Pages

Wednesday, February 9, 2011

Berita Tolol dari Saya

Saya akan menulis sebuah tulisan tak jelas tujuan dan arahnya untuk sekitar 30 menit ke depan, di Komputer Perpustakaan ini.

Cerita dimulai dengan berita yang muncul dalam beberapa hari terakhir. Ada berita tentang pembunuhan terhadap pengikut Ahmadiyah di Banten, ada berita tentang pembakaran 2 gereja dan perusakan 1 gereja Katolik di Temanggung.

Berita tentang pembunuhan terhadap pengikut Ahmadiyah saya lihat pertama kali dari tweet beberapa orang yang aku follow di Twitter. Saya menyebutnya pembunuhan karena penyerangan itu pasti sudah direncanakan sebelumnya. Saya sempat membaca tweet yang menyatakan kalau ada orang yang menyebut itu sebagai sebuah bentrokan. Bentrokan? Anda menyatakan diri Anda orang paling tolol sedunia kalau Anda menggolongkan kejadian di Banten itu sebagai bentrokan.

Video pembunuhan terhadap pengikut Ahmadiyah itu anehnya (atau tololnya? atau syukurnya?) beredar di YouTube dan cepat tersebar melalui Facebook dan Twitter. Dengan adanya video itu, saya sendiri tidak menontonnya, orang dapat menilai bahwa apa yang dilakukan terhadap pengikut Ahmadiyah itu adalah perbuatan yang keji. Saya setuju dengan pendapat Guntur Romli kalau orang-orang yang masih menyalahkan pengikut Ahmadiyah atas kejadian itu adalah orang biadab, otaknya sudah tidak dapat menilai apa yang salah.

Perhatian kepada berita pembunuhan (berencana?) yang dilakukan kepada pengikut Ahmadiyah itu sedikit teralihkan ketika saya mendapat sebuah link (atau tautan) tulisan Alanda Kariza, seorang anak perempuan berusia 19 tahun tentang ibunya. Ibunya adalah Kepala Divisi Corporate Legal Bank Century yang dituntut 10 tahun penjara dan denda 10 milyar rupiah atas tindakan yang tidak dilakukan oleh ibunya. Saya cukup sedih membaca tulisan itu. Sedih karena ada orang seperti Alanda Kariza akan kehilangan sosok seorang ibu bila sang ibu akan benar-benar dipenjara karena tindakan orang-orang serakah seperti Robert Tantular dan Hermanus Hasan Muslim, bos dari ibu Alanda Kariza. Semoga ibu dari Alanda Kariza bebas, itu harapan saya.

Perhatian saya kemudian tertuju kepada berita kerusuhan di Temanggung. Kerusuhan itu berakibat pada pembakaran 2 gereja dan perusakan sebuah gereja. Lagi-lagi setelah mengikuti berita-berita, kejadian ini juga sudah terencana. Pelaku perusakan diorganisir dari luar Temanggung. Entah apa motifnya. Hans kemudian berpendapat bahwa hal itu merupakan tindakan dari entah siapa yang memang dengan sengaja membuat rusuh dalam rangka mengalihkan perhatian masyarakat dari masalah yang sedang hangat diperbincangkan di Republik Indonesia. Tentang kejadian ini, saya sempat berpikir bahwa pelaku penyebar selebaran tolol itu, dan juga pelaku kerusuhan yang menuntut penyebar selebaran tolol itu dihukum mati, sama-sama tolol. Sekarang saya jadi berpikir kalau pelaku kerusuhan itu lebih tolol karena mau dimanfaatkan untuk sesuatu yang mereka sendiri tidak mengerti. Motif pelaku kerusuhan? Ekonomi, mungkin.

Entah apa lagi kejadian yang akan diberitakan oleh media. Saya sempat berpikir kalau ramalan di radio atas tahun kelinci tahun ini ada benarnya, yaitu tahun ini adalah tahun chaos yang terjadi dalam siklus 12 tahunan. Semoga saja ramalan itu tidak benar, atau semoga orang-orang yang suka chaos tidak memanfaatkan ramalan itu untuk membuat tahun ini memang menjadi tahun penuh kerusuhan. Dan penuh kegilaan.

Yah, demikianlah berita tolol dari saya tentang beberapa berita (menyedihkan?) yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini.

Komputer Perpustakaan
10 Februari 2011
14:53

No comments:

Post a Comment