finally, it works...(ed)
Monday, September 11, 2006
Shaolin Golden Palm!
finally, it works...(ed)
Friday, September 8, 2006
Thanks to remind me, Bro.
"Siapa itu?"
"Adik loe."
"Oh.. Error man."
Gue tahu mereka siapa walaupun gue gak membuka mata gue, terlebih lagi orang yang menyebut gue sebagai 'error man'.
Gue gak tahu sebutan 'error man' itu sebuah pujian atau ejekan. Tetapi, gue hanya bisa bilang dalam tulisan ini: Thanks to remind me, Bro.
08:18
9 September 2006
DAY-8166
Saturday, September 2, 2006
22:20
Tanganku pun sekarang mulai bergetar. Keringat gue pun terus mengalir. Musik klasik Johann Sebastian Bach masih terdengar dari speaker yang melantunkan musik dari playlist Winamp 5.11 gue.
Apa yang terjadi padaku? Apakah gue sakit? Semoga tidak.
22:25
2 September 2006
DAY-8159
Mendadak Terkenal

Percaya gak kalau gue mendadak terkenal? Percaya saja! Gak tergolong dalam larangan agama apa pun di dunia ini kok kalau percaya pernyataan saya: gue mendadak terkenal.
Unfortunately, gue terkenal gara-gara gue stres. Kok bisa? Tanyakan saja pada rumput bergoyang! Jadi, sebenarnya gue mendadak terkenal karena gue -bisa digolongkan- sedang "sakit". Ibotoh nasiam do aha na hu maksud, tene. Jadi hu ahap lang pala hu bahen detailni ijon, tene.
Ke-sakit-an gue pun dengan cepat tersebar. Maklum, ke-sakit-an gue itu dapat dengan mudah ditemukan. Bahkan ketika gue telah berusaha menutupinya, orang-orang masih saja dapat dengan mudah mengetahui cara untuk melihat ke-sakit-an gue itu. (Kok malah seperti pepatah: sepandai-pandainya orang menutupi bangkai, baunya akan tercium juga.)
Unfortunately (lagi?), orang-orang berpikir gue membuat ke-sakit-an gue itu untuk diketahui dunia ini SECARA SENGAJA di tempat orang mudah mencarinya. Padahal tidak. Ke-sakit-an gue itu bahkan tidak pernah terpikir olehku untuk diketahui oleh mereka.
Apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. (Tinggal ditambahi daging ayam aja supaya jadi bubur ayam.) Gue mendadak terkenal gara-gara ke-sakit-an gue. Kalau menjadi terkenal itu menyenangkan, mendadak terkenal yang gue alami saat ini malah sebaliknya.
Kalasan Dalam 44B, Jakarta
21:45
2 September 2006
DAY-8159
Stres dalam Stres Pasca OSMABA

Maklum deh. Kuliah gue di STT Jakarta sudah dimulai lagi, tetapi stres pasca OSMABA saja belum selesai. Karena Chrisye ada bilang di lagunya, "..badai pasti berlalu..," maka gue pikir stres pun pasti berlalu.
Seharusnya stres pasca OSMABA sudah bisa berlalu. Tetapi, ternyata muncul stres baru buat gue. Sayangnya masih di dalam masa stres pasca OSMABA, bahkan berhubungan dengan apa yang gue lakukan pada masa stres itu. Memang apa yang telah gue lakukan? Ah, gue gak mau ikut membuat Anda yang membaca ini stres.
Ah, tulisan ini gue buat pada masa stres. Apa sih yang bisa dibuat oleh orang yang lagi stres? Apalagi stres yang gue rasa saat ini rasanya lebih parah dari saat gue pernah stres karena merasa telah membunuh Apulman Saragih.
Nah.. Saya ingatkan agar Anda jangan ikut-ikutan stres membaca tulisan ini. Coba hitung saja berapa banyak kata stres di dalam tulisan ini!
Berapa banyak? Ratusan? Gak nyampe atuh. Kumaha atuh. Nu bener atuh ngetangna!!
^_^
Kalasan Dalam 44B, Jakarta
21:08
2 September 2006
DAY-8159
Tupai Bodoh yang Jatuh

Itu kata pepatah.
Nah, samakan sajalah dulu gue dengan seekor tupai. Tetapi gue bukanlah tupai yang pandai melompat. Gue sudah sering jatuh karena kepandaian gue sebagai tupai tidak sepandai tupai yang lain.
Sekarang ini gue baru saja jatuh. Gue jatuh dari sebuah pohon. Pohonnya memang tinggi, tetapi gue jatuh bukan dari batang ataupun dahan tertinggi pohon itu. Bahkan gue jatuh bukan ketika gue berusaha melompat ke pohon lain. Gue jatuh ketika gue baru mencoba untuk memanjat pohon itu dengan hati-hati. Gue memang jatuh karena sedang memikirkan sesuatu. Ada seekor tupai yang baru saja mati karena jatuh dari sebuah pohon.
Seharusnya dengan jatuhnya gue dari ketinggian seperti itu, rasanya akan biasa saja. Tetapi kali ini aneh. Rasa sakit yang gue rasa saat ini jauh lebih parah dari rasa sakit yang pernah gue rasa sebelumnya. Bahkan jauh lebih parah dari rasa sakit ketika gue jatuh dari tempat tertinggi yang pernah gue panjat sebagai tupai.
Ini pasti bukan karena dari mana gue jatuh. Ini terjadi karena cara jatuh gue yang salah. Ah, sulit memang menjadi tupai yang bodoh. Apalagi tupai-tupai yang lain tidak mengerti jalan pikiran gue, si tupai yang bodoh.
Kalasan Dalam 44B, Jakarta
20:45
2 September 2006
DAY-8159
Lily and Daniel
This picture is one of my favorite pictures taken by me in OSMABA 2006. Actually there are two pictures of them in the same place and position. But this picture is, I guess, the best because this picture is like a funny moment. Look at Lily's eyes. She was looking at Daniel like she didn't like Daniel sticked his cheek to hers. Yeah, she should had to because Lily has a boyfriend that isn't Daniel. I guess she don't want this picture seen by her boyfriend. Additional information: the one appeared behind them was Troitje Patricia. And the time I took this picture was snack time for the OSMABA committee. (Look what was in Lily's hand!)