Pages

Monday, October 12, 2009

Suka Tenggorokan Parasit

Aku sedang ingin menulis sesuatu. Ini aku tulis di saat tenggorokanku sedang sakit. Ah, apa hubungannya tenggorokan sedang sakit dengan menulis sesuatu? Bisa saja ada. Misalnya, aku bisa menulis tentang sakit tenggorokan. Hmm, bener juga. Sakit tenggorokan merupakan salah satu penyakit yang sering aku derita. Lebih sering karena aku minum minuman dingin atau yang ada es-nya. Itu sering membuatku radang tenggorokan. Suatu saat di tahun 2006 (kalau aku tidak salah ingat) aku bahkan disarankan oleh dokter untuk melakukan operasi amandel bila amandel-ku bengkak lagi. Jadi ingat kalau dulu Bapakku pernah operasi amandel sewaktu dia masih kuliah di STT Jakarta, sekolahku saat ini juga di tahun 1970an. Di situlah dia pernah berkenalan dengan seorang perawat boru Girsang. Aku tahu cerita ini entah dari mana, aku pun tak tahu. Aku tidak tahu ke mana perginya kumpulan surat yang pernah Bapakku kirimkan ke Tua (Ibu dari Bapakku), dan juga kepada pacar-pacarnya (sepertinya banyak). Sepertinya Bapakku dulu punya kebiasaan menggunakan carbon copy  dari setiap surat yang dikirimnya. Aku pernah membaca beberapa surat yang dibundling oleh Bapakku dengan rapi dan waktu itu aku pernah menemukannya di dalam rak buku di rumah kami sekarang di Medan. Aku tidak tahu ke mana perginya kumpulan surat-surat itu. Apakah Mamak membuangnya ya? Atau menyembunyikannya?

Sepertinya aku sudah mulai ngalor ngidul. (Benar tidak sih istilah yang aku buat?) Tetapi memang karena aku tidak punya tujuan khusus untuk tulisan ini, aku memang akan menulis apa saja yang ada di kepalaku saat ini. Oh iya, saat ini aku sedang mendengarkan lagu Gita Gutawa yang berjudul "Parasit". Lagunya menarik. Entah kenapa aku jadi suka lagu ini. Ada hubungannya juga sih dengan seorang temanku yang tiba-tiba suka dengan lagu ini. Dia menyebut seorang temannya 'parasit' mengikuti lagu ini. Padahal kan orang yang dia maksudkan sebagai 'parasit' itu tidak se-parasit orang di lagu yang dinyanyikan Gita Gutawa ini. Hanya saja pada akhirnya aku mengerti kenapa dia menyebut orang itu parasit, karena dia menceritakan sesuatu tentang ke-parasit-an orang itu menurut versinya. Ah, cukup sudah. Ku kini sudah mulai gerah. Aku perlu oksigen untuk bernafas.

Ke topik lain. Tadi sore aku berbincang-bincang dengan seorang teman cewek yang dulu aku pernah suka. Dulu? Masih tidak ya? Ah, kalau pun masih, aku kini sudah mengerti bagaimana dia menanggapi seorang yang suka padanya. Dia tidak menyukai seorang cowok yang suka padanya dengan alasan 'karena kamu cantik'. Padahal itu kan biasanya menjadi alasanku suka terhadap seorang cewek. Walaupun tidak sedangkal itu, biasanya unsur utama aku menyukai seorang cewek ya karena alasan itu. I name myself as a shallow man for that. Kembali kepada pembicaraanku dengan temanku itu. Aku tiba-tiba mulai bisa berbicara bebas dengannya, dan dia pun sepertinya begitu, karena pembicaraan yang sempat aku lakukan dengannya beberapa hari yang lalu. Kami berbicara tentang seorang temanku yang sedang menyukainya. Aku sebenarnya serasa seperti tertusuk sewaktu dia mengatakan kalau dia kurang suka (atau bahkan sama sekali tidak suka) dengan alasan seorang cowok menyukainya karena melihat dia berubah menjadi lebih menarik karena sesuatu perubahan yang terjadi padanya. Apalagi hanya itu yang menjadi alasan seorang cowok menyukainya. Hmm.. Apakah semua cewek yang pernah aku suka seperti dia ya? Sepertinya sih begitu. Ah, tidak juga. Ah, tidak perlu dibahas sepertinya. Selain hal itu, aku dan dia juga berbicara tentang perasaanku terhadap seorang perempuan saat ini. Pernyataannya tentang ketidaksukaannya terhadap alasan seorang cowok menyukai dirinya sebenarnya terlontar juga dari perempuan yang -sebut saja- saya suka saat ini. Itu memang membuat diriku berpikir ulang. Do I really like her?  Walaupun aku punya alasan lain selain karena perempuan yang aku suka itu cantik, aku pikir itu pun masih alasan dangkal juga. Tunggu, aku kan tidak berbicara tentang ini dengan temanku itu.

Beberapa hari lalu, ketika aku pertama kali berbicara berdua dengannya, aku dianjurkannya untuk melakukan sebuah tips yang aku sendiri tidak bisa membahasakan ulang kembali. Hmmm.. Let me remember what she said. Ah, aku lupa. Tetapi ada satu hal yang aku paling ingat dari ucapannya. Dia berkomentar tentang lagu Pupus yang berbunyi, "baru ku sadari, cintaku bertepuk sebelah tangan.." "Jangan jadikan ini sebagai theme song cinta lo! Jadikan yang tadi gue bilang ke lo menjadi theme song di kepala lo!" Dia sebelumnya menyebut theme song buatnya adalah, "aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku, meski kau tak cinta." Apa lagi ya kemarin tips dari dia? Aku juga agak lupa, tetapi menurutku sangat menarik dan cukup mengubah pandanganku tentang menyukai seseorang (aku tidak atau belum berani memakai istilah mencintai).

Pembicaraan kami tadi sebenarnya pembicaraan mengenai seorang temanku yang menyukainya. Hmmm.. Aku mengerti apa yang sebenarnya diinginkannya. Aku belum bisa menyampaikan apa yang tadi aku bicarakan dengannya kepada temanku yang menyukainya. Lagipula dia juga sudah mempunyai seseorang di hatinya. Siapa ya? Aku juga jadi penasaran.

Aku sepertinya di sini malah menjadi membicarakan perasaan suka terhadap seseorang. Sudah lama memang aku tidak menulis lagi tentang perasaan suka. Aku lebih memilih menggunakan istilah jatuh suka daripada istilah jatuh cinta.

Ah, aku jadi ingat apa yang aku bicarakan dengan temanku itu. More than words. Intinya sih itu.

Kembali ke perasaan suka. Aku suka padanya. That's it. Dia sudah tahu. Now what?

(Note:Tulisan ini dibuat dalam keadaan cukup mengantuk)

KGJ
13 Oktober 2009
01:00

2 comments:

  1. keadaan cukup mengantuk = alasan kenapa tulisannya tidak begitu nyambung yah? :D

    ReplyDelete
  2. yah, begitulah.. kalau sudah mengantuk tetapi belum bisa tidur kan otak susah untuk diajak konsentrasi.. lagipula aku lagi mencoba untuk memunculkan kembali keinginanku menulis dengan panjang tulisan yang memadai untuk disebut tulisan.. jadi, nggak gitu nyambung juga nggak apa.. dari tulisan itu sebenarnya bisa di-edit lagi untuk menjadi tulisan yang lebih rapi.. tapi kok gue males ya? :D

    ReplyDelete