Dia tersenyum lagi.
Dia yang akan selalu tersenyum, kini tersenyum lagi di desktopku.
Sebelumnya aku pernah mengganti senyumannya dengan senyumanku, senyuman Mandy Moore, Nicole Kidman, atau artis terkenal lainnya.
Sekarang dia tersenyum lagi. Dia sebenarnya tersenyum tanpa memberikan pengaruh apa-apa selain menghiasi desktop komputerku. Hanya saja orang yang melihatnya tersenyum (lagi) di desktop komputerku bisa jadi akan memberikan komentar. Sebagai contoh, seorang pengunjung yang pada tanggal 1 Mei lalu mem-print skripsinya di kamarku. "Cieee.." Dia (hanya) berkomentar demikian begitu melihat dia tersenyum di desktop komputerku. Yang lain yang melihatnya tersenyum lagi di desktop komputerku mungkin juga memiliki komentar tertentu, hanya saja tidak diungkapkan kepadaku.
Dia tersenyum lagi. Dia hanya tersenyum. Hanya itu.
Kontrakan Gak Jelas
6 Mei 2009
02:22
Manusia memang cenderung mudah lupa,tapi akan sangat sulit untuk melupakan.
ReplyDeleteaku tidak lupa dan tidak mencoba melupakan kok..
ReplyDeleteaku menulis ini juga karena aku ingat.. btw, kalau lo melihat halaman Blog gue, lo bakalan lihat kalau tulisan tentang tersenyum sebelumnya letaknya paling bawah.. hehehe..
sejak kapan gw senyum2 di desktop luw???
ReplyDeleteyeeee.. gue gak pernah punya foto yang berisi senyumanmu, mana mungkin nampang di desktop komputer gue.. :p
ReplyDeleteBiasanya org lupa kepada barang ataupun teman yg tdk terlalu berkesan, Jd tidak mungkin seseorang lupa terhadap org yg berkesan bgnya. Tp emang bener koq,krn yg tersenyum tu membuatmu berkesan, kk gak lupa dan gak melupakan. Klo menurutku terminologi melupakan ditujukan bg org2 yg merasa 'sesuatu' menyakitinya, shg ia mencoba melupakan 'sesuatu' itu tuk mengubur rasa sakitnya.
ReplyDeletebener juga ya lo bilang.. kita tidak akan melupakan seseorang yang memiliki kesan tertentu buat kita.. wah, berarti sebenarnya gue termasuk orang yang mudah dilupakan dong? :p
ReplyDeleteistilah melupakan lebih ditujukan untuk orang yang merasa disakiti? hmmm....