Pages

Saturday, August 30, 2008

Bertemu di Jakarta

Bapakku dulu bertemu dengan Ibuku di Jakarta pada tahun 1975. Sebelumnya mereka teman satu sekolah dan sempat satu kelas di SMP 1 Pematang Raya (?). Mereka menikah kurang lebih 5 tahun kemudian.

Kakakku bertemu dengan kakak iparku di Jakarta pada tahun 2000. Sebelumnya mereka adalah teman satu sekolah di SMA Negeri 1 Medan. Mereka menikah kurang lebih 8 tahun kemudian.

Aku bagaimana?

Wednesday, August 20, 2008

Taman Suropati

Mungkin sudah berulang kali gue menulis tentang Taman Suropati. Taman Suropati memang salah satu tempat favorit gue untuk nongkrong. Banyak alasan mengapa Taman Suropati menjadi salah satu tempat yang paling sering gue kunjungi selama 3 tahun terakhir tinggal di Jakarta.

Teduh dan sejuk.

Hijau.

Letaknya cukup dekat untuk ditempuh dengan bersepeda.

Masih banyak burung merpati yang sesekali terbang ke kolam.

Dapat melihat Jakarta hampir secara keseluruhan: ada banyak mobil dari segala jenis yang lewat (mobil RI2 juga kalau pulang ke rumah dinasnya pasti lewat sini), ada banyak penjual makanan dan minuman (dari yang naik sepeda, didorong, sampai yang digendong juga ada), ada yang nongkrong doang (dari anak-anak sampai orang yang sudah tua, dari yang datangnya naik bus, sepeda, motor, sampai mobil mewah juga ada), ada yang pacaran, ada yang suami istri duduk sambil makan rujak, sampai yang lagi membuat film juga ada.

Banyak deh..


Nah, hari ini adalah hari di mana untuk pertama kalinya dalam 3 bulan terakhir gue nongkrong lagi di Taman Suropati. Ini juga gue lakukan dalam rangka merayakan rem sepeda Hans yang kembali berfungsi. Jadi, mulai sekarang bisa sering nongkrong lagi deh di sini...

Live Report from Taman Suropati, East Side.
15:47
20 August 2008

Monday, August 11, 2008

Bila Anda dan Teganya, Pak?

Apa yang akan Anda lakukan bila mengetahui bos Anda adalah penjahat? Apakah Anda akan keluar dari perusahaan Anda bekerja?

Apa yang akan Anda lakukan bila perusahaan tempat Anda bekerja adalah perusahaan yang membuat ribuan orang terlantar? Apa yang akan Anda lakukan kalau perusahaan tempat Anda bekerja adalah perusahaan kotor yang bekerja sama dengan negara menyengsarakan masyarakat?

Apa yang akan Anda lakukan bila aib pemilik perusahaan Anda tidak sampai tercium secara luas karena pemimpin perusahaan Anda bisa membayar media untuk bungkam atau menyampaikan berita yang tidak sesuai fakta?

Saya? Saya tidak mungkin bekerja di perusahaan mereka. Hanya saja, walaupun bisa saya tidak akan mau bekerja di perusahaan itu.

Pak Direktur, teganya dirimu?
Pak Pejabat Negara, teganya dirimu?
Pak Pemuka Agama, teganya dirimu?

Friday, August 8, 2008

11.11.11

Kalau yang lain pada sibuk posting sesuatu yang berhubungan dengan tanggal hari ini: 08.08.08, gue dengan polosnya posting sesuatu di shoutout Friendster gue (dan tentunya postingan ini).

Bunyinya:

"somewhere at friday 11.11.11 i'll be marrying someone (stupid).. hahaha"

...

somewhere at friday 08.08.08

Tuesday, August 5, 2008

Beragama?

Pertanyaan sederhana, mengapa saya beragama? Karena negara mewajibkannya? Karena orangtua meminta saya menjadi orang yang taat agama? Karena saya tidak mau masuk neraka - agama saya menjamin saya masuk surga? Atau mengikuti trend saja - "gak asik lo ga punya agama"?

Apakah pemimpin agama saya orang yang dapat dipercaya? Apa mungkin dia menggunakan tafsiran yang salah? Atau membuat tafsiran yang bisa memberikan keuntungan pada dirinya sendiri atau pihak-pihak yang dapat memberikan keuntungan baginya?

Apakah tujuan agama? Rasa aman untuk diri saya kah? Apakah ajaran agama saya lebih banyak ditujukan kepada kehidupan yang lebih baik pada diri saya sebagai individu? Apakah saya beragama hanya bila saya sudah melakukan ritual-ritual agama? Apakah agama saya mengajarkan untuk melakukan ritual-ritual saja?

Bukankah agama saya mengajarkan untuk mengasihi sesama saya?

Kapankah saya harus mengasihi sesama saya? Apakah saya harus berkecukupan dulu baru bisa memikirkan sesama saya? Bukankah saya tidak akan pernah merasa cukup? Apakah dengan membantu sesama saya maka saya mendapat peluang lebih baik untuk tidak masuk neraka? Apakah dosa saya terhapuskan dengan membantu sesama saya - padahal uang yang saya pakai adalah dari hasil kerja saya yang kotor?

Status saya: beragama.

Am I? Are you?

666

Your Home Page has been viewed 666 times by 339 people, most recently on Aug 4, '08.

Wah, mesti hati-hati nih gue.



= 6 buah smiley

Monday, August 4, 2008

Sedang Kesal

Teman, kau memang memuakkan. Kau juga makin menjengkelkan.

Teman, kau memang benar-benar sakit. Itu tak perlu diragukan lagi.

Teman, kau memang ingin selalu menjadi pusat perhatian. Akan tetapi kau memang tak tahu diri. Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak membuat acara perpisahan segala? Tanpa tahu malu kamu menyusahkan mereka, dan jujur kau juga menyusahkan aku. Kau pikir karena kau punya uang maka kau boleh-boleh saja menyusahkan mereka?

Aduh, Teman. Sakit kepalaku jadinya memikirkan ulahmu. Sakit hatiku. Tetapi, akankah kau menyadarinya? Dirimu yang sepertinya tak punya rasa bersalah lagi pasti tak akan menyadarinya. Andai kau menyadarinya, kau pasti akan melancarkan pembelaan-pembelaanmu. Kebohongan apa lagi yang akan kau ucapkan dalam pembelaanmu?

Teman, aku benar-benar muak dengan tingkah lakumu. Semoga Tuhan tidak mempertemukan kita lagi dalam satu kelompok.

Sial, kepalaku jadi benar-benar sakit.

Jurnal ini kutulis di hapeku, di dalam diamku, duduk menyendiri di beranda belakang Sanggar menunggu acara-perpisahan-yang-seharusnya-tak-ada yang diatur "temanku" seenak jidatnya dengan alasan yang mengatur adalah orang Sanggar.

Ditulis karena sedang kesal.

Sanggar Ciliwung Merdeka, 4 Agustus 2008
18:43