Kak Voni dan Alent kembali lagi ke warnet. Baru saja. Kak Voni memang mau menelepon lagi. Tetapi, kali ini dia tidak menangis lagi. Cukup lama dia berbicara di telepon. Alent yang menunggu sambil melihat aku masih asik main internet, tiba-tiba tanpa aku tanya -walaupun sebenarnya aku punya niat untuk bertanya- langsung bicara. "Kasihan banget ya Kak Voni. Kapal kakaknya kemarin tenggelam. Liat aja deh di Kompas!"
Aku yang lagi asik main pun seperti tak percaya dan kaget juga dan juga seperti ada rasa simpati di hati langsung melihat ke arah Alent persis seperti orang kaget. "Kenapa lu? Jangan gitu dong ngeliatnya. Jadi takut juga gue ngeliat muka lu."
Aku pun langsung membuka Kompas. Dan kutemukan berita ini: Kapal TNI Temukan Lagi 25 Penumpang. Apakah memang berita ini yang Alent maksud? Kalau ya, apakah semua penumpangnya tewas? Kalau ya, sekarang aku mengerti kenapa Kak Voni menangis.
Aku yang lagi asik main pun seperti tak percaya dan kaget juga dan juga seperti ada rasa simpati di hati langsung melihat ke arah Alent persis seperti orang kaget. "Kenapa lu? Jangan gitu dong ngeliatnya. Jadi takut juga gue ngeliat muka lu."
Aku pun langsung membuka Kompas. Dan kutemukan berita ini: Kapal TNI Temukan Lagi 25 Penumpang. Apakah memang berita ini yang Alent maksud? Kalau ya, apakah semua penumpangnya tewas? Kalau ya, sekarang aku mengerti kenapa Kak Voni menangis.
Warnet Global, Proklamasi 27, Jakarta
13:29
1 Februari 2006
13:29
1 Februari 2006
No comments:
Post a Comment