
Gue ke Kongsi naik sepeda. Nyampe di sana gue langsung ngeliat es krim apa aja yang ada di dalam lemari pendingin milik Walls. Nah, gue sebenarnya hanya pengen beli yang murah-murah aja. Tetapi, apa daya.. Gue gak biasa beli es-krim Walls. Jadi, gue sebenarnya gak ngerti mau beli apa (dan tentunya gue gak tahu yang murah yang mana). Jenis es-krim Walls yang gue tahu juga cuma Conello, Paddle Pop, dan Magnum.
Gue pun langsung aja asal minta. "Magnumnya, Pak. Satu." Tak tahunya harganya 8ribu perak. Rencana gue beli yang murah pun gagal. Gue minta Magnum karena gue memang belum pernah ngerasain es-krim Walls yang judulnya Magnum, juga karena gue sebenarnya kurang suka dan kurang ngerti makan es-krim Conello. Kalau Paddle Pop kebetulan gak ada.
Gue gak gitu ingat apakah sebelumnya gue udah pernah makan Magnum. Tetapi perasaan gue bilang, Magnum kemarin adalah Magnum pertama gue.
Gue gak langsung pulang ke rumah gue. Kenapa? Sedang banyak orang di rumah. Gak enak dan gak etis rasanya makan Magnum sendiri. Jadi kuputuskan untuk menikmati Magnum pertama gue sambil naik sepeda saja. Mau tahu Magnumnya tahan sampai berapa jauh?
Gue mulai menikmati Magnum gue begitu di depan toko Kongsi gue pikir gue lebih baik makan Magnum itu sambil jalan-jalan saja. Toko Kongsi itu berada di Jalan Talang. Magnum gue baru habis ketika sepeda gue mendekati Patung Diponegoro yang terletak di dekat Taman Suropati dan GPIB Paulus.
Nah, ini edannya gue. Setelah gue menghabiskan Magnum pertama gue itu, sticknya gak langsung gue buang. Gue memegang stick Magnum gue itu selama perjalanan gue naik sepeda mengitari kawasan Menteng -selama hampir satu jam- sampai kembali ke rumah gue. Sesampainya di rumah, sticknya gue cuci, keringkan, dan akhirnya gue scan pake HP PSC 1410.
Begitulah cerita tentang Magnum pertama gue.
Kalasan Dalam 44B, Jakarta
11:40
22 September 2006
DAY-8179
11:40
22 September 2006
DAY-8179
No comments:
Post a Comment