02.40 Persimpangan Gunung Sahari dengan Jalan Angkasa. Gue memutuskan untuk masuk ke Jalan Angkasa karena pikirku gue bakalan nyampe ke Jakarta Timur.

02.51 Pekan Raya Jakarta. Gile ya.. sewaktu PRJ masih berlangsung, gue gak datang ke sini. Ini, sewaktu udah gak ada lagi, gue malah ke sini.

03.04 Setelah melewati waria di dekat Palazzo Kemayoran yang bilang "ngebut dong Mas sepedanya!" dan melewatkan dua kali kesempatan beli minum di Alfa Minimart, gue tiba di Jalan Suprapto-flyoverGalur.

03.15 ITC Cempaka Mas. That was the first time I passed that place.

03.27 under bypass, Jalan Achmad Yani.

a disaster came right after I saw signpost to turn right to go to Salemba. Sepeda gue rusak di tempat yang gue sebenarnya gak kenal.

03.33 gue masuk Jalan Rawasari Selatan. Haus, ketemu kios yang jual mizone seharga 4000, tak jadi gue beli.

perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki sambil menuntun sepeda gue yang rusak.

03.45 Jalan Percetakan Negara. Thanks God, gue ingat jalan ini. Dulu pernah jalan kaki dari SLTPN 77 di Jalan Cempaka Timur (???) ke Salemba setelah ikut SPMB 2004 hari pertama.

03.50 LP Salemba

03.53 Halte Kesehatan, dog was barking at me.

03.59 rel kereta api, ketemu kios. kali ini jual mizone cuma seharga 3000. akhirnya gue beli dan bisa minum. Pintu rel waktu itu ditutup. Gue istirahat sambil menunggu kereta lewat.

04.02 Kereta api ekonomi yang mau ke Senen lewat, gue pun melanjutkan perjalananku.
Kali ini gue maksain naikin sepedanya walaupun rusak.

04.08 Tiba juga di Salemba. Tak mau menambah kerusakan sepeda, gue jalan lagi.

04.12 Tiba di YAI, dekat RSCM.

04.22 Kontras

04.23 tiba juga di rumah!

Parahnya, walau sudah capek seperti itu, gue baru bisa tidur jam 7.

What a bad day. Tour de Jakarta yang ada dalam pikiran gue selama di perjalanan, akhirnya gagal. Gue hanya bisa melewati daerah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. Damn.. Kalau rusak setelah Tour de Jakarta nya berhasil sih gak masalah. Right?

the picture is the map of the route

Friday, August 3, 2007

still in my mind 2

yeah.. also still in my mind

still in my mind

still in my mind

gue ngantuk banget nih

sekarang ini gue ngantuk banget.

kemarin, tidur jam 23 di malam sebelumnya, bangun jam 2 pagi dan terjaga hingga jam 22 lewat.

hari ini, setelah semalam tertidur sekitar pukul 22.30 setelah lelah terjaga selama kurang lebih 20 jam, gue terbangun sekitar jam 2.30. gue hanya bisa tertidur tadi pagi kurang lebih 1 jam di kamar Hans. dan sampai sekarang belum menyentuh tempat tidur lagi.

gue bener-bener ngantuk..
tetapi masih ada file penting yang harus didownload..
masa tidur di sini?

mirip orang Jepang gitu?

Gue baru saja membaca komentar sepupu gue yang ternyata telah bergabung juga dengan anggota keluarga Saragih Garingging di kerumunan keluarga Purba Sigumonrong join di Multiply.

Komentar-komentar abang sepupu gue yang ngasi gue tiket nonton Final Piala Asia 2007 di GBK ini di foto-foto yang diupload kakakku di sini, di sini dan di sini sampai membuatku tertawa sendiri di warnet.

"Sekeluarga emang narsis ya?"
"Ternyata pernah tinggal di Jepang ya? Itu sebelah kanan ada orang Jepang."

Sewaktu kecil mata gue memang sipit. Bahkan di  foto gue dicium anjing laut di Ancol (1989), gue terlihat merem. Padahal seingat gue ya, gue itu gak merem lho.

Sewaktu SD di Medan, gue sering dikirain orang Cina sewaktu nemanin orang rumah belanja di pajak(?).

Nah, baru kali ini gue dibilang mirip orang Jepang. Memangnya mirip gitu?

foto dicrop dari foto yang diupload kakak gue di sini

Mr.Brooks

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Mystery & Suspense
sebuah film yang layak untuk ditonton. menurut gue, film ini merupakan film terbaik di antara 5 film (Die Hard, Harry Potter, Transformers, The Simpsons, dan film ini) yang gue tonton di bioskop dalam sebulan terakhir ini.

film thriller ini memang sangat bagus untuk Anda yang menginginkan film yang susah ditebak dengan alur cerita yang menarik.

kalau gue sendiri, cuma sekali terkejut dengan suara tembakan (yang gue lupa di adegan yang mana).. Anda juga dijamin akan berusaha menebak bagaimana cerita selanjutnya, tetapi tebakan Anda kemungkinan besar pasti salah..

keren deh pokoknya.

baca resensi buatan 21 Cineplex.