Pages

Tuesday, July 22, 2008

Mengapa, Teman?

Teman, mengapa dirimu hanya ingin memamerkan kemampuanmu bermain alat musik? Tidak tahukah kamu kalau kita datang ke sini bukan untuk itu?

Teman, ini waktunya rapat. Mengapa tanganmu tidak mau berhenti memainkan gitar itu? Mengapa pula tanganmu tetap jahil memainkan keyboard padahal kamu sudah diminta untuk menghentikan permainan musikmu?

Teman, ini waktunya pemeriksaan kesehatan oleh dokter. Tidakkah kau menyadari permainan gitarmu bisa mengganggu kelancaran komunikasi antara dokter dan pasien?

Teman, mengapa pula dirimu selalu terlihat tak membantu? Di mataku dirimu hanya bisa banyak bicara dan tebar pesona.

Ah, aku mau bilang apa. Begitulah adanya dirimu. Memuakkan. Tinggal beberapa hari ini, kok. Semoga dirimu tidak semakin membuatku muak.

4 comments:

  1. weleh..weleh..temannya kenapa tuh? heuheuheu...

    ReplyDelete
  2. @pecintahujan:
    yah, begitulah.. di mataku begitulah dirinya.. di matanya mungkin itulah yang terbaik..

    ReplyDelete
  3. Hehehe...untung adikku baik jd ga dihajar itu oknum...
    piss!

    ReplyDelete
  4. Pengen nampol sih setiap melihat dia seperti itu. Sayangnya kan kami di tempat orang. Dan memang gak tega juga. Orangnya memang gitu. Suka cari perhatian di manapun dia berada (menurutku begitu).

    ReplyDelete