Pages

Monday, May 30, 2005

30 Mei 2005: Helene Le Touzey

Old City, May 30, 2005
11:18 pm


Dear PLC.4 MIE HAED,


    Banyak cerita yang terjadi dalam satu hari. Kemarin saja sebenarnya aku punya rencana untuk menyempatkan diriku untuk bercerita tentang apa saja yang terjadi selama seharian dengan cara yang berbeda. Yaitu dengan hanya menuliskan kata-kata kunci untuk setiap kejadian yang aku alami. Rencananya mau aku buat judul "A Day in Words" atau kalau dalam versi bahasa Indonesia (judulnya aja) "Satu Hari dalam Kata-kata". Tapi karena kemarin aku gak jadi buat, makanya hari ini aku baru mau buat dan tetap menceritakan yang terjadi kemarin aja.


    Kalau sekarang yang aku mau ceritakan adalah cerita tentang apa yang terjadi hari ini aja. Cerita hari ini dimulai dengan tadi pagi aku tidak bisa tidur. Biasanya sih kalau tidak bisa tidur aku menonton acara yang gak jelas atau berlama-lama di depan komputer mengerjakan yang gak jelas juga. Dan kemarin, aku hanya menonton. Aku menonton acara di TV yang sekarang aku sendiri sudah lupa acara apa saja yang aku tonton. Tapi yang paling aku ingat adalah aku ada menonton acara Kick Off Bundesliga dan Highlights Sepakbola Nasional di Metro TV. Di dalam acara itulah aku melihat siapa aja klub Liga Serie A Italia yang terdegradasi. Yang sudah pasti terdegradasi adalah Brescia dan Atalanta, sedangkan Bologna dan Parma harus melakukan pertandingan play-off lagi untuk menentukan siapa yang bisa tinggal di Seri A musim 2005-2006. Aku baru balik ke kamarku sekitar pukul 4 dan mungkin baru bisa tertidur dalam waktu setengah jam.


    Aku bangun dari tidurku baru pukul 2 lewat di siang hari. Aku lalu sedikit membereskan kamarku yang berantakan. Lalu aku mandi dan berpakaian kuliah. Aku lalu pergi ke kantin untuk sarapan atau lebih tepatnya makan siang. Tiba di kantin aku bertemu dengan beberapa teman sekelasku yang makan di kantin yang sepi pengunjungnya. Mereka memanggilku dan Martin memberikan form yang mereka minta isi. Mereka berencana untuk membuat buku kelas. Aku memang sudah lama tidak pernah sekelas dengan mereka karena aku sudah banyak ketinggalan mata kuliah dari mereka. Tapi aku mengiyakan akan mengisi form itu.


    Selesai makan capcay kuah, aku ke perpustakaan kampusku. Aku memang anak kuliah termalas yang pernah aku lihat. Aku bukannya kuliah, tapi malah hanya masuk ke perpustakaan dan baca-baca di sana. Di ruang jurnal dan referensi terdapat majalah dan koran. Di sanalah aku membaca majalah dan koran cukup lama. Dari majalah Tempo yang sudah out of date (edisi 29 Maret 2005) aku membaca mengenai seorang wanita bernama Helene Le Touzey. Seorang wanita asal Perancis yang sekarang tinggal di Bali untuk anaknya yang bernama Michael Loic Blanc yang saat ini (mungkin) masih di dalam bui di sebuah penjara di Kerobokan, Bali. Cerita mengenai Helene Le Touzey dan juga Michael Loic Blanc ini sebenarnya cukup diekspose di Perancis. Aku gak tahu apakah sebenarnya cerita ini (pernah) juga diekspose di Indonesia. Tapi merupakan cerita menarik yang rencananya akan aku fotokopi sebagai kliping. Beberapa hal yang menarik adalah Helene mendapatkan julukan Ibu Para Napi, dan sebuah badan ada dibentuk di kampung halamannya dan pada saat pasca tsunami yang lalu badan itu ikut menyumbang atas nama Michael Loic Blanc, si napi seumur hidup. Nanti deh setelah aku punya copy-an cerita dari majalah Tempo itu baru aku tulis lagi di sini.


    Hari ini aku jadi pengen membuat cerita tentang "pertama" untuk beberapa kejadian yang baru pertama kali aku lakukan atau aku dapat. Pengen buat seperti itu karena kemarin aku baru pertama kali ngelihat uang 20ribuan yang baru. Terus tadi aku ketemu ama Kak Eji, cewek pertama (selain orang yang berhubungan keluarga denganku) yang pernah menggandeng tanganku. Memang ini hanya rencanaku untuk membuat tulisan mengenai "pertama" seperti yang aku maksud. Gak tahu deh apakah aku akan merealisasikannya. We'll see.


    Now is 12 am. I guess aku harus tidur. See you tomorrow.

No comments:

Post a Comment