written in mycomputer @ myroom, 29-03-05 1800hours
Kemarin sekitar jam 9 malam aku keluar rencananya sih mau beli makan. Ketika nyampe di depan Pondok Teratai aku ngeliat kalau ada orang rame-rame (gak rame-rame banget sih) di depan Teratai sendiri ama di depan jualan makanan Miranti/Mang Uba. Aku jalan mendekati arah mereka karena rencanaku mau makan di RM Padang depan Raflesia. Sekitar kurang dari 10 meter mendekati orang-orang yang ada di depan Miranti aku mendengar seperti sebuah pukulan. Gak jelas dipukul ke arah mana. Tapi bunyi aja. Aku rata-rata kenal dengan orang yang sepertinya sedang mau "memberi pelajaran" ke satu orang yang kemarin itu masih pake baju seragam kuliah. Mereka semuanya orang UKkSU. Gak tahu deh dengan satu orang itu. Tapi waktu aku lewat si satu orang yang gak mungkin ngelawan itu -gila apa mau ngelawan, wong sendirian- mengeluarkan ucapan minta maaf.
"Bang. Aku minta maaf, Bang"
"Sini kau!"
"Aku minta maaf Bang"
"Sini gak kau, kont**! Mau mati kau!"
Gila, pikirku. Aku memang kalau ngeliat hal seperti itu gak pernah mau ikut-ikutan. Makanya aku lewat aja terus. Tapi sampai di depan rumah makan padangnya aku ngeliat sepertinya lauknya udah habis. Jadi aku balik lagi deh. Aku melewati mereka lagi. Tapi sepertinya uda reda. Aku lalu masuk ke dalam warung di depan PinkPenk. Makan bubur campur. Bayar dan pulang. Ternyata mereka udah bubar.
Aku gak tahu apa masalahnya, tapi apa harus seperti itu caranya. Dengan emosi kata-kata yang gak seharusnya keluar juga dikeluarkan. Tapi memang sepertinya mereka udah biasa ngeluarin kata-kata kotor kayak gitu. Makanya waktu bilang saudaranya atau sesamanya sama dengan nama kasar dari "kemaluannya" dia mah biasa aja. Bahkan mungkin gak enak rasanya kalau gak bilang itu ke orang yang dia merasa gak senang.
Dunia memang dipenuhi oleh hal-hal tidak baik. Tergantung kita mau ngikutin hal tersebut atau berusaha melawan hal tersebut. Memang orang yang gak ngikut lebih sering dianggap sebagai orang yang sok suci. Aku jadi ingat kalau sebenarnya orang Kristen itu ditugaskan untuk tidak mau sama dengan dunia ini. Dunia yang sudah melawan Tuhan. Teori lebih mudah daripada praktek. Hampir semua orang tahu itu. Secara teori orang Kristen itu diajak (atau lebih tepat ditugaskan ya?) untuk tidak membenci saudaranya, bukan hanya mengasihi sesama manusia yang mengasihinya juga, tetapi juga mengasihi musuh. Secara teori sih gampang aja bilangnya, dan memang sulit untuk melakukannya. Aku rasa jarang deh orang yang mau mendoakan orang yang udah menyakitin perasaannya. Kalaupun ada mungkin aja dia bukannya mendoakan untuk kebaikan orang itu, malah mendoakan supaya orang itu celaka. Jadi ingat ucapan Tuhan Yesus di kayu salib. Ia meminta pengampunan bagi para penyiksa-Nya menjelang ajal-Nya di atas kayu salib. Dia berhasil untuk melakukan hal seperti yang diajarkan-Nya, yaitu mengampuni. Dan menurutku Tuhan Yesus juga bukan berhasil mengampuni, tetapi juga berhasil mengasihi musuh-Nya.
Pertanyaannya, sudahkah kita mengasihi musuh kita? Mengampuni semua orang yang bersalah pada kita? Atau jangan-jangan kita membenci saudara kita sendiri? Atau malah seperti aku yang kadang membenci diri sendiri?
pertanyaannya adalah mungkinkah kita bisa mengasihi orang lain sementara kita yang terkadang tidak mengasihi diri kita sendiri?
ReplyDeletePertanyaan kakak bukan pertanyaan retorik kan? Kalau memang bukan, yang aku tahu sih memang gak mungkin. Oleh sebab itu aku saat ini adalah orang yang gak mungkin mengasihi orang yang ada di hidupku. Karena aku sendiri memang sering tidak mengasihi diriku sendiri. Aku gak tahu apa ini hanya pendapatku saat ini aja. Tapi, untuk sekarang mungkin jawabanku begitu...
ReplyDelete