Pages

Saturday, September 16, 2006

Menjauh


Gue bukan orang yang mudah bergaul dengan orang lain. Buktinya, gue hanya punya teman sedikit dan tak punya teman dekat. (Poor me, isn't it?) Intinya sih gue gak gaul gitu lho..





Pada umumnya gue hanya bisa
berteman dengan orang-orang yang secara institusi harus menjadi teman
gue. (Istilah institusi-nya itu lho...) Contohnya, teman sekelas. Bisa
aja dulu gue gak kenal dia walaupun gue pernah ketemu sebelumnya.
Tetapi karena kami sekelas, dia menjadi teman gue dan gue kenal dia.
At least know his/her name. Dan setidaknya gue pernah ngomong ama dia.





Sebulan lalu kan ada OSMABA.
Kebetulan gue termasuk panitia. (Yang harus bertanggungjawab atas
masuknya nama gue di panitia ini adalah Jeremia dan Armand.) Bisa
dibilang hal ini sebenarnya menguntungkan juga, karena gue bisa
melebarkan sayap pergaulan gue yang terlalu sempit itu.






Memang pada waktu OSMABA
berlangsung, dimulai dari Briefing tanggal 11 Agustus 2006 sampai
pelaksanaan OSMABA sendiri (14-18 Agustus 2006), gue bisa menganggap
diri gue ini punya teman-teman baru. Maklum, orang-orang (esp
senior-senior gue) yang selama ini tak pernah gue ajak ngomong atau
bahkan tak pernah gue sapa, pada masa OSMABA kemarin bisa gue ajak
ngomong, terutama senior yang termasuk dalam panitia.






Hanya saja.. Keadaan berubah..
Gue yang selama OSMABA dikenal sebagai panitia paling gak jelas karena
kerjaan gue ngambil foto melulu, sekitar seminggu kemudian berubah
menjadi orang yang dikenal karena kesalahan yang gue buat di blog entry
gue yang katanya gue buat di Google.






Karena kesalahan gue itu, gue
mencap buruk diri gue sendiri. Gue takut datang ke kampus hanya karena
kesalahan bodoh itu. Alhasil, gue pun berupaya menjauh dari orang-orang
di kampus gue terutama teman-teman baru gue di panitia OSMABA.






Gue juga berusaha sebisa
mungkin untuk tidak bertemu mereka. Kalaupun harus bertemu dengan
mereka, mereka yang selama ini gue sering sapa atau ajak ngobrol selama
bersama-sama di panitia OSMABA, malah gue perlakukan seperti gue
memperlakukan orang yang belum gue kenal.
What a fool, isn't it?
Dalam pikiran gue, mereka-mereka yang kenal dengan gue lah yang
kemungkinan bertanya atau mengkonfirmasi kesalahan yang telah aku buat
itu. Itulah sebabnya gue berusaha menjauh dari mereka.






Apa di dalam neraka yang gue pikirkan? (terjemahan bebas dari "What in the hell I was thinking?")
Yang ada dalam pikiran gue saat itu adalah sebagai berikut: Mereka tahu
mengenai kesalahan yang gue buat. Mereka pasti menganggap gue ini orang
bodoh membuat kesalahan seperti itu. Mereka pasti mencap buruk gue.
Those are all I was thinking. Mungkin sampai saat ini masih.






Gue memang tidak tahu apa yang
ada di dalam pikiran orang-orang yang gue maksud dalam tulisan gue ini.
Mungkin saja pikiran gue mengenai apa yang mereka pikirkan ternyata
salah.






(Tulisan ini memang kacau
sekali. Intinya tidak jelas. Sistematika penulisannya juga sangat
kacau. Logikanya juga mungkin berantakan. Saya pikir Anda akan
berpendapat sama jika Anda membaca keseluruhan tulisan ini. Dan tulisan
ini pun berakhir dengan gantung...
Wanna help me to make the end of the story? Or to rearrange the story?)





Kalasan Dalam 44B, Jakarta


14:11


17 September 2006


DAY-8174







No comments:

Post a Comment