So, this is the story. *kenapa pembukaan tulisan gue standar begini mulu ya?*
This morning I played chess until a half pass one. In the morning. After that I watched the chess game between Wilson and Hendrik. It was until 3.30 am (or maybe 4am). Then I went up to my room, wrote a lot of updates on my Facebook about some stupid lines. It was until 4.41.
I set up one alarm and three calendar events with alarms on my phone. The alarm was set for 6 am, 6.15, 6.20, and 6.30 am. I then fell asleep. I knew I would although I planned to stay awake until this morning class.
It turned out to be disaster since none of the alarms was succeed to wake me up. I woke up when the clock on my cell-phone had already shown that the time was 7.22. It was only 8 minutes to the class time. Panic? No, I was not panic. I just wore my clothes, the same clothes as yesterday, and then brought my bag. I went downstair and washed my face. And then I ran. I ran to the school and did make it. I arrived just before Pak Ferdy checked the "daftar hadir".
*gue sepertinya lebih baik memakai bahasa Indonesia aja*
Kenapa gue harus lari? Itu karena ternyata gue sudah tiga kali absen di kelas Ekumenika yang diajar oleh Pak Ferdy dan Pak Yusak. Yang disebut terakhir sedang ke Belanda untuk ujian disertasinya. Nah, Pak Ferdy itu termasuk orang yang tepat waktu. Itulah sebabnya gue bela-belain lari hampir tanpa henti dari kontrakan gue ke kampus. Kalau gue telat masuk, gue berarti akan dinyatakan nggak hadir walau telat. Empat kali absen adalah batas maksimum ketidakhadiran di setiap mata kuliah. Gue nggak mau dong kalau gue gagal kuliah ini gara-gara absensi. (Fakta tolol: gue biasanya lebih milih gagal sebuah mata kuliah karena nggak ngerjain tugas daripada karena absensi.)
Setelah di kelas beberapa menit, gue sengaja pergi keluar kelas untuk ke kantin. Gue pikir gue butuh minum teh manis hangat. Itu karena gue hanya tidur kurang dari dua setengah jam dan baru saja melakukan lari jarak menengah yang membuat gue terengah-engah waktu tiba di kelas. Setelah itu gue masuk lagi ke kelas. Entah kenapa, gue juga ternyata tidak terlalu mengantuk di kelas Sepertinya teh manis hangat yang gue minum tadi berpengaruh besar. *halah*
And, the story ends like this.
Kamarku, Kediaman Abednego
26 Maret 2010
10:16
This morning I played chess until a half pass one. In the morning. After that I watched the chess game between Wilson and Hendrik. It was until 3.30 am (or maybe 4am). Then I went up to my room, wrote a lot of updates on my Facebook about some stupid lines. It was until 4.41.
I set up one alarm and three calendar events with alarms on my phone. The alarm was set for 6 am, 6.15, 6.20, and 6.30 am. I then fell asleep. I knew I would although I planned to stay awake until this morning class.
It turned out to be disaster since none of the alarms was succeed to wake me up. I woke up when the clock on my cell-phone had already shown that the time was 7.22. It was only 8 minutes to the class time. Panic? No, I was not panic. I just wore my clothes, the same clothes as yesterday, and then brought my bag. I went downstair and washed my face. And then I ran. I ran to the school and did make it. I arrived just before Pak Ferdy checked the "daftar hadir".
*gue sepertinya lebih baik memakai bahasa Indonesia aja*
Kenapa gue harus lari? Itu karena ternyata gue sudah tiga kali absen di kelas Ekumenika yang diajar oleh Pak Ferdy dan Pak Yusak. Yang disebut terakhir sedang ke Belanda untuk ujian disertasinya. Nah, Pak Ferdy itu termasuk orang yang tepat waktu. Itulah sebabnya gue bela-belain lari hampir tanpa henti dari kontrakan gue ke kampus. Kalau gue telat masuk, gue berarti akan dinyatakan nggak hadir walau telat. Empat kali absen adalah batas maksimum ketidakhadiran di setiap mata kuliah. Gue nggak mau dong kalau gue gagal kuliah ini gara-gara absensi. (Fakta tolol: gue biasanya lebih milih gagal sebuah mata kuliah karena nggak ngerjain tugas daripada karena absensi.)
Setelah di kelas beberapa menit, gue sengaja pergi keluar kelas untuk ke kantin. Gue pikir gue butuh minum teh manis hangat. Itu karena gue hanya tidur kurang dari dua setengah jam dan baru saja melakukan lari jarak menengah yang membuat gue terengah-engah waktu tiba di kelas. Setelah itu gue masuk lagi ke kelas. Entah kenapa, gue juga ternyata tidak terlalu mengantuk di kelas Sepertinya teh manis hangat yang gue minum tadi berpengaruh besar. *halah*
And, the story ends like this.
Kamarku, Kediaman Abednego
26 Maret 2010
10:16
terus hubungannya sama ngga membantu apa? *tidak paham* karena mengantuk dan lelah mungkin?
ReplyDelete