Pages

Wednesday, May 4, 2005

08XXVONTHO

Category:   Other/General

lihat nomor cantik atau nomor anda

nomor cantik atau nomor anda

Lebih milih nomor cantik atau nomor anda?

nomor cantik
 
 6

nomor anda
 
 7

dibawah ini adalah postingan yang pernah aku kirim di forum pinguin dengan judul sama:

pengen tanya aja..
menurut kalian, nomor cantik (ntah untuk nomor HP atau nomor telepon rumah) itu, nomor yang gimana?

btw, Garuda Indonesia yang perusahaan gede gitu, nomor telepon yang mereka pakai bukanlah nomor cantik. 0-807-1-427832 (sampe hapal lho gue).. tapi sebenarnya aku menghapal tuh nomor bukan berdasarkan nomornya, tapi seperti anjuran mereka: 0-807-1-GARUDA. pernah waktu SD, aku baca koran dan di dalam koran itu ada iklan sebuah bank yang sedang mengadakan semacam program undian gitu. Mereka juga membuat nomor telepon mereka dengan model seperti Garuda itu. Bilang saja (021)XXREJEKI. Awalnya bingung juga gimana ngedial tuh nomor, tapi akhirnya baru sadar waktu sering juga ngeliat iklan di majalah-majalah luar negeri (di tempat les bahasa Inggris gue waktu SMP), banyak perusahaan membuat iklan dan nomor telepon yang ada di iklan itu modelnya ya model seperti itu. Tapi, mungkin karena penggunaannya yang sudah umum di luar negeri, mereka gak menuliskan nomor sebenarnya lagi (seperti dulu di iklan Garuda Indonesia). contohnya:
0807-1-GARUDA
           427832

Aku jadi pengen tau aja, apa ada yang tau apakah penjelasan sistem nomor seperti ini pernah dimasukkan di dalam buku?

Gak tau deh dengan kalian, tapi aku sekarang (klo masih mau nyari nomor baru lagi) yang aku cari adalah nomor yang sesuai dengan namaku atau nickname ku. Tapi pernah tanya ke layanan pelanggan operator GSM yang aku pakai, ternyata untuk mendapatkan nomor yang seperti yang kita inginkan itu harganya antara Rp.250 ribu - Rp20 juta. Jadi gak jadi deh. Tapi kalau teman-teman kebetulan ngeliat nomor baru dengan angka akhiran VONTHO(866846) ntah lagi di manapun (asal Bandung aja deh, semisal BEC), kabarin aku ya! 
Kalo dapat nomor seperti itu kan enak, ntar di kartu nama (ceile) bisa naro nomor HP kita dengan 08XXXXNAMAANDA. Lagipula ngapalnya cepet kan. Nomor telepon Garuda Indonesia itu gak penting lho ama aku, tapi bisa aku tetap ingat sejak aku pertama kali ngeliat iklan tuh maskapai penerbangan terbesar di Indonesia di surat kabar waktu aku masih SMP.

Aku belum pernah nyoba ngeattach polling di multiply. Jadi deh postingan ini sebagai uji coba.

The Story of Mother's Day

The earliest Mother's Day celebrations can be traced back to the spring celebrations of ancient Greece in honor of Rhea, the Mother of the Gods. During the 1600's, England celebrated a day called "Mothering Sunday". Celebrated on the 4th Sunday of Lent (the 40 day period leading up to Easter*), "Mothering Sunday" honored the mothers of England. 
*(For more information on Lent/Easter check out - Easter on the Net)

During this time many of the England's poor worked as servants for the wealthy. As most jobs were located far from their homes, the servants would live at the houses of their employers. On Mothering Sunday the servants would have the day off and were encouraged to return home and spend the day with their mothers. A special cake, called the mothering cake, was often brought along to provide a festive touch.

As Christianity spread throughout Europe the celebration changed to honor the "Mother Church" - the spiritual power that gave them life and protected them from harm. Over time the church festival blended with the Mothering Sunday celebration . People began honoring their mothers as well as the church.

In the United States Mother's Day was first suggested in 1872 by Julia Ward Howe (who wrote the words to the Battle hymn of the Republic) as a day dedicated to peace. Ms. Howe would hold organized Mother's Day meetings in Boston, Mass ever year.

In 1907 Ana Jarvis, from Philadelphia, began a campaign to establish a national Mother's Day. Ms. Jarvis persuaded her mother's church in Grafton, West Virginia to celebrate Mother's Day on the second anniversary of her mother's death, the 2nd Sunday of May. By the next year Mother's Day was also celebrated in Philadelphia.

Ms. Jarvis and her supporters began to write to ministers, businessman, and politicians in their quest to establish a national Mother's Day. It was successful as by 1911 Mother's Day was celebrated in almost every state. President Woodrow Wilson, in 1914, made the official announcement proclaiming Mother's Day as a national holiday that was to be held each year on the 2nd Sunday of May.

While many countries of the world celebrate their own Mother's Day at different times throughout the year, there are some countries such as Denmark, Finland, Italy, Turkey, Australia, and Belgium which also celebrate Mother's Day on the second Sunday of May.

taken from http://www.holidays.net/mother/story.htm

Online Conversation with My Cousin

wen_smart (1:23:05 PM): HAPPY B'DAY <:-P  <:-P
wen_smart (1:23:05 PM): telat apa kecepetan ya????
givendrabravontho_s (1:23:22 PM): kayaknya telat deh Kak
givendrabravontho_s (1:23:38 PM): tapi thanks ya Kak
wen_smart (1:24:06 PM): hehehe
wen_smart (1:24:12 PM): maap coz br aja hr ini check e-mail
wen_smart (1:24:12 PM): key deh
wen_smart (1:24:12 PM): kado nya ga ada niy!
wen_smart (1:24:12 PM): hanya DOA aja key!
givendrabravontho_s (1:24:27 PM): OK deh Kak
givendrabravontho_s (1:24:34 PM): btw, kakak sekarang dimana nih?
wen_smart (1:28:47 PM): gw lg di BDG
wen_smart (1:28:53 PM): ngambil ijazah
wen_smart (1:28:57 PM): besok balik ke jkt
wen_smart (1:29:14 PM): coz jumat mo interview di Hilton hotel and Hyatt hotel JKT
wen_smart (1:29:27 PM): DOA-in biar keterima ya!!!!  :)
givendrabravontho_s (1:29:49 PM): rencana yang hari itu mau ke negeri Tulang Sam gak jadi ya Kak?
wen_smart (1:30:17 PM): katanya di pending till october
wen_smart (1:30:22 PM): tp october br ngurus VISA
wen_smart (1:30:34 PM): jd berangkatnya Nov
givendrabravontho_s (1:31:22 PM): oh, i see. OK deh, didoain deh biar sukses semuanya..
wen_smart (1:32:25 PM): AMINNNNN
wen_smart (1:32:36 PM): ktnya kul macet lg niy????
wen_smart (1:32:40 PM): santai aja lg
wen_smart (1:32:49 PM): cerita2 lah!
givendrabravontho_s (1:33:28 PM): gak tahu nih, kok macet lagi...
givendrabravontho_s (1:33:34 PM): susah nih aku...
givendrabravontho_s (1:33:47 PM): tahu dari mana kuliahku macet lagi?
wen_smart (1:34:27 PM): adalah, yg pasti kaget aja gw
wen_smart (1:34:32 PM): againnnnnnnnnnnnn????????????????
givendrabravontho_s (1:35:55 PM): wah, segitunya...
givendrabravontho_s (1:36:11 PM): kalo menurut kakak aku gak ngelanjutin kuliahku, gimana?
givendrabravontho_s (1:36:16 PM): nah lho?
wen_smart (1:37:04 PM): @-)
wen_smart (1:37:14 PM): emang kenapa siy???
givendrabravontho_s (1:38:12 PM): aku juga binun sih...
givendrabravontho_s (1:38:23 PM): susah bilangnya gimana...
givendrabravontho_s (1:38:31 PM): dan gak ngerti mau bilang apa...
givendrabravontho_s (1:38:36 PM): susah kan?
wen_smart (1:42:29 PM): coz mata kul nya atau dosennya????
wen_smart (1:42:29 PM): atau paksaan niy kul di situ?
wen_smart (1:42:29 PM): atau semuanya?
wen_smart (1:42:32 PM): pilih atuhhhh
wen_smart (1:42:32 PM): hahahaha
givendrabravontho_s (1:43:45 PM): karena mata kuliahnya, dan karena aku memang susah banget kayaknya mau belajar
givendrabravontho_s (1:43:54 PM): dosennya sih gak masalah
givendrabravontho_s (1:44:07 PM): paksaan? gak lagi deh...
givendrabravontho_s (1:44:33 PM): tapi kok masih seperti ini? itu dia yang susah ngejelasinnya...
wen_smart (1:45:01 PM): emang klo boleh tau mata kul apaan?
givendrabravontho_s (1:45:44 PM): wah, sebenarnya semua mata kuliah aku akan katakan masalah denganku
givendrabravontho_s (1:46:05 PM): tapi tetap aja seharusnya gak akan sulit kalau dijalanin, right?
wen_smart (1:46:44 PM): nyokap tau g?
wen_smart (1:46:44 PM): @-)
wen_smart (1:47:10 PM): RIGHT
givendrabravontho_s (1:47:47 PM): tapi kakak janji ya gak bilang ini ke siapapun...
givendrabravontho_s (1:48:01 PM): kemarin selama dua minggu lebih aku matiin terus HPku
givendrabravontho_s (1:48:06 PM): sengaja sebenarnya
givendrabravontho_s (1:48:25 PM): aku kan lebih sering ditelepon daripada nelepon ke Medan
givendrabravontho_s (1:48:47 PM): dan kalaupun Mamak nelepon biasanya pertanyaan wajib adalah
givendrabravontho_s (1:48:52 PM): gimana kuliahnya?
wen_smart (1:48:52 PM): key
wen_smart (1:48:53 PM): trusss
givendrabravontho_s (1:49:23 PM): aku malas aja bohong, makanya HPku aku sengaja matiin supaya gak ditelepon
givendrabravontho_s (1:49:59 PM): sampai akhirnya kak Withri nelepon lewat HP teman sekosku yang abangnya adalah pendeta GKPS di Tangerang
wen_smart (1:50:15 PM): pantesan w3 nelp kerumah
wen_smart (1:50:16 PM): tp nyokap yg ngangkat
givendrabravontho_s (1:50:29 PM): malamnya aku jadinya nelepon ke Medan
givendrabravontho_s (1:50:38 PM): tuh kan pas ulang tahunku
givendrabravontho_s (1:51:04 PM): masa aku gak dikasih ucapan selamat ama Mamak, kak Withri bilang gitu...
givendrabravontho_s (1:51:18 PM): dan akhirnya waktu nelepon itu, aku ya tetap aja bohong...
givendrabravontho_s (1:51:28 PM): kuliahku masih beres, etc....
givendrabravontho_s (1:51:37 PM): padahal tidak beres and so on
wen_smart (1:51:50 PM): trus reaksi nyokap?
givendrabravontho_s (1:52:24 PM): yah karena aku bilang aku baik-baik saja, ya dia tenang aja........
wen_smart (1:52:24 PM): percaya ga nyokap?
givendrabravontho_s (1:52:54 PM): walaupun dia bilang udah khawatir dua minggu dia nyoba nelepon tapi gak bisa nyambung
givendrabravontho_s (1:53:29 PM): kelanjutannya sih aku gak mengerti bagaimana...
wen_smart (1:53:30 PM): tp w3 ngomong g mslh lo ke nyokap?
wen_smart (1:53:47 PM): atau w3 ga tau jg!
givendrabravontho_s (1:54:06 PM): Kak Withri aja waktu nelepon tanggal satu kemarin aku bilang aku baik-baik aja juga...
givendrabravontho_s (1:54:12 PM): berarti dia gak tahu
givendrabravontho_s (1:54:28 PM): lagipula besoknya atau tanggal 2 dia mulai UTS
givendrabravontho_s (1:54:39 PM): males ah nambahin beban orang yang mau ujian
givendrabravontho_s (1:54:51 PM): gak tahu deh apa ntar aku bakalan ngasih tahu yang sebenarnya
givendrabravontho_s (1:55:04 PM): tapi cepat atau lambat mereka pasti tahu...
givendrabravontho_s (1:55:30 PM): gak mungkin kan aku memberitahu hal yang sebenarnya sebagai hadiah ulang tahun Mamak ntar tanggal 11
givendrabravontho_s (1:55:31 PM): ?
wen_smart (1:56:11 PM): so???
wen_smart (1:56:14 PM): dia g tau juga?
givendrabravontho_s (1:56:34 PM): Kak Withir memang gak tahu juga...
givendrabravontho_s (1:56:48 PM): baru kakak kali yang tahu...
wen_smart (1:58:13 PM): iya siy
wen_smart (1:59:00 PM): waduh
wen_smart (1:59:03 PM): gw bukannya paranormal niy, tp ga tau knapa kok bisa tau ya???
wen_smart (1:59:04 PM): hehehe
givendrabravontho_s (1:59:56 PM): serius nih Kak, kakak tahunya kuliahku lagi masalah dari siapa?
givendrabravontho_s (2:00:06 PM): dari keluarga atau dari orang luar pula?
wen_smart (2:04:50 PM): dr nyokap gw
wen_smart (2:05:11 PM): tp hanya bilang klo lo tuh kulnya macet lg
wen_smart (2:05:14 PM): itu aja
givendrabravontho_s (2:05:30 PM): oh, begitu to...
wen_smart (2:05:50 PM): yup
givendrabravontho_s (2:05:53 PM): berarti sekarang uda tahu yang lebih parahnya dong?
wen_smart (2:05:56 PM): so???? skrng lo gmana?
givendrabravontho_s (2:06:42 PM): :-/
givendrabravontho_s (2:06:53 PM): gak tahu deh Kak
givendrabravontho_s (2:07:05 PM): menurut Kakak gimana?
wen_smart (2:07:19 PM): klo gw siy mending maksain deh
wen_smart (2:07:29 PM): coz gw dulu jg gitu
wen_smart (2:07:37 PM): pas smstr 2 minta resign dr kampus
wen_smart (2:07:51 PM): nyokap siy terserah aja coz kul yg milih gw
wen_smart (2:08:24 PM): jd aja gw ngerasa malu klo gw hands up... berarti gw ga punya responsibility w my choose
wen_smart (2:08:33 PM): sooo gw jalanin
wen_smart (2:08:40 PM): tp pas smstr 5 gitu lg
wen_smart (2:08:51 PM): mls bgt
wen_smart (2:09:28 PM): but gw bawa doa aja
wen_smart (2:09:28 PM): klo emang itu jln tuhan yg pasti DIA mau ngasih gw kesempatan lg u punya semangat
wen_smart (2:09:31 PM): gw paksain and gw bawa santai..
wen_smart (2:09:52 PM): thanks GOD ga pernah HER...
wen_smart (2:09:57 PM): eh ada deng 1 mata kul
wen_smart (2:11:41 PM): tp karna TUHAN bilang ini jalan gw... ternyata terbukti gw bisa lewatin itu HER and malah jd lebih asik
wen_smart (2:11:54 PM): and skrng bisa jd Amd.Par
wen_smart (2:12:02 PM): hehehehe
wen_smart (2:12:09 PM): panjang bgt ya!!!!!!!
wen_smart (2:12:37 PM): sorry jd curhat, tp bisa dibilang kesaksian kali ya?!
givendrabravontho_s (2:12:45 PM): lebih bagus panjang daripada gak jelas kan? :))
wen_smart (2:13:11 PM): hehehehe
givendrabravontho_s (2:13:38 PM): kalo aku sih niatnya maksain diri, tapi yang dijalanin bukan maksain diri
givendrabravontho_s (2:13:43 PM): jadi deh gini lagi
givendrabravontho_s (2:14:36 PM): kan semester ini kalo kuliahku tetap gak beres nilainya, aku kemungkinan besar diminta untuk mengundurkan diri dari sekolahku sekarang ini
givendrabravontho_s (2:15:00 PM): dan memang itu Mamak tahu setelah menerima KHS semester lalu
wen_smart (2:15:24 PM): waduh gimana ya???
wen_smart (2:15:24 PM): lo mikir lagi deh klo mo bener2 hands up w your study
wen_smart (2:15:25 PM): coz lo udah buang waktu gitu aja klo lo hands up
wen_smart (2:15:25 PM): and...
wen_smart (2:15:25 PM): FINANCIAL juga bukan????
givendrabravontho_s (2:16:12 PM): benar sih.. selain waktu, aku juga uda ngabisin banyak "hepeng"
givendrabravontho_s (2:16:54 PM): gak tahu deh I Will Survive apa ndak..
givendrabravontho_s (2:17:03 PM): tapi kakak udah wisuda ya?
givendrabravontho_s (2:17:11 PM): kok gak bilang-bilang?
wen_smart (2:17:56 PM): waduh baek2 stress abis tuh nyokap
wen_smart (2:17:56 PM): JUJUR deh... emang lo udah bener2 ga bisa atasin mslh kul lo?
wen_smart (2:17:56 PM): not i will
wen_smart (2:17:56 PM): but
wen_smart (2:17:56 PM): KUDU WAJIB HARUS dan teman2nya deh
wen_smart (2:17:57 PM): gw wisuda 19 maret
wen_smart (2:18:05 PM): bukanny g bilang2
wen_smart (2:18:34 PM): and mslh biaya mana nyokap pas lg ga ada duit
wen_smart (2:18:45 PM): jd gw bener2 stres mikirin itu
wen_smart (2:18:57 PM): yg tau gw wisuda hanya orang rumah
wen_smart (2:19:01 PM): itu aja koq
wen_smart (2:22:49 PM): vontho, gw off line dl ya coz mo ke kampus janji w dosen niy
wen_smart (2:23:00 PM): ntar mlm gw planning ke warnet mo OL lg
wen_smart (2:23:10 PM): klo lo bs curhat2 aja
wen_smart (2:23:16 PM): klo g bs gpp
wen_smart (2:23:20 PM): gw mo advise aja...
wen_smart (2:23:30 PM): bawa ke dlm DOA and paksain aja
wen_smart (2:23:47 PM): cari titik asiknya, and kembangin titik asik nya lo kul
wen_smart (2:24:03 PM): inget umur, inget keuangan keluarga, and inget nyokap
wen_smart (2:24:18 PM): itu aja advise gw ke lo
wen_smart (2:24:29 PM): dengerin sukur, ga dengerin gpp... just advise for my bro'
givendrabravontho_s (2:24:45 PM): OK deh Kak...
givendrabravontho_s (2:24:54 PM): thanks ya for the advise
wen_smart (2:25:13 PM): :)
givendrabravontho_s (2:25:14 PM): tp tetap jangan bilang sapa-sapa ya bout this..
givendrabravontho_s (2:25:17 PM): OK?
givendrabravontho_s (2:25:26 PM): ntar malam kalo ada waktu aku usahain
wen_smart (2:25:26 PM): :-$
givendrabravontho_s (2:25:46 PM): yeah.. :-$
wen_smart (2:25:51 PM): pastinya
wen_smart (2:25:51 PM): ok
wen_smart (2:25:52 PM): jaga nama SARAGIH dunksssss
wen_smart (2:25:52 PM): hehehehe
wen_smart (2:26:00 PM): SARAGIH UNDERGROUND ga boleh mudah putus asa ya!
wen_smart (2:26:06 PM): dudaghhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
wen_smart (2:26:12 PM): :)
givendrabravontho_s (2:26:16 PM): dagh........

Tuesday, May 3, 2005

27 WPM

Yah tulisan ini aku mulai dengan kata-kata yang tidak penting. Memang tulisan ini aku buat juga bukan untuk suatu hal yang penting. Aku hanya mau mencoba mengetik selama satu jam tanpa henti. Dengan mengeluarkan segala sesuatu dalam kepala. Aku baru-baru ini dapat game kecil dari teman yang berguna untuk melatih mengetik dengan sepuluh jari. Memang dulu waktu SMU kelas 3 aku sudah pernah belajar senrdiri untuk mengetik sepuluh jari di rental komputer. Dengan menggunakan buku kursus mengetik milik almarhum Bapakku yang nongkrong di antara buku-bukunya di rak buku di dalam garasi rumah kami, aku belajar mengetik. Seingatku yang pertama kali dipelajari adalah untuk menguasai baris utama. Dan huruf pertama yang harus dikuasai adalah a dengan semicolon (;) . Jadi aku cuma mengetik a; a; a; sebanyak yang aku tidak hitung. Dari situlah awalnya. Dan waktu aku meninggalkan Medan untuk kuliah di Bandung, maksud saya Dayeuhkolot, aku sudah punya keterampilan untuk mengetik sepuluh jari. Makanya waktu memainkan game atau yang dibilang temanku sebagai sarana belajar, aku bukannya mulai dengan yang easy lagi. Aku sudah main yang harder sentence-nya. Aku memang gak gitu mahir dan cepat sih kalau disuruh mengetik ulang sesuatu yang ada di buku atau kertas. Tapi kalau mengetik apa yang aku keluarkan dari kepalaku, itu bukanlah hal yang luar biasa buatku. Sebenarnya tulisan ini aku buat juga untuk membuktikan kebenaran hasil dari game mengetik yang baru sekarang aku ingat namanya, yaitu Letter Chase. Dari hasil resume setiap habis mengetik suatu bagian game dibuat kesimpulan berapa kecepatan aku mengetik, berapa kata yang salah. Dan yang terbanyak yang pernah aku dapat adalah 35 words per minute. Itu karena udah kena penalti ada kata yang salah.

Aku juga membuat ini sengaja tanpa ada mikir apa yang aku akan aku tulis. Karena goal atau tujuan membuat tulisan ini hanyalah tetap mengetik selama satu jam tanpa henti lalu aku akan menggunakan word count yang ada di fasilitas Microsoft Word yang aku pakai untuk mengetik tulisan ini. Kalau memang aku punya kecepatan mengetik 35 words per minute, berarti aku diharapkan dalam satu jam akan menghasilkan sebuah tulisan dengan jumlah kata yang kurang lebih sebanyak 35 kali 60 menit. Dan aku memang sengaja gak menghitung itu berapa, karena aku tidak mau berhenti mengetik hanya untuk menghitung itu. Paling selama aku mengetik ini aku akan sekalian menghitung berapa hasil dari perkalian itu. Yang aku ingat tadi siang waktu berencana membuat hal seperti ini adalah kalau 30 kali 60 itu 1800. Dan sekarang aku tinggal menghitung 5 kali 60 bukan? Itu hasilnya tiga ratus (300). Berarti 35 kali 60 hasilnya 1800 + 300 yang jumlahnya sama dengan 2100. Bisa menulis banyak tuh kalau ada 2100 kata. Tapi kalau hanya mengeluarkan apa yang ada di kepala, mungkin 2100 kata kurang untuk mendeskripsikan apa aja yang ada di dalam kepala kita.

Tapi saat ini aku sepertinya sedang kehabisan kata-kata untuk aku ketik di sini. Aku memang bukan orang yang cukup pandai berkreasi dengan kata-kata. Baik itu tulisan, apalagi lisan. Kalau disuruh orang untuk mengeluarkan pendapat saja aku sulit. Baik secara lisan maupun tulisan. Ntah kenapa aku sangat sulit untuk berbicara. Aku pernah ikutan kuliah Humaniora waktu aku semester 3 di kampus. Pembicara yang diundang bilang kalau di Amerika Serikat itu orang lebih takut untuk berbicara di depan umum daripada takut mati.Nah lho? Kok bisa ya. Sedangkan di negara maju seperti Amerika Serikat aja seperti itu, apalagi di negara berkembang seperti Indonesia ini ya.

Tadi sebelum aku memulai mengetik ini, aku sudah mensetting di handphone ku countdown timer. Aku mensettingnya satu jam. Jadi kalau handphone yang sekarang dalam keadaan silent mengkedip-kedip, itu berarti waktu untuk mengetik tanpa henti selama satu jam ini habis. Aku sepertinya sudah kehabisan kata-kata nih. Mau ngomongin apa lagi ya di tulisan ini.

Oh iya, tadi aku kebetulan main internet atau istilahku ngenet di warnet Central di Sukabirus. Kalau ngenet  yang biasanya aku buka pertama kali memang lebih sering Yahoo! Messenger daripada program untuk browsing. Aku sengaja membuka Yahoo! Messenger karena aku mau login. Dan selalu kalau ada email terbaru yang belum aku baca, akan ada notifikasi gitu. Kalau tadi notifikasinya bilang: “You’ve got 11 new messages”. Wow, jumlah yang cukup besar pikirku. Eh, jumlah 11 itu kayaknya kalau gak salah ya. Tadi soalnya message yang aku terima gak sebanyak itu deh. Aku akan mencoba mendeskripsikan kembali apa yang tertulis begitu emailku terbuka setelah mengklik Go to Yahoo!Mail di notifikasi tersebut. Inbos (1), Bulk (3XX), multiply (7), uefa (1). Itu juga kalau gak salah. Tapi mungkin jumlah message di folder multiply tadi sepertinya ada 9 makanya jumlah keseluruhan ada 11 new messages. Memang sih aku sengaja melakukan pemfilteran email yang masuk. Sehingga lebih mudah gitu untuk membacanya. Maklum, aku banyak juga mengikuti milis dan juga newsletter yang banyak banget kan tuh di internet. Kalau di Inbox tadi, yang cuma 1 message itu, aku menerima email berupa newsletter gitu dari Reader’s Digest. Isinya joke bulan ini. Memang sih dalam bahasa Inggris, makanya aku gak ngerti juga dimana harus ketawa. Lalu yang di folder multiply, isinya ya message yang merupakan auto alert dari multiply. Ada beberapa message dari yang ada di daftar contactsku, dan ada yang dari grup modify multiply. Lumayan juga sih untuk gak usah login untuk membaca postingan terbaru dari anggota multiply.

Apa lagi ya? Help me please to ngapain kek. Sepertinya ini bisa juga dijadikan bahan tulisan. Mengenai konser Boyz II Men kemarin yang dilangsungkan di Istora Senayan. Aku gak ikut sih. Tapi salah satu temanku, Kak Uthe, ikutan. Tadi waktu aku tanya gimana konsernya lewat Yahoo! Messenger, dia bilangnya mengecewakan karena kelamaan nunggu. Aku gak tanya lebih detail lagi karena dia bilang mau taruh ulasannya di multiply. Bicara Boyz II Men, aku baru aja dapat dari teman sekosku, Ben Hardy Saragih, lagu-lagunya dalam format .mp3. Aku memang gak ngefans banget ama Boyz II Men, tapi lumayan banyak juga lagunya yang aku suka. Bilang lah ada 3 lagunya yang aku suka. On Bended Knee, lagu yang sekarang aku gak ingat, oh iya, One Sweet Day yang dinyanyikan bareng Mariah Carey dan judul lagu itu aku buat sebagai title Calendar di multiplyku, dan Water Runs Dry. Kalau On Bended Knee, aku sukanya karena apa ya. Ntahlah, aku suka aja gitu. Kalau One Sweet Day, aku memang suka lagu yang dinyanyikan seperti itu. Perpaduan suara cewek dan cowok. Terus lagu Water Runs Dry, aku suka karena dulu di rumah sering di putar di CD yang sepertinya CD bajakan. Isi CD itu salah satunya lagu itu dan aku memang suka juga dengan vokal mereka.

Ngomongin apalagi ya? Oh iya, aku kemarin tanggal 1 Mei kan ulang tahun. Mungkin ulang tahun yang tidak perlu aku ceritakan ke orang lain. Eh, sebenarnya aku mau menceritakan juga sih tentang hari ulang tahunku di sebuah entry journal. Jadi sekarang, kayaknya gak usah diceritakan aja kali.

Mengenai KAA, aku tadi ada baca di koran Kompas yang aku baca di perpustakaan kampusku, katanya bunga-bunga yang ada dan dipersiapkan dulunya memang khusus untuk acara itu udah pada layu. Ada yang memetiknya. Memang sih orang Indonesia sifatnya begitu ya. Suka banget ngerusak hal yang bagus. Kalau ngomongin soal Bandung, aku dulu gak pernah punya cita-cita untuk kuliah di Bandung. Dulu waktu mau SPMB aku mikirnya hanya mau masuk ke jurusan yang berhubungan dengan komputer. Ilmu Komputer atau Informatika. Kalau Ilmu Komputer, dulu incaranku IPB (Institut Pertanian Bogor) atau UI (Universitas Indonesia) punya. Kalau Informatika, aku tahu dan sadar kemampuanku. Aku gak akan mungkin bisa masuk Informatika ITB seperti banyak temanku dulu menginginkan untuk masuk situ. Tapi pada akhirnya aku lulusnya di Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara (USU) dan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi TELKOM (STT TELKOM). Dan aku lebih memilih di Bandung, Dayeuhkolot maksud saya, dibanding di Medan di universitas yang orang Medan sendiri udah pada tahu kalau yang masuk ke situ bisa pake uang. USU bahkan aku buat kepanjangan Uangkan Semua Urusan.

Sekarang sepertinya aku harus mengalihkan tulisanku ke hal yang lain. Sekarang mari kita berbicara mengenai website komunitas. Sepertinya Friendster adalah -website yang aku sendiri gak ngerti apakah bisa digolongkan sebagai website komunitas- website yang pernah melambung. Bahkan mungkin sampai sekarang. Dulu pertama kali tahu website ini sekitar tahun 2003 di bulan November. Teman sekelasku dulu di kelas 3 SMU yang pada saat itu sedang liburan ke Bandung menyuruhku untuk ikutan join di Friendster itu. Dan alhasil aku baru join di Desember 2003. Aku pun mencari dia dengan menggunakan search user. Tapi gak ketemu. Aku malah ketemu ama accountnya dia setelah aku meng-add salah satu seniorku di SMU dulu yang merupakan selebritis sekolahku saat itu. Maklum dia tergolong cewek cantik dan siapa yang gak tahu dia. Dia ini juga adalah anaknya rektor Universitas Sumatera Utara pada saat itu. Kalau sekarang aku gak ngerti apakah masih bapaknya dia. Enough bout her. Setelah aku ketemu account temanku itu, aku nge-add dia. Dan aku -yang sampai sekarang masih ngurusin website jelek gak jelas buatanku yang dulu tujuan awalnya supaya kami anak-anak BUGIL (The Base of Unique Generation IPA LIMA) bisa tetap keep in touch- pun mulai untuk menyebarkan dan menginvite teman-teman sekelasku di kelas 3 dulu untuk join. Dan ternyata sedikit yang mau menanggapi. Tapi terakhir ini lumayan juga tuh yang sering online temanku hanya gara-gara nih Friendster.

Waktu aku menginvite temanku untuk join multiply, hanya satu orang aja tuh yang ikutan. Dan itupun dia gak pernah lagi mungkin buka tuh multiply setelah dia join. Soalnya aku kirim message lewat multiply, dianya gak ada respon.

Eh, capek juga euy. Padahal belum nyampe satu jam. Dan juga aku sudah kehabisan ide untuk aku ketik di acara mengetik satu jam tanpa henti. Bagaimana kalau kita membicarakan anjing? Aku gak tahu mengapa dan juga cukup heran kenapa kata “anjing” bukanlah kata yang cukup kasar buat orang Sunda –orang yang umum aku temukan di tempat aku kuliah sekarang–. Kalau marah kata yang sering aku dengar adalah “anjing, goblok”. Aku gak ngerti goblok atau goblog. Tapi itulah kata yang sering aku dengar di sini. Dan itu gak gitu masalah walaupun diucapkan di depan orang yang lebih tua dari mereka yang mengucapkan itu. Coba deh bilang kata anjing di Medan. Dijamin orang yang dengar kata itu.....

Habis waktu.......

1673 words. Bahkan 1800 words aja gak nyampe. Setelah aku hitung menggunakan Calculator programnya Windows, 1673 bagi 60 hasilnya cuma 27,88333333333333. Berarti kecepatanku mengetik tadi hanya sebatas 27 words per minute (saya melakukan pembulatan ke bawah).
Eceknya (bahasa Medan tuh, artinya pura-puranya) ada yang mewawancarai aku setelah hanya berhasil mengetik selama 1 jam dengan kecepatan 27 words per minute. Inilah hasil wawancara ecek-ecek tersebut:

  • Pewawancara: "Bagaimana perasaan Anda setelah menyelesaikan mengetik selama 1 jam?"
    Saya: Tentu saya capek.
  • Pewawancara: "Bagaimana pendapat Anda dengan hasil yang Anda capai?
    Saya: Yah, saya mengira saya bisa mengetik sampai 2100 kata dalam satu jam sehingga bisa mencapai 35 words per minute, tapi ternyata saya tidak bisa.
  • Pewawancara: Apa yang menjadi kendala Anda sehingga hanya bisa mencapai 27 words per minute?
    Saya: Selain saya tidak tahu kata dan kalimat apa lagi yang saya mau ketik, saya juga sering melakukan kesalahan sehingga banyak menggunakan fasilitas backspace untuk memperbaiki kata-kata yang salah itu. Itu cukup memakan waktu, bukan? Selain itu tadi ada juga kata-kata yang cukup sulit yang ikut saya ketik.
  • Pewawancara: Terimakasih buat waktu Anda.
    Saya: Kembali kasih.

Yah, sebenarnya gak mungkin sih saya akan diwawancarai oleh siapapun karena telah berhasil melakukan sesuatu yang besar. Selain itu, kalau memang ada orang bodoh yang mau mewawancarai aku karena aku baru saja melakukan hal di atas, pastilah aku tidak bisa menjawab dengan kata-kata yang cukup diplomatis (menurut saya itu udah cukup diplomatis) seperti di atas. Eh, sepertinya penggunaan kata diplomatis di dalam kalimat sebelum ini tidaklah tepat. Bagaimana menurut Anda?

Catatan:
-Tulisan ini sepertinya banyak mengandung kata-kata yang tidak jelas maksud dan tujuan penulisannya. selain itu antara satu paragraf dengan paragraf lain tidak ditemukan kesinambungan. Harap maklum, tulisan ini hanya bertujuan mencobai diri saja. Bahkan penggunaan kata mencobai dalam kalimat sebelum ini tidaklah tepat. Seharusnya kata yang lebih tepat digunakan adalah menguji. Sehingga kalimat di atas menjadi: Harap maklum tulisan ini hanya bertujuan menguji diri saja.
-1673 words hanya sampai kata sebelum "Habis waktu...." Aku melakukan ini dalam waktu 1 jam kemarin tanggal 3 Mei 2005 sekitar pukul 20:20 sampai 21:20. Dan selebihnya aku ketik setelahnya hanya sebagai keterangan aja.

A Thousand Miles

"...coz you know I'd walk a thousand miles if I can just save you tonight..."

Di atas adalah salah satu line dari lagu yang dinyanyiin ama Vanessa Carlton berjudul A Thousand Miles. A thousand miles? Kalau dikonversikan ke dalam kilometer, berapa ya? AKu gak gitu hafal sih konversi mil ke kilometer. Tapi kalau ngikutin hitungan drag race, 402 meter itu sama dengan 1/4 mil. Berarti 1 mil itu sama dengan 1608 meter alias 1,608 km. Kalo merujuk nilai tersebut, berarti 1000 mil sama dengan 1608 km dong. Jalan sepanjang itu berarti kurang lebih 10 kali bolak-balik jalan kaki Medan-Pematang Siantar, atau 8 kali Jakarta-Bandung. Dan itupun kalau hitunganku dan juga perkiraanku kalau Jakarta-Bandung itu sekitar 200 km gak salah. Wah, beneran tuh yang nyanyi mau jalan sepanjang itu?

Aku pernah dengar kalau jalan kaki merupakan olahraga yang baik juga untuk kesehatan. Aku gak tahu apakah setiap kita berjalan kaki sudah dianggap sebagai berolahraga. Tapi menurutku sih jalan kaki yang digolongkan sebagai olahraga adalah jalan kaki dengan jarak yang cukup jauh. Bagi sebagian orang jalan kaki dengan jarak yang cukup jauh sudah merupakan hal yang biasa, tapi banyak juga yang tidak biasa. Bisa saja orang-orang yang sudah biasa jalan kaki dengan jarak yang cukup jauh menganggap jalan kaki itu bukanlah olahraga lagi buat mereka, tapi sudah merupakan kebiasaan. Contohnya, orang yang berprofesi sebagai salesman, penjual makanan yang memakai gerobak dorong, pemulung, dan bahkan (maaf) orang gila tunawisma yang berkeliaran ke sana kemari hanya sepotong celana yang melekat pada tubuhnya. Ada juga yang menganggap jalan kaki dengan jarak yang cukup jauh sama aja seperti "membunuh" mereka. Aku rasa banyak -dan tidak semua- orang kaya yang seperti ini. Dan umumnya -tidak semuanya juga- wanita juga seperti itu. Tapi anehnya kalau para wanita berjalan kaki di tempat perbelanjaan lebih kuat dan tahan lama jalannya dibanding pria. Pengalaman sendiri soalnya.

Dalam keluargaku, jalan kaki jarak jauh sudah merupakan hal yang biasa. Bapak dan Mamakku waktu mau sekolah dulu masing-masing harus berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh. Mungkin lebih dari 5 kilometer. Dan itu mereka lakukan setiap hari waktu mau sekolah. Kalo kampung Mamakku dilewati oleh bus angkutan umum Pematang Siantar-Kabanjahe, tidak dengan kampung Bapakku. Dari jalan raya yang dilewati oleh bus P.Siantar-Kabanjahe ada sekitar 5 kilometer. Dulu sering jarak tersebut murni harus kami lewati dengan jalan kaki. Tapi syukurlah sekarang sudah ada perubahan. (see Middle of Nowhere).

Memang sih hampir semua jalan jarak jauh yang di dalam keluarga kami lakukan, pasti dengan suatu tujuan tertentu. Ke kampung Bapak setiap tahunnya untuk mengunjungi Ompung kami waktu tahun baru. Atau ada acara keluarga di sana, "terpaksa" jarak 5 km tersebut harus dijalani. Mungkin di dalam keluargaku, hanya aku yang sering kurang kerjaan jalan kaki dengan jarak yang cukup jauh dan jauh tanpa tujuan jelas.

Aku jadi ingat lagi pertama kalinya aku jalan kaki sendirian melewati jalan yang seharusnya bisa kutempuh dengan naik sudako. Waktu itu aku masih SMP kelas 1 di SMP Negeri 1 yang letaknya di jalan Cut Meutiah depan Hotel Tiara Medan. Pagi sebelum sekolah aku memang mengeluh kalau aku sakit perut. Tapi aku tetap aja harus sekolah. Itu akibat peraturan tak tertulis Mamakku yang tidak membolehkan kami tidak sekolah kalau tidak sakit parah. Aku gak ingat bagaimana atau mengapa, akhirnya aku dijemput dan diantar berobat ke tempat pijat refleksi kami biasa berobat. Bapakku yang saat itu ada kerjaan juga, meninggalkanku dan aku harus pulang sendiri.

Selesai dipijat, aku pun pulang. Aku naik sudako nomor 16 dari Jalan Pelajar dengan tujuan Sambu. Lalu aku turun di jalan Halat. Aku gak begitu ingat dan yakin dari tempat aku berdiri saat itu disuruhnya naik sudako nomor berapa. Dan akupun orang yang malu bertanya. Kata orang malu bertanya sesat dijalan. Itu tidak berlaku buatku. Aku jenis orang yang malu bertanya dan akhirnya jalan-jalan. Dan memang akhirnya siang itu aku jalan kaki. Dari pada naik sudako ternyata salah dan akhirnya nyasar mendingan jalan kaki aja, pikirku saat itu. Maka akhirnya siang itu sekitar jam 10 lewat, aku mulai jalan kaki dari tempat aku berdiri itu sampai Jalan Sudirman dekat rumah dinas Gubernur Sumatera Utara. Jarak yang kutempuh itu mungkin ada kurang lebih 5 kali jarak halte busway Monas ke Stasiun Gambir. Aku gak gitu ingat lagi jam berapa aku tiba di dekat rumah dinasnya Gubsu itu, tapi mungkin sekitar jam 11:30. Sejak saat itu sepertinya jarak bukanlah masalah lagi buatku untuk kutempuh dengan jalan kaki walau sebenarnya bisa ditempuh dengan naik sudako.

Naik kelas 2 SMP, SMP Negeri 1 dipindah ke Jalan Bunga Asoka di dekat kebun binatang khusus buaya -lupa euy namanya-. Pergi ke sekolah aku tidak pernah dikasih uang jajan. Hanya ongkos secukupnya dan aku bahkan takut uang yang diberikan itu kurang. Maklum, sudako malas ngangkut anak sekolah dan sering minta ongkos lebih dari yang seharusnya. Waktu kelas 3 aku sering pulang numpang naik mobil teman. Tapi tidak diantar sampai ke rumah. Aku diturunkan di tempat aku bisa ngambil angkot lebih mudah. Tapi demi alasan ekonomis, aku pun menempuh jarak kurang lebih 2 km menuju rumah itu dengan jalan kaki. Dan itu hanya sering aku lakukan, karena tidak tiap hari aku bisa menumpang mobil temanku itu.

Di SMU kelas 1 aku pernah jalan kaki melewati jalan yang sama lagi. Tapi kali ini diawali dari Kolam Renang Selayang di Jalan Dr Mansyur. Itu aku lakukan sepulang berenang -yang sebenarnya diwajibkan oleh guru olahraga di sekolah- yang tidak jadi karena gurunya tidak ada. Mungkin ada 2 jam yang aku habiskan -tak begitu ingat lagi sih- untuk menempuh jarak yang mungkin lebih dari 5 kilometer itu.

Sampai sekarang, aku sudah pernah -dan sering- jalan dengan jarak yang cukup jauh. Mungkin cukup jauh disini akan aku defenisikan dengan jarak yang lebih dari 1 km. Atau bisa juga jarak yang orang anggap jauh karena kalau diajak jalan mereka pasti pada gak mau dan mereka lebih milih naik angkot. Dan berikut ini adalah daftar perjalan on foot yang cukup jauh yang pernah aku tempuh:

1.Dago - Dayeuhkolot (atau sebaliknya) di Bandung. Jaraknya kurang lebih 10 km. Pertama kali aku pernah jalan kaki dari Dago ke Dayeuhkolot adalah di November 2003. Itu aku lakukan di hari Minggu yang kalo gak salah hari Minggu tanggal 26 Oktober 2003. Waktu itu setelah pulang gereja di GII Dago, aku ke Bandung Indah Plaza (BIP). Dan setelah makan bareng seorang temanku di McD BIP kami lalu masuk ke Toko Buku Gunung Agung, aku pulang. Bagaimana kalau aku jalan kaki aja, pikirku saat itu. Dan Akhirnya aku memang jalan kaki melewati jalur yang dilewati angkutan umum yang seharusnya aku naiki. Berangkat dari BIP sekitar jam 1 siang, aku tiba di kost-kostanku yang saat itu masih di Jalan Sukabirus Gg Atmawigena sekitar jam 3. Pegel? Tentu. Kaget dong kaki nih diajak jalan segitu jauh. Untuk jalur dan arah yang sama aku sudah sering jalan kaki sepulang gereja dengan jarak yang bervariasi. Ini terjadi di Mei 2004 yang lalu. Setiap Minggu dan setiap sepulang kebaktian yang diadakan di GII (kecuali 31 Mei 2004), aku selalu jalan kaki. Tapi lebih sering hanya sampai Kordon -yang jaraknya tinggal 2 km dari kost-kostanku- . Jadi yang seharusnya dari Dago itu naik 3 kali angkot, tiap minggunya aku tinggal naik sekali angkot aja.

Kalo dari Dayeuhkolot ke Dago aku lakukan baru 2 kali. Yang pertama itu aku lakukan di suatu Sabtu kalo gak salah di bulan Januari 2004. Dan yang kedua itu baru kemarin tanggal 30 April 2005 aku lakukan. Kalo yang kedua ini akan aku ceritakan di judul berbeda. Tapi kalo yang pertama akan aku ceritakan di sini. Hari itu hari Sabtu. Dan saat itu mungkin aku orang yang lagi stress berat. Bangun pagi sekitar jam 8, aku langsung pergi ke kantin kampusku untuk sarapan. Setelah sarapan, aku balik ke kamar kostku. Tapi langsung berangkat lagi. Tanpa mandi, dan mungkin tanpa gosok gigi juga. Aku memang udah pasang rencana waktu jalan mau pulang ke kost-kostan kalau aku jalan kaki ke Dago, ke sebuah taman di antara Hotel Holiday Inn dengan XL Shop Dago (sekarang XL Center), lalu nongkrong di sana sambil baca-baca majalah yang memang aku akan bawa. Benar aja aku langsung laksanain rencanaku itu. Aku pergi dengan hanya memakai sepotong celana pendek selutut hasil potongan celana jeans hitam dengan warna yang tidak hitam lagi karena luntur pernah aku rendam selama 2 minggu (panjang ya?!). Dan baju yang aku kenakan adalah sebuah sweater panjang tangan abu-abu tidak tebal bertuliskan VIA MONTENAPOLTEONE 27/ E MILANO di dada, punggung, dan lengan kirinya. Kakiku hanya beralaskan sendal jepit -bukan Swallow- berwarna biru yang dulunya aku pernah beli di Tops Buah Batu (sekarang udah berubah jadi Hero) seharga Rp 4900,00. Aku membawa majalah Movie Monthly (M2) di dalam tas sandang hitam merek Exsport yang dulu aku beli di Matahari Kings Kalapa. Berangkat sekitar jam 9, aku tiba di persimpangan Jl. Ir H Juanda dengan Jl. Merdeka sekitar pukul 11:30. Kakiku jorok melewati jalan penuh debu. Aku pun berpikir untuk mencuci kaki. Kalo di BIP kamar mandinya kan berbayar, sedang di Bandung Electronic Center (BEC) kamar mandinya gratisan. Aku kan masih orang Indonesia, jadi prefer gratisan daripada berbayar. Aku pun memutuskan lebih baik mencuci kaki di kamar mandi BEC. Masuk ke BEC, satpamnya kayaknya gak pake curiga. Walau mungkin hamir sama aja dengan gembel, penampilanku masih terbantu oleh tasku yang saat itu masih terlihat keren. Aku pun pergi ke kamar mandi. Masuk, lalu mulai deh mencuci kakiku hingga bersih. Pada akhirnya aku gak jadi ke taman yang sebenarnya jaraknya tinggal 200 meter lagi dari BEC. Cuaca tidak mengizinkan. Di luar hujan. Dan akhirnya aku keliling-keliling BEC dan duduk-duduk di bangku yang BEC sediakan di setiap lantai.

2.Halte bus transjakarta Monumen Nasional (Monas) - Stasiun Gambir di Jakarta. Gak gitu tahu apakah ini tergolong jauh. Tapi perasaanku sih bilangnya itu cukup jauh. Ada dua jalur yang aku udah lewati. Jalan lewat Medan Merdeka Selatan, dan jalan lewat Istana Negara yang di Medan Merdeka Utara (benar kan?). Berapa kali ya? Udah lupa tuh. Tapi kayaknya sih gak nyampe 5 kali.

3.Jalan Salemba (Fakultas Kedokteran UI) - RSCM - Stasiun Cikini - Rumah Sakit PGI Cikini - Jalan Salemba lagi. Jaraknya tidak bisa aku defenisikan karena gak gitu ngerti. Ini terjadi tahun lalu waktu aku mau nyari lokasi ujian SPMB 2004. Aku sudah ada bilang di awal kalau aku adalah tipe orang yang malu bertanya akhirnya jalan-jalan. Aku bukannya nanya tempat aku ujian -SLTPN 77 (klo gak salah ingat) Jalan Cempaka Putih (Raya) X?? (?? uda lupa juga, terus ada Raya apa ndak aku juga udah lupa)- malah berspekulasi kalau Jalan Cempaka Putih itu letaknya lebih dekat ke arah Gambir (Jakarta Pusat). Dan begitulah akhirnya, aku jalan-jalan dulu melewati rute di atas sampai akhirnya balik lagi ke Jalan Salemba. Karena tahu aku udah nyasar, aku gak malu lagi untuk bertanya. Aku bertanya kepada seorang supir bajaj yang sedang berhenti memperbaiki bajajnya. Finally aku naik bajaj ke SLTPN 77 itu, tidak mau berspekulasi lagi.

4.SLTPN 77 Cempaka Putih - Halte bus depan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di Jakarta. Jaraknya aku juga gak gitu ngerti. Tapi jauh kan itu? Ini aku lakukan sepulang SPMB hari pertama tahun lalu. Alasannya ada juga alasan ekonomis. Kalau naik bajaj kena ongkos 4-5 ribu rupiah. Kalau naik angkutan umum, kadang aku punya prinsip mending jalan daripada nyasar. Memang sih bisa jadi sekalian untuk mempelajari daerah yang aku lewati. Makanya pulang ujian besoknya aku gak melakukan itu lagi, karena sudah lebih mengerti mau naik angkot yang mana. Selain itu keesokan harinya aku bawa 2 tas karena sepulang ujian mau langsung pulang ke Bandung lewat Gambir. Kalo jalan kaki juga, bisa tewas aku.

5.STT Telkom Bandung - Kantor Polisi Bale Endah di Dayeuhkolot, Bandung pergi-pulang. Jarak untuk sekali jalan kayaknya nyampe juga 4-5 km. Jadi kalau pergi-pulang, sekitar 8-10 km. Ini aku lakukan hari Senin tanggal 25 April 2005 yang lalu. Aku ke Kantor Polisi mau ngurus surat keterangan hilang kartu ATM ku. Aku mulai jalan sekitar pukul 12:45. Karena namanya masih di Dayeuhkolot, aku kira dekat. Tanpa tahu sebenarnya dimana letak Kantor Polisi itu, aku jalan aja. Prinsip malu bertanya masih melekat padaku. Tapi setibanya di sebuah simpang empat yang bentuknya tidak saling tegak lurus, aku berhenti. Ntar kalo salah jalan, bisa capek banget aku jalan tanpa ada hasil pikirku. Jadi deh aku bertanya ke seorang bapak. Dia bilang kalau Kantor Polisi itu di Bale Endah. Dia menunjukkan arah jalannya dan mengatakan kalau angkot yang lewat sana angkot yang berwarna kuning jurusan Ciparay - Tegalega. Tapi instead of naik angkot, aku malah jalan kaki mengikuti jalur angkot itu. Dan akhirnya sampai juga di Kantor Polisi sekitar 13:30. Di sana aku ada setengah jam hanya untuk mengurus sebuah kertas surat keterangan hilang. Maklum aja, butuh waktu begitu lama karena polisi yang tugas jaga bukanlah tukang ketik handal. Sekitar pukul 2 siang aku pulang dengan jalur yang agak berbeda tapi aku yakin akan menuju simpang empat tak saling tegak lurus tadi. Dan memang keyakinanku tidak salah. Akhirnya aku nyampe di perpustakaan kampusku sekitar pukul 3 siang. Setibanya di perpustakaan itu aku langsung ke kamar mandi untuk cuci muka. Maklum aja, sepanjang jalan yang aku lewati memang berdebu. Siang itu juga matahari memancar dengan cukup terik. Ditambah lagi dengan keringatku yang mengalir karena berjalan dengan kecepatan cukup tinggi -padahal tidak ada yang mau dikejar- dan pada siang begitu aku masih tetap aja setia memakai jaket. Dan memang selesai cuci muka aku langsung pulang karena aku merasa cukup capek. Aku tiba di kost-kostan sekitar pukul 15:20 dan baru menyadari telapak kakiku panas karena perjalananku itu.

Ada juga sih yang lain, tapi masih di jalur yang sama dengan Dago - Dayeuhkolot. Seperti Dayeuhkolot - Buah Batu (dan sebaliknya), Dago - Buah Batu, Dago - Lengkong, etc. Makanya kayaknya gak perlu dipaparkan karena selain di jalur yang sama, aku sudah sering melakukannya. Kayaknya kalimatnya terbalik deh. Karena sudah sering melakukannya dan pada jalur yang sama, kayaknya gak perlu dipaparkan lagi. Eh, sama aja ya?

Kakakku dan Mamakku tahu kalau aku pernah berjalan dari Dago ke Dayeuhkolot. Tanggapan mereka sih aku rasa kurang suka. Mungkin pemikiran mereka ngapain coba jalan kaki sejauh itu kalau bisa naik angkot, kayak orang kurang kerjaan aja. Kakakku malah bilang gini kalau aku bilang mending jalan karena menurutku itu dekat, "Kalau kau lah memang, semuanya samamu dekat. Ntar jalan kaki pula kau dari Bandung ke Jakarta"

Jalan kaki dari Bandung ke Jakarta? Aku rasa ide yang bagus. Itu kan gak nyampe a thousand miles. Karena jalan kaki dari Bandung ke Jakarta aja belum aku realisasikan, berarti gak mungkin dong aku bisa merealisasikan keliling dunia dengan jalan kaki. Nah lho?

Monday, May 2, 2005

10 Reasons to Believe in the Christian Faith


http://www.rbc.org/rtb/
Many people in the world today claim to be “Christians.” How many of them truly know what it means to be a “follower of Christ”? Do you know?

10 Reasons To Believe is dedicated to not only helping Christians understand what they believe, but also helping those who do not “follow Christ” understand what Christianity is all about. Please click on one of the sections below to find out more.

the description was copied from the page, I made this here as a reminder for me to the page