Entah siapa yang membuatku tiba-tiba berpikir tentang adat Batak. Hanya saja semalam aku memang secara acak menulis tentang adat Batak di akun Twitter-ku dengan hash-tag #adatBatak. Sebenarnya tidak penting, tetapi aku pagi ini merasa ini penting untuk disimpan. Siapa tahu nanti aku malah tertarik menulis tentang Injil dan Budaya Batak. Lho kok aku malah lari ke sini? Dan mana tahu ada yang mau memberikan masukan atas ke-sotoy-anku tadi malam.
Kenapa acara adat itu terasa ribet, susah, dan tak penting? IMHO, itu karena kita tidak mengerti maknanya. Itu saja. #adatBatak
Dan sepertinya mengapa kita melakukan ini atau itu dalam acara adat sebenarnya punya makna masing-masing. #adatBatak
The stories behind-the-act of sebuah kegiatan adat akan hilang kalau tidak ada lagi yang mau tahu tentang itu. #adatBatak
Adat Batak itu sebuah seni. // Kenapa saya menjadi super sotoy seperti ini tentang #adatBatak?
Ingat CP I di Bogor waktu itu. Sempat tertarik dengan adat Batak Simalungun yang berbeda dengan adat Batak lainnya. #adatBatak
Dan entah kenapa orang Simalungun itu sepertinya paling mudah mengalah ketika ber'konfrontasi' dengan adat Batak lainnya. #adatBatak
Dan sebuah adat itu bisa berubah karena pernyataan "di sini seperti itu biasanya dibuat." Membuatku berpikir: butuh standarisasi #adatBatak.
Adat itu seperti "rules of playing the game." Berat mengikutinya karena kita tak tahu. Sekali lagi, karena kita tidak tahu. #adatBatak
Dan sumpah, aku tidak tahu sama sekali adat Batak, apalagi adat Batak Simalungun. #adatBatak
Ada yang mempertentangkan adat Batak dengan agama (Kristen). "Hal seperti itu seharusnya tidak perlu lagi," misalnya. #adatBatak
Hanya saja, buatku keberatan seperti itu tidak pas kalau orang tersebut tidak mengerti betul latar sebuah tindakan dalam adat. #adatBatak
Biasanya keberatan seperti itu muncul karena tidak mau ribet. #adatBatak
Kenapa aku meneruskan tweet-tak-penting-ku tentang #adatBatak ini kalau aku sendiri tidak tahu apa-apa? Hadoooooooooooooooooooooooooooohhh..
Sama seperti klaim kebenaran sebuah agama, klaim benar tidaknya sebuah acara adat bersifat subyektif. #adatBatak // Sotoy bet dah gue!
(Lalu aku bertanya kepada beberapa temanku pengguna Twitter yang orang Batak. Reply baru ada dua: dari kakakku dan dari seorang adik kelasku di SMUNSA Medan.)
@vontho satu kata. RIBET! #adatbatak
@vontho adat batak tuh unik,ak bangga jd org batak kak :) tp kalo urusan nikah yg agak ribet,,banyak biaya hehehehe
Hmmm...
KGJ
26 Oktober 2010
09:56
my comment is different from your writing. I just have one suggestion for you. If you want to write a letter about something happened to you yesterday. Dema will rewrite and use your letter as an attachment to the head of our college. Wont u? As we had learned in our seminary, as a christian we shall not let the injustice and persecution happened
ReplyDelete