apakah anda punya pilihan? siapa di sini yang punya pilihan?..
itulah pertanyaan yang ditanyakan dosen Kewarganegaraan kami -Pdt. Drs. Sylvana Ranti-Apituley- kepada kami, tadi waktu kuliah..
memang ada yang punya banyak pilihan.. tetapi lebih banyak orang yang tidak punya pilihan..
sambungnya
sebelumnya dia memang bercerita mengenai orang-orang di bumi Indonesia ini yang dalam hidupnya sebenarnya tidak punya banyak pilihan.. orang-orang di Papua, yang dia saksikan sendiri, tidak mempunyai pilihan ketika mereka mendapat penyakit malaria.. Puskesmas jauh, dan menurutnya mereka hanya tinggal menunggu orang yang menderita penyakit itu mati.. walaupun "ambulans" dari puskesmas yang sebenarnya mobil bak terbuka datang, mereka yang sakit sudah tak bernyawa ketika di dalam perjalanan.. atau ketika ada orang yang jatuh dari tebing ataupun dari apa pun itu, mereka hanya menunggu orang itu mati.. nyawa di Papua seperti tidak berharga, hilang bisa kapan saja..bandingkan dengan di Jakarta.. orang punya jerawat satu biji aja mau berobat ke Singapura.. lanjut dosen kami itu
dia juga bercerita tentang anak jalanan.. mereka sudah tidak punya pilihan selain berada di jalanan.. kami memang sempat diingatkan bahwa ada dalam UUD bahwa anak-anak terlantar dan fakir miskin dilindungi oleh negara.. tetapi dimana realisasinya?
jadi kalau Anda merasa punya banyak pilihan, bersyukurlah.. dan mungkin bisa kita pikirkan bersama bagaimana orang yang tidak punya banyak pilihan seperti Anda, paling tidak bisa memiliki tambahan pilihan dalam hidup mereka..
STT Jakarta, 22 November 2005
13:57 MWT*
zeus d' la fonte
*)My Wrist-watch Time
No comments:
Post a Comment