Hari ini aku bangun masih dengan perasaan tidak menentu. Malamnya aku memang baru tidur setelah menonton acara di TV Bincang Bintang di RCTI dan Midnight Live di Metro TV. They talked about sex dan kalo yang di Metro tentang penyimpangannya. Hebatnya acara itu ditayangkan live dan narasumber acara itu, Dr. Boyke, tampil di kedua acara itu dengan jam tayang yang sangat berdekatan. Aku bangun dengan perasaan tidak menentu bukannya karena menonton acara itu, tapi karena memang banyak hal dalam pikiranku yang mengganggu, esp mengenai masa depanku, I mean kuliahku di STT ini. Kesalahan yang aku lakukan hari ini sudah diawali dengan aku tidak berdoa dan saat teduh. Dalam hari ini perasaan yang aku rasakan memang bercampur, senang, galau, cemas, tidak senang. Tapi kalaupun senang, perasaan itu tetap tidak mendamaikan jiwaku. Karena apa? Aku tidak menyertakan Tuhan dalam setiap hal itu.
Let's begin the story about wisuda. Hari ini hari yang berbahagia buat mahasiswa STT terlebih buat yang sudah menyelesaikan semua mata kuliahnya dan juga TA nya. Aku sebenarnya sudah pernah diajak temanku Roy untuk datang ke acara wisudaan itu untuk ngebantuin mereka bagiin sesuatu untuk anak PMK yang wisuda hari ini. Aku juga sudah mengiyakan, tapi karena hari ini kuawali dengan perasaan tidak menentu aku memutuskan untuk tidak usah pergi.
Di saat perasaanku yang tak menentu itulah juga datang sebuah SMS dari Hera yang dikirim oleh Roy. Isinya: Von..U dtg kdpn rektorat dong.Bantuin kt dong-roy- Aku nerima SMS itu jam 11 lewat. Tapi saat itu aku masih belum mandi, kebiasaan. Aku lalu mandi, berpakaian dan tak lama kemudian aku sudah nyampe di kerumunan orang banyak di sekitar gedung GSG. Aku ke depan rektorat. Lihat sana, lihat sini, eh gak ada. Ternyata mereka -Roy, Timbul, Addrib, Medy- uda duduk di depan GSG. I join with them. Dan mereka -Sie Alumni/Pra Alumni- ternyata mau bagiin bunga dan sebuah CD untuk wisudawan-wisudawati khusus yang anak PMK nya aja -kayaknya atas nama PMK-. Dan dari list yang mereka punya ada 38 orang. Dan di antara 38 orang itu mereka gak begitu kenal semua. Itulah sebabnya aku disuruh datang karena memang waktu aku janji ke Roy mau bantuin mereka, aku bilang ke dia kalau aku lumayan banyak juga kenal orang-orang yang ada dalam list itu. Sekalian juga sih mereka bantuin nyariin orangnya di antara ratusan wisudawan lainnya.
Aku gak perhatiin jam tangan yang kupakai, tapi akhirnya pintu depan GSG dibuka. Orang-orang yang udah nunggu di luar akhirnya masuk dan orang yang udah lama duduk di dalam juga pada keluar. Mulai deh kami memperhatikan satu persatu wajah-wajah orang yang lewat di dekat pintu depan. Setelah barisan orang yang keluar beramai-ramai habis, ternyata hanya beberapa orang aja yang ada di dalam list itu yang keluar. Yang aku dan Roy ketemu orangnya dan ngasiin mereka bunga dan CD hanya 3 orang: Bang Fritz Saragih, Bang Jimmy Parade Sitorus, dan Bang Herman Panjaitan. Addrib dan Medy lumayan juga sih yang mereka ketemu orangnya. Yang aku kenal orangnya mereka kasiin tuh bunga&CD: K' Desy Mariana Hutajulu, Bang Roy & Bang Joe anak BEMERS, ama Bang Alfonsus anak Baywatch. Karena udah gak ada lagi yang pada keluar, akhirnya kami masuk. Ketemu deh ama Kak Septy. Ketemu deh lagi ama Bang Ernest. Lihat sana, lihat sini, eh aku ngeliat Kak Yuli di depan. Aku bilang ke Addrib ama Medy. Eh, ternyata mereka gak ngeliat. Tapi mereka jalan aja ke tempat yang aku tunjuk yaitu arah dekat podium. Tiba di depan dekat tempat paduan suara, ternyata ketemu ama Bang Amping. Aku nyalamin Kak Yuli sambil ngucapin selamat karena ternyata Addrib dan Medy tiba di depan malah ngasih bunga dan CDnya ke Bang Amping, aku deh yang ngasih bunganya ke Kak Yuli dengan bunga yang ada di tanganku. Tapi masalahnya CDnya gak ada lagi di antara kami bertiga. Roy ternyata sudah gak stick together lagi. Jadi deh aku harus nyari si Roy lagi. But finally one by one orang yang di list itu terlihat masih di dalam GSG dan hampir semua aku ikut nyalam mereka. Jadi akhirnya mereka dapetan satu tangkai bunga
dan sebuah CD.
One moment masih di antara happy moment for my brothers and sisters here in PMK STT Telkom, aku duduk di salah satu kursi. Staring to the front. SIDANG SENAT TERBUKA bla bla bla BANDUNG, 26 MARET 2005. Aku membaca isi tulisan yang ada di depan. Kapan? Mungkinkah? Aku tertunduk. Gak tau apa yang aku rasakan saat itu. Tapi ampe sekarang masih kepikiran.
Anyway, memang pada akhirnya gak semua yang ada di list itu orangnya dapat. Kayaknya ada sekitar 5 orang yang gak dapat orangnya. Tapi some of them yang ada di list itu ternyata mereka gak tahu yang mana orangnya, dan itulah (mungkin) gunanya aku ada di sana. Nunjukin orang (yang mana orangnya atau posisinya saat itu di mana) yang masih mereka belum kasi setangkai bunga dan sebuah CD itu. Salah satunya yang mereka gak kenal ternyata adalah Kak Prisilia Fransiska '99 atau Kak Lia. Nih orang aku kenal karena teman sekosnya saudara PA-ku, Wiwi. Juga teman seangkatannya kakak PA-ku, Bang Joti. Pernah dulu waktu kami PA di kamar Wiwi kakak ini datang ke tempat Wiwi, bercanda ama Wiwi ama Bang Joti. Yah kenalnya gitu-gitu aja sih.
Berikut nama-nama orang wisuda yang aku salam tadi (in order of appearance and or shaking hands):
-Bang Fritz
-Bang Jimmy
-Bang Herman
-Bang Alfonsus
-Bang Joe
-Bang Cepix
-Kak Septy
-Bang Ernest
-Kak Yuli
-Kak Relima
-Bang Adi
-Bang Zefanya
-Bang Luther
-Bang Immanuel
-Bang Olin
-Bang Amping
-Kak Lia
-Bang Anugrah
Sebelum pulang, aku perhatiin di kursinya ternyata ada ditempelin nama wisudawannya. Aku ambil satu (kok mesti banget gitu lho), sebagai kenang-kenangan. Kenang-kenangan buat hari ini, dan kenang-kenangan atas orang yang namanya tertera di label itu. Ayo, siapa coba? Ha..ha..
ha..
Yang tahu cuma aku dan seorang temanku. Mungkin kamu juga bakalan tahu kalau ntar aku ceritain di sini.
anyway, Selamat ya atas wisudanya, Bangs dan Kaks! (kayak mereka bakal baca ini aja)
written on March 26th, 2005 about 9pm
No comments:
Post a Comment