Pages

Monday, May 30, 2005

30 Mei 2005: Helene Le Touzey

Old City, May 30, 2005
11:18 pm


Dear PLC.4 MIE HAED,


    Banyak cerita yang terjadi dalam satu hari. Kemarin saja sebenarnya aku punya rencana untuk menyempatkan diriku untuk bercerita tentang apa saja yang terjadi selama seharian dengan cara yang berbeda. Yaitu dengan hanya menuliskan kata-kata kunci untuk setiap kejadian yang aku alami. Rencananya mau aku buat judul "A Day in Words" atau kalau dalam versi bahasa Indonesia (judulnya aja) "Satu Hari dalam Kata-kata". Tapi karena kemarin aku gak jadi buat, makanya hari ini aku baru mau buat dan tetap menceritakan yang terjadi kemarin aja.


    Kalau sekarang yang aku mau ceritakan adalah cerita tentang apa yang terjadi hari ini aja. Cerita hari ini dimulai dengan tadi pagi aku tidak bisa tidur. Biasanya sih kalau tidak bisa tidur aku menonton acara yang gak jelas atau berlama-lama di depan komputer mengerjakan yang gak jelas juga. Dan kemarin, aku hanya menonton. Aku menonton acara di TV yang sekarang aku sendiri sudah lupa acara apa saja yang aku tonton. Tapi yang paling aku ingat adalah aku ada menonton acara Kick Off Bundesliga dan Highlights Sepakbola Nasional di Metro TV. Di dalam acara itulah aku melihat siapa aja klub Liga Serie A Italia yang terdegradasi. Yang sudah pasti terdegradasi adalah Brescia dan Atalanta, sedangkan Bologna dan Parma harus melakukan pertandingan play-off lagi untuk menentukan siapa yang bisa tinggal di Seri A musim 2005-2006. Aku baru balik ke kamarku sekitar pukul 4 dan mungkin baru bisa tertidur dalam waktu setengah jam.


    Aku bangun dari tidurku baru pukul 2 lewat di siang hari. Aku lalu sedikit membereskan kamarku yang berantakan. Lalu aku mandi dan berpakaian kuliah. Aku lalu pergi ke kantin untuk sarapan atau lebih tepatnya makan siang. Tiba di kantin aku bertemu dengan beberapa teman sekelasku yang makan di kantin yang sepi pengunjungnya. Mereka memanggilku dan Martin memberikan form yang mereka minta isi. Mereka berencana untuk membuat buku kelas. Aku memang sudah lama tidak pernah sekelas dengan mereka karena aku sudah banyak ketinggalan mata kuliah dari mereka. Tapi aku mengiyakan akan mengisi form itu.


    Selesai makan capcay kuah, aku ke perpustakaan kampusku. Aku memang anak kuliah termalas yang pernah aku lihat. Aku bukannya kuliah, tapi malah hanya masuk ke perpustakaan dan baca-baca di sana. Di ruang jurnal dan referensi terdapat majalah dan koran. Di sanalah aku membaca majalah dan koran cukup lama. Dari majalah Tempo yang sudah out of date (edisi 29 Maret 2005) aku membaca mengenai seorang wanita bernama Helene Le Touzey. Seorang wanita asal Perancis yang sekarang tinggal di Bali untuk anaknya yang bernama Michael Loic Blanc yang saat ini (mungkin) masih di dalam bui di sebuah penjara di Kerobokan, Bali. Cerita mengenai Helene Le Touzey dan juga Michael Loic Blanc ini sebenarnya cukup diekspose di Perancis. Aku gak tahu apakah sebenarnya cerita ini (pernah) juga diekspose di Indonesia. Tapi merupakan cerita menarik yang rencananya akan aku fotokopi sebagai kliping. Beberapa hal yang menarik adalah Helene mendapatkan julukan Ibu Para Napi, dan sebuah badan ada dibentuk di kampung halamannya dan pada saat pasca tsunami yang lalu badan itu ikut menyumbang atas nama Michael Loic Blanc, si napi seumur hidup. Nanti deh setelah aku punya copy-an cerita dari majalah Tempo itu baru aku tulis lagi di sini.


    Hari ini aku jadi pengen membuat cerita tentang "pertama" untuk beberapa kejadian yang baru pertama kali aku lakukan atau aku dapat. Pengen buat seperti itu karena kemarin aku baru pertama kali ngelihat uang 20ribuan yang baru. Terus tadi aku ketemu ama Kak Eji, cewek pertama (selain orang yang berhubungan keluarga denganku) yang pernah menggandeng tanganku. Memang ini hanya rencanaku untuk membuat tulisan mengenai "pertama" seperti yang aku maksud. Gak tahu deh apakah aku akan merealisasikannya. We'll see.


    Now is 12 am. I guess aku harus tidur. See you tomorrow.

Friday, May 27, 2005

Kutumbaba

Baju hitam? Siapa takut!


Ketombe merupakan masalah. Aku saat ini mengalaminya. Sudah keramas setiap kali mandi dengan shampoo Head and Shoulders -yang katanya paling ampuh untuk mengatasi ketombe dan lebih mahal- ternyata tidak menuntaskan masalah ketombe yang kualami. Pernah dengar dari sepupuku kalau ketombe itu bisa ada di rambut karena rambut yang lembab. Aku jadi heran kenapa cewek sering keramas dan membiarkan rambutnya kering dengan sendirinya tidak ketombean, sedangkan aku kalau aku mengeringkan rambut -memang tidak pernah sampai kering- dengan cara seperti itu, hasilnya pasti tak lama berselang ketombe bagaikan salju turun di musim panas.


What should I do? Ganti shampoo? Atau ganti rambut? Sekarang rambutku memang lagi gondrong-gondrongnya. Dan berencana untuk memiliki shaved head seperti J Allard. Gak tahu kan siapa J Allard? Dia adalah head of Xbox 360's team nya Microsoft dan juga V.P. nya Microsoft. I guess shaved head is the best answer. Less hair, less shampoo.

Thursday, May 19, 2005

19 Mei 2005: BUGIL - Jennifer Lopez Version

Old City, May 19, 2005
8:00 pm


Dear PLC.4 MIE HAED,


    Aku baru saja pulang dari ngenet. Aku memang sengaja berniat untuk ngenet sebentar aja. Sialnya, aku tidak betul-betul memperhatikan billingnya sampai angkanya sudah menunjukkan 2000++. Kenapa sial? Karena aku hanya membawa uang 2000 rupiah saja. Dan akhirnya aku baru berhenti di hitungan sekitar 2800. Tanpa malu, dan karena sudah pelanggan tetap warnet tersebut, aku bilang aja utang. Tapi OP-nya bilang gak apa-apa. Ya udah, ntar kalau kesana lagi aku gak usah mengingatkan lagi ke mereka yang jaga tuh warnet.


    Aku sebenarnya mau menceritakan tentang website BUGIL and stuff around that topic. Aku jadi ingat sebuah email yang aku kirim ke seorang teman. Isinya sebagai berikut:


....
mengenai BUGILSMUNSA .. itu sebenarnya nama kelasku waktu aku kelas 3 SMU di SMU Negeri 1 Medan.. namanya sih sebenarnya cuma bugil nya aja.. tapi belakangan aku yang membuat website kelasku itu sekalian untuk bisa buat anak2 bugil nya stay in touch aku dengan inisiatifku sendiri buat namanya bugilsmunsa.. biar gak langsung seronok banget kedengarannya (walaupun sebenarnya dengar kata “bugil” aja orang uda berpikir itu suatu hal yang jorok).. bugil itu sebenarnya singkatan dari the Base of Unique Generation IPA Lima.. karena biasanya ditambahin kata SMUNSA juga sih makanya aku buat di web kelasku itu pake nama bugilsmunsa.. memang sih nama itu aku dulu secara pribadi gak suka banget.. kayaknya orang sekarang memang uda agak mati rasa kali ya.. masa waktu di kelas 3 dulu waktu mau membuat nama kelas dan dari 2 nama yang diusulkan (1 lagi aku lupa apa nama yang diusulkan) yang terpilih malah nama bugil..
karena berbau agak seronok gitu, aku sempat juga agak sebel bilangin ke temanku kenapa gak sekalian aja lebih jorok lagi.. dengan singkatan penduduk tiga ipa lima smunsa 2001-2002 (jangan disingkat ya, Kak..) .. bahkan bukan nama kelasnya aja yang jorok.. lambangnya juga gak ketinggalan ikut juga agak jorok.. gambarnya sejenis malaikat bersayap tapi ya digambarkan dengan lekuk tubuh cewek.. dulu di SMUNSA, untuk tahun 2001-2002 kelas kami lah yang pertama kali keluar olahraga dengan kaus kelas (sebelumnya pake kaus olahraga yang dari sekolah).. warnanya merah bok.. lengkap dengan lambang dan tulisan yang dibordir di bagian punggung menimbulkan kontroversi di sekolah kami.. ada guru yang gak setuju dengan kaus kelas kami itu.. bukan karena warnanya itu.. tapi karena nama dan lambangnya.. oh iya, waktu kemarin aku naik transjakarta pulang dari survey tempat SPMB aku kebetulan make jaket kelas dengan warna merah dan di punggung jaket itu juga terdapat bordiran lambang dan nama kelasku dulu.. kebetulan waktu itu aku diri.. eh ada ibu dengan dua anaknya (mereka duduk) kayaknya lagi ngomentarin tulisan di jaket kelasku itu.. memang sih singkatannya juga ada sebenarnya tertulis berbentuk melingkar.. tapi agak sulit juga dibaca.. makanya orang yang ngeliat pertama kali agak risih juga dengan yang tertulis di jaketku itu.. kalo dulu aku paling gak suka dengan kaus kelasku juga jaketnya karena tulisannya yang seronok itu, sekarang aku malah paling sering make kaus itu dan juga jaket kelasku itu..
....


 


   Informasi lain tentang BUGIL yang tidak aku sebutkan di email yang aku kirim ke temanku itu:
1.BUGIL atau IPA 5 SMUNSA Medan 0102 terdiri dari 58 members atau siswa. Sekarang sudah tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jakarta, Bogor, Bandung, Dayeuhkolot, Yogyakarta, Solo, dan ada juga yang di Malaysia.
2.Baju kelas yang diproduksi saat itu hanya berjumlah 60. 58 buat member, 1 buat wali kelas, dan 1 buat guru olahraga kami. Sedangkan untuk jaket kelas, hanya diproduksi sebanyak 59.
3.Website (tidak resmi) dibuat oleh aku sendiri dengan beberapa kali pergantian nama. Awalnya bugil.page.to. Sudah ditutup karena ada ancaman yang sebenarnya tidak berarti dari pengunjung yang tidak bertanggung jawab. Sekarang alamatnya menjadi bugil.rulestheweb.com. Website hosting menggunakan Geocities. Redirect URL memakai V3. Guestbook menggunakan Bravenet. Pengunjung sampai sekarang masih berjumlah 1000+.
4.Milis juga ada dibuat oleh saya juga, tapi tidak jalan. Member yang mendaftar hanya 10. Di yahoogroups-nya tertulis 11 karena aku make 2 account. Sekarang milis ini hanya berfungsi sebagai birthday reminder aja buat yang mendartar.
5.Account Friendster aku juga yang buat. Saat ini yang menjadi Friends sekitar 44 orang. Itupun bukan member BUGIL murni semua.


    Sebenarnya sudah banyak cara yang aku tempuh untuk membuat suatu website yang dinamis, yang bisa diupdate dengan cepat tidak oleh aku sendiri tapi juga oleh member yang lain. Kalau buat sendiri dengan bahasa pemograman ASP atau PHP, itu dia aku belum bisa. Sempat mikir untuk membuat account di blogger, dan memang sudah aku buat. Tapi sepertinya akan susah membuat sesuatu yang lengkap di blogger. Sempat mikir juga untuk buat di multiply (dan memang sudah kubuat juga). Tapi tetap aja aku ngerasa pasti ada kendala. Aku memang belum menawarkan blogger dan multiply ke teman-temanku. Tapi aku rasa di antara mereka semua pasti hanya sedikit yang akan mau atau bisa berpartisipasi. Di antara blogger dan multiply, yang menawarkan lebih lengkap sebenarnya multiply. Ada tempat untuk menyimpan foto, ada tempat untuk ngasih komentar (mirip forum), etc. Tapi sayang, tampilannya sampai sekarang tidak editable (resmi) seperti blogger.


    Tapi, whateverlah. Aku sepertinya harus membuat tampilan dan isi dari account group BUGIL yang aku buat di multiply menarik dulu sebelum aku tawarkan ke teman-temanku. Dan salah satu yang baru saja berhasil aku buat adalah LOGO DIGITAL BUGIL. Sudah lama aku berhasrat supaya logo BUGIL itu bisa dibuat dalam bentuk file gambar. Apa daya, aku gak punya kamera digital. Tapi akhirnya dengan menggunakan kamera HP kakakku, aku berhasil mengambil beberapa foto lambang BUGIL. Lambang yang aku foto adalah lambang dari jaket kelasku. Sayang kualitasnya tidaklah begitu bagus. Akhirnya aku pun memutuskan untuk mengeditnya di Photoshop. Setelah aku baru mengerti penggunaan vektor mask dan pen tool untuk membuat path, barulah lambang itu sedikit demi sedikit bisa aku kerjakan. Dan tadi, lambang atau logo itu baru SELESAI. Yes, teriakku. Walau sebenarnya mungkin tidak bagus untuk ukuran orang yang sudah ahli membuat logo/lambang di Photoshop atau semacamnya, hasil akhir dari apa yang aku kerjakan aku rasa cukup memuaskan. Ada 4 versi yang aku buat untuk logo tersebut. 2 versi Jennifer Lopez dengan berbeda font pada tulisan BUGIL nya, dan 2 versi JLo's shadow dengan berbeda font pada tulisan BUGIL nya juga.


    Yang menarik dari logo yang aku buat mungkin adalah Jennifer Lopez. Aku rasa tanpa dia, lambang ini gak akan selesai hari ini. Thanks buat JLo. Dan aku harap jangan sampai dia menuutut saya karena menggunakan photo-nya tanpa izin. Lagipula aku menggunakannya bukan untuk tujuan komersial. Ya, kan? Tapi kalau dulu nama dan lambang BUGIL menjadi kontroversi di sekolah, kali ini sepertinya mungkin aja tetap akan menjadi masalah. Memang sih kalau versi yang JLo's shadow tidak begitu seronok -walau tetap menunjukkan lekuk tubuh cewek-. Tapi kalau yang langsung kelihatan Jennifer Lopez-nya -yang awalnya aku ingin sebut Logo BUGIL Jennifer Lopez Edition- masih akan menjadi masalah. Tapi ntar aja deh aku publish ke teman-temanku. Which logo they think would be the best. Tapi aku harap sih jangan sampai mereka lebih milih yang ada Jennifer Lopez-nya.


    Kalau ada yang nanya dapat dari mana gambar Jennifer Lopez yang agak seronok itu (udah seronok kali), aku gak akan bohong. Aku dapat gambar itu dari internet. Itulah akibatnya kalau punya ingatan yang cukup tajam buat sebuah situs yang berbau seperti itu dan spesifiknya lagi mengingat kalau ada foto Jennifer Lopez yang berpose seperti malaikat. Tapi sayang malaikatnya mendekati telanjang. Aku dapat atau pertama kali ngelihat gambar itu waktu aku SMU. Sepertinya waktu aku kelas 3. Tapi intinya sih aku bisa dapat foto itu karena aku termasuk cowok kurang ajar. Setuju?

Wednesday, May 18, 2005

SimpleBits


http://www.simplebits.com/
Mungkin website ini cukup bagus untuk dilihat sama orang-orang yang kerjanya di bidang design atau web atau internet.

Psalm 23:1-6

Bahasa Simalungun, dikutip dari BIBEL PAKON DODING HALELUYA ©LAI
1 Psalm ni si Daud. Jahowa do siparmahan ahu, seng anjai hurangan ahu. (Hes. 34:11; 1 Mus. 48:15; 49:24; Jes. 40:11; Hes. 34:13, 37; Mik. 7:14; Joh. 10:1-8.)
2 Ipatudu do ahu bani sampalan na mombur, anjaha itogu-togu do ahu hu bah parsaranan. (Hes. 34:14, 15; Pangk. 7:17.)
3 Ipahisar do tonduyhu, itogu do ahu bani dalan hapintoran halani goranni in. (Ps. 31:4; Jer. 31:25.)
4 Age pe mardalan ahu bani lombang bagas ni hagolapan, seng mabiar ahu, ai Ham do mangkasomani ahu; tungkotmu pakon simambumu do na mangapohi ahu. (Ps. 46:3; Job 10:21, 22; Mik. 7:14.)
5 Ham do na mangidangi ahu ilobei ni munsuhku, iminaki Ham do ulungku anjaha sirnib do panginumanku. (Ps. 36:9; 92:11; Job 36:6; Jes. 21:5; Luk. 7:46.)
6 Dear layak ampa idop ni uhur do mangirik-irik ahu sadokah goluhku; janah sihol do marianan ahu i rumah ni Jahowa sadokah ni dokahni. (Ps. 27:4; 15:1; 84:4, 5; Joh. 8:35.)


Bahasa Indonesia, dikutip dari Alkitab ©LAI
1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.


English, King James Version
1 The LORD is my shepherd; I shall not want.
2 He maketh me to lie down in green pastures: he leadeth me beside the still waters.
3 He restoreth my soul: he leadeth me in the paths of righteousness for his name's sake.
4 Yea, though I walk through the valley of the shadow of death, I will fear no evil: for thou art with me; thy rod and thy staff they comfort me.
5 Thou preparest a table before me in the presence of mine enemies: thou anointest my head with oil; my cup runneth over.
6 Surely goodness and mercy shall follow me all the days of my life: and I will dwell in the house of the LORD for ever.


as taken from gkps.or.id online bible


Di atas adalah isi Mazmur 23:1-6 dalam bahasa (Batak) Simalungun, bahasa Indonesia, dan English. Sekarang udah bisa dibuka lewat websitenya GKPS (Gereja Kristen Protestan Simalungun). Taunya juga barusan karena ada email yang masuk dari milis beritanya GKPS.


Great. I guess..

Miss You, Dad

Aku Bercinta


Oleh: Malulu

Aku memutuskan ini sikapku. Aku takkan mau disentuh oleh lelaki. Lelaki yang aku cintai sekalipun. Tidak. Sebelum aku menjadi isterinya. Tidak akan. Sebab biarpun kami saling mencintai, yang kupahami adalah, kami harus membiarkan diri kami bebas mandiri, tak dimabuki perasaan yang emosional. Tapi dipenuhi perbuatan. Berbuat yang terbaik bagi kekasihku. Dan menerima perbuatan baiknya untukku. Jejaka yang membiarkan aku tumbuh asri, tanpa gangguan tangan halusnya memang aku rasakan sebagai aksi cintanya kepadaku.


Itulah aku. Sebagai gadis ceria dari pertumbuhan remajaku, sudah banyak lelaki yang kukenal. Walaupun mereka tak kuberi menyentuh tubuhku, tetapi mereka semakin mencintaiku dan membiarkan hidupku mandiri.


Mereka memang tidak banyak. Satu, dua, tiga atau…ya empat orang. Itu kuingat benar. Pertama kali, memang mereka jengkel. Masak sudah lama bergaul namun tak ada kecupan di pipi atau pegangan tangan. Gerutu mereka kuingat. Namun aku katakan, ”Bila sempat mengusik pendirianku, biarlah kau pergi entah kemana. Aku tidak akan merasa kecewa atas kepergianmu.” Sebabnya ini. Benar aku merdeka dan tak pernah merindukan elusan tangan si dia yang telah pergi bersanding dengan wanita yang dicintainya.


Cukup menyenangkan memang. Biarpun berpisah dengan pacarku, mereka pamit untuk mempersunting gadis pujaannya, aku tetap tegar penuh semangat. Cinta memang membiarkan sesamanya bertumbuh bebas dan merdeka. Tak diikat oleh puja dan puji yang tak mahal keluar dari si dia yang kucintai.


Di usiaku yang ke-24 tahun, aku bertemu dengan teman sekelasku di SMP dulu. Kenangan di ruang kelas dengannya terus mengalir dalam percakapan kami. Aku aktif bersamanya dalam kegiatan gerejawi. Main drama, koor, kebaktian pemuda dan merayakan Natal. Kami tidak pernah bicara soal cinta. Kami berbicara mesra tentang kegiatan gereja dan masa sekolah kami dulu. Rutin memang sebagai mahasiswa, si dia ini menarik perhatianku. Kegiatan mengajarku selaku guru tetap bersemangat.



Aneh! Pemuda ini lain. Lain dengan yang dulu. Aku punya perasaan lain kepadanya. Aku mungkin cinta dia dan… anehnya tanganku dipegangya. Itu kali pertama tanganku dipegang. Berkesan memang. Tanpa curiga seikitpun sepertinya kubebaskan dia. Tapi hanya itu. Ia tidak kutolak. Kenapa aku membiarkannya? Entahlah, aku tidak tahu. Mungkinkah ini tanda kerelaanku bersamanya? Inilah pertanyaanku. Aku teringat tekadku semula. Aku takkan mau disentuh oleh teman lelakiku, kecuali ia akan menjadi suamiku. Tetapi kenapa yang satu ini? Kenapa harus dia? Apakah ia bersedia jadi suamiku? Saat ini ia masih mahasiswa, belum ada jaminan mau mempersuntingku.


Keraguanku mulai terbukti ketika ia mulai menggandeng wanita lain di hadapanku. Soalnya sepele. Ibuku marah ketika kawanku ini datang. Besoknya ia bersama gadis lain. Tapi aku kuatir. Tak mungkin kemarahan ibuku memisahkan kami. Aku tak putus asa. Seperti biasa aku bertemu dia di gereja. Hanya saja aku tidak diantarnya pulang seperti selama ini.


Tanpa kuketahui penyebabnya ia datang lagi. Dan memulai percakapan pengalaman sewaktu kami di SMP dulu. Saat ia diwisuda, orang tuanya datang ke rumah kontrakku, ia memperkenalkan ayahnya. Calon mertuaku? Tidak. Sebab kami tidak pernah bicara soal perkawinan, tetapi, mungkin juga. Sebab kenapa orang tuanya harus dibawa kepadaku? Ia memang pernah cerita. Tanpa persetujuan orangtuanya ia takkan menikah dengan seseorang.


Inilah mungkin saatnya orang tuanya menilai diriku sebelum menyetujuinya. Dan benar juga. Tekadku untuk tidak dijamah oleh siapapun, selain yang menjadi suamiku terwujud. Ia beritahukan aku bahwa orangtuanya setuju……… Ia jadi suamiku……… Kami saling mencinta. Dan tanpa kuketahui sebabnya aku dulu membiarkan tanganku dielusnya. Hanya itu. Dan dialah membelaiku kini dalam mengayuh rumah tangga bahagia kami. Hanya dia dan memang kepadanyalah aku curahkan segalanya.


Selaku suku Simalungun ia menuruti tradisi kami. Malam penuh bahagia itu, sang suami mempersembahkan sekapur sirih. Aku bersedia menerimanya, tanda kebahagiaanku bersamanya memasuki kesucian perkawinan.











Cerita di atas ditulis oleh Malulu antara tahun 1997-1999 di Batam. Malulu bukanlah nama sebenarnya dari si penulis. Nama sebenarnya dari Malulu adalah (the late) Apulman Saragih. Tapi waktu aku menemukan tulisan itu dimuat di Poldung, nama penulisnya memang Malulu. Poldung sendiri adalah sebuah tabloid yang diterbitkan oleh Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Resort Batam yang pada saat itu yang menjadi pendeta di sana adalah penulis sendiri. Gak ngerti deh masih terbit apa ndak tuh tabloid. Soalnya yang punya ide tuh tabloid untuk terbit kayaknya sih si penulis sendiri yang sekarang sudah gak ada lagi. Waktu pertama membaca sih aku udah ngerti kalau itu cerita sebenarnya kisah yang pernah dialami si penulis, karena aku sudah pernah dengar sendiri cerita itu langsung dari istri si penulis. Tapi memang "aku" dalam cerita itu jelas bukan si penulis, melainkan istri si penulis. Si penulis sudah jelas dong berperan sebagai apa dalam cerita itu. Dan apa hubungannya antara penulis dengan aku? Yeah, he's my late dad. A great dad yang bukan kami keluarganya aja yang merasa kehilangan. Tapi sayang salah satu penyebab dia pergi adalah aku. And now I miss him so much. I never felt like this before he left. Miss you, Dad.


as posted in vontho.blogspot.com


In the hard time like now, why do I have to miss him again.

Thursday, May 12, 2005

12 Mei 2005: Asli Bajakan

Old City, May 12, 2005
7:10 pm


Dear PLC.4 MIE HAED,


    Pagi ini aku bangun cukup terlambat. Aku baru bangun dari tempat tidurku sekitar pukul 9:30. Aku memang baru tidur sekitar pukul 1:30 tadi pagi. Tidur jam segitu juga bukan karena mengerjakan tugas, tapi karena main game keluaran Pop Cap Games, Rocket Mania Deluxe. Itulah mungkin yang menyebabkan aku tidak bisa bangun cepat. Bangun tidur aku ke lantai dua untuk ke kamar mandi. Setelah dari kamar mandi aku ke beranda lantai dua. Aku mengangkat dumbell dan melakukan latihan ringan sampai seorang teman kosku datang mengomentari yang tidak perlu dikomentari. Aku pun naik lagi ke kamarku. Duduk di atas kursi. Merenung sejenak, apakah aku sebaiknya saat teduh atau tidak. Aku pun memutuskan untuk bersaatteduh. Aku berdoa. Lagi-lagi masih dengan perasaan bersalah. Kali ini karena kemarin malam sekitar jam 11 lewat, aku menelepon Mamakku. Aku menelepon bermaksud untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Aku memang berusaha agar Mamakku tidak menanyakan keadaanku terutama keadaan kuliahku. Tapi aku tidak bisa menahannya bertanya tentang kuliahku. Aku yang sepertinya sudah mulai terbiasa berbohong memilih untuk berbohong kepadanya. Aku tahu suatu saat dia pasti akan tahu yang sebenarnya, tapi tidak di hari ulang tahunnya. Di saat dia sendirian di rumah, tanpa ada orang lain yang menemani. Tanpa seorang pun yang bisa dia jadikan tempat berbagi cerita kalau saja aku langsung mengatakan hal yang sebenarnya. Tanpa orang yang bisa menghentikan tangisannya kalau dia sampai menangis mengetahui hal yang sebenarnya.


    Ya, karena kebohonganku kemarinlah aku merasa bersalah lagi di hadapan Tuhan. Hatiku menuduhku kalau aku adalah orang yang tidak pantas untuk datang ke hadapanNya. Tapi akhirnya aku pun memulai mengucapkan doaku. Dimulai dengan permohonan ampun kepada Tuhan karena keberadaanku saat ini yang masih saja berdosa, padahal aku adalah orang yang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus Kristus mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia, termasuk dosaku. Akhirnya aku bisa berdoa. Aku mengakui segala dosa dan pelanggaranku yang sepertinya tidak banyak -atau bahkan tidak ada- orang yang tahu, tetapi Dia pasti tahu. Aku jadi mengingat janji dalam firman Tuhan yang mengatakan kalau kita mengakui dosa kita, maka Dia akan setia dan adil. Yang aku tahu sih, Dia akan mengampuni dosaku.


    Aku lalu berdoa untuk pembacaan firman Tuhan yang akan aku baca pagi ini. Hari ini firman Tuhan diambil dari Efesus 3:13-21. Isinya adalah sebagai berikut:


    Inilah sebabnya aku sujud kepada Bapa, yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya. Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu. sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar seta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun temurun sampai selama-lamanya. Amin.


    Yang aku mengerti dari firman Tuhan itu adalah memang benar kalau kasih Tuhan itu betapa panjang dan lebar dan tinggi dan dalam dan kita perlu Tuhan juga untuk mengerti kasih-Nya yang bahkan melampaui segala pengetahuan. Dan segala kemuliaan hanyalah bagi Dia yang dapat melakukan lebih dari apa yang didoakan dan lebih juga dari yang dapat manusia pikirkan.


    Aku bersyukur buat firman Tuhan yang aku baca itu, terutama karena memang Dia dapat melakukan lebih dari apa yang aku minta dan juga lebih dari apa yang aku pikirkan. Aku sudah pernah merasakan betapa Dia memang Tuhan yang seperti itu tahun lalu ketika aku merasa ataupun memastikan diriku sudah tidak tertolong lagi atau sudah pasti DO. Tapi itu hanya pemikiranku, bukanlah pikiran Tuhan. Nyatanya aku masih bisa kuliah di sekolahku sekarang ini. Tapi kejadian yang sama terulang lagi. Aku pun hanya bisa menyerahkan segala sesuatunya kembali kepada-Nya. Aku tidak berharap Dia mau menyelamatkan aku lagi seperti tahun lalu. Tapi kali ini aku mungkin lebih baik meminta kepadaNya memberikan jalan yang terbaik buatku dan juga buat keluargaku.


    Setelah membaca firman Tuhan itu, akupun membaca buku renungan harian Saat Teduh yang merupakan pedoman buatku untuk membaca firman Tuhan setiap harinya (kalau aku bersaatteduh). Judulnya untuk renungan hari ini adalah "Tanpa Bunga, Tanpa Coklat". Membaca judulnya pada awalnya aku bingung apa yang menjadi intinya. Tapi setelah membacanya, inti yang aku dapat adalah bahwa kasih Tuhan itu tidak ditunjukkan seperti kasih seorang pacar kepada kekasihnya. Yaitu memberikan bunga atau coklat. Allah menyatakan kasih-Nya dengan memberikan Tuhan Yesus Kristus bagi kita untuk mati di kayu salib. Di awal renungan dituliskan mengenai seorang yang sedang jatuh cinta dapat dikenali melalui senyuman, energi yang meningkat, dan cara mereka yang ingin terus bercerita mengenai cinta yang baru singgah dalam kehidupan mereka. Aku gak tahu apakah aku sudah pernah betul-betul merasakan jatuh cinta. Tapi membaca itu aku ingin merasakan jatuh cinta. Bukan kepada seorang wanita yang saat ini aku suka. Tapi kepada Tuhan. Aku berpikiran untuk melakukan itu. Dan memang ada sesuatu yang berbeda aku rasakan ketika aku ingin jatuh cinta kepadaNya. Yang selama ini aku seperti loyo tidak bersemangat untuk melakukan apapun, tadi pagi aku mulai bersemangat (lagi). Aku ingin melakukan yang terbaik buat Tuhan. Karena memang itulah yang diinginkan-Nya dari setiap anak-anak Nya.


    Selesai bersaatteduh, aku pun dengan semangat langsung pergi membeli makan pagi di Mang Uba. Makan di beranda lantai dua. Selesai makan, langsung mandi. Berangkat ke kampus bermaksud untuk kuliah sekitar pukul 10:45. Tiba di kampus, di Gedung B lantai 3, aku menunggu. Sewaktu menunggu itulah aku bertemu dengan "saninaku" atau "apparaku"  yaitu Buhman dan juga seorang teman bernama Rinto Damanik. Buhman nanya ke aku dimana sebenarnya aku ngekost. Dan tanpa aku minta dijawab, Rinto lalu menjawabnya dengan mengatakan kalau aku satu kost ama Ben, Timbul, Mofren, dan Hery. Lalu muncullah sesaat pembicaraan mengenai temanku si Ben. "Si Ben itu banyak kali ngomongnya," kata Buhman. "Semuanya mau ditamparinya. Jadi gak senang aku ngeliatnya." "Tapi dia itu punya karakter tersendiri. Gak ngikutin orang lain gitu lo. Pernahlah dia ngomong gini. 'Kutampari pun kau nanti dalam mimpimu'." sambung Rinto. Aku yang memang sudah sering mendengar kata-kata temanku Ben "kutampari kau nanti" hanya bisa tersenyum mendengar komentar mereka itu.


    Ternyata setelah 20 menit lebih menunggu, dosennya tidak datang. Jadi kami yang sudah pada datang ke kelas, membubarkan diri secara teratur. Aku tidak langsung pulang. Aku duduk-duduk dulu di lantai 3, di depan ruangan Lab. Bahasa (Inggris). Di depan lab tersebut ada meja yang terdapat majalah Newsweek dan majalah luar negeri lainnya juga koran The Jakarta Post. Aku memang bukan orang yang ahli dalam berbahasa Inggris. Tapi aku lumayan sering membaca atau sekadar melihat-lihat majalah berbahasa Inggris di perpustakaan kampusku. Jadi, kenapa tidak, pikirku tadi. Aku pun membuka koran The Jakarta Post yang ternyata koran hari Senin tanggal 9 Mei 2005.
    Aku sering membuka koran hanya ingin melihat sekilas apakah ada yang menarik headlines atau judulnya dan terutama apakah ada iklan yang menarik. Dan ada satu iklan yang menurutku cukup menggelitik. Karena isi iklan tersebut terkesan menakut-nakuti. Iklan itu dipasang oleh perusahaan yang menurutku perusahaan terbesar di dunia yang gencar mengkampanyekan "say no to piracy" atau untuk keuntungan mereka juga "use genuine software". Aku sengaja bela-belain menulis iklan tersebut di sebuah kertas yang aku temukan di atas meja tersebut. Isi iklan tersebut adalah sebagai berikut:



Don't let the pirated software kill it slowly.
Pirated software can seriously damage your computer and much worse destroy the precious data in it.
Using genuine software is assurance to greater security, reliablity and peace of mind.



(as seen in The Jakarta Post Monday, May 9, 2005)


Sumpeh, lo? Gini gitu aku juga orang yang masih pake barang bajakan produknya Pak Bill Gates. Sampai sekarang gak ada masalah tuh kalau berhubungan dengan hardware ataupun data. Jadi gak benar kalau pirated software bisa membuat komputerku rusak atau datanya hilang. Gak tahu juga sih dengan produk terbarunya Pak Bill Gates sudah dilengkapi dengan "perusak" jika software tersebut diperbanyak dengan maksud membuatnya jadi original/genuine bajakan. Tapi sampai sekarang sih, dari OS sampai semua software yang ada di dalam komputerku ASLI semua. ASLI BAJAKAN maksudnya.


   I guess that's all for today.