Sariawan. Itu adalah penyakit bulananku. Aku sebut sebagai penyakit bulanan karena dulunya memang hukumnya wajib setiap bulan muncul.
Berbagai jenis sariawan memang sudah datang silih berganti. Berdasarkan tempat munculnya, buatku sariawan itu ada 3 jenis dan itu semua berdasarkan tempat munculnya. Sariawan di dinding mulut, sariawan di lidah, dan sariawan di bibir. Kalau berdasarkan penyebabnya, menurutku sariawan itu ada 2 jenis. Sariawan karena panas dalam dan sariawan karena luka alias tergigit.
Bagi banyak orang mungkin sariawan menimbulkan masalah yang cukup besar. Makan jadi sulit dan bicara juga harus hati-hati supaya rasa perih tidak muncul ketika sariawan yang sedang diderita tersenggol walau sedikit. Tetapi itu tidak berlaku buatku. Tidak pernah aku makan lebih lambat dan susah bicara kalau sariawan, si penyakit bulananku, muncul. Itu karena saran Bapakku dulu yang menurutku sekalian cara untuk mengobati sariawan, "jangan dirasa-rasa! Hantam saja.."
Caraku untuk mengatasi sariawan sangat sederhana. Aku hanya mengikuti saran Bapakku dulu. Kalau sedang makan, aku akan makan seperti biasa sama seperti sebelum sariawan muncul. Dulu, sewaktu pertama kali mengikuti saran Bapak (kira-kira SD kelas 3), aku memang harus menahan perih karena sariawan terkena senggol makanan. "Kalau perlu sampai nangis.." itu kata Bapakku. Jadi, rasa perihnya harus ditahan bahkan sampai meneteskan air mata. Hasilnya? Sariawan akan cepat kapok berada di dalam rongga mulut.
Cara lainnya -yang sebelumnya kutulis adalah cara utama- adalah minum banyak air putih (terutama untuk sariawan yang disebabkan oleh panas dalam), memakan makanan yang pedas dan berusaha membuat sariawan merasakan pedasnya makanan, atau paling parah menaruh garam tepat di atas sariawan berada. Minum larutan penyegar? Mengkonsumsi vitamin C? Gak perlu. Wong sariawan takutnya sama rasa perih disenggol-senggol mulu sama makanan -apalagi makanan pedas.
(sepertinya akan ada Seputar Penyakit Bulananku™ bagian II)
Berbagai jenis sariawan memang sudah datang silih berganti. Berdasarkan tempat munculnya, buatku sariawan itu ada 3 jenis dan itu semua berdasarkan tempat munculnya. Sariawan di dinding mulut, sariawan di lidah, dan sariawan di bibir. Kalau berdasarkan penyebabnya, menurutku sariawan itu ada 2 jenis. Sariawan karena panas dalam dan sariawan karena luka alias tergigit.
Bagi banyak orang mungkin sariawan menimbulkan masalah yang cukup besar. Makan jadi sulit dan bicara juga harus hati-hati supaya rasa perih tidak muncul ketika sariawan yang sedang diderita tersenggol walau sedikit. Tetapi itu tidak berlaku buatku. Tidak pernah aku makan lebih lambat dan susah bicara kalau sariawan, si penyakit bulananku, muncul. Itu karena saran Bapakku dulu yang menurutku sekalian cara untuk mengobati sariawan, "jangan dirasa-rasa! Hantam saja.."
Caraku untuk mengatasi sariawan sangat sederhana. Aku hanya mengikuti saran Bapakku dulu. Kalau sedang makan, aku akan makan seperti biasa sama seperti sebelum sariawan muncul. Dulu, sewaktu pertama kali mengikuti saran Bapak (kira-kira SD kelas 3), aku memang harus menahan perih karena sariawan terkena senggol makanan. "Kalau perlu sampai nangis.." itu kata Bapakku. Jadi, rasa perihnya harus ditahan bahkan sampai meneteskan air mata. Hasilnya? Sariawan akan cepat kapok berada di dalam rongga mulut.
Cara lainnya -yang sebelumnya kutulis adalah cara utama- adalah minum banyak air putih (terutama untuk sariawan yang disebabkan oleh panas dalam), memakan makanan yang pedas dan berusaha membuat sariawan merasakan pedasnya makanan, atau paling parah menaruh garam tepat di atas sariawan berada. Minum larutan penyegar? Mengkonsumsi vitamin C? Gak perlu. Wong sariawan takutnya sama rasa perih disenggol-senggol mulu sama makanan -apalagi makanan pedas.
(sepertinya akan ada Seputar Penyakit Bulananku™ bagian II)
makasih banyak infonya...saya juga pusing nih..sariawan, sembuh, sariawan, sembuh, sariawan lagi..mudah-mudahan kelo ngikut yang ente saranin bisa sembuh..
ReplyDeletesama-sama.
ReplyDeletesemoga berhasil..