"Theological language can be understood only within the community of religious believers."
-Gabrielle Kelly OP, English for Theology, p 2.
"Kenapa umat Muslim sedunia marah, termasuk di Indonesia, ketika mengetahui adanya karikatur Nabi Muhammad dipublikasikan di surat kabar Denmark?" demikianlah pertanyaan yang dilontarkan dosen English Theology kami, Ferdy Suleeman, Th.M, kemarin (8/2) ketika kami belajar di kelas. Selanjutnya pertanyaan itu disambung dengan pertanyaan lain, kenapa seorang Katolik bisa berdoa di hadapan salib sampai menangis, sedangkan orang lain yang bukan Katolik tidak mungkin akan melakukan hal yang sama?
Kutipan di atas adalah salah satu kalimat yang kami baca dari buku teks dalam kuliah kami kemarin. Kalimat itu disuruh oleh Pak Ferdy untuk kami garisbawahi karena beliau anggap penting untuk kami yang suatu saat akan menjadi teolog.
Kenapa kutipan di atas menjadi penting? Karena dari kutipan di atas kita bisa mengerti bahasa teologi sebuah agama hanya bisa dimengerti oleh mereka yang menganut agama tersebut.* Itulah sebabnya saya, dan mungkin orang Kristen lainnya, tidak bereaksi seperti orang Muslim ketika karikatur Nabi Muhammad muncul di surat kabar Denmark itu.
Saya bukanlah orang Muslim. Yang saya dengar kemarin dari kuliah yang sama, orang Muslim tidak membolehkan Nabi Muhammad dibuat dalam bentuk foto atau sejenisnya. Jadi, saya pikir wajar orang Muslim marah ketika mengetahui ada yang membuat karikatur Nabi Muhammad. Saya juga jadi berpikir, saya wajar tidak marah.
*: Pengertian ini adalah pengertian saya. Mungkin akan berbeda dan lebih memiliki arti jika kita hanya baca dan artikan sendiri teks kutipan di atas dari buku aslinya.
Asrama Putra STTJ, Dempo 14, Jakarta
9 Februari 2006
Hmm... Vontho, kalau gw lebih percaya jargonnya jadi begini: "Theological language can be understood fully within the community of religious believers.". Soalnya kalau dibilang "only", keliatannya gak bener2 betul tuh... =) Kita manusia punya sifat dasar untuk saling mengerti... jadi sedikit-banyaknya apa yang oleh penganut agama lain percayai, kita punya kapasitas juga untuk mengerti, walaupun tidak fully understand.
ReplyDeleteTapi yah, anggap aja ini cuma obrolan ringan yah... lagian yang tercantum itu diambil dari text-book bukan?
Btw, kamu tinggal di Dempo? Kita tetanggaan doooong?!
kutipan itu memang diambil dari text-book untuk kami belajar Bahasa Inggris Teologi.. pemahaman di atas juga dipengaruhi penjelasan dosen kami itu waktu kuliah.. betul juga sih tidak hanya oleh, karena banyak dari dosen saya yang belajar tentang agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan juga Islam. mereka mengerti tentang agama yang mereka pelajari, tetapi tidak full seperti penganut agama itu sendiri, karena mereka tidak menganut agama tersebut.
ReplyDeleteYup, saya tinggal di Dempo 14. Satu-satunya rumah yang tembok pagarnya dicoret-coret oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Memang Kang Bayu tinggal di mana?
Jl. Tambak, Inkoppol... beberapa temenku alumnus sekolahmu juga tuh Vontho
ReplyDelete