Pages

Showing posts with label labelkuning. Show all posts
Showing posts with label labelkuning. Show all posts

Monday, June 26, 2006

Bye-Bye Label Kuning?

Hari ini gue bangun tidak seperti biasanya. Inilah yang pertama kali dalam selang waktu setelah keluar dari asrama dan tinggal di kontrakan, gue bangun lebih awal. Tadi gue bangun sekitar 5:45. Wah, sebuah peningkatan pikirku. Tetapi tidak juga. Gue bisa bangun sepagi tadi pagi karena kemarin malam aku memutuskan untuk tidur saja ketika jam di hapeku masih menunjukkan waktu sekitar pukul 12 malam. Memang sih gue tidak langsung tidur. Tetapi tadi malam adalah malam pertama dalam minggu ini gue tidak bergadang. padahal hari ini kan hari Sabtu, tidak ada yang perlu dilakukan di pagi hari. Bahkan kalau mau tidur seharian penuh tidak akan ada yang melarang.

Pagi ini gue juga langsung turun dari kamar gue yang letaknya di lantai dua ke lantai satu. Gue tiduran di sofa yang terletak di ruang tamu kontrakan kami. Sejenak berpikir mau pergi dari kontrakan dengan mengendarai sepeda, menikmati pagi kota Jakarta di hari Sabtu, hari Sabtu di Jakarta pasti tidak seramai hari-hari biasanya. Udaranya bisa jadi lebih segar dari hari-hari sebelumnya. Hanya saja gue tidak jadi melaksanakan niatku itu. Gue pikir gue juga harus membersihkan pakaian-pakaian kotor gue yang sudah bertumpuk dan gue bahkan gak punya baju lagi untuk dipakai. Makanya kemarin malam aku tidur tidak memakai apapun untuk menutupi punggung dan perutku. Makanya sekarang gue merasa agak masuk angin.

Karena tidak jadi, gue pun malah kurang kerjaan menelepon si Label Kuning dengan nomor Telkomsel milikku. Gue kemarin malam memang ada mencoba menelepon dia, gak ding.. sebenarnya gue cuma mau miscall doang. Eh, telepon yang aku coba pagi ini ternyata masuk. Dengan begitu gue bisa mengambil kesimpulan kalau dia sudah bangun. Eh, tiba-tiba dia juga miscall gue balik. Aku pun mengirim sms bertanya kalau dia bangun sepagi itu pasti untuk saat teduh. Gue bilang ke dia juga untuk titip salam dalam doa. Dia pun langsung membalas. Dia menanyakan siapa gue, kemarin malam ada mencoba menelepon dia gak, dan dia juga mengatakan kalau dia sedang dalam perjalan menuju cipanas untuk KKRJB. Memang dia gak tahu dong siapa gue, kan gue pake nomor yang lain. Terus dia tanya kenapa gue titip doa. Dia juga membuat kalimat di smsnya "Makanya sate sendiri dong!"

Gue pun membalas smsnya. Gue bilang kalau gue bilang siapa gue dia juga kemungkinan gak kenal. Padahal kan dia kenal ama gue. Hanya saja kalau aku mengirim sms lewat nomor asli gue, dia pasti merasa tidak kenal sama gue, makanya tidak pernah lagi dia balas. Terus aku bilang kalau aku nitip doa karena gue juga uda jarang berdoa. Sate? Sepertinya tidak berarti lagi buat saya. Hah? Aku juga tanya apa itu KKRJB.

Nah, sampai tulisan kasar ini gue buat, gue gak dapat lagi sms balasan dari dia. Gue yakin sih dia gak bakalan ngebales sms terakhir yang gue kirim tadi. Dia hanya mencoba untuk tahu siapa sih yang iseng ke dia. Kalaupun dia mau tahu siapa orang yang ngisengin dia, dia pasti hanya akan bertanya sekali. Jika tidak dijawab, dia tidak akan merespon apapun sms yang dikirim ke dia dari nomor yang sama.

Sayang, dia ternyata kurang cerdas. Dulu gue sebenarnya udah pernah ngisengin dia pake nomor telkomsel gue ini. Dan gue gak kasi tahu nama gue juga sih. Mungkin dia udah ngehapus nomor gue ini, makanya waktu gue ngisegnin lagi, dia masih nanya "siapa nih?"

For sure, gue gak akan pernah ngirim sms ke dia lagi menggunakan nomor hape gue yang dia tahu. Walaupun dia bulan Juli ini akan ulang tahun, gue gak akan kirim sms ke dia. bahkan email juga gak akan ada lagi yang akan kukirim ke dia. Sepertinya nama dia di daftar friend di Friendster juga akan gue hapus. Kalau perlu gue block deh user dia. Cara ini hanyalah salah satu cara buat gue untuk tidak mencarinya atau mencoba untuk menghubungi dia lagi. Karena memang hanya seperti pekerjaan sia-sia belaka. Buat apa gue ngirim email panjang yang berisi curahan hati gue dan dia juga janji mau ngebales email itu, sampai sekarang tidak ada tanda-tanda bahwa dia akan balas email gue itu.

Oiya, aku pikir gue sudah cukup dengan dia. Makanya kemarin waktu pengumuman DO apa gak di kampus gue, gue kirim sms ke dia pake nomor primer gue bahwa gue di-DO. Bahkan berita seperti itu tidak mendapatkan tanggapan dari dia, walaupun berita itu bohong, berarti dia bakalan tetap tidak akan memberikan tanggapan apa-apa jika saja berita itu benar. Right? Berita bohong itu jugalah yang menjadikanku mengambil keputusan untuk tidak mengirim sms lagi ke dia, tidak juga mengirim email, tidak juga mengirim blog entry gue. Enough of her.

Bye-bye Label Kuning.

Kalasan Dalam 44B, Jakarta
6:54
24 Juni 2006
DAY-8089

Sunday, March 26, 2006

Goblog atau Terlalu Semangat

"Hari ini tanggal berapa? Tanggal 26 ya?" tanyaku pada Raja yang berada di kamarku. Selang beberapa detik, "Goblog! Hari ini baru tanggal 26." Aku langsung aja nyerocos tanpa mendengar terlebih dahulu jawaban Raja. Aku lihat di monitor komputerku setelah aku mengarahkan mouseku ke ujung kanan taskbar komputerku memang menunjukkan hari ini tanggal 26 Maret 2006.

Goblog? Kenapa? Beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Senin, aku sudah memposting sebuah tulisan berjudul
Label Kuning dari 26 Maret 2005. Di situ aku tulisnya "Tulisan di atas aku tulis setahun yang lalu. Tepat di tanggal yang sama tetapi di hari yang berbeda dengan hari ini." Terus di akhir tulisan itu juga aku buat tanggalnya adalah tanggal 26 Maret 2006. Malunya hati ini begitu tahu ternyata baru hari inilah tanggal 26 Maret 2006, bukan minggu lalu. Berarti tulisanku kemarin.. Dasar vontho goblog!

What the hell I was thinking? Kalender bukannya gak ada di kamarku. Ada dua kalender. Yang satu bahkan ada tepat di atas monitor komputerku. Terlalu semangatkah aku untuk membuat tulisan itu sehingga tidak memperhatikan kalau minggu lalu itu masih tanggal 19 Maret?

Goblogkah? Atau terlalu semangat?


Asrama Putra STTJ, Dempo, Jakarta
17:52
26 Maret 2006

Sunday, March 19, 2006

Label Kuning dari 26 Maret 2005

"Sebelum pulang, aku perhatiin di kursinya ternyata ada ditempelin nama wisudawannya. Aku ambil satu (kok mesti banget gitu lho), sebagai kenang-kenangan. Kenang-kenangan buat hari ini, dan kenang-kenangan atas orang yang namanya tertera di label itu. Ayo, siapa coba? Ha..ha..ha.. Yang tahu cuma aku dan seorang temanku. Mungkin kamu juga bakalan tahu kalau ntar aku ceritain di sini." - Graduation

Tulisan di atas aku tulis setahun yang lalu. Tepat di tanggal yang sama tetapi di hari yang berbeda dengan hari ini. Sampai hari ini aku menang belum pernah menceritakan mengenai label itu seperti janjiku yang kutulis untuk PLC.4 MIE HAED, nama yang kubuat untuk blogku di multiply ini. Tapi, aku sudah pernah membuat label itu beserta dengan foto orang yang namanya tertera di label itu di dalam album foto di multiply juga. Hanya saja aku tidak mempostingnya.

***

Aku ingat saat itu aku memang sudah menyalami orang yang namanya tertera di label itu. Tetapi setelah tugasku selesai di hari itu, aku hanya bisa duduk diam memperhatikan kebahagiaan yang terpancar dari wajah-wajah mereka yang diwisuda hari itu. Aku melihat di setiap kursi yang mungkin bekas para wisudawan duduki terdapat label nama masing-masing mereka. Aku agak excited waktu tahu mengenai label-label yang tertera di kursi itu.

Aku harus mencari label yang bertuliskan namanya, pikirku saat itu. Aku melihat di sekitar tempat aku duduk saat itu kursinya ditempeli label-label dengan NIM berawalan 113. Aha, pasti tidak jauh dari sini. Hanya dengan sedikit berpikir logis, akhirnya kutemukan barisan dengan NIM berawalan 11399. Tidak jauh lagi, pikirku. Aku duduk sebentar di kursi yang merupakan kursi pertama berlabel NIM berawalan 113. Aku pun mencoba mengelupas label itu untuk mengetahui apakah label itu bisa dikelupas secara sempurna. Ternyata bisa. Wah, berarti bisa aku bawa pulang. Aku pun mencari di barisan itu namanya. Akhirnya kulihat juga kursi yang berlabel nama yang kucari.

Aku tidak mungkin langsung mengambil begitu saja label itu, pikirku. Aku berusaha duduk mendekat ke kursi itu. Pada akhirnya ada beberapa orang (anak PMK pula) yang duduk di sekitar kursi itu. Wah, gak mungkin banget aku mengambil label itu ketika mereka ada di situ. Aku pun duduk menunggu sambil mungkin senyum-senyum sendiri. Aku akan punya kenangan atas hari ini dan label yang akan aku ambil, ucapku kepada diriku sambil senyum-senyum sendiri.

Aku menunggu hingga orang yang duduk di sekitar kursi itu beranjak. Akhirnya orang-orang itu pergi juga setelah mereka sudah capek berfoto-fotoan di sekitar tempat itu. Yang ada di tempat itu tinggallah aku dan seorang temanku. Dia tahu juga niatku karena aku menunjuk ke arah label itu. Aku mendekati kursi itu. Aku duduk di sebelahnya. Lalu kucari posisi yang bisa menutupi apa yang akan aku lakukan. Aku melihat sekitar. Waktu yang tepat, pikirku ketika melihat tidak banyak lagi orang yang berada di sekitar tempat itu. Aku mengelupas label itu. Sempurna. Label itu terkelupas tanpa terputus. Senangnya hatiku. Sejenak kupegang saja. Aku tersenyum kepada temanku yang tersenyum juga melihat apa yang aku lakukan. Aku membuka tas sandang yang hampir selalu kubawa jika ke kampus. Kukeluarkan binder kuningku. Kutempelkan label itu sampul dalam binderku itu.

Aku pulang dengan senyum. Bukan hanya karena aku telah menyalam orang yang namanya tertera di label itu, tetapi juga karena aku mendapatkan label nama itu. Label nama yang akhirnya memberitahuku nama lengkap dia yang sebenarnya. Label yang aku pikir pasti tidak berarti bagi dia yang namanya tertera di label itu. Tapi, bagiku label itu berarti kenangan atas hari itu dan kenangan atas dia yang namanya tertera di label itu.

***

Sampai sekarang label itu masih menempel di binder kuningku itu. Beberapa waktu lalu label itu terpaksa robek ketika aku mencoba mencabutnya karena ingin memindahkannya ke tempat yang bisa terhindar dari kotor. Soalnya selama ini label itu menempel di sampul luar bagian belakang binderku itu. Aku pun tidak jadi memindahkannya. Label itu kutempelkan kembali.

Hari ini, aku akhirnya menulis mengenai label itu. Langsung saja. Seseorang yang mengetahui aku mengambil label itu adalah Roy, temanku yang mengajakku ke GSG waktu itu. Dan nama yang tertera di label itu adalah... *



Asrama Putra STTJ, Dempo 14, Jakarta
26 Maret 2006**


* : lihat jawabannya di sini

**: (added on 29 March 2006) jadi malu.. sebenarnya tulisan di atas dibuat tanggal 19 Maret atau seminggu sebelumnya. terlalu semangat (mungkin).

Foto untuk Label Kuning dari 26 Maret 2005


Ini adalah hasil scan dari cover belakang binder kunigku.

Semua ini adalah foto ataupun picture untuk entry yang aku buat di blogku yang berjudul Label Kuning dari 26 Maret 2005

Sunday, March 27, 2005

Graduation

Hari ini aku bangun masih dengan perasaan tidak menentu. Malamnya aku memang baru tidur setelah menonton acara di TV Bincang Bintang di RCTI dan Midnight Live di Metro TV. They talked about sex dan kalo yang di Metro tentang penyimpangannya. Hebatnya acara itu ditayangkan live dan narasumber acara itu, Dr. Boyke, tampil di kedua acara itu dengan jam tayang yang sangat berdekatan. Aku bangun dengan perasaan tidak menentu bukannya karena menonton acara itu, tapi karena memang banyak hal dalam pikiranku yang mengganggu, esp mengenai masa depanku, I mean kuliahku di STT ini. Kesalahan yang aku lakukan hari ini sudah diawali dengan aku tidak berdoa dan saat teduh. Dalam hari ini perasaan yang aku rasakan memang bercampur, senang, galau, cemas, tidak senang. Tapi kalaupun senang, perasaan itu tetap tidak mendamaikan jiwaku. Karena apa? Aku tidak menyertakan Tuhan dalam setiap hal itu.

Let's begin the story about wisuda. Hari ini hari yang berbahagia buat mahasiswa STT terlebih buat yang sudah menyelesaikan semua mata kuliahnya dan juga TA nya. Aku sebenarnya sudah pernah diajak temanku Roy untuk datang ke acara wisudaan itu untuk ngebantuin mereka bagiin sesuatu untuk anak PMK yang wisuda hari ini. Aku juga sudah mengiyakan, tapi karena hari ini kuawali dengan perasaan tidak menentu aku memutuskan untuk tidak usah pergi.

Di saat perasaanku yang tak menentu itulah juga datang sebuah SMS dari Hera yang dikirim oleh Roy. Isinya: Von..U dtg kdpn rektorat dong.Bantuin kt dong-roy- Aku nerima SMS itu jam 11 lewat. Tapi saat itu aku masih belum mandi, kebiasaan. Aku lalu mandi, berpakaian dan tak lama kemudian aku sudah nyampe di kerumunan orang banyak di sekitar gedung GSG. Aku ke depan rektorat. Lihat sana, lihat sini, eh gak ada. Ternyata mereka -Roy, Timbul, Addrib, Medy- uda duduk di depan GSG. I join with them. Dan mereka -Sie Alumni/Pra Alumni- ternyata mau bagiin bunga dan sebuah CD untuk wisudawan-wisudawati khusus yang anak PMK nya aja -kayaknya atas nama PMK-. Dan dari list yang mereka punya ada 38 orang. Dan di antara 38 orang itu mereka gak begitu kenal semua. Itulah sebabnya aku disuruh datang karena memang waktu aku janji ke Roy mau bantuin mereka, aku bilang ke dia kalau aku lumayan banyak juga kenal orang-orang yang ada dalam list itu. Sekalian juga sih mereka bantuin nyariin orangnya di antara ratusan wisudawan lainnya.

Aku gak perhatiin jam tangan yang kupakai, tapi akhirnya pintu depan GSG dibuka. Orang-orang yang udah nunggu di luar akhirnya masuk dan orang yang udah lama duduk di dalam juga pada keluar. Mulai deh kami memperhatikan satu persatu wajah-wajah orang yang lewat di dekat pintu depan. Setelah barisan orang yang keluar beramai-ramai habis, ternyata hanya beberapa orang aja yang ada di dalam list itu yang keluar. Yang aku dan Roy ketemu orangnya dan ngasiin mereka bunga dan CD hanya 3 orang: Bang Fritz Saragih, Bang Jimmy Parade Sitorus, dan Bang Herman Panjaitan. Addrib dan Medy lumayan juga sih yang mereka ketemu orangnya. Yang aku kenal orangnya mereka kasiin tuh bunga&CD: K' Desy Mariana Hutajulu, Bang Roy & Bang Joe anak BEMERS, ama Bang Alfonsus anak Baywatch. Karena udah gak ada lagi yang pada keluar, akhirnya kami masuk. Ketemu deh ama Kak Septy. Ketemu deh lagi ama Bang Ernest. Lihat sana, lihat sini, eh aku ngeliat Kak Yuli di depan. Aku bilang ke Addrib ama Medy. Eh, ternyata mereka gak ngeliat. Tapi mereka jalan aja ke tempat yang aku tunjuk yaitu arah dekat podium. Tiba di depan dekat tempat paduan suara, ternyata ketemu ama Bang Amping. Aku nyalamin Kak Yuli sambil ngucapin selamat karena ternyata Addrib dan Medy tiba di depan malah ngasih bunga dan CDnya ke Bang Amping, aku deh yang ngasih bunganya ke Kak Yuli dengan bunga yang ada di tanganku. Tapi masalahnya CDnya gak ada lagi di antara kami bertiga. Roy ternyata sudah gak stick together lagi. Jadi deh aku harus nyari si Roy lagi. But finally one by one orang yang di list itu terlihat masih di dalam GSG dan hampir semua aku ikut nyalam mereka. Jadi akhirnya mereka dapetan satu tangkai bungadan sebuah CD.

One moment masih di antara happy moment for my brothers and sisters here in PMK STT Telkom, aku duduk di salah satu kursi. Staring to the front. SIDANG SENAT TERBUKA bla bla bla BANDUNG, 26 MARET 2005. Aku membaca isi tulisan yang ada di depan. Kapan? Mungkinkah? Aku tertunduk. Gak tau apa yang aku rasakan saat itu. Tapi ampe sekarang masih kepikiran.

Anyway, memang pada akhirnya gak semua yang ada di list itu orangnya dapat. Kayaknya ada sekitar 5 orang yang gak dapat orangnya. Tapi some of them yang ada di list itu ternyata mereka gak tahu yang mana orangnya, dan itulah (mungkin) gunanya aku ada di sana. Nunjukin orang (yang mana orangnya atau posisinya saat itu di mana) yang masih mereka belum kasi setangkai bunga dan sebuah CD itu. Salah satunya yang mereka gak kenal ternyata adalah Kak Prisilia Fransiska '99 atau Kak Lia. Nih orang aku kenal karena teman sekosnya saudara PA-ku, Wiwi. Juga teman seangkatannya kakak PA-ku, Bang Joti. Pernah dulu waktu kami PA di kamar Wiwi kakak ini datang ke tempat Wiwi, bercanda ama Wiwi ama Bang Joti. Yah kenalnya gitu-gitu aja sih.

Berikut nama-nama orang wisuda yang aku salam tadi (in order of appearance and or shaking hands):
-Bang Fritz
-Bang Jimmy
-Bang Herman
-Bang Alfonsus
-Bang Joe
-Bang Cepix
-Kak Septy
-Bang Ernest
-Kak Yuli
-Kak Relima
-Bang Adi
-Bang Zefanya
-Bang Luther
-Bang Immanuel
-Bang Olin
-Bang Amping
-Kak Lia
-Bang Anugrah

Sebelum pulang, aku perhatiin di kursinya ternyata ada ditempelin nama wisudawannya. Aku ambil satu (kok mesti banget gitu lho), sebagai kenang-kenangan. Kenang-kenangan buat hari ini, dan kenang-kenangan atas orang yang namanya tertera di label itu. Ayo, siapa coba? Ha..ha..ha.. Yang tahu cuma aku dan seorang temanku. Mungkin kamu juga bakalan tahu kalau ntar aku ceritain di sini.

anyway, Selamat ya atas wisudanya, Bangs dan Kaks! (kayak mereka bakal baca ini aja)

written on March 26th, 2005 about 9pm